BAB 4 Awal (Recovered) Revisi 3
BAB 4 Awal (Recovered) Revisi 3
1
SKRIPSI
KECEMASAN KORBAN PERILAKU BULLYING DI SMP BAHRUL
ULUM PUTAT JAYA SEKOLAHAN NO. 11/13 SURABAYA
ii
SURAT PERNYATAAN
Surabaya adalah hasil karya sendiri dan belum pernah dikumpulkan orang lain
manapun, dan apabila terbukti ada unsur plagiarisme saya siap untuk
dibatalkan kelulusannya.
Yang Menyatakan,
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Ujian Proposal Skripsi
Program Studi S1 Ilmu keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan.
Mengesahkan :
Ketua Penguji
Catur Prasastia LD, S.Kep.Ns.,M.Kes
NIK 162 601
Pembimbing I
Dr. Imam Zaenuri S.Kep.Ns., M.Kes
NIK. 162 601 022
Pembimbing II
v
KATA PENGANTAR
SMP Bahrul Ulum Putat Jaya Sekolahan No.11/13 Surabaya” tepat pada
bantuan dan dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam
kepada:
penulis
penulis
Mojokerto.
vi
6 Responden yang telah meluangkan waktu dan bekerja sama untuk
Penulis
vii
ABSTRACT
viii
ABSTRAK
ix
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN...............................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................iii
BAB 1.............................................................................................................1
3. Bagi Peneliti.......................................................................................7
BAB 2.............................................................................................................8
2.1.1 Definisi..........................................................................................8
x
2.2.1 Definisi Kecemasan.....................................................................16
BAB 3...........................................................................................................38
METODE PENELITIAN.............................................................................38
3.2.1 Populasi.......................................................................................39
xi
3.2.2 Sampling......................................................................................39
3.2.3 Sampel.........................................................................................39
3.6 Instrumen............................................................................................45
3.8.1 Editing.........................................................................................49
3.8.2 Coding.........................................................................................49
3.8.3 Scoring.........................................................................................50
3.8.4 Tabulating....................................................................................51
xii
BAB 4...........................................................................................................53
4.2 Pembahasan........................................................................................55
BAB 5...........................................................................................................56
5.1 Kesimpulan.........................................................................................56
5.2 Saran...................................................................................................56
Lampiran.......................................................................................................61
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
terjadi pada siswa dengan jenjang SMP dan SMA. Banyak sekali kasus
bullying pada remaja pada umur 13 sampai 15 tahun yang mana pada
fisik. Para korban bullying sangat rentan atau trauma saat menghadapi
1
kecemasan yang mungkin diderita remaja tersebut, dan remaja tersebut
bullying ialah kecemasan (Rizki, K., Sukarti, S., & Uyun, 2016).(Durand,
pada masa remaja. Masa remaja adalah masa ketika anak-anak dalam
angka korban bully ini jauh di atas rata-rata negara anggota OECD yang
2
bullying, sedangkan kasus remaja pelaku kekerasan dan bullying
lima kasus (19,3%) dan SMA/SMK sembilan kasis (34,7%) dan 43,7%
Bullying fisik (memukul) (Hariko, R., & Afdal , A. Salmi, 2018). Dalam
Bullying. Hasil Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Waite dan
Utami, 2019).
pada 5 siswa SMP Bahrul Ulum Putat Jaya Surabaya melalui wawancara
wawancara kepada 5 siswa SMP Bahrul Ulum Putat Jaya Surabaya yang
menjadi korban Bullying, Menurut data yang diperoleh dari 5 siswa yang
3
diwawancara tersebut 3 siswa mengatakan bahwa mereka mengalami
mengalami kecemasan ringan dan sedang tersebut hal ini juga berkaitan
dengan adanya kecemasan pada siswa lain di SMP Bahrul Ulum Putat
kecemasan sedang yaitu sebanyak 60% dari hasil kuisioner yang telah
dibagikan.
antara siswa yang pintar dengan siswa yang kurang pintar, adanya
hal tersebut terjadi karena kemampuan interaksi sosial siswa yang masih
4
kecemasan dapat terjadi akibat adanya tindak kekerasan atau bullying
diri remaja. Hubungan positif yang dapat dibangun antara orangtua dan
anak seperti: komunikasi terbuka, sikap responsif dan hangat, serta pola
5
memaksimal fungsi Bimbingan dan Konseling di sekolah. Guru BK
siswa SMP
6
2. Bagi Siswa
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
penelitian.
