Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM 8.

PENYUSUNAN KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS ATAU PERTANYAAN


PENELITIAN

A. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu menyususn kerangka pikir penelitian dan hipotesis atau pertanyaan
penelitian berdasarkan kajian teori dan penelitian relevan .

B. Pengantar
Kerangka berpikir banyak digunakan penulis untuk membantu menyelesaikan
tulisannya. Kerangka berfikir diartikan sebagai diagram yang berperan sebagai alur
logika sistematika tema yang akan ditulis. Polancik menempatkan hal ini untuk
kepentingan penelitian. Dimana kerangka berpikir tersebut dibuat berdasarkan
pertanyaan penelitian. pertanyaan itulah yang menggambarkan himpunan, konsep atau
mempresentasikan hubungan antara beberapa konsep. Selain itu kerangka berpikir juga
dapat dipahami sebagai model konseptual yang dimanfaatkan sebagai teori yang ada
kaitannya dengan beberapa faktor yang diidentifikasi sebagai masalah penting. Konteks
yang dimaksud untuk kerangka penelitian.
Dalam menjalankan sebuah penelitian yang membutuhkan kerangka berpikir,
alangkah lebih baiknya jika hal tersebut mampu menjelaskan secara teoritis. Sekaligus
juga bisa menjelaskan hubungan antara variable yang diangkat. Jadi peneliti bisa
menjelaskan hubungan antara variable independen & variable dependent. Prosedur yang
dapat digunakan dalam menyusun kerangka pikir penelitian adalah: membuat variabel,
mengumpulkan referensi, mendeskripsikan penelitian, pebahasan teori berdasarkan hasil
penelitian, dan membuat kesimpulan terkait hasil akhir dari kerangka penelitian.
Hipotesis penelitian pada dasarnya merupakan kalimat peryataan yang menyatakan
hubungan antara variabel bebas dan terikat. Secara singkat dan sederhana, hipotesis
penelitian adalah dugaan sementara. Dugaan tersebut dibuat oleh penulis atau peneliti
dengan mengacu pada data awal yang diperoleh atau hasil kajian dari berbagai sumber
baik buku referensi, jurnal, maupun laporan penelitian sebelumnya. Penyusunan
hipotesis harus sinkron dengan rumusan dan tujuan penelitian. Contoh : terdapat
pengaruh yang signifikan pendekatan pembelajaran inkuiri ipa terhadap literasi sains
siswa smp.
C. Tugas Praktikum
Judul Rancangan Skripsi:
Judul TAS

Pengaruh Penerapan Model pembelajaran Reciprocal Learning berbasis Joyful


Learning pada materi Fluida Statis terhadap keterampilan komunikasi dan motivasi
belajar mandiri siswa

Tugas 1. Menganalisis hubungan problem yang terjadi di lapangan (di sekolah) kontek
pembelajaran IPA di kelas dengan rancangan judul penelitian sebagai solusi problem
tersebut.
Model- model pelajaran terdapat beragam dan dapat diterapkan dalam proses
pembelajaran di kelas, namun di lapangan masih banyak guru yang menerapkan
pembelajaran konvensional. Kegiatan pembelajaran siswa juga cenderung pasif,
diskusi, takut untuk menyampaikan pendapat, dominan pada sisi Guru, keterampilan
komunikasi yang rendah, membosankan, dan motivasi belajar mandiri yang kurang.
Model pembelajaran yang akan digunakan adalah Reciprocal Teaching, siswa akan
menjadi aktif berdiskusi bertanya dan lebih memahami materi yang dipelajarinya.
Selain itu, Reciprocal teaching merupakan model pembelajaran dimana siswa mampu
mengkomunikasikan temuannya kepada pihak lain. Banyak kasus mengenai pelajaran
fluida statis yang sifatnya ke arah matematis diajarkan oleh guru dianggap
menggunakan metode yang kurang menarik dan cenderung membosankan. Jadi
diperlukan pembelajaran yang menyenanngkan, penuh kecerian, dan tidak
membosankan (Joyfull Learning) dalam menyampaikan pembelajaran yang sifatnya
matematis konseptual agar minat belajar mandiri siswa juga meningkat.

