Anda di halaman 1dari 25

REVOLUSI ERA INDUSTRY 5.

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Dasar-Dasar

Kependidikan pada Jurusan Tarbiyah Prodi Manajemen Pendidikan Islam

Oleh:

ALIYA ARIANTY RUSLY

(86231202021018)

Dosen Pembimbing:

Dr. Zakaria, S,Pd,.M.Si

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE

TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat Nya berupa kesehatan, kesempatan dan pengetahuan

sehingga makalah ini dapat saya selesaikan dengan tepat waktu.

Tidak lupa pula, saya ucapkan terimakasih kepada dosen, teman-teman

dan orangtua yang telah ikut berkontribusi mendukung dan memberikan

semangat serta beberapa ide sehingga saya mampu menyelesaikan makalah ini

dengan baik.

Saya sebagai penyusun berharap makalah ini dapat memberikan

pemahaman dam membantu pembaca dalam menambah pengetahuan luas

mengenai ilmu-ilmu yang akan dibahas nanti. Terlepas dari itu juga, saya sadar

akan banyaknya kekurangan yang ada dari susunan maupun isi makalah ini

sehingga saya berharap akan adanya kritik serta saran yang bersifat membangun

terciptanya makalah yang lebih baik lagi kedepannya.

Watampone, 19 desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFATAR ISI................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAAN.............................................................................

A. Latar belakang ..................................................................................... 4

B. Rumusan masalah................................................................................. 5

C. Tujuan................................................................................................... 6

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................

A. Pengertiaan dan perkembangan era globalisasi di indonesia................7

B. Peran bahasa Indonesia dalam perkembangan ilmu pengetahuaan dan

teknologi...............................................................................................10

C. Upaya dalam penerapan dan peningkatan eksistensi serta literasi bahasa

Indonesia dalam kemajuaanya di era digitalisasi 5.0 mendatang......... 15

BAB III PENUTUP.........................................................................................

A. Kesimpulan........................................................................................... 26

B. Saran..................................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAAN

A. Latar Belakang

Di Abad ini, perkembangan teknologi ke arah serba digital sudah

semakin pesat. Dengan beralihnya ke era digital seperti ini, manusia

secara umum memiliki perubahan gaya hidup baru yang tidak bisa

dilepaskan dari perangkat yang serba elektronik dan juga perubahan sosial

yang memperkenalkan budaya-budaya asing untuk masuk ke Negara lain.

Teknologi sebagai alat menjadi sesuatu yang mampu membantu sebagian

besaraspek kebutuhan manusia. Peran penting teknologi inilah yang

menuntun peradaban manusia memasuki ke era digitalisasi.

Era digitalisasi sendiri telah membawa berbagai perubahan dari sisi

baik dan buruk yang dari itu juga menimbulkan dampak positif serta

negative dalam waktu yang bersamaan sehingga menjadikan era ini

merupakan tantangan baru dalam kehidupan manusia. Tantangan tersebut

telah masuk ke dalam berbagai bidang seperti dalam bidang politik,

ekonomi, sosial budaya, pertahanan, keamanan, dan teknologi informasi

itu sendiri. Era digitalisasi ini juga merupakan sebuah perubahan dari

proses Revolusi Industri yang mempunyai era tahap perkembangan dari

waktu ke waktu sesuai dengan penemuan-penemuan, mulai dari Revolusi

Industri 1.0, 2.0, 3.0, 4.0 hingga 5.0.

4
B. Rumusan Masalah

Dengan adanya pembatasan masalah diatas, saya merumuskan

pokok permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai

berikut:

1. Bagaimana pengertian dan perkembangan era digitalisasi di

Indonesia?

2. Bagaimana peranan bahasa Indonesia dalam teknologi dan ilmu

pengetahuan?

3. Bagaimana upaya dalam penerapan dan peningkatan eksistensi

serta literasi Bahasa Indonesia dalam kemajuannya di era

digitalisasi 5.0 mendatang?

