Anda di halaman 1dari 2

Aktivitas Antibakteri Kombinasi Kitosan Cangkang Udang Putih

(Litopenaeus vannamei) dan Ampisilin terhadap Pertumbuhan


Shigella dysentriae
Antibacterial Activity of White Shrimp (Litopenaeus vannamei)
Shells Chitosan and Ampicillin Combination against
Shigella dysentriae
Safiya Rachmawati1, Dini Agustina2, Rena Normasari3
1
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Jember
2
Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember
Jl. Kalimantan no. 37 Tegalboto, Jember
safiyarachma@yahoo.com

Abstrak

Infeksi Shigella dysentriae dapat menyebabkan disentri basiler. Data di Indonesia pada tahun 2005
menunjukkan bahwa 29% kematian kasus diare basiler terjadi pada usia 1-4 tahun. Salah satu
antibiotik yang digunakan dalam mengatasi penyakit ini adalah ampisilin. Karena telah banyak
dilaporkan kejadian resistensi pada ampisilin, peneliti mengkombinasikan ampisilin dengan salah satu
zat aktif yang ada, yaitu kitosan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya aktivitas dan nilai
Kadar Hambat Minimal (KHM) kombinasi kitosan cangkang udang putih (L. Vannamei) dan ampisilin
terhadap pertumbuhan S. dysentriae. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
dilusi cair menggunakan microtitter plate 96 wells. Jenis penelitian berupa eksperimen murni dengan
rancangan penelitian posttest only control group design, yang membagi sampel menjadi 6 kelompok.
Kelompok tersebut terdiri dari kontrol positif, kontrol negatif, kontrol ampisilin, kontrol kitosan,
kelompok dilusi ampisilin dengan konsentrasi 32; 16; 8; 4; 2; dan 1 µg/mL, serta kelompok dilusi
kitosan dengan konsentrasi 400; 200; 100; 50; 25; 12,5; 6,25; 3,125; 1,56; dan 0,78 µg/mL. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa KHM pada kelompok kontrol kitosan dan ampisilin adalah 50 µg/mL
dan 32 µg/mL, sedangkan KHM pada kelompok perlakuan kombinasi kitosan dan ampisilin
didapatkan sebesar 25 µg/mL dan 2 µg/mL. Dapat disimpulkan bahwa kombinasi kitosan dan
ampisilin memiliki aktivitas dalam menghambat pertumbuhan Shigella dysentriae serta dapat
menurunkan KHM apabila dibandingkan dengan pemakaian secara tunggal.
Kata Kunci: metode dilusi cair, kitosan, ampisilin, Shigella dysentriae

Anda mungkin juga menyukai