Tugas 2. Mendeskripsikan atau menjabarkan indikator variabel bebas dan terikat


berdasarkan kajian teori dan peelitian relevan.
Variabel Bebas Variabel Terikat
Model pembelajaran Reciprocal Teaching Keterampilan komunikasi dan motivasi
belajar mandiri

Tabel 3. Deskripsikan secara ringkas dari tabel analisis dan hubungan problem
penelitian, rancangan penelitian (sebagai solusi), dan variabel penelitain yang
menunjukkan pola pikir atau alasan Anda memilih judul penelitian tersebut.
Model- model pelajaran terdapat beragam dan dapat diterapkan dalam proses
pembelajaran di kelas, namun di lapangan masih banyak guru yang menerapkan
pembelajaran konvensional. Kegiatan pembelajaran siswa juga cenderung pasif,
diskusi, takut untuk menyampaikan pendapat, dominan pada sisi Guru, keterampilan
komunikasi yang rendah, membosankan dan motivasi belajar mandiri yang kurang.
Kasus ini lebih banyak terjadi pada materi yang sifatnya matematis konseptual seperti
materi Fluida statis. Dari permasalahan tersebut dapat diatasi dengan penerapan Model
Pembelajaran Reciprocal Learning berbasis Joyfull Learning pada Materi Fluida
terhadap keterampilan komunikasi dan motivasi belajar mandiri.

Tugas 4. Kembangkan bagan alir yang mampu menjelaskan secara ringkas dari tabel
analisis dan hubungan problem penelitian, rancangan penelitian (sebagai solusi), dan
variabel penelitian yang menunjukkan pola pikir atau alasan Anda memilih judul
penelitian tersebut.

Untuk penelitian eksperimen


Tugas 5. Susunlah hipotesis penelian Anda berdarakan analisis dari kerangka pikir yang
menunjukkan hubungan variabel yang Anda akan teliti.
1. Terdapat perbedaan keterampilan komunikasi dan motivasi belajar mandiri siswa
antara pembelajaran dengan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching berbasis
Joyfull learning dibanding dengan pembelajaran konvensional.
2. Terdapat pengaruh pembelajaran dengan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching
berbasis Joyfull learning terhadap keterampilan komunikasi dan motivasi belajar
mandiri siswa.
Keterangan:
Hipotesis yang dimaksud adalah hipotesis untuk penelitian eksperimen: terdapat
pengaruh, terdapat hubungan, .... dan lain yang semakna antara variabel bebas dengan
variabel terikat.
Jika rumusan masalah ada dua, maka hipotesis juga ada dua.

D. Format Laporan
Kerjakan topik praktikum ini secara individu dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Tidak ada format khusus, Anda cukup melengkapi tabel di atas berdasarkan
rancangan penelitian yang akan Anda terapkan sebagai tugas akhir skripsi.
2. Tugas Praktikum : silakan dilengkapi poin-poin yang sudah digariskan di poin C.
3. Kembangkan dari hasil di poin C untuk mengembangkan Bab II pada bagian
Kerangka Pikir dan Hipotesis Penelitian atau Pertanyaan Penelitian sebagaimana
pada lampiran.
4. Laporan kerja ini di upload di Besmart.
Lampiran 1.
Judul Rancangan Skripsi:
Pengaruh model pembelajaran IPA problem based Learning berbasis socio-scientific issues
terhadap Literasi sains dan keterampilan pemecahan masalah Peserta didik smp

Diuraikan sebagaimana Tabel 3


..... Detail kerangka pikir sebagaimana bagan berikut.
Contoh lain

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN IPA CTL TERHADAP KETERAMPILAN


BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Berdasarkan uraian kajian teori dan penelitian relevan, maka kerangka pikir penelitian ini sebagai
mana bagan berikut

Diuraikan ….