B. Tujuan

Adapun tujuan dilakukan nya penelitian ilmiah berdasarkan judul

besar diatas dalam makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian dan perkembangan era

digitalisasi di Indonesia.

2. Untuk mengetahui peran bahasa Indonesia dalam teknologi dan

ilmu pengetahuan

3. Untuk mengetahui upaya dalam penerapan dan peningkatan

eksistensi serta literasi Bahasa Indonesia dalam kemajuannya di

era digitalisasi 5.0 mendatang.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Perkembangan Era Digitalisasi Di Indonesia

Era digitalisasi merupakan era dimana proses perubahan teknologi

dalam industri yang terkonveksi dari analog menuju digital. Di era ini,

semua manusia berada dalam masa yang dapat saling berkomunikasi

sedemikian dekat walaupun berada dalam jarak yang berjauhan. Kita

dapat dengan cepat mengetahui informasi tertentu bahkan real time.

Menurut Wikipedia, era digital bisa juga disebut dengan globalisasi

yang merupakan proses integrasi internasional yang terjadi karena

pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek

kebudayaan lainnya yang banyak disebabkan oleh kemajuan infrastruktur

telekomunikasi, transportasi dan internet.Dikutip dari New York Times,

Thomas L Friedman dalam The World is Flat membagi globalisasi

kedalam 3 tahapan yaitu globalisasi 1.0, globalisasi 2.0 dan globalisasi

3.0. Dalam digitalisasi pun juga memiliki tahapan perkembangan dari 1.0

hingga 5.0.

Sekarang ini Indonesia telah memasuki era digitalisasi 4.0 atau

lebih sering disebut dengan Revolusi Industri 4.0 yang dapat diartikan

bahwa revolusi industri

4.0 adalah proses kelanjutan perubahan tahap automatisasi pada revolusi

industri

3.0 dalam kehidupan yang bertumpu kepada sistem jaringan

6
internetdimana kehidupan masyarakatnya dikelilingi oleh teknologi

digital dan semua masyarakatnya saling terhubung dengan adanya

internet.

Beberapa hal yang dirasakan di lapangan dari perkembangan Era

Digitalisasi

4.0 di Indonesia, yakni:

1. Bergesernya layanan konvensional menjadi online. Seperti ojek

online, taxi online, pasar online, hiburan. Sebagai contoh

Gojek, Grab, Buka Lapak, Shopee, dll.Sehingga terjadi

penurunan perusahaan ritel besar karena banyak digantikan

oleh sistem online.

2. Terbukanya kerjasama personal dengan sesama pengguna

internet tanpa ada batas negara. Seperti yang dirasakan

AsikBelajar.Com sehingga dapat bekerjasama dengan teman di

Polandia dalam bidang publisher.

3. Adanya pergeseran etika sosial dalam pergaulan masyarakat

yang disebut Phubbing. Phubbing (Phone Snubbing) adalah

sebuah istilah tindakan acuh tak acuh seseorang di dalam

sebuah lingkungan karena lebih fokus pada gadget dari pada

membangun sebuah percakapan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa, Era Digitalisasi membawa

banyak perubahan terhadap system yang ada di Indonesia. Namun perlu

adanya pembimbingan mendasar akan perkembangan digitalisasi ini pada

7
masyarakat Indonesia. Dampak positif dan negativepun hadir dalam waktu

yang bersamaan, sehingga diperlukan adanya upaya filterisasi disegala

aspek yang dihasilkan dari era ini. Dengan begitu, Indonesia dapat terbiasa

dan mampu menerima segala macam perubahan era digitalisasi selanjutnya

tanpa melepaskan hal-hal yang berkaitan dengan identitas bangsanya

sendiri.

B. Peran Bahasa Indonesia Dalam Perkembangan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi

Menurut Ferdinand De Saussure Bahasa adalah ciri pembeda yang

paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa

dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain.

Sedangkan menurut KBBI (Hasan Alwi, 2002: 88) bahasa berarti sistem

lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh semua orang atau

anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan

mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan yang baik, tingkah laku

yang baik, sopan santun yang baik.

