Anda di halaman 1dari 20

NAMA.

:ALDI DARMANSYAH

NIM :10120019

MATKUL:KIMIA ANALISIS

1.Kimia analisis

Kima Analitik merupakan suatu studi yag mempelajari tentang teori-teori analisis suatu zat atau
komponen serta metoda metoda dalam analisis.Dimana pada dasarnya analisis dapat dilakukan secara
kualitatif dan kuantitatif. Metoda analisis dilakukan secara konvensinal dan fisiko kimia atau secara
instrumental. Yang termasuk kepada cara konvensinal adalah metoda titrasi dan gravimetri.Metoda
titrasi terdiri dari titras asam basa, argentometri,kompeksometri, titrasi oksidasi dan reduksi. Metoda
instrumental adalah suatu metoda modifikasi dari metoda konvensional yang dipengaruhi dengan
adanya listrik. Yang temasuk kepada metoda instrumental adalah Spektrometri serapan atom,
spektrofotometri,Khromatografi, konduktometri, potensiometri, Flame fotometri, metoda termal dan
lain-lain.Selain itu kimia analitik juga mempelajari tentang analisis lingkungan dan cara pemisahan.

2.Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik mirip dengan populasi itu sendiri. Sampel
disebut juga contoh. Nilai hitungan yang diperoleh dari sampel inilah yang disebut dengan statistik.

3.Sampling

Teknik sampling adalah teknik yang dilakukan untuk menentukan sampel. Jadi, sebuah penelitian yang
baik haruslah memperhatikan dan menggunakan sebuah teknik dalam menetapkan sampel yang akan
diambil sebagai subjek penelitian.

Langkah Dalam Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Dalen (1981), beberapa langkah yang harus diperhatikan peneliti dalam menentukan sampel,
yaitu:

1. Menentukan populasi,

2. Mencari data akurat unit populasi,

3. Memilih sampel yang representative,

4. Menentukan jumlah sampel yang memadai.


4.Titrasi

Pada dasarnya titrasi adalah merupakan metode kimia untuk bisa menentukan konsentrasi larutan.
Caranya adalah dengan mereaksikan larutan dalam volume tertentu dengan larutan lain yang
konsentrasi zatnya sudah diketahui. Larutan yang sudah diketahui ini disebut larutan beku. Sementara
tujuan titrasi sendiri adalah untuk mengetahui tingkat pH sebuah zat kimia. Titik akhirnya adalah ketika
terjadi perubahan warna pada indikator.

Pengukuran titrasi ini biasanya menggunakan beberapa alat khusus, antara lain buret, statif, tabung
erlenmeyer, karet penghisap, gelas arloji, pipet tetes, labu takar, dan pipet volume. Salah satu syarat
titrasi agar berjalan dengan baik diantaranya ditandai dengan reaksinya yang berlangsung cepat, bahkan
dapat menggunakan katalis untuk mempercepat terjadinya reaksi. Selanjutnya, reaksi berlangsung
sederhana dan persamaan stokiometrinya jelas. Kemudian tidak terjadi reaksi sampingan yang bisa
mempengaruhi reaksi utama.

Jenis Titrasi:

a.Titrasi Redoks

b.Titrasi Kompleksasi

c.Titrasi Asam Basa

d.Titrasi Argentometri

5.Analisa Kualitatif

Analisis Kimia Kualitatif adalah suatu rangkaian pekerjaan analisis yang bertujuan mengetahui
keberadaan(bisa juga identifikasi) suatu ion,unsur, atau senyawa kimia lain baik organik maupun
anorganik dalam suatu sampel yang kita analisa.

6.Analisa kuantitatif

Analisis Kimia Kuantitatif adalah suatu rangkaian pekerjaan analisis yang bertujuan untuk mengetahui
jumlah suatu unsur atau senyawa dalam suatu sampel yang kita analisa. contoh : misal kita memperoleh
tempe dan diminta menentukan kadar protein dalam tempe tersebut.

7.Alat Alat praktikum kimia analisis

A. Beaker Glass / Gelas beaker / Gelas Piala


Fungsi : sebagai penampung sample / bahan sementara, atau bisa digunakan sebagai penyimpan zat
sementara.

B. Gelas Ukur

Fungsi : Alat ukur volume, untuk sampel bahan cair dengan ketelitian rendah.

C. Corong Gelas
Fungsi :

-Sebagai alat bantu untuk memindah / memasukkan larutan ke wadah / tempat yang mempunyaai
dimensi pemasukkan sampel bahan kecil.

-Sebagai alat bantu dalam melakukan penyaringan, yaitu sebagai tempat meletakkan kertas saring

D. Pengaduk Kaca

Fungsi :

Untuk membantu menghomogenkan larutan. Alat bantu mengalirkan larutan kedalam corong ketika
memindah atau ketika menyaring larutan

E. Karet Penghisap
Fungsi : Membantu mengambil larutan kimia yang berbahaya dengan cara disambungkan dengan pipet
ukur atau pipet volume.

F. Pipet Ukur

Fungsi : Mengambil larutan dan mengukur volume larutan pada berbagai skala / ukuran dengan
ketelitian tinggi.

G. Pipet Volume/Pipet Gondok


Fungsi : Mengambil bahan dan mengukur volume larutan hanya satu skala ukuran dengan ketelitian
tinggi ( ketelitian lebih tinggi dibanding pipet ukur )

H. Pipet Tetes/Droping

Fungsi : Mengambil bahan dalam jumlah sedikit / tetesan tidak ada skala ukuran volume pada alat ini.

I. Labu Ukur/Labu Takar


Fungsi :

-Membuat suatu larutan dengan volume yang diketahui secara teliti

-Mengencerkan larutan sampai volume tertentu dengan ketelitian yang tinggi.

J. Batang Pengaduk Ujung Spiral

Fungsi : Menghomogenkan larutan kimia

K. Spatula Stainlessteel
Fungsi : Mengambil bahan kimia padat

L. Lampu Spirtus dari Logam

Fungsi : Alat pembakar yang terbuat dari logam atau pemanas dengan bahan bakar spirtus.

M. Erlenmeyer
Fungsi :

-Mengukur volume bahan kimia cair dengan ketelitian rendah

-Sebagai tempat menampung bahan kimia untuk sementara

-Tempat menghomogenkan larutan atau media.

-Tempat untuk menyimpan media pada pengujian mikro

-Digunakan untuk menampung titran pada saat tetrasi

-Tempat menyimpan media pada analisa mikrobiologi

N. Cawan Porselin

Fungsi :

-Mereaksikan zat kimia pada suhu tinggi

-Tempat mengarangkan bahan yang kemudian sekaligus tempat untuk mengabukkan bahan
-Menguapkan bahan dengan cara dipanaskan baik pemanasan langsung maupun tidak langsung

O. Neraca analitik

Fungsi : Menimbang alat ,bahan dengan ketelitian 0,0001gr dan kapasitas maksimum 210 gr

P. Botol Semprot

Fungsi : Tempat untuk Menyimpan Aqua


Q. Mortar pastle

Fungsi : Untuk Menghaluskan Bahan.

R. Klem buret bentuk x

Fungsi : Tempat meletakkan Buret

S. Statif
Fungsi : Alat Untuk menegakkan burret, corong pisah dll. statif dikombinasikan dengan ring atau klem

T. Buret

Fungsi : Alat yang digunakan untuk melakukan tetrasi

U. kuvet dan rak kuvet


Fungsi Rak kuvet untuk meletakkan kuvet.

Fungsi kuvet adalah sebagai wadah standar yang akan diuji menggunakan spektrofotometer.

V. Batang Ose Ujung Bulat dan Ose Ujung Lurus

Batang ose merupakan alat yang digunakan untuk melakukan inokulasi. Bentuk batang ose mirip dengan
batntuk pengaduk hanya saja dibagian ujung terdapat kawat dan ada yang berbentuk kolongan ada juga
yang lurus. Bentuk kawat pada ujung ose mempunyai kegunaan yang sedikit berbeda. Pada batang ose
ujung kolongan biasanya digunakan untuk inokulasi pada media cair sedangkan ose yang berbentuk
lurus biasanya digunakan pada inokulasi dengan cara metode gores pada media agar.

W. Tabung Reaksi dan Tabung Durham


Tabung reaksi di Laboratorium mikrobiologi biasanya digunakan sebagai tempat pengenceran atau
digunakan tempat menyimpan media. Sedangkan tabung durham adalah alat bantu yang digunakan
sebagai indikator pada pengujian mikrobilogi dengan metode MPN. Bentuk tabung durham sama
dengan tabung reaksi akan tetapi ukuran tabung reaksi lebih kecil dibandingkan dengan tabung reaksi,
silahkan lihat gambar disamping. Cara penggunaan tabung reaksi adalah dengan menempatkan Tabung
durham pada tabung reaksi dengan posisi terbailk. Tabung durham sebagai alat bantu indikator adanya
fermentasi. Jika tabung durham terdapat gelembung menandakan adanya fermentasi. Alat ini biasa
dipakai pada pengujian mikroba dengan metode MPN( Most Probable Number)

X. Pengaduk L

Fungsi : Untuk meratakan sampel yang dimasukkan kedalam media yang ada di cawan petridish dengan
cara diputar.
Y. Lampu Spirtus

Lampu spirtus adalah lampu pemanas api dengan bahan bakar dari spirtus.Pada laboratorium
mikrobiologi lampu spirtus mempunyai beberapa fungsi / kegunaan, antara lain :

a. Sterilisasi ( memijarkan ose) sebelum inokulasi sample

b. Mengkondisikan area dalam kondisi aseptis dengan jarak max dari pijaran lampu spirtus 30 cm

Z. Rak Tabung Reaksi

Fungsi : Tempat meletakkan tabung reaksi,


8.Permangannometri

Permanganometri merupakan metode titrasi dengan menggunakan kalium permanganat, yang


merupakan oksidator kuat sebagai titran. Titrasi ini didasarkan atas titrasi reduksi dan oksidasi atau
redoks.

9.Perbedaan Iodometri dan Iodimetri

Iodometri adalah analisis kuantitatif larutan zat pengoksidasi dengan menambahkan iodida yang
bereaksi membentuk iodin, yang kemudian dititrasi sedangkan iodimetri adalah analisis volumetrik yang
melibatkan titrasi dengan larutan iodine terstandarisasi, atau pelepasan oleh zat yang sedang diperiksa.

10.Pratikum Kimia Analisis

IDENTIFIKASI KATION
A. Tujuan Praktikum
Setelah menyelesaikan praktikum pada pertemuan ke-1 tentang identifikasi kation, mahasiswa mampu
mengidentifikasi kation golongan I.
B. Tata Tertib dan Etika Praktik
1. Sebelum memasuki laboratorium terlebih dahulu diberikan arahan tentang safety induction kepada
mahasiswa.
2. Mahasiswa wajib menggunakan jas lab selama praktikum berlangsung
3. Mahasiswa tidak boleh membuat suara kegaduhan maupun melakukan hal-hal yang melanggar norma
dalam laboratorium.
4. Mahasiswa harus mendengarkan dengan seksama intruksi dari dosen/ asisten.
5. Jika mahasiswa ingin menggunakan lemari asam, terlebih dahulu nyalakan eksos lemari asam (dalam
keadaan tertutup) selama 10 menit.
6. Mahasiswa yang menggunakan bahan-bahan berbahaya seperti asam, atau senyawa lainnya
diharapkan menggunakan gloves tahan bahan kimia.

7. Mahasiswa yang menggunakan oven, saat ingin memasukkan sesuatu ke dalam oven sebaiknya dicek
terlebih dahulu suhu yang tertera di display oven agar berhati-hati untuk mencegah paparan panas
langsung ke wajah.
8. Sebaiknya menggunakan masker bila menggunakan bahan-bahan kimia yang bersifat volatile atau
mudah menguap.
9. Mahasiswa yang memecahkan alat-alat kaca atau kerusakan lainnya akan dicatat dan harus
mengganti sesuai nominal alat tersebut.
10. Mahasiswa wajib membuat laporan individu (tulis tangan) dan dikumpulkan saat pertemuan
selanjutnya
11. Mahasiswa wajib membuat laporan sementara dari laporan individu (mulai dari tujuan praktikum
hingga bagan alir) dan akan diperiksa sebelum masuk ke dalam laboratorium.
12. Penilaian praktikum berupa laporan praktikum dan kehadiran, UTS dan UAS

C. Alokasi Waktu Praktik


Praktik dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh Manajemen Laboratorium Teknik
Kimia UNPAM.

D. Tempat Praktikum
Praktik dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Mineral dan Bahan Anorganik, UNPAM Kampus III
Witana Harja.

E. Dasar Teori
Air adalah pelarut universal yang memiliki banyak manfaat dan memiliki standar bagi suatu perusahaan
yang memiliki ketergantungan pada air pada proses produksi.Air yang memiliki kualitas kandungan kimia
seperti logam akan berdampak langsung pada kegiatan industri. Salah satu contoh adalah industri jasa
electroplating, air masukan boiler yang membutuhkan air dengan kualitas Ca dan Mg (kation). Selain itu,
ada beberapa industri juga yang mentreatment air dengan menghilangkan anion, seperti Cl (klorida)
karena dapat menurunkan kualitas produk.
Dalam PERTEMUAN kali ini akan diidentifikasi kation yang terkandung dalam berbagai macam sumber
air seperti air bor, air sumur, air keran, dan air limbahkomersial (jika ada). Air yang memiliki perbedaan
kedalaman, daerah, jenis tanah, dan lain-lainnya akan mempengaruhi karakterisasi air. Hal ini
disebabkan adanya kandungan logam yang terlarut dalam air tanah berbeda-beda di setiap tempat,
termasuk kedalaman dan jenis tanah dan lingkungan. Adapun reaksi umum:
Pb2+ + HCl  PbCl2 (Endapan Putih)
Hg2+ + HCl  HgCl2 (Endapan Putih)
Ag+ + HCl  AgCl (Endapan Putih)

Pemisahan Pb
PbCl2+ H2O (panas)  PbO (Endapan larut)
PbO + K2CrO4  PbCrO4 (Endapan kuning)

PbO + H2SO4  PbSO4 (Endapan putih)

Pemisahan Ag dan Hg
AgCl + NH4OH Ag(NH3)2+ (larut)
HgCl2+ NH4OH  HgCl2 (tidak larut)
Ag+ + KI AgI (Endapan Kuning)
Ag+ + HNO3 AgNO3(Endapan Putih)

F. Alat dan Bahan


1. Alat

a. Tabung
b. Batang pengaduk

c. Penangas Air

2. Bahan
a. K2CrO4 1 M
b. HCl 6 M
c. HNO3
d. NH4OH 2 M

G. Prosedur Kerja
1. Identifikasi logam Pb, Ag dan Hg
a. Siapkan masing-masing sampel air 5 ml ke dalam tabung reaksi
b. Tambahkan HCl 6 M sebanyak 1 ml, catat perubahan yang terjadi
c. Jika terbentuk endapan putih, saringlah endapan dan ambil filtrat dan masukkan ke dalam tabung
baru (beri label A, B, dan C)

2. Identifikasi logam Pb

a. Ambil masing-masing 1 ml pada tabung (label A, B, dan C) ke 3 tabung yang berbeda lalu ambahkan
air panas sebanyak 1 ml. Jika endapan putih larut maka tabung tersebut positif logam Pb.
b. Ambil masing-masing 1 ml pada tabung (label A, B, dan C) ke 3 tabung yang berbeda lalu tambahkan
K2CrO4 1 M sebanyak 1 ml. Jika terbentuk endapan kuning maka tabung tersebut positif logam Pb.

3. Identifikasi Logam Hg dan Ag


Tambahkan NH4OH 2 M sebanyak 1 ml pada dua tabung lainnya (hasil negatif). Jika larut maka tabung
tersebut positif mengandung logam Ag dan jika tidak larut maka tabung tersebut mengandung logam
Hg.

H. Diagram Alir
Praktikan wajib membuat diagram alir dari prosedur kerja sebelum memasuki ruangan praktikum
sebagai bukti bahwa praktikan telah membaca prosedur tersebut.

I. Data Pengamatan

a. Identifikasi Ag/Pb/Hg

Sampel Setelah ditambahkan HCL Kesimpulan

A Terbentuk /tidak ada endapan Positif/negatif

B Terbentuk /tidak ada endapan Positif/negatif

C Terbentuk /tidak ada endapan Positif/negatif

Air Tanah/Air Sumur Terbentuk /tidak ada endapan Positif/negatif

b. Identifikasi Pb

Sampel Setelah ditambahkan H2O panas Setelah ditambahkan K2CrO4

Air Tanah/Air Sumur

c. Identifikasi Ag dan Hg

Sampel Setelah ditambahkan NH4OH Setelah ditambahkan K2CrO4

Air Tanah/Air Sumur


J. Referensi
Day, R.A. dan A.L. Underwood. (1993). Analisa Kimia Kuantitatif. Edisi ke-4. Jakarta: Erlangga.
Harjadi, W. (1990). Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: Gramedia.
Vogel. 1997. buku teks analisis anorganik kualitatif makro dan semimikro bagian 1 Edisi 5. Jakarta:
Kalman Media pusaka
Vogel. 1997. buku teks analisis anorganik kualitatif makro dan semimikro bagian 2 Edisi 5. Jakarta:
Kalman Media pusaka

Anda mungkin juga menyukai