Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN

OLEH

KELOMPOK III

DESY SHOPIYANTI ALBUGIS (20144010055)

MARYANA USMAN (20144010067)

MASDI USMAN (20144010068)

MASRIA IMRAN (20144010069)

SINTA FOKARIA (2014400096)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TERNATE

JURUSAN D-III KEPERAWATAN

TA 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan dan karunia-Nya
kepada seluruh hamba-Nya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi
besar kita, Nabi akhir zaman, Nabi Muhammad SAW. yang telah menuntun kita dari zaman
kebodohan ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Keterbatasan ilmu yang dimiliki oleh penyusun merupakan kelemahan, kekurangan, dan
kekeliruan dalam pembuatan makalah ini. Penyusun meminta maaf yang sebesar-besarnya
apabila dalam susunan, inti makalah dan lain sebagainya terdapat hal yang kurang berkenan di
hati pembaca.

Sekian yang dapat penyusun sampaikan. Semoga apa yang telah berbagai pihak lakukan
demi tersusunnya makalah ini, mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT.

Ternate, 04 Maret 2022

Penuli
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………..

A.    Latar Belakang…………………………………………………………….

B.     Rumusan Kewirausahaan…………………………………………………

C.     Tujuan Penulisan………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………

A.    Pengertian Kewirausahaan………………………………………………..

B.     Konsep Dasar Kewirausahaan……………………………………………

C.     Tujuan Kewirausahaan……………………………………………………

D.    Lingkup Kajian Kewirausahaan……………………………………………

E.     Operasionalisasi Kewirausahaan…………………………………………..

F.      Karakteristik Kewirausahaan…………………………………………….

G.    Nilai Hakiki Kewirausahaan……………………………………………….

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………….

A.    Kesimpulan……………………………………………………………………

B.     Saran………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk memasyarakatkan dan membangkitkan semangat kewirausahaan di
Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 4, Tahun 1995.
Adapun tujuan dikeluarkannya Instruksi Presiden tersebut untuk menumbuhkan semangat
kepeloporan di kalangan generasi muda agar mampu menjadi wirausahawan.
Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-
penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah
pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan
kekayaan bukan tujuan utama. Para wirausahawan diharapkan dapat menjadi pelopor
pembangunan, antara lain ikut serta mengurangi adanya pengangguran. Perubahan dan
perbaikan nasib kita harus didasarkan pada kehendak, keinginan, dan kerja keras. Karena
itu, peranan wirausaha penting sekali untuk menentukan masa depan bangsa dan Negara.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kewirausahaan ?
2. Apa tujuan dari kewirausahaan ?
3. Apa saja konsep dasar dan ruang lingkup kewirausahaan?
4. Bagaimana operasionalisasi kewirausahaan?
5. Apa karakteristik wirausahaan?
6. Apa saja nilai-nilai hakiki kewirausahaan?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian kewirausahaan.
2. Memahami tujuan kewirausahaan.
3. Mengetahui konsep dasar dan ruang lingkup kewirausahaan.
4. Mengetahui operasionalisasi kewirausahaan.
5. Mengetahui karakteristik kewirausahaan.
6. Mengetahui nilai-nilai hakiki kewirausahaan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari istilah entrepreneurship, sedangkan wirausaha berasal
dari kata entrepreneur. Kata entrepreneur, secara tertulis digunakan pertama kali oleh
Savary pada tahun 1723 dalam bukunya “Kamus Dagang”. Banyak orang yang memberi
pengertian entrepreneur, di antaranya sebagai berikut:
1. Orang yang menanggung risiko
2. Orang yang memobilisasi dan mengalokasikan modal
3. Orang yang menciptakan barang baru
4. Orang yang mengurus perusahaan.

Penjelasan materi di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa wirausaha itu
adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-
kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna
mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat guna dalam memastikan kesuksesan. Di
bawah ini diuraikan beberapa pengertian kewirausahaan, sebagai berikut:

1) Kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha
meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan.
2) Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang
memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan sumber
daya yang mereka kendalikan (Robin, 1996).
3) Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan tambahan kemakmuran.
4) Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan
waktu dan kegiatan disertai modal jasa dan risiko, serta menerima balas jasa,
kepuasan, dan kebebasan pribadi.
5) Dalam lampiran Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 1995, tentang Gerakan Nasional
Memasyarakatkan dan membudayakan Kewirausahaan (GNMMK). Kewirausahaan
adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha
atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja, teknologi dan

produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan


yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.

B. Konsep Dasar Kewirusahaan


Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa
berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa
berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa
diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007 : 18).
Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan
dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah
penciptaan organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru
(Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), dan menghadapi
ketidakpastian (Knight, 1921).