Jadi, secara umum dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan alat

atau sistem komunikasi yang digunakan dalam kesatuan masyarakat

sebagai jalan penghubung berinteraksi antara satu manusia dengan yang

lain untuk menyampaikan sesuatu hal, gagasan (pendapat), ide kepada

orang lain agar bisa memahami apa yang kita inginkan, selain itu bahasa

juga menjadi sebuah identitas suatu kelompok yang menjadi kesatuan

yang berbeda dari kelompok yang lain.

8
Menurut Sunaryo, tanpa adanya bahasa termasuk juga bahasa

Indonesia IPTEK tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa

Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi,

dan peran ganda yaitu sebagai lambang identitas nasional yang dijunjung

disamping bendera dan lambang Negara kita. Di dalam melaksanakan

fungsi tersebut bahasa Indonesia harus memiliki identitasnya sendiri pula

sehingga ia serasi dengan lambang kebangsaan.

Artinya disini, bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan yaitu

sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa negara sesuai dengan

Undang-Undang Dasar 1945. Bahasa Indonesia juga digunakan sebagai

alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan

teknologi. Bahasa Indonesia merupakan alat yang digunakan sebagai

bahasa media massa untuk menunjang perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi.

Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa yang menerapkan

kaidah dengan konsisten. Sedangkan bahasa yang baik adalah bahasa

yang mempunyai nilai rasa yang tepat dan sesuai dengan situasi

pemakaiannnya. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan

menghasilkan 2 pemikiran yang baik dan benar pula. Kenyataan bahwa

bahasa Indonesia sebagai wujud identitas bahasa Indonesia menjadi

sarana komunikasi di dalam masyarakat modern. Bahasa Indonesia

bersikap terbuka sehingga mampu mengembangkan dan menjalankan

fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern.

9
Semakin berkembangnya teknologi di dalam kehidupan kita akan

berdampak juga pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai

sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu

pengetahuan dan teknologi. Di dalam era digitalisai ini, bangsa Indonesia

harus ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang

politik, ekonomi, maupun komunikasi. Konsep- konsep dan istilah baru di

dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

(IPTEK) secara tidak langsung memperkaya khasanah

bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua produk budaya akan tumbuh

dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi itu, termasuk bahasa Indonesia, sekaligus

berperan sebagai prasarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan

dan perkembangan IPTEK.

Dapat dipahami bahwa, dalam bidang ilmu pengetahuan dan

teknologi bahasa berfungsi sebagai wahana untuk menyampaikan

imformasi dengan cepat dan sekecil-kecilnya, sehingga kita dapat

menguasai ilmu tersebut. Jika dilihat saat ini, Indonesia dalam bidang

ilmu pengetahuan dan teknologi masih tertinggal jika dibandingkan

dengan di negara-negara maju seperti negara-negara di Eropa dan

Amerika karena bahasa negaranya (bahasa Inggris) berkembang secara

seimbang dengan ilmu pengetahuannya. Penggunaan bahasa pengantar

pada buku-buku yang dipakai dalam memperkenalkan ilmu pengetahuan

dan teknologi mereka pun banyak yang menggunakan bahasa Inggris. Hal

10
ini berbanding terbalik dengan bahasa Indonesia yang perkembangannya

tak seimbang dengan perkembangan budaya masyarakatnya.

Sebenarnya, dengan digunakannya bahasa Indonesia sebagai

pengantar ilmu pengetahuan, permasalahan mengenai salah tafsir atau

makna ganda sedapat mungkin dihindari karena kata yang dipakai

umumnya lebih bersifat denotatif dari pada konotatif, yaitu ungkapan

yang dipakai sederhana dan tanpa basa-basi. Disamping itu, kejelasan

tuturan ditandai dengan urutan keterangan yang saling berhubungan dan

mudah dipahami oleh pembaca, yaitu :

1) Ringkas, bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi mengharuskan

uraian yang padat, tetapi tidak dengan memendekkan atau

menggunakan akronim, lebih-lebih yang tidak dikenal umum.

