Disusun oleh
Aprilia Dwi Rahma 102018041
Devi Rahmawati Putri 102018130
Ahmad Fjriani.I 102018025
C5
ABSTRACT
Family planning (KB) is an integral part of the national development program and ain to reduce
the brith rute,maintaining the health of mothers and children,and limit pregnancies if the number
of children to be sufficient the,family planning program was created because of the
increasednnmber of people each year continues to growand solidify,then organizations such as
neighborhood health center and communityhealth centers play an importantrole in promoting
health by helping to educate and conduct counseling about the importance of family planning
programs in addressing infont mortality rate and materal increasingly growing old.in
addition ,KB program aims to create norma small family happy prosperous (NKKBS).So the that
the quality and quantity of the baby to be a boy who begins to mature to be very good.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk dan juga jumlah kelahiran setiap tahunnya meningkat cukup
pesat bahkan Indonesia merupakan peringkt ketiga dengan jumlah penduduk sebanyak 225
juta jiwa.1 Tingginya tingkat kependudukan ini memberikan perhatian kepada pemerintah
terhadap masalah kependudukan,sehingga pemerintah memberi kebijakan berupa program
keluarga berencana (KB), hal ini merupakan salah satu langkah pemerintah untuk
menurunkan maupun menekan jumlah angka kelahiran yang setiap tahunnya mengalami
peningkatan yang cukup pesat.1 Angka yang sangat besar ini diduga karena ledakan bayi
pertama pada tahun 1960-an dan 1970-an, sehingga memungkinkan jumlah angka kelahiran
pada saat ini meningkat lebih besar lagi.2
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi yaitu 334 per 100.000 kelahiran
hidup (SDKI tahun 1997),Angka tersebut cukup tinggi dibandingkan dengan target yang
harus dicapai pada tahun 2010 yaitu 125 per 100.000 kelahiran hidup, sebaliknya angka
kematian bayi tersebut tidak diikuti dengan penurunan Angka Kematian Neonatal dalam
upaya menurunkan angka kematian ibu dan neonatal,maka strategis Making Pregancy Safer
(MPS) yang telah dicanangkan oleh Departemen Kesehatan RI harus ditindaklanjuti dengan
menyiapkan tenaga kesehatan terampil dan penyediaan fasilitas pelayanan yang memadai.3
1.5 Hipotesis
Revitalisasi Program KB, promosi kesehatan menurunkan angka kelahiran
1. Posyandu
Posyandu merupakan salah satu upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang
melibatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaanya. Posyandu juga sebagai
perpanjangan tangan puskesmas memberikan pelayanan dan pemantauan kesehatan yang
dilaksanakan secara terpadu. Kegiatan dilaksanakan oleh kader kesehatan yang telah
mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan kesehatan
dasar.4 Pelayanan yang diberikan posyandu meliputi KB, KIA, gizi, imunisasi dan
penanggulangan diare serta kegiatan sector lain. Posyandu memiliki tujuan untuk
mempercepat penurunan angka kematian bayi, anak, dan angka kelahiran sehingga
mempercepat penerimaan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) agar
masyarakat dapat mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan lain yang menunggu
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.5
Posyandu sangat tergantung pada peran kader, kader-kader posyandu pada umumnya
adalah relawan yang berasal dari masyarakat yang dipandang memiliki kemampuan lebih
dibandingkan anggota masyarakat lainnya. Mereka yang memiliki andil besar dalam
memperlancar proses pelayanan kesehatan.4 Pembinaan posyandu dilakukan dengan
melakukan pertemuan untuk membahas hasil kegiatan dan mengusahakan dukungan
masyarakat melalui penyuluhan KB dan kesehatan pada setiap kesempatan, mengajak
masyarakat ikut terlibat dalam pelaksanaan, menggali dan menghimpun kemampuan
masyarakat untuk melengkapi kebutuhan posyandu dengan dana, sarana, dan pemikiran.6
2. Puskesmas
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya
kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh
masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh
pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. Puskesmas memberikan pelayanan
kesehatan dengan upaya peningkatan kesehatan (promotif) upaya pencegahan (preventif)
upaya pengobatan penyakit (kuratif) serta uapaya pemulihan kesehatan (rehabilitatif), sesuai
dengan kemampuan tenaga maupun fasilitas yang berbeda-beda, maka kegiatan pokok yang
dapat dilaksanakan oleh sebuah puskesmas akan berbeda pula. Namun demikian kegiatan
pokok Puskesmas yang seharusnya dilaksanakan seperti KIA, Keluarga Berencana, Usaha
Perbaikan Gizi, Kesehatan Lingkungan, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular,
dan sebagainya. Fungsi dari Puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya, membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam
rangka kemampuan untuk hidup sehat, memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh
dan masyarakat di wilayah kerjanya.7
3. Promosi Kesehatan
Promosi esehatan merupakan proses pemberdayaan atau memandirikan masyarakat agar
