1 Juli-Desember 2017
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya tingkat kemampuan kognitif anak dalam
menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik dan kurang kreatifnya guru dalam
mengembangkan media pembelajaran.Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas.
Tindakan pembelajaran dilakukan dalam dua siklus dengan setting penelitian di TK Islam
Madinaturramlah Kota Banjarmasin, pada anak kelompok B semester II dengan tujuan memperbaiki
proses pembelajaran khususnya dalam aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik. Instrument
yang digunakan dalam penelitian adalah pengamatan melalui lembar observasi aktivitas guru dan
anak, hasil perkembangan belajar anak secara individual dan hasil perkembangan belajar anak
secara klasikal.
Kata Kunci: Kognitif, aktivitas, eksploratif, menyelidik, eksperimen, ice cream
PENDAHULUAN
Tujuan pendidkan Taman Kanak-kanak Sedangkan menurut pandangan Piaget
yaitu untuk memfasilitasi pertumbuhan dan intelegensi (kemampuan berfikir) anak
perkembangan anak secara menyeluruh atau berkembang melalui suatu proses active
menekankan pada pengembangan kepribadian learning. Para pendidik hendaknya
anak. Oleh karena itu “pendidikan untuk anak mengemplementasikan active learning dengan
usia dini khususnya TK perlu menyediakan cara memberikan kesempatan pada anak untuk
berbagai kegiatan yang mengembangkan terlibat secara aktif dalam kegiatan yang dapat
berbagai aspek perkembangan anak, salah mengoptimalkan penggunaan seluruh panca
satunya adalah aspek kognitif. Perkembangan indera anak (Sujiono & Nurani, 2009).
kognitif bertujuan mengembangkan kemampuan Salah satu hasil belajar yang harus dicapai
berfikir anak untuk dapat mengolah perolehan adalah anak dapat mengenal berbagai konsep
belajarnya, dapat menemukan berbagai macam sains sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
alternatif pemecahan masalah, membantu anak Untuk itu diperlukan suatu metode pembelajaran
untuk mengembangkan kemampuan logika yang dapat menunjang tercapainya standar
matematis dan pengetahuan akan ruang dan kompetensi dalam kurikulum tersebut.
waktu serta mempunyai kemampuan untuk Pembelajaran sains untuk anak Taman
memilah-milah mengelompokkan, serta Kanak-kanak dalam upaya menumbuhkan
mempersiapkan kemampuan berfikir secara teliti kemampuan berpikir sangat memerlukan peran
(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional serta dari para pendidik baik dari orang tua,
Republik Indonesia, 2009). guru, dan orang dewasa lainnya. Sains adalah
Perkembangan kognitif bertujuan produk dan proses. Sebagai produk, sains adalah
mengembangkan kemampuan berfikir anak pengetahuan yang terorganisir dengan baik
untuk dapat mengolah perolehan belajarnya, mengenal dunia fisik alami. Sebagai proses,
dapat menemukan berbagai macam alternatif sains mencakup kegiatan menelusuri,
pemecahan masalah, membantu anak untuk mengamati dan melakukan percobaan (Sudono,
mengembangkan kemampuan logika matematis 2000).
dan pengetahuan akan ruang dan waktu serta Pengetahuan umum dan sains merupakan
mempunyai kemampuan untuk memilah-milah salah satu tingkat pencapaian perkembangan
mengelompokkan, serta mempersiapkan kognitif kurikulum tahun 2010 (Kemendiknas,
kemampuan berfikir secara teliti (Peraturan 2010). Pengembangan aspek sains pada anak
Menteri Pendidikan Nasional Republik dapat mengundang dan menumbuhkan rasa
Indonesia, 2009). ingin tahu yang tinggi serta merangsang anak
untuk memunculkan pertanyaan yang tak memiliki pengalaman main yang bermakna bagi
terduga sebagai wujud dari berpikir dan belajar anak, karena melalui metode ini anak melakukan
kreatif yang nyata (Nugraha, 2008). kegiatan sendiri dan melatih sendiri apa yang
Menurut kurikulum 2010, pada aspek terjadi melalui kegiatan yang dilakukannya dan
kognitif kelompok usia 5-6 tahun pada capaian menemukan sebuah hasil.
perkembangan menunjukkan aktivitas yang Pembelajaran melalui Eksperimen
bersifat eksploratif dan menyelidik, anak Sederhana di Taman Kanak-kanak diharapkan
seharusnya mampu mencoba dan menceritakan dapat menjadi hal yang menyenangkan untuk
tentang apa yang terjadi jika warna dicampur, dipelajari, karena konsep pembelajaran di
proses pertumbuhan tanaman, balon ditiup lalu Taman Kanak-kanak yang bersifat belajar seraya
dilepaskan, benda-benda dijatuhkan (gravitasi bermain dan bermain sambil belajar.
benda-benda didekatkan dengan magnet, Dengan pembelajaran melalui metode
mengamati benda dengan kaca pembesar, eksperimen diharapkan anak-anak menjadi
macam-macam rasa, mencium macam-macam termotivasi, tertarik, dan membuat anak tidak
bau, mendengar macam-macam bunyi. bosan sehingga menyukai pembelajaran yang
Pada kenyataan yang terjadi dikelompok diberikan.