Berdasrakan bagan di atas maka dapat dipahami ……


PENELITIAN EKSPERIMEN
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Sub Variabel 1
Terdapapt beberapa pendapat mengeari definisi dari belajar, berdasarkan
pendapat dari Sudjana (2013) dalam Kumala (2016) belajar adalah suatu proses yang
ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil
proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah
pengetahuannya, pemahamannya sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya
kecakapan dan kemampuannya, daya rekasinya, daya penerimaannya dan lain-lain
aspek yang ada pada individu. Dari pendapat Sudjana tersebut dapat diambil initisari
bahwa hasil dari belajar dapat dilihat jika ada perubahan beberapa aspek dalam diri
seseorang.
Selain itu, ada pendapat lain dari Kumala.(2016) bahwa belajar merupakan inti
sari dari kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran merupakan proses untuk
mendapatkan hasil belajar. Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa hasil dari
proses belajar tidak hanya pada ranah pengetahuannya saja, namun juga pada ranah
yang lainnya seperti hasil belajar afektif maupun psikomotor.
Jadi dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan
suatu hasil dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang diperoleh dari
rangkaian proses yang panjang. Sehingga, seseorang dikatakan telah belajar adalah
jika seseorang tersebut mengalami perubahan pada beberapa aspek yang ditentukan,
selain itu dapat kita ketahui bahwa belajar merupakan proses yang aktif yang
mereaksi pada sekitar individu siswa.

2. Sub Variabel 2
Salah satu model pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar tersebut adalah
dengan menggunakann Model Reciprocal Teaching. Menurut Ketong (2018) Model
Reciprocal Teaching merupakan salah satu model pengajaran yang menekankan pada
pemahaman dalam membaca. Pembelajaran Reciprocal Teaching digunakan untuk
membantu siswa memusatkan perhatian pada apa yang sedang dibaca dan membuat
siswa memahami bacaannya. Dari pendapat tersebut dapat diartikan bahwa model
reciprocal teaching ini akakn memusatkan perhatian siswa dengan penekanan
membaca secara mandiri.
Lalu, menurut Palincar dan Brown (dalam Haryati & Fauziyah, 2009)
reciprocal teaching adalah pendekatan konstruktif yang mengajarkan kepada siswa
tentang bagaimana cara belajar meningkatkan keterampilan siswa dalam memahami
bacaan materi pelajaran melalui pemodelan guru. Sehingga dari pendapat tersebut
dapat diartikan bahwa dengan membaca materi pelajaran secara mandiri dapt
meningkatkan kemampuan siswa secara konstruktif.
Reciprocal Teaching adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menerapkan
empat strategi pemahaman mandiri, yaitu menyimpulkan bahan ajar, menyusun
pertanyaan dan menyelesaikannya,menjelaskan kembali pengetahuan yang telah
diperolehnya, kemudian memprediksikan pertanyaan selanjutnya dari persoalan yang
disodorkan kepada peserta didik. Manfaatnya adalah dapat meningkatkan antusias
peserta didik dalam pembelajaran karena peserta didik dituntut untuk aktif berdiskusi
dan menjelaskan hasil pekerjaannya dengan baik sehingga penguasaan konsep suatu
pokok bahasan matematika dapat dicapai. (Haryati & Fauziyah, 2009)
Dari bebebrapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
Pembelajaran Reciprocal Teaching adalah model pembelajaran terbalik yang didesain
siswa sebagai penyimpul bahan ajar, perumus masalah, menyelesaikan masalahnya,
kemudian mengkomunikasikan hasilnya di depan kelas yang bermanfaat untuk
meningkatkan antusias dan keaktifan siswa didalam kelas.
3. Sub Variabel 3
Dengan Model pembelajaran terbalik (Reciprocal teaching) yang terpusat
pada siswa tentunya harus meiliki strategi yang bagus untuk membangun iklim
belajara yang tetap menyenangkan. Oleh karenanya, penggunaan strategi Joyfull
learning adalah stategi yang seimbang dengan model ini. Dari beberapa ahli
berpendapat bahwa model Joyful learning ini merupakan belajar yang menyenangkan
sehingga menstimulir siswa untuk mempelajari sendiri materi yang tidak dipahami
oleh siswa, maka siswa dianjurkan untuk bertanya dan menyampaikan pendapat,
sehingga dengan model ini dapat menggugah siswa untuk mencapai kunci belajar,
yaitu bertanya. (Mulyasa,2006 dalam Sari et al 2018). Dari pendapat tersebut
diharapkan penggunaan strategi Joyfull Learning dapat menjadi pemantik atau
stimulus keaktifan siswa dalam belajar dikelas.
Selain itu, menurut (furqon,2010) Joyful learning (pembelajaran yang
menyenangkan) sebenarnya adalah konsep, strategi, dan praktis pembelajaran yang
merupakan sinergi dari pembelajaran bermakna, pembelajaran kontekstual, teori
konstruktivisme, pembelajaran aktif (active learning)dan psikologi perkembangan
peserta didik. Dari pendapat Furqon (2010) Joyfull Learning bukan hanya dianggap
sebgai strategi tetapi juga merupakan konsep dan ilmu praktis pembelajaran yang
perlu ditearpkan agar pembelajaran akan terkesan untuk siswa.
Pendapat lain juga diperkuat oleh E.Mulyas (2006:191-194) pembelajaran
menyenangkan atau joyfull learning merupakan suatu proses pembelajaran yang di
dalamnya terdapat kohesi yang kuat antara pendidik dan peserta didik, tanpa ada
perasaa terpaksa atau tertekan . Jadi pembelajaran Joyfull Learning itu tidak hanya
tentang strategi, konsep, maupun praktis tetapi didalamnya memuat harus memuat
hubungan yang baik antara guru dengan siswa agar siswa merasa nyaman untuk
berpendapat dan aktif di kelas.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat di simpulkan bahawa metode
pembelajaran joyful learning merupakan strategi pembelajaran yang dapat
menciptakan iklim kelas yang menyenangkan dan menstimulus siswa untuk bertanya
dan berpendapat sehingga akan membuat suasana pembelajaran menjadi tidak
membosankan Strategi ini dapat disesuaikan dengan metode dan gaya yang sesuai
dengan perkembangan peserta didik...