2.1.1 Definisi
Bullying adalah sebuah di mana terjadinya penyalahgunaan
yang kuat di sini tidak hanya berarti kuat dalam ukuran fisik, tapi bisa
juga kuat secara mental. Dalam hal ini sang korban bullying tidak
dan atau mental. Yang perlu dan sangat kita perhatikan adalah bukan
Bila yang didorong merasa terintimidasi, apa lagi bila tindakan tersebuat
siswa yang didorong tak merasa takut atau terintimidasi, maka tindakan
kata bull (bahasa Inggris) yang berarti “banteng” yang suka menanduk.
yang disengaja dan dilakukan oleh seseorang atau lebih terhadap orang
8
lain secara berulang-ulang dengan maksud untuk menyakiti atau
dirinya dalam situasi di mana ada hasrat untuk melukai atau menakuti
fisik atau ancaman kekerasan fisik yang membuat korban merasa tidak
bullying dan target (korban) bisa bersifat nyata maupun bersifat perasaan.
Contoh yang bersifat real misalnya berupa ukuran badan, kekuatan fisik,
9
membedakan bulyying dengan bentuk konflik yang lain. Dalam konflik
menyelasaikan masalah..
adalah :
milik orang lain secara paksa, serangan fisik langsung, lebih sering
memanggil dengan nama julukan yang tidak di senangi (name calling) dan
mengancam
kategori:
3) Bullying Fisik
10
terjatuh, mencekik, menendang meninju, menggigit, mencubit, mencakar,
5) Bullying Mental/Psikologis
a) Keluarga
berlebihan, atau situasi rumah yang penuh stres, agresi, dan permusuhan.
konflik yang terjadi pada orang tua mereka, dan kemudian menirunya
11
lingkungan terhadap perilaku coba-cobanya itu, iaakan belajar bahwa
agresif, dan perilaku agresif itu dapat meningkatkan status dan kekuasaan
b) Sekolah
a. Karakteristik kepribadian
12
instruksi, Kepribadian merupakan gabungan keseluruhan dari sifat-sifat
pernah disakiti oleh orang yang lebih kuat. Remaja yang sering
c. Pola asuh
membimbing dari bayi sampai dewasa serta orang tua juga menjaga
13
yang terus berlangsung, kebutuhan material seperti makanan, pakaian
oleh orang tua kepada remaja yang terbentuk oleh budaya dan
rapat-rapat apa yang telah terjadi kepadanya. Tetapi, kita dapat segera
1) Depresi
2) Cemas
4) Menjadi pemurung
5) Agresi
14
7) Tampak rendah diri dan menjadi pemalu
11) Lecet atau luka yang tidak dapat dijelaskan, atau dengan alasan
yang dibuat-buat
prestasi menurun
(Endang, 2015)
15
2.2 Konsep Kecemasan
Imam Zainuri, 2016), adalah emosi, perasaan yang timbul sebagai respon
awal terhadap stress psikis dan ancaman terhadap nilai-nilai yang berarti
dalam diri sendiri tanpa objek yang jelas, objek tidak disadari dan
tentram, dan disertai dengan keluhan fisik. Keadaan tersebut dapat terjadi
16
yang nyata atau potensial. Hal ini menghabiskan tenaga, menimbulkan
seperti sakit kepala akibat ketegangan, sindrom nyeri, dan respon terkait
nyaman dan takut dengan disertai gejala fisik, seperti denyut jantung
mulut menjadi kering), Emosi (perasaan takut, gelisah dan mudah marah)
menghindar).
