Anda di halaman 1dari 14

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

RANGKAIAN SERI DAN PARALEL

Kelas 9C
Kelompok 1
Anggota Kelompok 1. Nurita Warih
2. Agum Yuda
3. Muhammad Jehansyah
4. Ikhsan Wahyu
5. Fatimatuzzahro
6. Dennise Indrya
7. Janeta Eklyn
8. Fitria Umi
9. Aribah Qothrunnada
SMP N 1 YOGYAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

KOMPETENSI DASAR

3.5 Menerapkan konsep rangkaian listrik, energi daya listrik, sumber energi
dalam kehidupan sehari-hari termasuk sumber energi listrik alternatif, serta
berbagai upaya menghemat energi listrik
4.5 menyajikan hasil rancangan dan pengukuran berbagai rangkaian listrik

INDIKATOR

3.5.1. Memahami konsep listrik dinamis


3.5.2. Menyajikan rancangan listrik sederhana
3.5.3. Memahami Konsep hukum Kirchoff
3.5.4. Menyajikan pengukuran rangkaian listrik sederhana
3.5.5.Menerapkan konsep rangkaian listrik dinamis dalam kehidupan sehari-hari
3.5.6 Menganalisis berbagai sumber energi alternatif

TUJUAN

1. Menganalisis karakteristik arus dan tegangan pada rangkaian listrik paralel.


2. Menganalisis karakteristik arus dan tegangan pada rangkaian listrik seri.

Fase ke-1 : Orientasi


Bacalah wacana berikut !
Saat ini, banyak sisi kehidupan kita yang bergantung pada listrik. Untuk
penerangan, kita memerlukan lampu yang memerlukan sumber tenaga berupa
listrik. Untuk menyimpan makanan, kita memiliki kulkas yang tersambung
dengan listrik agar dapat menjaga makanan tetap dingin. Bahkan ketika kita
mengakses internet di smartphone atau laptop, kedua perangkat tersebut harus
diisi daya dulu dengan listrik. Tahukah kalian bahwa di dalam setiap alat
elektronik terdapat rangkaian listrik?
Rangkaian listrik sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Tanpa adanya suatu
rangkaian listrik yang lengkap kita tidak mungkin dapat menikmati fasilitas dari
listrik. Contohnya seperti rangkaian lampu dirumah kita atau pada penerangan
jalan. Jika kalian cermati, bagaimana nyala lampu di tempat tersebut? Lampu di
dalam rumah dirangkai sedemikian rupa sehingga tiap ruangan bisa
mendapatkan penerangan yang cukup di malam hari. Sedangkan, lampu
penerangan jalan dipasang berjajar hingga seluruh jalan terang benderang.
Namun, pernahkah kalian melihat salah satu lampu penerangan jalan yang mati?
Apakah lampu lainnya juga padam? dan bagaimana pula keadaan lampu di
rumahmu jika kamu mematikan lampu di kamar tidur ?
Pada praktikum kali ini kalian akan mencari tahu mengenai karakteristik
rangkaian listrik seri dan paralel. Dengan percobaan ini diharapkan kalian bisa
mengetahui perbedaan kedua rangkaian tersebut. Selain itu, berdasarkan hasil
praktikum yang didapatkan, kalian juga akan mengetahui hubungan antar
variabel yang berpengaruh dalam sebuah rangkaian listrik.

Fase ke-2 : Merumuskan Masalah


Berdasarkan wacana di atas kamu akan menemukan permasalahan.
Tulislah permasalahan tersebut dalam bentuk pertanyaan (minimal 2
pertanyaan)!
1. Mengapa lampu dirumah jika salah satu dimatikan, yang lain tidak ikut
padam?
2. Termasuk jenis rangkaian listrik apa yang ada di rumah?

Setelah kalian menemukan permasalahan dan menuliskannya ke dalam bentuk


pertanyaan. Coba tentukanlah variabel dari permasalahan tersebut!
Variabel bebas : Resistor
Variabel terikat : arus dan tegangan

Berdasarkan variabel bebas dan variabel terikat yang telah kalian tentukan, coba
buatlah rumusan sebuah rumusan masalah!
1. Bagaimana hubungan arus dan tegangan pada rangkaian listrik paralel?
2. bagaimana hubungan arus dan tegangan pada rangkaian listrik seri?

Fase ke-3 : Merumuskan Hipotesis


Buatlah hipotesis (jawaban sementara) berdasarkan rumusan masalah yang
sebelumnya telah dibuat !
1. Besar kuat arus yang dialami tiap titik pada rangkaian paralel nilainya
berbeda-beda sedangkan besar tegangannya sama.
2. Besar kuat arus yang dialami setiap titik pada rangkain seri nilainya
selalu sama, sedangkan untuk besar tegangannya berbeda.

