1. Dampak negatif dari teknologi dalam pemanfaatan SDA adalah :
a. Tempat SDA menjadi rusak karena mungkin alat-alat konstruksi dalam menggali atau melongsorkan tanah. b. Pekerja yang diperlukan semakin sedikit karena dalam pemanfaatan SDA sudah dibantu dengan teknologi yanh canggih sehingga tidak memerlukan banyak pekerja. c. Jumlah SDA yang tidak dapat diperbaharui semakin sedikit dan susah untuk dicari. d. Pekerja akan memiliki risiko untuk teluka cukup tinggi dengan teknologi dalam pemanfaatan SDA. e. Bila SDA di salah satu tempat telah habis, maka akan mengakibatkan untuk memanfaatkan di tempat SDA yang lain bila si pemanfaat tidak bertanggung jawab dengan pemanfaatan SDA di tempat sebelumnya.
Dapak positif :
a. Meningkatnya teknologi untuk memperbaiki kehidupan manusia dan lingkungan
menjadi lebih baik (dibuat peralatan yang ramah lingkungan dan memiliki pemakaian energi yang sedikit). b. Semakin tinggi tingkat kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan (polusi semakin dikurangi dan mulai ditingkatkan penghijauan). c. Semakin berkurang pemakaian sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui sehingga kemudian beralih ke sumber daya alam yang dapat diperbaharui (ex: dari bahan bakar fosil ke bahan bakar tumbuhan. d. Dampak positifnya dapat meningkatkan ekonomi dan kebutuha lainnya. e. Dampak positifnya adalah dapat memenuhi kebutuhan hidup dengan menggunakan SDA. f. Menimbulkan rasa kecintaan terhadap lingkungan jika interaksi tersebut berhubungan dengan alam. 2. Pengelolaan tambang oleh pihak asing yang dilakukan secara terus menerus membawa kerugian yang sangat besar bagi negara Indonesia. Sebagai contoh penambangan tembaga dan emas di Timika, Papua yang dilakukan PT Freeport Indonesia (PTFI). Kerugian tersebut terjadi karena sangat sedikit dari hasil kekayaan bumi Indonesia yang dapat dinikmati oleh bangsa Indonesia. Selebihnya dari kekayaan alam yang dieksplorasi, dikuasai dan dinikmati oleh pemilik modal asing yang membawa kekayaan alam Indonesia ke negara mereka untuk diolah dan dijual dengan harga yang jauh lebih tinggi."Melihat kondisi di atas maka sangat sulit bagi kita untuk dapat maju dan berdiri sejajar dengan bangsa lain. Terlebih tidak sedikit kontrak-kontrak perjanjian pengelolaan SDA yang hanya mewajibkan para pengelola untuk membayar pajak dengan sistem bagi hasil yang tidak seimbang 3. Parameter kebijakan PSDA bagi pembangunan berkelanjutan: Reformasi pengelolaan sumber daya alam sebagai prasyarat bagi terwujudnya pembangunan berkelanjutan dapat dinilai dengan baik apabila terumuskan parameter yang memadai. Secara implementatif, parameter yang dapat dirumuskan diantaranya: a. Desentralisasi dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan mengikuti prinsip dan pendekatan ekosistem, bukan administratif. b. Kontrol sosial masyarakat dengan melalui pengembangan transparansi proses pengambilan keputusan dan peran serta masyarakat . Kontrol sosial ini dapat dimaknai pula sebagai partisipasi dan kedaulatan yang dimiliki (sebagai hak) rakyat. Setiap orang secara sendiri-sendiri maupun berkelompok memiliki hak yang sama dalam proses perencanaan, pengambilan keputusan, pelaksanaan, pengawasan serta evaluasi pada pengelolaan dan pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup. c. Pendekatan utuh menyeluruh atau komprehensif dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Pada parameter ini, pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup harus menghilangkan pendekatan sektoral, namun berbasis ekosistem dan memperhatikan keterkaitan dan saling ketergantungan antara faktor-faktor pembentuk ekosistem dan antara satu ekosistem dengan ekosistem lainnya. d. Keseimbangan antara eksploitasi dengan konservasi dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup sehingga tetap terjaga kelestarian dan kualitasnya secara baik. e. Rasa keadilan bagi rakyat dalam pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Keadilan ini tidak semata bagi generasi sekarang semata, tetapi juga keadilan untuk generasi mendatang sesudah kita yang memiliki hak atas lingkungan hidup yang baiik. Parameter di atas, jika dapat diterapkan dalam kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidupo merupakan pendorong terwujudnya penyelenggaraan kepemerintahan dalam pengelolaan sumber daya alam yang baik (good environmental governance); dimana sumber daya alam dikelola, diatur dan diawasi oleh institusi- institusi negara yang diakui legitimasinya oleh rakyat, kompeten, secara terbuka, demokratis dan dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat. Parameter Kebijakan PSDA bagi Pembangunan Berkelanjutan 4. BBM merupakan salah satu komoditas dari sumber daya alam minyak dan gas bumi.Minyak dan gas bumi merupakan sumber daya alam strategis tidak terbarukan yang dikuasai oleh Negara. Menurut saya, relasi atau hubungna minyak dan gas dengan kondisi seperti ini sangat di perlukan dengan adanya kebutuhan pada kehidupan masyarakat. Minyak bumi atau bahan bakar fosil yang merupakan bahan baku untuk bahan bakar minyak, bensin dan banyak produk-produk kimia - merupakan sumber energi yang penting karena minyak memiliki persentase yang signifikan dalam memenuhi konsumsi energi dunia. Kurangnya eksplorasi dan investasi-investasi lain di sektor minyak ini telah menyebabkan penurunan dalam produksi minyak Indonesia yang disebabkan karena manajemen yang lemah dari pemerintah, birokrasi yang berlebihan, kerangka peraturan yang tidak jelas serta ketidakjelasan hukum mengenai kontrak. Dengang demikian perspektifpengelolaan Migas kedepannya perlu ditinjau. Ada beberapa hal pentingyang nantinya akan mengalami pergeseran kelangkaan pada migas Sehingga pengelolaan minyak dan gas bumi harus dapat secara maksimal memberikan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Sebab sekarang sudah dapat dilihat dari semakin sedikitnya produksi migas dan semakin besarnya konsumsi migas diindonesia. Dan pemerintah harus bisa mengatasi dengan bijak bersama dengan masyarakat. Bahan Bakar Minyak atau yang dikenal dengan sebutan BBM menjadi salah satu komoditas yang penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.