karena:
17
1) Adanya perasaan tidak diterima dalam lingkungan tertentu
tindak bullying
sexual
(Sullivan)
18
Kecemasan ringan
kreativitas.
a) Kecemasan sedang
b) Kecemasan berat
Individu cendrung untuk berfokus pada sesuatu yang terinci dan spesifik
serta tidak dapat berpikir tentang yang lain. Semua prilaku ditunjukan
19
Tingkat kecemasan ini tidak sejalan dengan kehidupan, jika berlangsung
terus dalam waktu yang lama dapat terjadi kelelahan bahkan kematian.
Panik
1) Antisipasi
dengan lingkunga.
2) Cemas Ringan
3) Cemas Sedang
20
4) Cemas Berat
5) Panik
kecemasan(Purwanto, 2015).
Kardiovaskuler 1. Palpitasi
2. Jantung berdebar
3. Tekanan darah meninggi
4. Rasa mau pingsan
5. Tekanan darah menurun
6. Denyut nadi menurun
Pernapasan/Respirasi 1. Napas cepat
2. Napas pendek
3. Rasa tertekan pada dada dan tercekik
4. Terengah-engah
21
Neuromuskuler 1. Peningkatan reflek
2. Reaksi kejutan
3. Mata berkedip-kedip
4. Insomnia
5. Gelisah
6. Wajah tegang
7. Kaki goyah
Gastrointestinal 1. Kehilangan nafsu makan
2. Menolak makanan
3. Rasa tidak nyaman pada abdomen
4. Mual
5. Rasa terbakar pada lambung
6. Diare
Sistem Respon
Perilaku 1. Gelisah
2. Ketegangan fisik
3. Tremor
4. Gugup
5. Bicara cepat
6. Kurang koordinasi
7. Cendrung mendapat cidera
8. Menarik diri
9. Menghindar
Kognitif 1. Perhatian terganggu
2. Konsentrasi hilang
3. Pelupa
4. Salah penilaian
5. Blocking
6. Kreatifitas menurun
7. Produktifitas menurun
22
8. Bingung
9. Sangat waspada
10. Takut kecelakaan dan mati
Afektif 1. Mudah terganggu
2. Tidak sabar
3. Tegang
4. Takut berlebihan
5. Terror
6. Gugup yang luar biasa
7. Nerveous
Sumber: (Lilik Ma’rifatul Azizah, Imam Zainuri, 2016)
2010), Sebagai berikut: alat ukur ini terdiri dari 14 kelompok gejala yang
3 = gejala berat (lebih dari separuh gejala dari pilihan yang ada)
nilai angka dari 14 kelompok gejala tersebut maka akan diketahui derajat
kecemasan, yaitu:
23
28 sampai dengan 56 = kecemasan sangat berat
banyak
sepanjang hari
7) Gejala somatik ditandai nyeri pada otot, kaku, kedutan, otot, suara
tidak setabil
24
9) Gejala kardiovaskuler ditandai dengan takikardi, berdebar-debar,
nyeri dada, denyut nadi mengeras, rasa lemas seperti mau pingsan,
napas panjang
12) Gejala urogenital ditandai dengan sering buang air kecil, tidak
impoten.
13) Gejala otonom ditandai dengan mulut kering, muka merah, mudah
berdiri.
(Saryono, 2010)
25
KUESIONER TINGKAT KECEMASAN : Hamilton Rating Scale
PETUNJUK: Berilah tanda silang (X) pada kolom nilai angka (score).