B TK Islam Madinaturramlah Banjarmasin,
TINJAUAN PUSTAKA
sebagian anak masih belum mengembangkan
aspek kognitif dalam menunjukkan aktivitas Karakteristik Anak Usia Dini
yang bersifat eksploratif dan menyelidik melalui Anak usia Taman kanak Kanak adalah
metode eksperimen. Hal ini dibuktikan dengan mereka yang berada di rentang usia 4/5th- 6/7th.
hasil laporan penilaian perkembangan peserta Pada masa ini anak-anak sedang mengalami
didik (rapor) semester I pada tahun ajaran suatu proses perkembangan dalam segala aspek
2015/2016 yang dalam kegiatan mencoba dan perkembangan. Anak-anak memiliki
menceritakan tentang apa yang terjadi jika karakteristik yang unik dan berbeda dengan
warna dicampur, susu, gula dan coklat karakteristik orang dewasa. Karakteristik anak
dicampurkan dan diaduk dalam plastik, dan usia dini yang khas tersebut seperti yang
macam-macam rasa dari 13 anak yang ada di dikemukakan oleh Kellough adalah sebagai
kelompok B, hanya ada 2 anak yang berikut:
berkembang sangat baik (BSB) atau bintang 4, 3 Anak itu bersifat egosentris. Ia cenderung
anak yang berkembang sesuai harapan (BSH) melihat dan memahami sesuatu dari sudut
atau bintang 3, 3 anak yang mulai berkembang pandangnya sendiri. Karakteristik ini terkait
(MB) atau bintang 2, dan 5 orang anak yang dengan perkembangan kognitifnya yang
belum berkembang (BB) atau bintang 1. Dari menurut Piaget berada pada fase transisi
keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa rata yaitu dari fase praoperasional ke fase
rata anak yang hanya mampu mencapai bintang operasional konkrit.
1 dan 2 atau bisa dikatakan dari 13 anak hanya 5 Anak memiliki rasa ingin tahu yang besar.
anak yang dapat berkembang sesuai harapan Anak berfikir bahwa dunia ini adalah sesuatu
atau sekitar 38,5%, sedangkan 10 anak lainnya yang menakjubkan. Hal ini menimbulkan
atau sekitar 61,5% masih belum mencapai rasa keingintahuannya yang tinggi.
tingkat perkembangan sesuai harapan ( ) Keingintahuan anak sangat bervariasi, karena
atau ( ). tergantung hal apa yang menjadi minat
Dikhawatirkan anak yang tidak dapat sianak..
menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif Anak adalah Makhluk sosial.Anak senang
dan menyelidik, akan mengalami kesulitan berada di lingkungan teman sebayanya. Anak
dalam perkembangannya. Perkembangan anak membangun konsep diri melalui berinteraksi
akan sulit berkembang secara optimal dan dapat , dan ia akan membangun kepuasan melalui
berdampak buruk pada pendidikan selanjutnya penghargaan diri ketika diberi kesempatan
maupun perkembangan aspek kognitifnya. untuk bekerjasama dengan temannya.
Untuk mengatasi hal tersebut peneliti Anak bersifat unik. Anak merupakan
mencoba menelaah pola belajar anak dengan individu yang unik, dimana memiliki
menggunakan kegiatan yang lebih menarik yaitu keunikan yang satu dan yang lainnya
dengan metode experiment. berbeda.
Tujuan peneliti memilih metode
ekperimen ini agar anak lebih eksploratif dan
Anak umumnya kaya dengan fantasi. Anak cream, (3) data hasil belajar kemampuan aspek
senang berfantasi, ia senang bercerita dengan kognitif anak dalam menunjukkan aktivitas
melebih lebihkan tentang pengalamannya, yang bersifat eksploratif dan menyelidik.
atau bahkan ia menanyakan hal hal yang Adapun langkah-langkah metode
gaib. Hal ini terjadi dikarenakan imajinasi eksperimen sederhana membuat ice creamdalam
anak berkembang melebihi apa yang menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif
dilihatnya.