2) Lengkap, bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi tidak

membiarkan pembaca bertanya-tanya tentang maksud suatu

pernyataan. Sebaliknya, yang sudah nyata atau tidak perlu

diulangulang atau diberi tekanan khusus. Semua data yang perlu

haruslah ada. Sedangkan yang berlebih-lebihan haruslah

ditinggalkan.

3) Sederhana, ditandai dengan kosakata yang tidak bermuluk-muluk

dan sintaksis yang tidak berbelit-belit.

4) Keutuhan dan Unity yang dapat dilihat dari hubungan yang baik

dan logis antara bagianbagian karangan, sehingga keseluruhan

hubungan yang baik dan logis tetap tampak.

11
5) Keruntutan atau Koherensi, yang berarti adanya keterpautan

makna didalam suatu karya tulis. Keterpautan makna ini dapat

dicapai dengan menyusun kalimat-kalimat logis dan kronologis

serta berdasarkan urutan pentingnya kalimat. Kalimat yang satu

dapat diperjelas dengan makna kalimat yang lain, baik yang

mendahului maupun yang mengikutinya.

6) Tidak menggunakan Implikatur, suatu hal baru diterangkan

sejelas mngkin tanpa menggunakan implikasi seperti yang

banyak terdapat dalam bahasa lisan sehari-hari.

Apabila seluruh ciri-ciri di atas dipergunakan dalam suatu karangan

ilmiah, ditambah dengan adanya metode penelitian yang cocok dengan

materi yang diteliti, maka karangan itu akan tampak canggih bagi

pembaca. Oleh karena itu, pentingnya peran bahasa Indonesia dalam

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini akan mengubah

eksitensi besar bahasa Indonesia dalam era digitalisasi. Sehingga

bahasa Indonesia yang menjadi sebuah identitas bangsa kita tidak akan

mati karna perkembangan zaman.

C. Upaya Dalam Penerapan Dan Peningkatan Eksistensi Serta Literasi

Bahasa Indonesia Dalam Kemajuannya Di Era Digitalisasi 5.0

Mendatang.

Saat ini Indonesia sedang digebu-gebukan dengan mengejar era

Revolusi Industri 4.0, perkembangan digital sekali lagi memicu

perubahan yang harus dilakukan bagi pemerintah Indonesia untuk

12
memajukan peradaban bangsa. Belum lagi Indonesia selasai

merampungkan perubahan dengan penerapan Industri 4.0, Jepang sudah

mulai berambisi mendigitalisasi seluruh aspek kehidupan mengingat

semakin memburuknya krisis buruh dan pesatnya penuaan penduduk di

negara itu dengan menerapkan Society 5.0.

Contoh implementasi Society 5.0 di Jepang ialah seperti pengiriman

paket menggunakan drone tanpa awak. Kehidupan sehari-hari juga akan

berubah dengan hadirnya aplikasi pintar berbasis AI yang dipasang di

rumah seperti di pintu kulkas. Melalui teknologi tersebut, warga Jepang

dapat melihat saran makanan dan bumbu sesuai musim atau resep

memasak. Mereka juga dapat melihat data pasokan pangan yang masih

tersedia.

Society 5.0 dapat dikatakan sebagai super smart society. Sebuah visi

Jepang demi masa depan, Society 5.0 is a humancentered society that

balances economic advancement with the resolution of social problem,s

by a system that highly integrates cybershape and psysical space. Society

5.0 bukan hanya tentang teknologi, tapi juga kebijakan dan regulasi.

Pemerintah Jepang mendorong pebisnis

setempat untuk berbagi big data dan meningkatkan kerja sama untuk

menciptakan inovasi baru. Saat ini, kemampuan perusahaan masih

terbatas karena data yang diperlukan dimiliki entitas lain. Pada masa

depan, sektor swasta dan umum dapat bekerja sama untuk menciptakan

sistem baru yang lebih aman dan efektif. Hal itu dinilai akan mendorong

13
lebih banyak perusahaan untuk berbagi informasi dan mengizinkan

perusahaan lain menggunakan data mereka guna mengembangkan produk

yang lebih baik dan bagus.