0: jika tidak ada gejala, 1: jika gejala ringan, 2: jika gejala sedang, 3:
26
Merasa lemas
Perasaan ditusuk-tusuk
9. Gejala kardiovaskular (jantung dan
pembuluh darah)
Takikardi (denyut jantung
cepat)
Berdebar-debar
Rasa lesu atau lemas seperti
mau pingsan
10. Gejala Respiratori (pernapasan)
Rasa tertekan atau sempit di
dada
Tercekik
Sering menarik napas
Napas pendek atau sesak
11. Gejala gastrointestinal (pencernaan)
Sulit menelan
Perut melilit
Gangguan perncernaan
Nyeri sebelum dan sesudah
makan
12. Gejala urogenital (perkemihan dan
kelamin)
Sering buang air kecil
Tidak dapat menahan air seni
Tidak dating bulan (haid)
Darah haid berlebihan
Darah haid amat sedikit
Masa haid berkepanjangan
Masa haid amat pendek
Haid beberapa kali dalam
sebulan
Ereksi melemah
13. Gejala autonomy
Mulut kering
Muka merah
Mudah berkeringat
Kepala pusing
Kepala terasa berat
Kepala terasa sakit
Bulu-bulu berdiri
14. Tingkah laku
Gelisah
27
Tidak tenang
Jari gemetar
Muka tegang
Otot tegang (mengeras)
Nafas pendek dan cepat
Muka merah
2010).
masa dewasa. Masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Namun
28
reproduksi. Sedangkan istilah adolesens lebih ditekankan pada perubahan
2010).
yaitu:
dan mudah terangsang secara erotis. Dengan dipegang bahunya saja oleh
para remaja awal ini sulit dimengerti dan dimengerti orang dewasa.
29
b. Remaja madya (middle adolescent) umur 14-16 tahun:
Oedipus complex (perasaan cinta pada ibu sendiri pada masa anak-anak)
ditandai dengan pencapaian lima hal yaitu: Minat yang makin mantap
masyarakat umum.
30
2.3.4 Ciri-Ciri Remaja
Menurut Suntrock dalam (Pritaningrum, M, 2013), masa remaja
Pada masa remaja periode yang penting adalah akibat dari fisik
dan psikologi
31
c. Masa remaja sebagai periode perubahan
mereka inginkan.
tua.
32
2.3.5 Gangguan Tingkah Laku Remaja
Gangguan tingkah laku merujuk pada berbagai tindakan kasar yang
a. Pola perilaku yang berulang dan tetap yang melanggat hak-hak dasar
33
keuntungan atau untuk menghindari kewajiban, mencuri barang-barang
took/mengutil
34
2.4 Kerangka Teori
Tabel 2.1 Kerngka Teori Kecemasan Korban Perilaku Bullying
Remaja Batasan-batasan remaja
a. Masa remaja awal / dini (Early
Adolescence) : umur 11-13 tahun
b. Masa remaja pertengahan (Middle
Terjadi Bullying Adolescence) : umur 14-16 tahun
c. Masa remaja lanjut (Late
Adolescences) : umur 17-20 tahun
Tidak ada
Menurut Stuart dalam Kecemas
(Hawari, 2013), Kecemasan
dapat disebabkan karena: Kecemasan
a. Adanya perasaan tidak Kecemasan
Ringan
diterima dalam lingkungan
tertentu Kecemasan
b. Adanya pengalaman Sedang
traumatis seperti trauma korban
bullying Kecemasan
c. Adanya rasa frustasi akibat Berat
bullying
d. Adanya ancaman terhadap
dari seseorang/teman sebaya Indikator Kecemasan :
nya akan tindak bullying Perasaan cemas (anxietas), Ketegangan, Ketakutan,
e. Adanya ancaman terhadap Gangguan tidur, Gangguan kecerdasan, Perasaan
konsep diri depresi (murung), Gejala somatic/fisik (otot),
Gejala somatic/fisik (sensorik), Gejala
kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah),
Gejala respiratori (pernapasan), Gejala
gastrointernal (pencernaan), Gejala urogenital
(perkemihan dan kelamin), Gejala35 anatomy,
Tingkah laku
2.5 Kerangka Konsep
Tabel 2.2 Kerangka Konsep Kecemasan Korban Perilaku Bullying
36
Keterangan :
Diteliti :
Tidak diteliti :
37
BAB 3
METODE PENELITIAN
(1) Desain penelitian, (2) Populasi, Sampling dan Sampel, (3) Identifikasi
kelompok tertentu.