4. Sub Variabel 4
Salah satu tujuan diterapkannnya Model reciprocal Teaching ini adalah untuk
meningkatkan teknik berbicara siswa di depan umum. Menurut Wiyanti (2015) dalam
Wabdaron berbicara merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang
bersifat produktif, artinya suatu kemampuan yang seseorang menyampaikan gagasan,
pikiran atau perasaan yang ada dalam pikiran pembicara. Sehingga dapat disimpulkn
bahwa, berbicara penting sekali diterapkn dalam pembelajaran karena dengan aktif
bicara siswa dapat mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran,
gagasan dan perasaan.
Keterampilan komunikasi merupakan kemampuan mengadakan hubungan
lewat saluran komunikasi manusia atau media, sehingga pesan atau informasinya
dapat dipahami dengan baik (Hamia et al,2020). Pendapat tersebut diperkuat dengan
pendapat (Marfuah, 2017) bahwa keterampilan berkomunikasi peserta didik juga
akan memberikan suasana yang mendukung pembelajaran aktif dimana peserta didik
memiliki kepercayaan diri dalam mengemukakan argumentasinya dan menjadi sarana
dalam mengembangkan sikap empati dalam menghargai perbedaan pendapat yang
akan mereka temukan dalam lingkungan masyarakat
Dari pendapat diats dapat disimpulkan bahwa keterampilan berkomunikasi
merupakan dimensi keterampilan yang penting dikuasai peserta didik untuk aktif
menyampaikan pertanyan dan gagasan dengan percaya diri sehingga dapat dipahami
oleh pendengar.Keterampilan komunikasi sangat diperlukan untuk mencapai
keberhasilan dalam belajar. Peserta didik yang pasif ini tidak terlibat dalam proses
pembelajaran sehingga ketika dimintai argumentasinya dalam proses diskusi sikap
yang ditunjukkan antara lain adalah kurang percaya diri karena merasa khawatir
argumentasinya keliru, bersikap masa bodoh karena sudah ada temannya yang
menjawab pertanyaan, hingga pada akhirnya peserta didik benar-benar tidak
memahami materi sehingga membuat hasil belajarnya menjadi rendah.