memelihara dan meningkatkan esehatannya, promosi kesehatan meliputi dan merangkum
pengertian dari istilah pendidikan kesehatan, penyuluhan kesehatan, komunikasi, informasi,
edukasi (KIE), dan istilah lainnya. Proses memberdayakan atau memandirikan masyarakat
tidak hanya terbatas pada kegiatan pemberian informasi (seperti kegatan penyuluhan, KIE,
dan pendidikan kesehatan), tetapi juga menyngkut penggalangan berbagai dukungan aplikasi
promosi kesehatan, promosi kesehatan merupakan seuatu proses yang bertujuan
memungkinkan individu meningkatkan control terhadap kesehatan dan meningkatannya
kesehatan berbasis filosofi yang jelas mengenai pemberdayaan diri sendiri. Proses
pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat serta sesuai
dengan, social budaya setempat, demi mencapai derajat kesehatan yang sempurna
masyarakat harus mampu mengubah dan mengatasi lingkungannya, lingkungan disini
mencakup lingkungan fisik, social budaya, dan ekonomi, termasuk kebijakan, dan peraturan
perundang-undangan.8
4. Paradigma Sehat
Paradigma sehat adalah suatu cara pandang yang paling mendasar, dapat juga diartikan
sebagai cara kita menyikapi suatu baik itu melihat, berpikir menilai, menyikapi, dan
memutuskan tindakan yang teapt untuk suatu hal.9 Paradigma sehat mengubah cara pandang
terhadap masalah kesehatan baik secara makro maupun mikro, secara makro, berarti bahwa
pembangunan semua sektor harus memperhatikan dampaknya dibidang kesehatan, minimal
memberi sumbangan dalam pengembangan lingkungan dan perilaku sehat sedangkan secara
makro, berarti bahwa pembangunan kesehatan harus menekankan pada upaya promotif dan
preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilatif.10
Dasar Pemikiran Paradigma Sehat :
1. Hidup sehat adalah hak asasi manusia, artinya sehat merupakan sesuatu yang sangat
esensial dalam diri manusia yang perlu dipertahankan dan dipelihara. Sehat
merupakan suatu investasi untuk kehidupan yang produktif, bukanlah hal yang
konsumtif, melainkan prasyarat agar hidup kita menjadi berarti, sejahtera dan
bahagia.
2. Kesehatan merupakan salah satu dari tiga faktor utama yang sangat menentukan
kualitas sumber daya manusia, disamping pendidikan dan pendapatan (ekonomi).
Oleh karena itu, kualitas kesehatan perlu dipelihara dan ditingkatkan.
3. Sehat juga merupakan karunia Tuhan yang perlu disyukuri. Mensyukuri karunia
dapat ditunjukan dengan perkataan, perasaan, dan perbuatan. Bersyukur dengan
perbuatan ditunjukan dengan memelihara kesehatan dan berupaya untuk
meningkatkannya.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan lebih efektif daripada mengobati penyakit.
Oleh karena itu, upaya peningkatan kesehatan (promosi).
5. Adanya transisi demografis dan epidemologis, tantangan global dan regional,
perkembangan iptek, tumbuhya era desentralisasi, serta maraknya demokratisasi
disegala bidang, mendorong perlunya upaya peninjauan kebijakan yang ada serta
perumusan paradigma baru dibidang kesehatan.
Strategi Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta percepatan penurunan AKI dan AKB
adalah melalui Advokasi, Bina Suasana dan Pemberdayaan Masyarakat yang didukung oleh
kemitraan.
1. Advokasi, merupakan upaya strategis dan terencana untuk mendapatkan komitmen dan
dukungan dari para pengambil keputusan dan pihak terkait (stakeholders) dalam
pelayanan KIA.
2. Bina suasana, merupakan upaya menciptakan opini publik atau lingkungan sosial, baik
fisik maupun non fisik, yang mendorong individu, keluarga dan kelompok untuk mau
melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terkait dengan upaya peningkatan
KIA serta mempercepat penurunan AKI dan AKB. Bina suasana salah satunya dapat
dilakukan melalui sosialisasi kepada kelompok-kelompok potensial, seperti organisasi
kemasyarakatan, kelompok opini dan media massa. Bina suasana perlu dilakukan untuk
mendukung pencapaian target program KIA.
3. Pemberdayaan masyarakat, masyarakat merupakan upaya menumbuhkan kesadaran,
kemauan, kemampuan masyarakat dalam mencegah dan mengatasi masalah KIA. Melalui
kegiatan ini, masyarakat diharapkan mampu berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
dan berperan serta dalam pemberdayaan masyarakat di bidang KIA.
4. Kemitraan, kemitraan dalam penanganan masalah KIA adalah kerjasama formal antara
individu-individu, kelompok-kelompok peduli KIA atau organisasi-organisasi
kemasyarakatan, media massa dan swasta/dunia usaha untuk berperan aktif dalam upaya
peningkatan KIA di masyarakat.
BAB III
KESIMPULAN
Program KB adalah usaha yang patut dilaksanakan karena memiliki tujuan untuk menurunkan
maupun menekan jumlah angka kelahiran sehingga kemungkinan bayi ataupun ibu meninggal
saat proses melahirkan dapat dicegah dan diminimalkan agar terciptanya Norma Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera (NKKBS) dan membuat kualitas maupun kuantitas sang anak menjadi lebih
baik. Promosi kesehatan akan program KB merupakan salah satu tugas maupun pelayanan yang
diberikan oleh puskesmas ataupun posyandu. Pelayanan ini bertujuan untuk mengedukasi
ataupun memberi pengetahuan ke masyarakat akan pentingnya mengikuti program KB ini.
Daftar Pustaka