38
3.2 Populasi, Sampling dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
3.2.2 Sampling
Sampling merupakan teknik dalam pengambilan sampel(Sugiyono,
2016), Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non
memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap ungsur atau anggota
semuanya.
3.2.3 Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian
39
2010). Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah semua siswa
beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain). Ciri yang dimiliki
Konsep yang dituju dalam suatu penelitian bersifat konkret dan secara
40
3.3.2 Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan penjelasanvariabel dan istilah yang
2013)
41
(perkemihan
dan kelamin),
Gejala
anatomy,
Tingkah laku
42
3.4 Prosedure Penelitian
1. Penelitian dimulai dari peneliti mengajukan fenomena pada tanggal
43
7. Setelah berkumpul pada grup whatsapp yang telah dibuat untuk
WA pribadi.
2016)
Populasi :
Seluruh Siswa yang menjadi Korban Perilaku Bullying
Sampling :
Menggunakan Probability dengan teknik Total Sampling
44
Sample :
Siswa yang tercatat menjadi Korban Perilaku Bullying SMP
Bahrul Ulum Putat Jaya 46 responden
Pengumpulan Data :
Pengumpulan data menggunakan Hamilton Anxiety Rating
Scale (HARS)
Analisa Data :
Editing, cooding, scooring, dan tabulating
Diseminasi :
Hasil Penelitian Kecemasan Perilaku Korban Bullying di SMP
BAHRUL ULUM
3.6 Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
45
Ketakutan, Gangguan tidur, Gangguan kecerdasan, Perasaan depresi,
sebagai berikut :
46
15. Soal Nomor 15 Valid dengan nilai 0,441
47
38. Soal Nomor 38 Valid dengan nilai 0,773
48
3.7.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di.SMP Bahrul Ulum Putat Jaya Surabaya
3.8.1 Editing
sudah cukup baik sebagai upaya menjaga kualitas data agar dapat
3.8.2 Coding
dalam bentuk angka atau bilangan (Saryono, 2015). Adapun kode yang
1. Data Umum
Laki-laki : Kode 1
Perempuan : Kode 2
Umur Responden
14 tahun : Kode 1
49
15 tahun : Kode 2
16 tahun : Kode 3
17 tahun : Kode 4
18 tahun: Kode 5
2. Data Khusus
Kriteria Kecemasan
3.8.3 Scoring
Kuisioner Kecemasan
50
28 sampai dengan 56 = kecemasan sangat berat
3.8.4 Tabulating
2011)
lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan
51
3.9.3 Confidentiality (Kerahasiaan)
Anonimity (Tidak mencantumkan nama) Dalam penelitian ini
lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan
52
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan hasil data umum meliputi umur , jenis
Bullying.
SMP Bahrul Ulum Putat Jaya Surabaya adalah suatu tempat pendidikan
yang beralamat di Jl.Putat Jaya Sekolahan No. 11/13 Surabaya 60255 dan
Putat Jaya Surabaya memiliki 20 guru aktif dan memiliki 480 siswa aktif.
1. Umur
1 14 tahun 29 63
2 15 tahun 16 34,8
3 16 tahun 1 2,2
Total 46 100
53
2. Jenis Kelamin
1 Laki-Laki 23 50
2 Perempuan 23 50
Total 46 100
Jika ditinjau dari jenis kelamin berdasarkan table 4.2 diketahui bahwa
responden memiliki jumlah yang sama yaitu laki-laki 23 siswa (50%) dan
1. Kriteria Kecemasan
2 Kecemasan Ringan 6 13
3 Kecemasan Sedang 23 50
Total 46 100
54
Berdasarkan table 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
4.2 Pembahasan
sebanyak 23 siswa (50%) sedangkan yang paling sedikit adalah Tidak ada
adalah emosi, perasaan yang timbul sebagai respon awal terhadap stress psikis
dan ancaman terhadap nilai-nilai yang berarti bagi individu. Kecemasan sering
merupakan ketegangan dalam diri sendiri tanpa objek yang jelas, objek tidak
disadari dan berkaitan dengan kehilangan self image. Kecemasan timbul karena
ancaman terhadap self image/esteem oleh orang yang terdekat. Menurut Cook
and Fontaine kecemasan adalah perasaan tidak nyaman yang terjadi sebagai
respon takut terjadi perlukaan tubuh atas kehilangan sesuatu yang bernilai.