5. Sub Variabel 5
Selain diharapkan akhir dari penerapan Model Pembelajaran Reciprocal
Teaching siswamemiliki kemampuan komuniksi juga memiliki motivsi belajar
mandiri yng bagus. Menurut (Suharni,2018) motivasi sangat penting artinya dalam
kegiatan belajar, sebab adanya motivasi mendorong semangat belajar dan sebaliknya
kurang adanya motivasi akan melemahkan semangat belajar. Motivasi merupakan
syarat mutlak dalam belajar; seorang siswa yang belajar tanpa motivasi (atau kurang
motivasi) tidak akan berhasil dengan maksimal. Dari pendapat tersebut dapat
diartikan bahwa motivasi sangat berperan dalam mendorong siswa ntuk mau belajar.
Pendapat diperkuat oleh Uno (2009:23) dalam Dedi Rasjo (2016) bahwa
hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa
yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya
dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.Indikator motivasi belajar
yang dijelaskan oleh Uno (2009:23) dapat diklasifikasikansebagai berikut:
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil.
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan.
d. Adanya penghargaan dalam belajar.
e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorangsiswa
dapat belajar dengan baik.
Belajar mandiri merupakakn kesiapan atau kesediaan seseorang untuk belajar
mandiri yabng terdiri dari komponen sikap yang berinisiatif belajar dengan atau tanpa
bantuan orang lain yang dapat merumuskan tujuan pembelajaran, mengidentifikasi
sumber pembelajaran, memilih dan melaksanakan strategi mengevaluasi tujuan
pembelajarannya ( Oisbi,2020)
Belajar mandiri pada dasarnya dijelaskan dalam perspektif yaitu belajar
mandiri sebagai sebuah proses pembelajaran yang menjadikan pembelajaran
bertangung jawab penuh dalam merencanakan, melakasanakan, memeiliki kebebasan
penuh untuk mengkontrol materi pembelajaran yang penting serta
mengevaluasinya.Perspektif lainnya, belajara mandir sebagai karakteristik pribadi
peserta didik yang memiliki ciri yang bertanggung jawab dan aktif dalam proses
pembelajaran ( Oisbi,2020).
Jadi intinya motivasi belajar mandiri adalah suatu dorongan dari dalam
ataupun dari luar diri siswa untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri untuk
meningkatkan kemampuan diri tanpa mengandalkan bantuan orang lain.

B. Penelitian Relevan
Beberapa hasil penelitian terkait dengan Pengaruh Penerapan Model
pembelajaran Reciprocal Learning berbasis joyful learning pada materi fluida statis
terhadap keterampilan komunikasi dan motivasi belajar mandiri siswa adalah sebagai
berikut.
1. Anggraini Ulfaunni’mah (2018) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Model
Pembelajaran Reciprocal Teaching Terhadap Hasil Beljar IPA Peserta Didik Kelas
V MI Ismaria Al-Qur’aniyyah Bandar Lampung” menyimpulkan bahwa Model
pembelajaran Reciprocal Teaching berpengruh terhadap hasil belajar IPA.
2. Santi Lestari (2019) dengan judul “Penerapan Model Reciprocl Teaching untuk
Meningkatkan Hasil Belajara Peserta Didik pada Materi Fluida Statis di MAN 2
Aceh Barat”, menyatakan bahwa implementasi model PBL lebih baik dalam
meningkatkan kemampuan literasi sains dan keterampilan pemecahan masalah siswa
dibandingkan dengan kelas yang tidak menggunakan model PBL
3. Zatmiko (2021) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran
Reciprocal Teaching (Pembelajaran Berbalik) Terhadap Hasil Beljar Biologi Siswa
Kelas XI Madrasah Aliyah Nurul Ihsn Kabupaten Muaro Jambi” menyimpulkan
bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran reciprocal teaching (pengajaran
berbalik) terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI.