Menurut Rohmadi (2008), untuk mewujudkan pemakaian dan

penerapan bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat dilakukan

berbagai upaya strategis dalam pengajaran bahasa Indonesia. Salah

satunya adalah dosen, guru, dan mahasiswa bahasa dan sastra Indonesia

memiliki tupoksi pelestarian dan pengembangan bahasa Indonesia diranah

pendidikan hal ini selaras dengan yang disampaikan oleh Aldi Firahman

(Solopos, 22 Juli 2007) bahwa strategi bahasa agar terbuka dan dinamis

bagi perkembangan zaman, tak terkecuali bagi bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang masih hidup tidak dapat

menghindarkan diri dari tutuntan perkembangan masyarakat pemakainya.

Perkembangan bahasa Indonesia telah terjadi sepanjang masa, dapat

dibuktikan dengan terdapatnya perbedaan antara bahasa Indonesia zaman

dahulu (ejaan lama) sampai dengan bahasa Indonesia dewasa ini (EYD).

Perbedaan itu telah menimbulkan pertentangan antara mereka yang ingin

mempertahankan bahasa

Indonesia secara baik dan benar seperti semula, dan generasi muda yang

ingin agar bahasa Indonesia dapat berkembang sesuai perkembangan

zaman (tidak laku). Berdasarkan pembahasan mengenai fakta-fakta

eksistensi dan literasi bahasa yang tersebut pada upaya untuk

mewujudkan bahasa Indonesia agar dapat dimiliki olej semua komponen

14
bangsa Indonesia, baik di dalam negeri maupun luar negeri diperlukan

upaya kebersamaan dalam pembinaan berbahasa Indonesia. Upaya

kebersamaan tersebut harus dilakukan dari ranah keluarga, sosial,

pendidikan, budaya, dan pemerintahan secara berkesinambungan.

Peluang pengembangan bahasa Indonesia semakin terbuka lebar di

perguruan tinggi karena dikeluarkan Surat Keputusan Direktur Jendral

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor 43/DIKTI.kep./2006 tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok

Mata Kuliah pengembangan Kepribadian (MPK) di perguruan tinggi,

yakni Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama, dan Pendidikan

Kewarganegaraan.

Dilihat dari SK diatas, bisa diambil garis besar bahwa pendidikan

memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas

sumberdaya dalam tingkat kehidupan sosial yang terus berkembang pada

masyarakat dunia atau global. Perubahan sosial merupakaan perubahan

penting dalam memahami struktur sosial yang meliputi pola-pola perilaku

dan interaksi sosial yang menunjuk pada perubahan fenomena sosial di

berbagai bentuk dan tingkat kehidupan sosial yang meliputi tingkat

individu, interaksi, organisasi, institusi, komunitas , masyarakat,

kebudayaan, peradaban dan global.

Strauss dan Corbin (1990) menyatakan analisis tingkat kehidupan

manusia dalam menghadapi perubahan meliputi tindakan, interaksi,

kelompok masyarakat, organisasi/pranata, komunitas, nasional,

15
internasional. Bentuk interaksi sosial seperti kerjasama/kooperasi,

hubungan harmonis dan serasi, penanganan persaingan, konflik, dan

penyesuaian. Aspek-aspek perubahan sosial dan perilaku tingkat

kehidupan sosial semacam ini perlu mendapatkan perhatian sebagai aspek

sosial humaniora dalam pendidikan, termasuk pendidikan vokasi. Secara

singkat bahasa dan sastra Indonesia dalam Literasi sosial humaniora

memerlukan pendekatam pengendalian sosial dalam menghadapi

masyarakat yang berubah.

Peranan bahasa, pengetahuan dan keterampilan bahasa dan

pemanfaatannya dalam/sebagai literasi menjadi sangat penting.