Fase ke-4 : Mengumpulkan Data


Untuk menguji hipotesis yang telah kalian rumuskan, kita perlu mengujinya
dengan melakukan percobaan.
Alat dan Bahan
Aplikasi Phet Interactive Simulation (Circuit Construction Kit : DC)
https://phet.colorado.edu/sims/html/circuit-construction-kit-dc/latest/circuit-con
struction-kit-dc_en.html

Prosedur Kerja
Kegiatan 1 (Rangkaian Paralel)
1. Bukalah aplikasi Phet Interactive Simulation pada komputer.
2. Klik menu “Play With Simulation”, kemudian pilih submenu
“Fisika”>”Electricity, Magnets, & Circuits”.
3. Pilihlah simulasi “circuit construction (DC)”
4. Klik tombol “Play” pada tampilan simulasi untuk memulai menjalankan
program.
5. Pilih “Pengantar” sehingga muncul tampilan sebagai berikut:

6. Rangkaikan Resistor (10Ω dan 20Ω), ampermeter, saklar, dan baterai (9


V) seperti gambar berikut.
7. Tutup saklarnya, kemudian amati titik - titik tersebut, lalu bacalah arus
listrik yang mengalir pada amperemeter.
8. Masukkan hasil pengamatan dalam Tabel 1
9. Ukurlah tegangan pada hambatan baterai, 10Ω dan 20Ω

10.Masukkan hasil pengamatan dalam Tabel 2


11.Rangkaikan Resistor (10Ω, 20Ω, dan 30Ω), ampermeter, saklar, dan
baterai (9 V) seperti gambar berikut
12.Tutup saklarnya, kemudian amati titik - titik tersebut, lalu bacalah arus
listrik yang mengalir pada amperemeter
13.Masukkan hasil pengamatan dalam Tabel 3
14.Ukurlah tegangan pada hambatan baterai, 10Ω , 20Ω, dan 30Ω

15.Masukkan hasil pengamatan dalam Tabel 4

Kegiatan 2
1. Lakukanlah langkah no. 1-15 pada kegiatan 1 dengan membuatnya dalam
bentuk rangkaian seri.
2. Masukkan hasil pengamatan dalam Tabel 5, Tabel 6, Tabel 7, dan Tabel 8.

Tabel Data Pengamatan


Rangkaian Paralel
Tabel data 1. Kuat arus rangkaian pertama
No Titik Kuat Arus (A)
1. A 1.35
2. B 0.90
3. C 0.45

Tabel data 2. Tegangan pada rangkaian pertama


No Komponen yang Tegangan (V)
diukur
1. Baterai 9,0
2. 10 Ω 9,0
3. 20 Ω 9,0

Tabel data 3. Kuat arus rangkaian kedua


No Titik Kuat Arus (A)
1. A 1.65
2. B 0.9
3. C 0.45
4. D 0.3

Tabel data 4. Tegangan pada rangkaian kedua


No Komponen yang Tegangan (V)
diukur
1. Baterai 9,0
2. 10 Ω 9,0
3. 20 Ω 9,0
4. 30 Ω 9,0
Rangkaian Seri
Tabel data 5. Kuat arus rangkaian pertama
No Titik Kuat Arus (A)
1. A 0.30
2. B 0.30
3. C 0.30

Tabel data 6. Tegangan pada rangkaian pertama


No Komponen yang Tegangan (V)
diukur
1. Baterai 9,0
2. 10 Ω 3,0
3. 20 Ω 6,0

Tabel data 7. Kuat arus rangkaian kedua


No Titik Kuat Arus (A)
1. A 0.15
2. B 0.15
3. C 0.15
4. D 0.15

Tabel data 8. Tegangan pada rangkaian kedua


No Komponen yang Tegangan (V)
diukur
1. Baterai 9,0
2. 10 Ω 1.5
3. 20 Ω 3,0
4. 30 Ω 4.5
Kegiatan I
Jawablah pertanyaan diskusi berikut :
1. Bagaimanakah kuat arus pada titik C jika dibandingkan dengan pada titik
A dan B jelaskan!
Jawab : Kuat arus pada titik A lebih tinggi dari titik B dan C. Pada
rangkaian paralel setiap hambatan berhubungan dengan 2 titik yang sama.
Jika 2 titik ini mempunyai beda potensial maka beda potensial ini
besarnya sama untuk setiap hambatan dan menurut hukum Ohm arus
pada setiap hambatan adalah beda potensial dibagi hambatan ( I = V/R ).
Jika setiap hambatan besarnya berbeda tentunya arus pada setiap
hambatan juga akan berbeda.

