Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Pada Mata Kuliah

PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI

Dosen Pengampu :

AFRIANDI, M.Pd.

Judul :

(DASAR DAN LANDASAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KURIKULUM )

Di Susun Oleh :

Bau Riska Yanti (1902001)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

STAI IMAM BUKHORI BULUKUMBA

2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata'ala yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Dasar dan
Landasan Pelaksanaan Pengembangan Kurikulum" ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
pembimbing pada mata kuliah "Pengembangan Kurikulum". Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang "Apa itu Pengembangan KurikulumI" bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bulukumba, 22 Maret 2022

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ i

DAFTAR ISI................................................................................................................ ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1

C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN

A. Prinsip Dasar Pengembangan Kurikulum........................................ 3

B. Landasan Pengembangan Kurikulum............................................... 6

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................... 17

B. Saran.................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang cukup sentral dalam
seluruh kegiatan pendidikan, menentukan proses dan hasil pendidikan. Mengingat pentingnya
peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, dalam
penyusunan kurikulum tidak dapat dikerjakan sembarangan. Penyusunan kurikulum
membutuhkan landasan-landasan yang kuat, yang didasarkan atas hasil-hasil pemikiran dan
penelitian yang mendalam. Jika landasan pendidikan, khususnya kurikulum yang lemah , yang
akan ambruk adalah manusia.

Landasan pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai suatu gagasan, suatu asumsi, atau
prinsip yang menjadi sandaran atau titik tolak dalam mengembangkan kurikulum.

Adapun beberapa landasan utama dalam pengembangan suatu kurikulum, meliputi landasan
filosofis, landasan psikologis, landasan sosial budaya, dan landasan perkembangan ilmu dan
teknologi. Selain itu, makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Pengembangan Kurikulum maka kami menyusun makalah ini. Dan ditambah lagi dengan
fenomena pergantian kurikulum pendidikan beberapa tahun kebelakang.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu Prinsip dasar Pengembangan Kurikulum?

2. Apa itu landasan pengembangan kurikulum?

3.

C. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui Apa itu dasar Pelaksanaan Pengembangan Kurikulum!

2. Untuk mengetahui Apa itu Landasan pengembangan kurikulum!

BAB II

PEMBAHASAN
A. PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM

1. Konsep Kurikulum

a. Pengertian

Dalam bahasa latin kurikulum berarti lapangan pertandingan”(race course)yaitu


arena tempat peserta didik berlari untuk mencapai finish, Baru pada tahun 1955
istilah kurikulum dipakai dalam bidamg pendidkan. Bila ditelusuri ternyata kurikulum
mempunyai berbagai macam arti,yaitu: 1). Kurikulum diartikan sebagai rencana
pelajaran 2). pengalaman belajar yang diperoleh murid dari sekolah 3). rencana
belajar murid.

Menurut UU No.2 tahun 1989 kurikulum yaitu seperangkat rencana dan peraturan,
mengenai isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakannya dalam
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar. Bayak pendapat mengenai arti
kurikulum, Namun inti kurikulum sebenarnya adalah pengalaman belajar yang
banyak kaitannya dengan melakukan berbagai kegiatan, interaksi sosial, di
lingkungan sekolah, proses kerja sama dengan kelompok, bahkan interaksi denagn
lingkungan fisik seperti gedung sekolah dan ruang sekolah. Dengan demikian
pengalaman itu bukan sekedar mempelajari mata pelajaran,tetapi yang terpenting
adalah pengalaman kehidupan.

b. Kurikulum dan Pengajaran

Pengertian kurikulum yang sangat luas pada akhirnya dapat membingungkan para
guru dalam mengembangkan kurikulum sehingga akan menyulitkan dalam
perencanaan pengajarannya.

Menurut Ralph.W.Tyler, ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab dalam proses
pengembangan kurukulum dan pengajaran yaitu:

1) Tujuan apa yang hendak di capai?

2) pengalaman belajar apa yang perlu di siapkan untuk mencapai tujuan?

3) bagaimana pengalaman belajar itu di organisasikan secara efektif?


4) bagaimana menentukan keberhasilan pencapaian tujuan?

Jika kita mengikuti pandangan Tyler, maka pengajaran tidak terbatas hanya pada
proses pengajaranterhadap satu bahan tertentu saja, melainkan dapat pula
diterapkan dalam pengajaran untuk satu bidang studi / pengajaran di sekolah.