Beberapa definisi tentang kewirausahaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Richard Cantillon (1775)


Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang
wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada
masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih
menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian.
2) Jean Baptista Say (1816)
Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan
menemukan nilai dari produksinya.
3) Frank Knight (1921)
Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi
ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada
dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-
fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.
4) Joseph Schumpeter (1934)
Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan
perubahanperubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi
baru tersebut bisa dalam bentuk memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas
baru, memperkenalkan metoda produksi baru, membuka pasar yang baru (new
market), Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau
menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha
dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya
dengan kombinasi sumber daya.
5) Penrose (1963)
Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem
ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas
kewirausahaan.
6) Harvey Leibenstein (1968, 1979)
Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan
atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum
teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui
sepenuhnya.
7) Israel Kirzner (1979)
Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar.
8) Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio
Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa
visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang
lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasila akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.
9) Peter F. Drucker
Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahan adalah orang
yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang
lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada
sebelumnya.

Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut adalah
bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang-
peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan
pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang wirausahawan selalu
diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan
tindakan yang kreatif dan innovatif. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai
sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar
daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara
baru.

C. Tujuan Kewirausahaan
Bahan ajar mata diklat Kewirausahaan dapat diajarkan dan dikembangkan di
Sekolah-sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Perguruan Tinggi, dan di berbagai kursus
bisnis. Di dalam pelajaran Kewirausahaan, para siswa diajari dan ditanamkan sikap-sikap
perilaku untuk membuka bisnis, agar mereka menjadi seorang wirausaha yang berbakat.
Agar lebih jelas, di bawah ini diuraikan tujuan dari kewirausahaan, sebagai berikut:
1. Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk meng 7asilkan
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di
kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
4. Menumbuhkembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan
kuat terhadap para siswa dan masyarakat.

D. Lingkup Kajian Kewirausahaan


Ruang lingkup kewirausahaan sangat luas sekali. Secara umum, ruang lingkup
kewirausahaan adalah bergerak dalam bisnis. Jika diuraikan secara rinci ruang lingkup
kewirausahaan, bergerak dalam bidang:
1. Lapangan agraris
2. Lapangan perikanan
3. Lapangan peternakan
4. Lapangan perindustrian dan kerajinan
5. Lapangan pertambangan dan energy
6. Lapangan perdagangan
7. Lapangan pemberi jasa

Tenaga wirausaha merupakan salah satu unsur yang ikut serta dalam mencapai
cita-cita nasional, yaitu mencapai masyarakat adil dan makmur, baik material, maupun
spiritual. Partisipasi masyarakat dan para wirausaha perlu ditingkatkan, guna mencapai
cita-cita tersebut. Tenaga-tenaga para wirausaha adalah tenaga pelopor pembangunan dan
pejuang nasional, untuk menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi pengangguran.
Di dalam mengatasi persoalan tenaga kerja yang semakin banyak menganggur, caranya
adalah dengan membuka lapangan wirausaha dan memasyarakatkan kewirausahaan.

E. Operasionalisasi Kewirausahaan
Memilih gagasan bisnis agar menjadi bisnis yang berhasil melalui 2
pertimbangan, yaitu menemukan sesuatu yang dapat kita lakukan dengan baik dan
menentukan apakah gagasan kita dapat memenuhi suatu kebutuhan pasar.
Keberhasilan bergantung pada pelanggan, sehingga calon pengusaha harus
memastikan bahwa gagasan yang mereka pilih haus diminati di pasar. Pedoman-pedoman
yang dapat membantu kita untuk memilih suatu gagasan yang mencerminkan peluang
kewirausahaan yang baik, diantaranya yaitu:
1. Membuat daftar mengenai minat dan kemampuan
2. Membuat daftar mengenai jenis-jenis bisnis yang sesuai dengan minat dan
kemampuan
3. Membaca Koran dan majalah bisnis dan konsumen untuk mempelajari tren
demografi dan ekonomi yang mengidentifikasi kebutuhan masa depan
4. Melakukan evaluasi secara hati-hati atas barang dan jasa guna mencari cara untuk
memperbaikinya.
5. Menentukan bisnis sesuai dengan yang diinginkan dan memiliki potensi laba.
6. Melakukan riset pemasaran untuk menentukan kesuksesan bisnis.
7. Mempelajari mengenai industri yang akan beroperasi, barang atau jasa dan
pesaing.
F. Karakteristik Wirausaha
Pengusaha yang berhasil memilki kemungkinaan yang lebih besar di bandingkan
dengan orang lain untuk memiliki orang tua yang juga pengusaha. Mereka juga
cenderung memiliki karakteristik pribadi yang unik. Para peneliti yang mempelajari
pengusaha yang berhasil melaporkan bahwa pengusaha cenderung lebih ingin tahu,
bersemangat, dapat memotivasi diri sendiri, jujur, berani, flexsibel, cerdas, dan andal.

Gooffrey G. Meredith (1996; 5-6) mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan seperti
berikut :

Ciri-Ciri Waktu

1. Percaya diri Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme

2. Berorientasikan tugas dan hasil Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada

laba, memiliki ketekunan dan ketabahan,

memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras,

energik dan memiliki inisiatif

3. Pengambil Resiko. Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka


pada tantangan.

4. Kepimimpinan Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul


dengan orang lain dan suka terhadap saran dan
kritik yang membangun.

5. Keorisinilan. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel,


serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.