akan tidak Bullying, dan adanya ancaman terhadap konsep diri. Deffenbacher
55
dan Hazaleus juga mengemukakan bahwa sumber penyebab kecemasan adanya
eksternal, faktor internal meliputi tingkat religiusitas yang rendah, rasa pesimis,
takut gagal, pengalaman negatif masa lalu, dan pikiran yang tidak rasional,
seseorang.
berbeda antar siswa, perbedaan kognitif siswa antara siswa yang pintar dengan
siswa dengan yang lain kurang dapat membaur. Hal tersebut membuat korban
Bullying semakin terbatasi dan tidak dapat bergaul dengan baik terhadap
2015).
Kecemasan Sedang yaitu sebanyak 23 siswa (50%). Hal ini dikarenakan siswa
56
yang mengalami Kecemasan Sedang rata-rata berusia 14 tahun yang telah
menginjak remaja madya (middle adolescent), pada tahap ini remaja sangat
dengan menyukai teman-teman yang sama dengan dirinya, selain itu ia berada
dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu memilih yang mana peka atau
tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimistis atau pesimistis, idealis atau
materialis, dan sebagainya. Siswa pada Kecemasan Sedang ini juga rata-rata
perubahan suasana hati berkat perubahan hormon, fisik, dan emosional yang
mereka alami, dari kuisioner yang telah peneliti dapat sebagian besar
sangat banyak dan hanya beberapa saja gejala kecemasan yang muncul yaitu
merasa tegang, gelisah (ketegangan, tingkah laku), sering buang air kecil,
emosional lebih peka dari pada laki-laki sehingga membuat perasaan lebih
atau kesabaran, kepercayaan diri atau malu. Hal ini juga berpengaruh bagi
57
kecemasan yang akan didapatkan oleh siswa perempuan dikarenakan adanya
perasaan yang sangat sensitif dari apa yang mereka punya, gejala yang sering
muncul dalam siswa yang mengalami kecemasan berat yaitu perasaan cemas,
firasat buruk, mudah tersinggung, gelisah, muka merah, dan tidak tenang.
58
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
orang lain terutama pada teman yang dianggap lebih lemah karena pada
lebih parah dari yang ia derita seiring dengan berjalan nya waktu.
lebih dekat dengan siswa, terutama yang telah menjadi korban Bullying.
59
5.2.3 Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan
seperti merenung, tidak ingin bersosialisasi dengan dunia luar lagi, dan
mungkin yang lebih parah yaitu upaya bunuh diri, dan dampak pada
para korban Bullying agar tidak mengalami Kecemasan yang lebih jauh
60
DAFTAR PUSTAKA
61
Keperawatan. Salemba Medika.
Nursalam. (2016b). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan
Praktis. Salemba Medika.
Pediatri, S. (2010). Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Badan
Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Pritaningrum, M, dan H. (2013). Penyesuaian diri remaja yang tinggal di
pondok pesantren modern nurul izazah gresik pada tahun pertama. Jurnal
Psikologi Kepribadian dan Sosial, 2(3), 141–150.
Purwanto, T. (2015). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Pustaka Pelajar.
Rizki, K., Sukarti, S., & Uyun, Q. (2016). Pelatihan Asertivitas Terhadap
Penurunan Kecemasan Sosial Pada Siswa Korban Bullying. Hubungan
Perilaku Asertif dengan Kesepian dengan Kecemasan Sosial Korban
Bullying Pada Siswa, 3(2), 200–214.