Demikian pula kurikulum dapat dikembangkan untuk kurikulum suatu sekolah


bidang studi atupun kurikulum untuk suatu bahan pelajaran tertentu.

c. Komponen-Komponen kurikulum

1) Tujuan, Yaitu arah/sasaran yang hendak dituju oleh proses penyelenggaran


pendidikan

2) Isi Kurikulum, Yaitu pengalaman belajar yang di peroleh murid di


sekolah.pengalaman-pengalaman ini di rancang dan di organisasikan sedemikian
rupa sehingga apa yang diperoleh murid sesuai denagn tujuan

3) metode proses belajar mengajar yaitu cara muri memperolehpengalaman


belajaruntuk mencapai tujuan

4) Evaluasi yaitu cara untuk mengetahui apakah sasaran yang ingin di tuju dapat
tercapai atau tidak

d. Fungsi dan Cara Mengembangkan Kurikulum

Fungsi kurikulum ialah sebagai pedoman bagi guru dalam nelaksanakan tugasnya.
Selain itu kurikulum berfungsi sebagai:

 Preventif yaitu agar guru terhindar dari melakukan hal-hal yang tidak sesuai
dengan apa yang ditetapkan kurikulum

 Korektif yaitu sebagai rambu-rambu yang menjadi pedoman dalam


membetulkan pelaksanaan pendidikan yang menyimpng dari yang telah
digariskan dalam kurikulum
 Konstruktif yaitu memberikan arah yang benar bagi pelaksanaan dan
mengembangkan pelaksanaannya asalkan arah pngembangannya mengacu pada
kurikulum yang berlaku

Setelah itu kita perlu mengetahui langkah-langkah pengembangan kurikulum,yaitu


sebagai berikut:

1) Menentukan tujuan, Rumusan tujuan di buat berdasarkan analisis terhadap


berbagai tuntutan kebutuhan dan harapan

2) Menentukan isi, merupakan materi yang akan di berikn kepada murid selama
mengikuti proses pendidikan belajar mengajar

3) Merumuskan kegiatan belajar mengajar, Hal ini mencakuppenentuan metode


dan keseluruhan proses belajar mengajar yang diperlukan untuk mencapai
tujuan

4) Mengadakan evaluasi

B. LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

1. Landasan Filosofis Kurikulum

Landasan yang pertama adalah landasan filosofis. Filsafat membahas segala


permasalahan manusia, termasuk pendidikan, yang disebut filsafat pendidikan. Filsafat
memberikan arah dan metodologi terhadap praktik-praktik pendidikan. Kemudian,
praktik-praktik pendidikan memberikan bahan-bahan bagi pertimbangan filosofis.
Keduanya sangat berkaitan erat. Hal inilah yang menyebabkan landasan filosofis menjadi
landasan penting dalam pengembangan kurikulum. Menurut Permendikbud Nomor 68
Tahun 2013, Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.

Filsafat merupakan induk dari segala ilmu. Masing masing negara memiliki pandangan
filosofis yang berbeda-beda. Di Indonesia, filsafat bangsa berlandaskan kepada Pancasila.
Semua tujuan negara harus bardasarkan sila-sila yang terkandung dalam Pancasila.
Menurut Hidayat (2015, hlm. 35), dalam pengembangan kurikulum, filsafat menjawab
hal-hal mendasar bagi pengembangan kurikulum, antara lain kemana peserta didik akan
dibawa? Masyarakat yang bagaimana yang akan dikembangkan melalui pendidikan
tersebut? Apa hakikat pengetahuan yang akan dibelajarkan kepada peserta didik? Dan
bagaimana proses pendidikan harus dijalankan? Pertanyaan-pertanyaan tersebut begitu
mendasar dan harus dijawab oleh filsafat. Selanjutnya (Hidayat, 2015, p. 35) juga
menambahkan fungsi filsafat yaitu untuk menentukan arah tujuan pendidikan, untuk
menentukan isi atau materi pelajaran yang harus dipelajari, untuk menentukan strategi
atau cara pencapaian tujuan dan untuk menentukan tolok ukur keberhasilan proses
pendidikan. Oleh karena itu, kurikulum senantiasa bertalian erat dengan filsafat
pendidikan karna filsafat pendidikan mengandung nilai-nlai atau cita-cita masyarakat.
Berdasarkan cita-cita tersebut, terdapat landasan, mau dibawa kemana pendidikan
peserta didik. Filsafat pendidikan menjadi landasan dan sumber untuk menentukan arah
dan tujuan yang hendak dicapai dengan alat yang disebut dengan kurikulum. Jadi,
landasan filosofis tidak terpisahkan dari kegiatan pengembangan kurikulum karna
berdasarkan landasan inilah ditentukan arah dan tujuan pelaksanaan pendidikan.