6. Berorentasi kemasadepan Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir


yang berorientasi pada masa depan

7. Jujur dan tekun Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan
kerja.

G. Nilai Hakiki Kewirausahaan

Terdapat beberapa nilai hakiki penting dari kewirausahaan, yaitu :

1. Percaya diri
Kepercayaan diri adalah sikap dan keyakinan seseorang dalam melaksanakan dan
menyelesaikan tugas-tugasnya. Kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan,
optimisme individualitas dan ketidaktergantungan. Seseorang yang memiliki
kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk
mencapai keberhasilan (Zimmerer, 1996: 7).
Kepercayaan diri ini bersifat internal, dinamis dan banyak di tentukan oleh
kemampuan untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan.
Orang yang percaya diri memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan
dengan sistematis, berencana, efektif dan efisien. Kepercayaan diri juga selalu
ditunjukkan oleh ketenangan, ketekunan, kegairahan dan kemantapan dalam
melakukan setiap pekerjaan. Kepercayaan diri juga berpengaruh pada gagasan, karsa,
inisiatif, kreatifitas, ketekunan, semangat kerja keras dan kegairahan berkarya.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu
mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan
ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan berinisiatif.
Berinisiatif adalah keinginan untuk selalu mencari dan memulai sesuatu dengan tekad
yang kuat.
3. Keberanian mengambil resiko.
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil resiko merupakan salah satu utama
dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil resiko akan sukar
memulai dalam memulai atau berinisiatif, menurut Angelita S. Bajaro, seorang
wirausaha yang berani menanggung resiko adalah orang yang selalu ingin jadi
pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik (Yuyun Wirasasmita, 1994: 2).
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang
untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan dari pada usaha yang kurang menantang.
Oleh sebab itu, wirausaha kurang menyukai resiko yang terlalu rendah atau terlalu
tinggi, resiko yang terlalu rendah akan memperoleh sukses yang relatif rendah.
Sebaliknya, resiko yang tinggi kemungkinan memperoleh kesuksesan yang tinggi,
tetapi dengan kegagalan yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, ia akan lebih menyukai
resiko yang seimbang (moderat). Wirausaha menghindari suatu resiko yang rendah
karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi resiko yang tinggi karena ingin
berhasil.
4. Berorientasi ke masa depan.
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan
pandangan ke masa depan, selalu mencari peluang, tidak cepat puas dengan
keberhasilan.
5. Keorisinilan: Kreativitas dan Inovasi.
Nilai inovatif kretaif dan fleksibilitas merupakan unsur-unsur keorisinilan seseorang.
Wirausaha yang inovatif adalah orang yang kreatif dan yakin dengan adanya cara-
cara baru yang lebih baik (Yuyun Wirasasmita 1994: 7), dengan ciri ciri :
a) Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara
tersebut cukup baik.
b) Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya.
c) Selalu ingin tampil beda atau memanfaatkan perbedaan.

Kreativitas adalah kemampuan untuk melakukan pemikiran yang baru dan


berbeda. Inovasi adalah kemampuan untuk melakukan tindakan yang baru dan
berbeda. Rahasia kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah teletak pada
penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan persoalan dan meraih peluang.
Ciri-ciri kepribadian kreatif terletak pada keterbukaan, kreatifitas, kepercayaan diri,
kecakapan, kepuasan, rasa tanggung jawab dan penuh daya imajinasi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Wirausaha merupakan pengambilan resiko untuk menjalankan sendiri dengan
memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan
yang inovatif sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri tidak
bergantung kepada pemerintah atau pihak-pihak lain dalam menghadapi segala tantangan
persaingan.

Inti dari kewirausahaan adalah:

1. Pengambilan resiko
2. Menjalankan sendiri
3. Memanfaatkan peluang-peluang
4. Menciptakan baru
5. Pendekatan yang inovatif, dan Mandiri.

B. Saran
Keterbatasan informasi dan ketelitian penulis dalam menyusun makalah ini, menjadi
sebab adanya keurangan-kekurangan yang tidak dapat kami hindari. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran demi penambahan wawasan bagi para penulis
khususnya.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Pembinaan Khusus. Bahan Pelatihan untuk Calon Wirausaha: Konsep Dasar


Kewirausahaan. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional. 2010.

http://entrepreneur.gunadarma.ac.id/elearning/download/Hakekat,%20Karakteristik%20dan
%20Nilai-nilai%20Hakiki%20Kewirausahaan.pdf diakses pada Kamis, 22-09-2011/ 17.00.

http://umarstain.blogspot.com/2009/04/pengertian-tujuan-dan-ruang-lingkup.html diakses pada
Kamis, 22-09-2011/18.05.

http://dimas347.wordpress.com/2009/05/25/nilai-nilai-hakiki-kewirausahaan/ diakses pada
Kamis, 22-09-2011/ 21.24.

Yulianto, Ali Akbar dan Krista. Pengantar Bisnis Kontemporer Edisi 11. Jakarta: salemba
Empat. 2007.

Anda mungkin juga menyukai