Paradigma baru pendidikan bahasa dan sastra Indonesia dalam

kajian Literasi Sosio Humaniora adalah paradigma fungsional. Sebuah

sistem sosial dapat berfungsi apabila memenuhi 4 persyarakatan

fungsional yaitu

1. Adaptasi yang menunjuk pada keharusan sistem sosial menghadapi

lingkungannya,

2. Pencapaian tujuan yang merupakan persyaratan fungsional dalam

tindakan-tindakan yang diarahkan pada pencapaian bersama.

3. Integrasi yang merupakan persyaratan yang berhubungan dengan

interelasi antara para anggota sosial dalam sistem sosial.

4. Pemeliharaan pola-pola dan konsep latensi.

Dalam sosio budaya, antara sistem sosial dan sistem budaya

mempunyai kaitan yang erat. Fungsi sistem sosial budaya adalah

16
mengatur dan mengendalikan tindakan dan perilaku mencapai sebuah

ketertiban dan adaptasi menghadapi perubahan. Dengan demikian dalam

pendidikan bahasa dan sastra Indonesia menghadapi literasi revolusi

industry 4.0 dan society 5.0 adalah proses-proses adaptasi yang

merupakan bagian dari pembelajaran dalam pendidikan vokasi serta

upaya-upaya dedaktik/ metodik pelembagaan/ institusionalisasi.

Secara teoritik, pengembangan pendidikan bahasa dan sastra

Indonesia dalam perspektif literasi sosio-budaya memerlukan pemikiran

dan kajian terhadap peran sistem nilai sosial budaya sebagai sebuah

pengendalian sosial terapan bahasa dan sastra Indonesia dalam dunia

kerja. Pengendalian sosial yang diperlukan dalam kajian ini adalah

pengendalian dalam klasifikasi kompensatori. Pengendalian sosial jenis

kompensatori adalah upaya menghadapi tipe masyarakat kompleks,

berubah, dinamis, dan kompetitif.

Literasi Bahasa dan sastra Indonesia untuk tujuan kewirausahaan

profesi diselenggarakan dengan asumsi bahwa kebutuhan manusia secara

individual dan masyarakat harus dapat dipertemukan untuk dapat

memenuhi posisi yang dipersyaratkan sistem sosial ekonomi yang

berjalan secara efisien di era society 5.0 ini. Dari sisi kebutuhan

individual, pekerjaan merupakan sumber penting identitas sosial. Literasi

Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai program pendidikan yang

terorganisasi yang secara langsung berkaitan dengan penyiapan individu

memasuki dunia kerja. Terkait dengan perubahan sosial menghadapi

17
revolusi industry 4.0, dan Society 5.0, aspek utama yang harus

diperhatikan adalah perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi

budaya dan cara hidup manusia, mobilitas yang cepat, membantu

mahasiswa dalam menaiki tangga sosial dan ekonomi, harapan hidup

yang tinggi (ekspektasi hidup) sebagai akibat tingginya ekspektasi hidup,

pengendalian kesehatan publik, kemajuan teknologi kedokteran dan

biologi yang memungkinkan seseorang mampu bekerja lebih panjang dan

peran arus kesetaraan gender.

Kewirausahaan profesi bahasa dan sastra Indonesia adalah proses

pendewasaan individu melalui penguatan keterampilan-keterampilan

bahasa dan sastra dalam terapan kecakapan hidup dan siap kerja. Dalam

menghadapi perubahan sosial, pendidikan bahasa dan sastra Indonesia

dalam literasi sosio-humaniora sebagai sebuah bentuk baru akibat

perkembangan dunia memerlukan penyiapan dalam mengkonsolidasikan

perubahan sumberdaya manusia, perubahan organisasional dan perubahan

budaya organisasi dalam kenyataan di masyarakat. Perlunya kesiapan

untuk berubah, mengubah visi pendidikan menjadi smart people, bekerja

untuk mencapai keunggulan, dan pemberdayaannya. Aspek sosio

humaniora diantaranya memahami budaya dalam konteks perubahan,

budaya organisasi, berprestasi, penciptaan budaya perubahan, mengubah

pola pikir, dan memelihara kepercayaan.