dan menyelidik yang sudah disesuikan dalam
Anak memiliki daya konsentrasi yang
pendek. Secara umum, anak akan kesulitan pembelajaran Taman Kanak-Kanak adalah
untuk tetap focus pada satu hal dalam waktu sebagai berikut :
yang lama. Perhatiannya mudah teralihkan,
kecuali kegiatan yang sedang dilakukannya Guru melakukan uji eksperimen sendiri
menyenangkan dan menarik perhatiannya. untuk mengetahui tingkat keberhasilan
Anak Merupakan masa belajar yang paling sebelum ditugaskan kepada anak
potensial Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan
METODOLOGI Guru membagi anak menjadi 2 kelompok
Metodologi yang baik hendak dapat Guru menjelaskan kepada anak tentang
membawa peneliti ke arah untuk menjawab materi dan prosedur pelaksanaan pada hari
pertanyaan-pertanyaan penelitian (Dalle, 2010) itu
seperti pendekatan yang digunakan, tempat Guru mengajak anak bersama-sama
penelitian, focus, dan sampel yang dilabatkan. melakukan eksperimen sambil mengawasi
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah dan membimbing anak
pendekatan kualitatif.Menurut Arikunto Guru meminta anak untuk sama-sama
(2010:20) Pendekatan kualitatif merupakan data membersihkan dan menyimpan perlengkapan
tentang minat atau suasana kelas dan data yang yang sudah di pakai
berkenaan dengan aktivitas guru dalam kegiatan Guru dan anak melakukan tanya jawab
belajar mengajar. mengenai kegiatan yang sudah dilakukan
Jenis penelitian yang digunakan adalah Guru meminta anak menceritakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian pengalaman yang dirasakannya satu-satu ke
Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas depan kelas melalui games kecil
(PTK) adalah suatu penelitian yang dilakukan Evaluasi dan kesimpulan akhir dari guru
secara sistematis dalam bentuk kegiatan refleksi
diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam situasi kependidikan untuk memperbaiki Aktivitas Guru
kondisi pembelajaran yang dilakukan (Suyadi Hasil observasi terhadap aktivitas guru
2010). pada siklus I pertemuan 1 prsentasi Kelancaran
Menurut Arikunto (2011) secara garis guru hanya mencapai skor 21 dengan kategori
besar dalam penelitian tindakan kelas terdapat kurang baik.Guru masih harus memperbaiki
empat tahapan yang umum dilalui, yaitu: kekurangan-kekurangan yang dilaksanakan
menyusun rancangan tindakan (planning); dalam kegiatan belajar mengajar, agar
pelaksanaan tindakan (acting); pengamatan meningkatnya skor aktivitas guru dalam
(observing); refleksi (reflecting). menggunakan metode pembelajaran eksperimen
Tujuan utama dari penelitian tindakan ini sederhana.
adalah untuk meningkatkan kualitas Aktivitas guru pada siklus I pertemuan ke
pembelajaran di kelas di mana guru secara 2 mengalami peningkatan menjadi 29 dengan
penuh terlibat dalam penelitian mulai dari kategori cukup baik, guru berupaya
perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. memperbaiki kekurangandengan berusaha
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini membujuk dan memberikan pujian/reward
meliputi (1) data tentang kegiatan guru dalam permen yupi pada anak.
proses pembelajaran yang menggunakan metode Peningkatan aktivitas guru pada siklus 2
eksperimen sederhana membuat ice cream, (2) pertemuan I mencapai perolehan skor 38 dan
data tentang kegiatan siswa selama mengikuti dikategorikan sangat baik, hal ini disebabkan
kegiatan proses pembelajaran menggunakan anak sudah mulai tertarik dan menyukai
metode eksperimen sederhana membuat ice
metode atau mdel pembelajaran yang sesuai pendaftaran siswa Indonesia. Thesis PhD
dengan fase perkembangan anak dan sangat Universiti Utara Malaysia.Djamarah. S.B.
diharapkan agar menerapkan metode (2002). Teori motivasi Edisi II. Jakarta:
Eksperimen Sederhana membuat Ice Cream PT Bumi Aksara
dalam pembelajaran khususnya bidang Masitoh, (2009). Strategi pembelajaran tk.
pengembangan kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka
Diharapkan hasil penelitian ini dapat Nugraha, A. (2009). Kurikulum dan belajar tk.
dijadikan sebagai bahan acuan untuk dapat Jakarta: Universitas Terbuka
memilih metode atau mdel pembelajaran yang Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
sesuai dengan fase perkembangan anak dan Republik Indonesia. (2009). Standar
sangat diharapkan agar menerapkan metode pendidikan anak usia dini. Jakarta:
Eksperimen Sederhana membuat Ice Cream Departemen Pendidikan Nasional
dalam pembelajaran khususnya bidang Sudono, A. (2000). Sumber belajar dan alat
pengembangan kognitif. permainan. Jakarta: Grasindo
Sujiono., & Nurani, Y. (2009). Metode
DAFTAR RUJUKAN
Pengembangan kognitif. Jakarta:
Arikunto, S. (2011). Penelitian tindakan kelas.
Universitas Terbuka.
Jakarta: Sinar Grafita Offiset.
Suyadi.(2010). Psikologi belajar paud.
Dalle, J. (2010). Metodologi umum penyelidikan
Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani.
reka bentuk bertokok penilaian dalaman
dan luaran: Kajian kes sistem