2. Landasan Psikologis Kurikulum

Dalam proses pendidikan yang tejadi adalah proses interaksi antar individu. Manusia
berbeda dengan makhluk lainnya karena kondisi psikologisnya. Kondisi psikologis
sebenarnya merupakan karakter psikofisik seseorang sebagai individu yang dinyatakan
dalam berbagai bentuk perilaku interaksi dengan lingkungannya. Menurut Hidayat (2015,
hlm. 36), psikologi merupakan salah satu azas dalam pengembangan kurikulum yang
harus dipertimbangkan oleh para pengembang kurikulum. Hal ini dikarenakan posisi
kurikulum dalam proses pendidikan memegang peranan sentral. Dalam proses
pendidikan terjadi interaksi antarmanusia , yaitu antara siswa dengan pendidik,dan juga
antara siswa dengan manusia lainnya. Artinya, landasan piskologi harus melandasi
penyusunan kurikulum karna psikologi berkaitan dengan perilaku manusia. Dalam
pengembangan kurikulum, minimal ada dua landasan psikologi yang mempengaruhinya,
yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Keduanya diperlukan untuk
merumuskan tujuan, memilih dan menyusun bahan ajar, serta memilih metode dan
teknik penilaian.
Psikologi belajar adalah suatu studi tentang bagaimana individu mengalami perubahan
tingkah laku dari segi pengetahuan, sikap dan juga keterampilan.

Hidayat (2015, hlm. 36) menjelaskan bahwa azas psikolgis berkaitan dengan perilaku
manusia, sehubungan dengan pengembangan kurikulum dan pembelajaran, perilaku
manusia berkenaan dengan psikologi belajar dan psikologi perkembangan anak. Hal ini
meliputi teori-teori yang berhubungan dengan individu dalam proses belajar serta
perkembangannya. Implikasinya, kurikulum disusun dari sejumlah materi pelajaran yang
mengandung pengetahuan yang luas, dan disusun dalam organisasi yang terpisah satu
sama lain, namun akan berassosiasi dalam mental siswa, sehingga akan menghasilkan
manusia intelek.

3. Landasan Sosial Budaya

Kurikulum menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan pada suatu negara atau
wilayah tertentu. Pendidikan diharapkan mampu menghasilkan masyarakat-masyarakat
yang tidak asing dengan masyarakat. Dengan pendidikan, diharapkan lahir manusia-
manusia yang bermutu, mengerti, dan mampu membangun masyarakat. Oleh sebab itu,
tujuan, isi, maupun proses pendidikan harus disesuaikan dengan kondisi, karakteristik,
kekayaan, dan perkembangan masyarakat setempat. Sekolah merupakan institusi yang
berperan utama untuk menciptakan arah masyarakat. Namun, para pekerja kurikulum
merupakan kunci penting untuk menentukan isi, pengalaman dan lingkungan pendidikan.
Untuk menjadi mesyarakat yang maju, peserta didik bisa belajar di lingkungan
masyarakat atau di lingkungan keluarga. Sukamadinata) 2011, hlm. 57) mengataakan
bahwa pendidikan itu awalnya diterima secara informal dan non formal. Sebelum
mengenal sekolah atau pendidikan formal, peserta didik dipastikan sudah mendapatkan
pendidikan di lingkungan keluarga dan di lingkungan masyarakat.

Landasan sosial budaya berkenaan dengan penyampaian kebudayaan, proses sosialisasi


individu, dan rekonstruksi masyarakat. Masyarakat mempunyai norma-norma yang harus
dikenal dan mewujudkan peserta didik dalam bentuk perilakunya. Karna peserta didik
harus hidup dalam masyarakat, maka masyarakat harus dijadikan seabagai suatu faktor
yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum. Hidayat (2015, hlm. 31)
mengatakan bahwa kurikulum suatu satuan pendidikan berfungsi bagi masyarakat dan
pihak pengguna lulusan. Kurikulum akan menentukan kualitas lulusan melalui
penyusunan isi kurikulum yang sesuai dengan keahlian dan kompetensi lulusan yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan demikian, landasan sosiologis tidak terpisahkan
dari proses penyusunan atau pengembangan kurikulum karna masyarakat merupakan
tempat siswa hidup, dan siswa harus diajarkan bagaimana caranya hidup berdasarkan
tuntutan masyarakat melalui pelaksanaan pendidikan yang terus lebih baik.