2. Berdasarkan data pengamatan yang telah kalian lakukan, bagaimanakah


tegangan pada Resistor 10Ω dan 20Ω ?
Jawab : Pada rangkaian paralel besar tegangan untuk resistor 10Ω dan
20Ω sama. Pada rangkaian paralel, arus yang mengalir ke tiap-tiap
cabang berbeda besarnya. Karena masing-masing cabang terhubung
dengan kutub positif dan kutub negatif pada catu daya, maka tegangan
untuk tiap bagian-bagiannya adalah sama besar.

3. Bagaimanakah kuat arus pada titik D jika dibandingkan dengan pada titik
A, B, dan C jelaskan!
Jawab : Pada rangkaian paralel besar kuat arus pada titik A lebih tinggi
dari titik B, C dan D. Pada rangkaian paralel setiap hambatan
berhubungan dengan 2 titik yang sama. Jika 2 titik ini mempunyai beda
potensial maka beda potensial ini besarnya sama untuk setiap hambatan
dan menurut hukum Ohm arus pada setiap hambatan adalah beda
potensial dibagi hambatan ( I = V/R ). Jika setiap hambatan besarnya
berbeda tentunya arus pada setiap hambatan juga akan berbeda.

4. Berdasarkan data pengamatan yang telah kalian lakukan,bagaimanakah


tegangan pada Resistor 10Ω , 20 Ω, dan 30Ω ?
Jawab : Besar tegangannya adalah sama. Pada rangkaian paralel, arus
yang mengalir ke tiap-tiap cabang berbeda besarnya. Karena
masing-masing cabang terhubung dengan kutub positif dan kutub negatif
pada catu daya, maka tegangan untuk tiap bagian-bagiannya adalah sama
besar.
5. Bagaimana nilai tegangan pada baterai dan pada resistor ?
Jawab : Tegangan pada baterai dan resistor pada rangkaian listrik paralel
memiliki nilai yang sama yaitu 9,00 V. Karena masing-masing cabang
terhubung dengan kutub positif dan kutub negatif pada baterai, maka
tegangan untuk tiap resistor adalah sama besar
6. Berdasarkan perhitungan berapakah hambatan pengganti untuk ketiga
resistor tersebut?
1/Rtotal = 1/R1+1/R2+1/R3
= 1/10+1/20+1/30
= 6/60 + 3/60 + 2/60
= 11/60
Rtotal = 60/11
Rtotal = 5,45Ω
7. Berapakah nilai arus listrik secara perhitungan dengan menggunakan
tegangan Baterai dan hambatan pengganti pada rangkaian?
Jawab
Tabel 1 dan 2
I = V/R
= 9/10
= 0,90 A

I = V/R
= 9/20
= 0,45 A

Tabel 3 dan 4
I = V/R
= 9/10
= 0,90

I = V/R
= 9/20
= 0,45 A

I = V/R
= 9/30
= 0,30 A

1. Bandingkan arus yang dihitung dengan arus listrik total, apakah ada
perbedaan?
Jawab:
Tidak, karena hasil perhitungan dengan hasil yang ada di simulasi
percobaan phet sama.

Kegiatan II
1. Bagaimanakah kuat arus pada titik C jika dibandingkan dengan pada titik
A dan B? Jelaskan!
Jawab : Pada rangkaian seri besar kuat arus pada titik C nilainya
sebanding dengan titik A dan B.
2. Berdasarkan data pengamatan Anda, bagaimanakah tegangan pada
Resistor 10Ω dan 20Ω?
Jawab : Tegangan pada resistor 10Ω dan 20Ω secara berurutan yaitu 3 V
dan 6 V. Besar tegangan pada rangkaian seri pada setiap titik berbeda.
Semakin kecil resistor pada suatu titik, maka tegangan yang terukur juga
semakin kecil, begitu juga sebaliknya.
3. Bagaimanakah kuat arus pada titik D jika dibandingkan dengan pada titik
A, B, dan C? Jelaskan!
Jawab : Kuat arus pada titik D sama dengan kuat arus pada titik A, B, dan
C. Hal ini dikarenakan pada rangkaian seri pada setiap titik memiliki kuat
arus yang sama.
4. Berdasarkan data pengamatan Anda, bagaimanakah tegangan pada
Resistor 10Ω, 20 Ω, dan 30Ω?
Jawab : Tegangan pada ketiga resistor tersebut berbeda-beda. Semakin
besar resistor maka tegangan yang terukur akan semakin besar, begitu
juga sebaliknya. Semakin kecil resistor, maka tegangan yang terukur akan
semakin kecil.
5. Bagaimana nilai tegangan pada baterai dan pada resistor?
Jawab : Berbeda, tegangan yang terukur pada baterai sesuai dengan
tegangan baterai itu sendiri (dalam hal ini 9 V). Sedangkan pada resistor
memiliki hambatan yang berbeda-beda setiap titik, sehingga tegangan
yang terukur juga berbeda-beda.
6. Berdasarkan perhitungan berapakah hambatan pengganti untuk ke tiga
resistor tersebut?
Rs = R1 + R2 + R3 = 10Ω + 20Ω, +30Ω = 60Ω
7. Berapakah nilai arus listrik secara perhitungan dengan menggunakan
tegangan Baterai dan hambatan pengganti pada rangkaian?
Tabel 5 dan 6
I = V/R
= 3/10
= 0,30 A