Saifullah, F. (2016). HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN
BULLYING PADA SISWA-SISWI SMP. 4(2), 200–213.
Sarwono. (2010). Kumpulan Instrumen Penelitian Kesehatan. Nuha Medika.
Saryono. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. PT. ASIfabeta.
Saryono. (2015). Metode penelitian kesehatan. Stratified Random Sampling,
Cross Sectional.
Setiadi. (2013). Konsep dan Praktek penulisan Riset Keperawatan. Graha
Ilmu.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (C.
Alfabeta (ed.)).
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan. ALFABETA.
Supriyantini, S. (2020). Perbedaan Kecemasan dalam Menghadapi Ujian
Antara Siswa Program Reguler dengan Siswa Program Akselarasi.
Universitas Sumatera Utara. Kecemasan Anak Korban Bullying :
Efektifitas Terapi Menulis Ekspresif Menurunkan Kecemasan, 4(1), 49–
56.
T. Utami, Y. A. (2019). Hubungan Kecemasan dan Perilaku Bullying Anak
Sekolah the Relationship Anxiety and Bullying Behavior Elementary.
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 2(1).
Zakiyah, E. Z. (2017). Faktor Yang Mempengaruhi Remaja Dalam Melakukan
Bullying Jurnal Penelitian. Jurnal Penelitian & PPM, 4, 129–389.
62
Lampiran
Lampiran 1
63
Lampiran 2
64
Lampiran 3
65
Lampiran 4
(INFORMED CONCENT)
Alamat :
penelitian ini, maka saya bertanggung jawab atas pilihan saya sendiri dan
Yang bersangkutan
66
Lampiran 5 Kuisioner Penelitian
KECEMASAN KORBAN PERILAKU BULLYING
KUISIONER
I. PROSEDUR PENGISIAN KUESIONER
1. Nama Inisial :
2. Usia :
67
Ditinggal sendiri
4. Gangguan tidur
Tidur tidak nyenyak
Bangun dengan lesu
Mimpi buruk
5. Gangguan kecerdasan
Sukar konsentrasi
Daya ingat menurun
6. Perasaan depresi (murung)
Hilangnya minat
Berkurangnya kesenangan pada
hobi
Sedih
8. Gejala somatic atau fisik (sensorik)
Muka merah atau pucat
Merasa lemas
Perasaan ditusuk-tusuk
9. Gejala kardiovaskular (jantung dan
pembuluh darah)
Takikardi (denyut jantung
cepat)
Berdebar-debar
Rasa lesu atau lemas seperti
mau pingsan
10. Gejala Respiratori (pernapasan)
Rasa tertekan atau sempit di
dada
Tercekik
Sering menarik napas
Napas pendek atau sesak
11. Gejala gastrointestinal (pencernaan)
Sulit menelan
Perut melilit
Gangguan perncernaan
Nyeri sebelum dan sesudah
makan
12. Gejala urogenital (perkemihan dan
kelamin)
Sering buang air kecil
Tidak dapat menahan air seni
Tidak dating bulan (haid)
Darah haid berlebihan
Darah haid amat sedikit
68
Masa haid berkepanjangan
Masa haid amat pendek
Haid beberapa kali dalam
sebulan
Ereksi melemah
13. Gejala autonomy
Mulut kering
Muka merah
Mudah berkeringat
Kepala pusing
Kepala terasa berat
Kepala terasa sakit
Bulu-bulu berdiri
14. Tingkah laku
Gelisah
Tidak tenang
Jari gemetar
Muka tegang
Otot tegang (mengeras)
Nafas pendek dan cepat
Muka merah
69
Lampiran 6
Tabulasi Data
Kecemasan Korban Perilaku Bullying di SMP Putat Jaya Surabaya Sekolahan No.11/13 Surabaya
70
71
Lampiran 7
Hasil Uji Statistik SPSS
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
JenisKelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kecemasan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
72
Lampiran 8
73