4. Landasan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS)

Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik (siswa) menghadapi lingkungan


hidup yang mengalami perubahan yang semakin pesat. Perubahan masyarakat mencakup
nilai yang disepakati oleh masyarakat tersebut. Sedangkan masyarakat mencakup nilai
yang disepakati oleh masyarakat dapat pula disebut sebagai kebudayaan. Oleh karena itu
kebudayaan dapat dikatakan sebagai suatu konsep yang memiliki kompleksitas tinggi
(Zais, 1976:157). Akan tetapi, terdapat tiga nilai yang ada dalam masyarakat untuk
dikembangkan melalui proses pendidikan, yaitu; pikiran (logika), perasaan (estetika), dan
kemauan (etika). Ilmu pengetahuan teknologi adalah nilai-nilai yang bersumber pada
pikiran atau logika, sedangkan seni bersumber pada perasaan atau estetika.

Menurut Hidayat (2015, hlm. 47), ilmu pengetahuan adalah seperangkat pengetahuan
yang dsususn secara sistematis yang dihasilkan melalui penelitian ilmiah, sedangkan
teknologi adalah aplikasi dari ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah
praktis dalam kehidupan. Ilmu dan teknologi tidak bisa dipisahkan. Keduanya mengalami
perkembangan secara bersama-sama. Sejak abad pertengahan, ilmu pengetahuan telah
berkembang pesat. Selanjutnya dalam hubungannya dengan pendidikan, Hidayat (2015,
hlm. 47), menambahkan bahwa perkembangan teknologi industri mempunyai hubungan
timbale balik dengan pendidikan. Industri dengan teknologi maju memproduksi berbagai
macam alat-alat dan bahan yang secara langsung atau tidak langsung dibutuhkan dalam
pelaksanaan pendidikan dan sekaligus menuntut sumber daya manusia yang handal
untuk mengapplikasikan teknologi tersebut.

Mengingat pendidikan merupakan upaya penyiapan siswa menghadapi perubahan yang


semakin pesat, temasuk di dalamnya perubahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,
maka pengembangan kurikulum sekolah haruslah berlandaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni (IPTEKS). Sukmadinata (1988, hlm. 82) mengemukakan bahwa
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara langsung akan menjadi isi materi
pendidikan. Sedangkan secara tidak langsung memberikan tugas kepada pendidikan
untuk membekali masyarakat dengan kemampuan pemecahan masalah yang dihadapi
sebagai pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu,
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) juga dimanfaatkan untuk
memecahkan masalah-masalah pendidikan. Dengan kata lain, ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni merupakan landasan-landasan kurikulum yang harus dibangun
dengan kokoh

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kurikulum merupakan salah satu yang memiliki peran penting dalam sistem pendidikan, sebab
dalam kurikulum bukan hanya dirumuskan tentang tujuan yang harus dicapai sehingga
memperjelas arah pendidikan, tetapi juga memberikan pemahaman tentang pengalaman
belajar yang harus dimiliki setiap siswa. Pengembangan kurikulum pada hakikatnya adalah
proses penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari serta
bagaimana cara mempelajarinya.

Namun demikian, masalah mengembangkan isi dan bahan pelajaran serta bagaimana cara
belajar siswa disebutkan suatu proses yang sederhana, sebab menentukan isi atau kurikulum
kurikulum harus berangkat dari visi, misi, serta tujuan yang ingin dicapai; dan menentukan
tujuan eratnya masalah dengan sistem nilai dan kebutuhan masyarakat.

B. SARAN
Demikian makalah ini dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI yang tentunya masih
jauh dari kesempurnaan. Saya sadar bahwa makalah ini merupakan proses dalam menempuh
pembelajaran, untuk itu saya mengharapkan kritik serta saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Harapan pemakalah semoga makalah ini dapat menjadi suatu ilmu
yang bermanfaat bagi kita semua. Aamiin

DAFTAR PUSTAKA

Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. " https://makalahkumakalahmu-wordpress-


com.cdn.ampproject.org/v/s/makalahkumakalahmu.wordpress.com/2008/10/31/dasar-dasar-
pengembangan-kurikulum/amp/?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#aoh=16480457516367&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fmakalahkumakalahmu.wordpress.com
%2F2008%2F10%2F31%2Fdasar-dasar-pengembangan-kurikulum%2F". 2010

Landasan Pengembangan Kurikulum." https://www.digiedusites.com/2020/04/4-landasan-


pengembangan-kurikulum.html?m=1". ( 19 April 2020)

Anda mungkin juga menyukai