A. Kerangka Berikir
Berdasarkan uraian dasar teori dan penelitian relevan, maka kerangka berfikir dalam
penelitian ini sebagai berikut. Berdasarkan uraian dasar teori dan penelitian relevan,
maka kerangka berfikir sebagai berikut. Berdasarkan uraian dasar teori dan penelitian
relevan, maka kerangka berfikir dalam penelitian ini sebagai berikut. dalam penelitian ini
sebagai berikut.

B. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kajian hasil penelitian yang relevan serta kerangka
berfikir yang telah diuraikan diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Terdapat perbedaan keterampilan komunikasi dan motivasi belajar mandiri siswa
antara pembelajaran dengan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching berbasis
Joyfull learning dibanding dengan pembelajaran konvensional.
2. Terdapat pengaruh pembelajaran dengan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching
berbasis Joyfull learning terhadap keterampilan komunikasi dan motivasi belajar
mandiri siswa.

DAFTAR PUSTAKA

E.mulyas ,2006. Pengertian joyful learning, Yogyakarta : Erlangga,hlm 191-194


Furqon, 2010. Pembelajaran Aktif &Psikologi Perkembangan, Bandung : Erlangga.
Hamia et al,2020. Keterampilan Komunikasi Peseerta Didik: Studi Kasus pada
Pembelajaran Biologi di SMA Negeri 1 Sidenreng Rappang.
Makassar :Universitas Negeri Makassar.
Kumala, Farida Nur. 2016. Pembelajaran IPA Sekolah Dasar. Malang: Penerbit
Ediide Infografika.
Lestari, Santi. 2019. Penerapan Model Reciprocl Teaching untuk Meningkatkan Hasil
Belajara Peserta Didik pada Materi Fluidaa Statis di MAN 2 Aceh Barat
[Skripsi]. Universitas Islam Negeri Ar – Raniry Darussalam..
Marfuah. 2017. Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Peserta Didik Melalui
Model Pembelajaran Koperatif Tipe Jigsaw.[Jurnal Pendidikan Ilmu
Sosial],26(2), 148-160.
Rasdjo, Dedi. Pengaruh Motivasi Belajar, Gaya Belajar, dan Kemandirian Belajar
Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa S1 PGSD Masukan Sarjana di UPBJJ
UT Bandung.
Sari, et al.2018. Pengaruh Model Pembelajaran Joyfull Learning Berbantuan Metode
Mind Mapping Terhadap Hasil Beljar dan Minat pada Materi gerak
Tumbuhan di Kelas VII SMPN 30 Pekanbaru T.A 2017/2018. [Jurnal
Pendidikan Biologi] Vol 5, (1). Pendidikan Biologi FKIP Universitas Lancang
Kuning.
Suharni. 2018. Upaya Meningktkan Motivasi Belajar Siswa. [Jurnal Bimbingan dan
Konseling] Vol. 3 , (1).
Ulfaunni’mah, Anggraini .2018. Pengaruh Model Pembelajaran Reciprocal
Teaching Terhadap Hasil Beljar IPA Peserta Didik Kelas V MI Ismaria Al-
Qur’aniyyah Bandar Lampung [Skripsi Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung..
Zatmiko 2021. Pengaruh Model Pembelajaran Reciprocal Teaching (Pembelajaran
Berbalik) Terhadap Hasil Beljar Biologi Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah
Nurul Ihsn Kabupaten Muaro Jambi. [Skripsi]. Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Anda mungkin juga menyukai