I = V/R
= 6/20
= 0,30 A

Tabel 7 dan 8
I = V/R
= 1,5/10
= 0,15 A

I = V/R
= 3/20
= 0,15 A

I = V/R
= 4,5/30
= 0,15 A

8. Bandingkan arus yang dihitung dengan arus listrik total, apakah ada
perbedaan?
Jawab:
Tidak, hasil perhitungan dengan hasil percobaan di virtual lab phet
sama.

Fase ke-5 : Menguji Hipotesis


Buatlah analisis data berdasarkan hasil percobaan dan jawaban pertanyaan
diskusi ! (Jelaskan perbandingan hasil percobaan kalian dengan percobaan
dari literatur/ sumber lain serta berikan penjelasan lebih rinci mengenai
jawaban pertanyaan diskusi).
Besar kuat arus yang dialami setiap titik pada rangkaian paralel nilainya
berbeda-beda, sedangkan untuk besar tegangan pada setiap titik nilainya sama.
Besar kuat arus yang dialami setiap titik pada rangkain seri nilainya selalu sama,
sedangkan untuk besar tegangan yang dialami setiap titik nilainya berbeda-beda.
Hal ini sesuai dengan teori dari Rosman, Andi; Ridayana;Eva; Vovi. (2019)
yang menyebutkan bahwa rangkaian seri adalah salah satu rangkaian listrik
yang disusun secara sejajar (seri). Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih
beban listrik yang dihubungkan ke catu daya lewat satu rangkaian. Sifat-sifat
Rangkaian Seri yaitu:
● Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar
tahanan sama. Jumlah penurunan tegangan dalam rangkaian seri dari
masing masing tahanan seri adalah sama dengan tegangan total sumber
tegangan.
● Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri, tahanan
total rangkaian menyebabkan naiknya penurunan arus yang mengalir
dalam rangkaian. Arus yang mengalir tergantung pada jumlah besar
tahanan. beban dalam rangkaian.
● Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama
● Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak terhubung atau
putus aliran arus terhenti
Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara
berderet (paralel) Rangkaian Paralel merupakan salah satu yang memiliki lebih
dari satu bagian garis edar untuk mengalirkan arus. Dalam kendaraan bermotor,
sebagian besar beban listrik dihubungkan secara paralel. Sifat-sifat Rangkaian
Paralel yaitu:
● Sebagian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian paralel, tahanan total
rangkaian mengecil, oleh karena itu arus total lebih besar. (Tahanan total
dari rangkaian paralel adalah lebih kecil dari tahanan yang terkecil dalam
rangkaian).
● Jika terjadi salah satu cabang tahanan paralel terputus, arus akan terputus
hanya pada rangkaian tahanan tersebut Rangkaian cabang yang lain tetap
bekerja tanpa terganggu oleh rangkaian cabang yang terputus tersebut.
● Masing-masing cabang dalam rangkaian paralel adalah rangkaian
individu. Arus masing-masing cabang adalah tergantung besar tahanan
cabang
● Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan
sumber

Fase ke-6 : Membuat Kesimpulan


Buatlah kesimpulan berdasarkan percobaan yang telah kalian lakukan!
1. Besar kuat arus yang dialami setiap titik pada rangkaian paralel nilainya
berbeda-beda, sedangkan untuk besar tegangan pada setiap titik nilainya
sama.
2. Besar kuat arus yang dialami setiap titik pada rangkain seri nilainya
selalu sama, sedangkan untuk besar tegangan yang dialami setiap titik
nilainya berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai