Anda di halaman 1dari 3

KELOMPOK 1

Anggota Kelompok:
1. Ahnaf Muhammad Afrizal
2. Andrian Faisal Faros
3. Anggita Melys Muttaqin
4. Aqil Mahmud Syukri

1. Monopoli Dalam Perdagangan


Tujuan awal kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia Sebenarnya
adalah untuk berdagang dan mencari keuntungan dari berdagang
rempah-rempah. Pedagang Belanda memenangkan persaingan dan
mendirikan Serikat dagang yang disebut VOC pada tahun 1602. VOC
singkatan dari Vereenigde Oost-Indische Compagnie atau perserikatan
perusahaan Hindia Timur. Kemudian diangkatlah seorang Pemimpin
yang berpangkat gubernur jenderal untuk memperlancar kegiatannya.
Gubernur Jenderal VOC pertama adalah Pieter Both.
Usaha pertama VOC untuk menguasai kerajaan kerajaan di Indonesia
adalah dengan menguasai salah satu pelabuhan penting yang akan
dijadikan pusat kegiatan VOC. Pada tahun 1619,VOC berhasil merebut
kota Jayakarta, dan mengubah namanya menjadi Batavia.Selain itu,
untuk menguasai kerajaan kerajaan lain, VOC menjalankan politik devide
et impera (memecah belah) dan menguasai kerajaan-kerajaan di
Indonesia. VOC dengan kekuasaannya membeli hasil bumi rakyat
Indonesia dengan harga yang sangat rendah. Padahal apabila rakyat
menjual kepada pedagang lain, harganya bisa jauh lebih tinggi.
VOC mengalami kebangkrutan pada akhir abad XVIII. Korupsi dan
manajemen perusahaan yang kurang baik menjadi penyebab utama
kebangkrutan VOC, Akhirnya, tanggal 13 Desember 1799, VOC
dibubarkan.
2. Pengaruh Kebijakan Kerja Paksa

satu pemerintahan terkenal pada masa penjajahan Belanda adalah


pemerintahan Daendels taun 1808B. erbagai upaya dilakukan oleh
Daendels untuk mempertahankan wilayah Jawa mulai dari memperkuat
pertahanan hingga membangun infrastruktur yang memadai.Misinya
dalam memperkuat pertahanan dan ketentaraan telah mengorbankan
kesejahteraan masyarakat Indonesia..Selain membangun infrastruktur
jalan, Daendels juga memperkuat pertahanan. Untuk itu, Daendels
melatih orang orang Indonesia dalam berperang, membangun benteng
benteng, pabrik mesiu, hingga membangun rumah sakit,Setelah
pembangunan jalan yang menghubungkan
Anyer hingga Panarukan selesai, Daendels memerintahkan untuk
membangun pelabuhan-pelabuhan dengan dilengkapi perahu-perahu
kecil yang juga merupakan hasil keringat pribumi pada saat itu.
Pembuatan pelabuhan ini menelan banyak sekali korban jiwa, karena
saat itu para pekerja banyak yang terserang penyakit malaria.

3. Pengaruh Sistem Sewa Tanah


Sistem sewa tanah diterapkan oleh Thomas Stamford Raffles setelah
mengambil alih kekuasaan dari Belanda selama 5 tahun (1811-
1816).Kebijakan Daendels yang dikenal dengan nama Contingenten
diganti dengan sistem sewa tanah (Landrent). Sistem sewa tanah disebut
juga sistem pajak tanah. Rakyat atau para petani harus membayar pajak
sebagai uang sewa, karena semua tanah dianggap milik negara.
a.Pokok-Pokok Sistem Sewa Tanah
Berikut ini adalah pokok-pokok sistem sewa tanah (Landrent):
1.Penyerahan wajib dan wajib kerja dihapuskan.
2.Hasil pertanian dipungut langsung oleh pemerintah tanpa perantara
bupati
3) Rakyat harus menyewa tanah dan membayar pajak kepada
pemerintah sebagai pemili tanah.Namun

b. Kegagalan Sistem Sewa Tanah


Dalam pelaksanaannya, sistem sewa tanah di Indonesia mengalami
kegagalan, karena:
1. sulit menentukan besar kecilnya pajak untuk pemilik tanah yang
luasnya berbeda,
2.sulit menentukan luas sempit dan tingkat kesuburan tanah,
3) terbatasnya jumlah pegawal, dan
4) masyarakat pedesaan belum terbiasa dengan sistem uang.

Anda mungkin juga menyukai