Posisi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia dan gerakan literasi

dalam pembangunan bangsa sangat penting karena terkait dengan

18
pemenuhan undang- undang dasar tentang hak setiap warga negara

mendapatkan kehidupan yang layak. Perkembangan teknologi, mobilitas

sosial masyarakat, masa mampu bekerja lebih lama, peran public

kesetaraan gender, menjadi faktor penting yang harus diperhatikan.

Substansi pendidikan literasi kewirausahaan profesi ini adalah edukasi

yang mengarah pada orientasi kinerja individu dalam dunia kerja,

kebutuhan masyarakat secara nyata, kurikulum psikomotorik, afektif, dan

kognitif, perkembangan dunia kerja, keterampilan teknologi dan

dukungan masyarakat.

vocational education yang menekankan pada penyiapan dan penyesuaian

masyakakat dan dunia kerja. Orientasi ranah psikomotorik, perkembangan

tenologi dan orientasi kerja. Aspek sosio-humanism dalam pendidikan

vokasi adalah upaya upaya pencarian keseimbangan antara proses

industrialisasi mayarakat, memasyarakatkan industry. Dalam hal ini yang

memegang peranan penting adalah faktor human (manusia). Oleh sebab

itu perlu redefinisi pendidikan literasi dalam perspektif sosio-humaniora,

yaitu pendidikan bahasa dan sastra Indonesia sebagai

1) Institusi sosial

2) Keseimbangan ,keserasian dan kepedulian terhadap perubahan

sosial ekonomi

3) Kepekaan sosial dan penguatan sistem komunikasi

4) Isu-isu keberagaman, kesetaraan dan penghargaan atas

perbedaan.

19
Pendidikan kewirausahaan profesi bidang sosio-humaniora

termasuk bahasa dan sastra Indonesia dapat dikembangkan melalui upaya

pembaharuan sistem persekolahan vokasi. Pembaharuan sistem

persekolahan vokasi dan upaya pemberian pengalaman kerja untuk tujuan

longer employment merupakan suatu hal yang harus dilakukan untuk

mengubah bentuk sekolah yang konvensional ke arah sekolah yang sesuai

dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi

revolusi 4.0. maupun society 5.0. Perubahan yang dilakukan meliputi

sasaran, isi program pendidikan, media pendidikan , proses evaluasi

luaran produktif dan struktur. Dalam bidang sasaran revolusi industry 4.0

bagaimana dalam proses proses pendidikan terdapat proses life long

education dalam kehidupan dan enhancement of educability, bahwa ada

upaya menjadikan seseorang menjadi manusia terdidik di seluruh

kehidupannya dan menerima pendidikan sebagai suatu dimensi yang

penting dalam hidupnya. Hal ini dirumuskan dalam visi misi pendidikanm

vokasional dalam perspektif sosio humaniora. Sasaran diarahkan pada

1) Kesadaran long life education

2) Educability

3) Keluasan pemilihan pengalaman belajar atau exposure to broad

areas of learning

4) Integrasi situasi pendidikan dan pengalaman belajar.

Sementara itu dalam isi program pendidikan menyesuaikan dengan

kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan era 4.0. dan society

20
5.0. Sustainable of learning program dengan menghubungkan pengalaman

belajar dengan berbagai kemajuan global baik pengetahuan, keterampilan

lokal, nasional dan global. Media pendidikan yang diperlukan adalah

reciprocal learning yaitu cara belajar saling memberi, tukar menukar

pengalaman, saling memotivasi. Every learner should become his own

teacher. Self evaluation menjadi tuntutan dalam pendidikan era 4.0. dan

society 5.0 Termasuk juga perubahan struktur menuju Reccurrent

Education yaitu sistem pendidikan sepanjang hayat yang manusiawi-

humanis, tempat yang layak dan pendidikan orang dewasa.

Adapun kemungkinan ciri khas masyarakat 4.0 maupun society 5.0

dengan komunikasi sebagai kecakapan sesuai dengan

1) Kebebasan/ Freedom : kebebasan mengakses berita melalui

internet atau melalui internet dan aktivitas online dapat memilih

apa yang akan dilakukannya.

2) Customization merupakan ciri khas dari net generation bahwa

mereka adalah konsumer yang aktif, dapat memperoleh sesuatu,

menyesuaikan, serta menjadikannya miliknya.

3) Pengawasan/Scrutiny, sebuah karakteristik yang berkaitan

dengan sikap kritis untuk membedakan informasi yang reliable

dan informasi yang tidak reliable. Hal ini dikarenakan mereka

dekat internet dan memiliki pandangan alternatif tentang

beragam informasi yang ada di internet.

4) Integrity sebuah sikap integritas yang kuat, sadar dan

21
bertanggungjawab atas apa yang dilakukan.

5) Entertainment sebagai fungsi hiburan untuk menyenangkan diri

secara online. Net generation mudah dalam memperoleh

hiburan dan berita- berita paling up to date dalam waktu yang

singkat.

6) Speed, bahwa Net Generation fokus terhadap kecepatan dan

respon instans karena adanya kecanggihan teknologi informasi

yang dapat diakses tanpa batasan ruang dan waktu sehingga

penyebaran informasi dapat dilakukan secara singkat.

7) Innovation, kemunculan net generation pada dasarnya adalah

adanya inovasi yang bersifat dinamis, yaitu adanya ide-ide

baru, temuantemuan baru, dan bahkan masa depan baru.

4.0 milenial dan society 5.0 adalah internasionalisasi bahasa

mainstream dan bahasa-bahasa masyarakat industry lain. Dalam kajian ini

juga fokus diarahkan pada pengembangan pendidikan vokasional sosio-

humaniora, terutama dalam bidang pendidikan bahasa dan sastra

Indonesia sebagai literasi humaniora dalam era revolusi industry 4.0. dan

society 5.0 , baik baik dalam bentuk, fungsi, maupun makna.

22
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Era digitalisasi merupakan proses perkembangan dan perubahan

peralihan system analog ke digital. Dalam peralihan dari system ini, telah

mengubah banyak hal diseluruh bagian Negara di dunia termasuk

Indonesia. Di Indonesia sendiri penggunaan dalam teknologi digital di era

ini sudah berkembang sangat pesat, sehingga menimbulkan suatu budaya

digital yang memungkinkan masyarakat sangat cepat menerima

perkembangan teknologi tersebut.

Berkembangnya teknologi di dalam kehidupan ini berdampak juga

pada perkembangan sosial, budaya dan pertumbuhan bahasa sebagai

sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu

pengetahuan dan teknologi. Perubahan gaya hidup sosial dan budaya serta

konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara tidak langsung

memperkaya khasanah bangsa dan bahasa Indonesia.

B. Saran

Kepada pembaca agar dapat mengambil pandangan lebih luas

mengenai pentingnya peran bahasa Indonesia dalam Era Digitalisasi saat

ini yang sudah memasuki Era Society 5.0 sehingga dapat

diimplementasikan ketika masuk dalam dunia mengajar.

23
DAFTAR PUSTAKA

Kushartanti, Untung Yuwono dan Multamia

RMT Lauder.2005.Pesona Bahasa.Jakarta:PT Gramedia

Pustaka Utama.

Hidayat, Ahmad Asep.2006.Filsafat Bahasa.Bandung:PT Remaja

Rosdakarya. Sugono, Dendy.2003.Bahasa Dan

Sastra.Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional.

https://ekbis.sindonews.com/read/1376985/34/ri-sibuk-kejar-industri-40-

jepang-masuki- era-society-50-1549586880

https://www.kompasiana.com/diaz.bonny/5c4f90f5677ffb5363300e24/ur

gesi-society-5- 0-di-era-revolusi-industi-4-0?page=all

24

Anda mungkin juga menyukai