Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dosen Pengampu :
AFRIANDI, M.Pd.
Judul :
Di Susun Oleh :
2021-2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata'ala yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Dasar dan
Landasan Pelaksanaan Pengembangan Kurikulum" ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
pembimbing pada mata kuliah "Pengembangan Kurikulum". Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang "Apa itu Pengembangan KurikulumI" bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.......................................................................................... 17
B. Saran.................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang cukup sentral dalam
seluruh kegiatan pendidikan, menentukan proses dan hasil pendidikan. Mengingat pentingnya
peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, dalam
penyusunan kurikulum tidak dapat dikerjakan sembarangan. Penyusunan kurikulum
membutuhkan landasan-landasan yang kuat, yang didasarkan atas hasil-hasil pemikiran dan
penelitian yang mendalam. Jika landasan pendidikan, khususnya kurikulum yang lemah , yang
akan ambruk adalah manusia.
Landasan pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai suatu gagasan, suatu asumsi, atau
prinsip yang menjadi sandaran atau titik tolak dalam mengembangkan kurikulum.
Adapun beberapa landasan utama dalam pengembangan suatu kurikulum, meliputi landasan
filosofis, landasan psikologis, landasan sosial budaya, dan landasan perkembangan ilmu dan
teknologi. Selain itu, makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Pengembangan Kurikulum maka kami menyusun makalah ini. Dan ditambah lagi dengan
fenomena pergantian kurikulum pendidikan beberapa tahun kebelakang.
B. RUMUSAN MASALAH
3.
C. TUJUAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN
A. PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. Konsep Kurikulum
a. Pengertian
Menurut UU No.2 tahun 1989 kurikulum yaitu seperangkat rencana dan peraturan,
mengenai isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakannya dalam
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar. Bayak pendapat mengenai arti
kurikulum, Namun inti kurikulum sebenarnya adalah pengalaman belajar yang
banyak kaitannya dengan melakukan berbagai kegiatan, interaksi sosial, di
lingkungan sekolah, proses kerja sama dengan kelompok, bahkan interaksi denagn
lingkungan fisik seperti gedung sekolah dan ruang sekolah. Dengan demikian
pengalaman itu bukan sekedar mempelajari mata pelajaran,tetapi yang terpenting
adalah pengalaman kehidupan.
Pengertian kurikulum yang sangat luas pada akhirnya dapat membingungkan para
guru dalam mengembangkan kurikulum sehingga akan menyulitkan dalam
perencanaan pengajarannya.
Menurut Ralph.W.Tyler, ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab dalam proses
pengembangan kurukulum dan pengajaran yaitu:
Jika kita mengikuti pandangan Tyler, maka pengajaran tidak terbatas hanya pada
proses pengajaranterhadap satu bahan tertentu saja, melainkan dapat pula
diterapkan dalam pengajaran untuk satu bidang studi / pengajaran di sekolah.
c. Komponen-Komponen kurikulum
4) Evaluasi yaitu cara untuk mengetahui apakah sasaran yang ingin di tuju dapat
tercapai atau tidak
Fungsi kurikulum ialah sebagai pedoman bagi guru dalam nelaksanakan tugasnya.
Selain itu kurikulum berfungsi sebagai:
Preventif yaitu agar guru terhindar dari melakukan hal-hal yang tidak sesuai
dengan apa yang ditetapkan kurikulum
2) Menentukan isi, merupakan materi yang akan di berikn kepada murid selama
mengikuti proses pendidikan belajar mengajar
4) Mengadakan evaluasi
Filsafat merupakan induk dari segala ilmu. Masing masing negara memiliki pandangan
filosofis yang berbeda-beda. Di Indonesia, filsafat bangsa berlandaskan kepada Pancasila.
Semua tujuan negara harus bardasarkan sila-sila yang terkandung dalam Pancasila.
Menurut Hidayat (2015, hlm. 35), dalam pengembangan kurikulum, filsafat menjawab
hal-hal mendasar bagi pengembangan kurikulum, antara lain kemana peserta didik akan
dibawa? Masyarakat yang bagaimana yang akan dikembangkan melalui pendidikan
tersebut? Apa hakikat pengetahuan yang akan dibelajarkan kepada peserta didik? Dan
bagaimana proses pendidikan harus dijalankan? Pertanyaan-pertanyaan tersebut begitu
mendasar dan harus dijawab oleh filsafat. Selanjutnya (Hidayat, 2015, p. 35) juga
menambahkan fungsi filsafat yaitu untuk menentukan arah tujuan pendidikan, untuk
menentukan isi atau materi pelajaran yang harus dipelajari, untuk menentukan strategi
atau cara pencapaian tujuan dan untuk menentukan tolok ukur keberhasilan proses
pendidikan. Oleh karena itu, kurikulum senantiasa bertalian erat dengan filsafat
pendidikan karna filsafat pendidikan mengandung nilai-nlai atau cita-cita masyarakat.
Berdasarkan cita-cita tersebut, terdapat landasan, mau dibawa kemana pendidikan
peserta didik. Filsafat pendidikan menjadi landasan dan sumber untuk menentukan arah
dan tujuan yang hendak dicapai dengan alat yang disebut dengan kurikulum. Jadi,
landasan filosofis tidak terpisahkan dari kegiatan pengembangan kurikulum karna
berdasarkan landasan inilah ditentukan arah dan tujuan pelaksanaan pendidikan.
Dalam proses pendidikan yang tejadi adalah proses interaksi antar individu. Manusia
berbeda dengan makhluk lainnya karena kondisi psikologisnya. Kondisi psikologis
sebenarnya merupakan karakter psikofisik seseorang sebagai individu yang dinyatakan
dalam berbagai bentuk perilaku interaksi dengan lingkungannya. Menurut Hidayat (2015,
hlm. 36), psikologi merupakan salah satu azas dalam pengembangan kurikulum yang
harus dipertimbangkan oleh para pengembang kurikulum. Hal ini dikarenakan posisi
kurikulum dalam proses pendidikan memegang peranan sentral. Dalam proses
pendidikan terjadi interaksi antarmanusia , yaitu antara siswa dengan pendidik,dan juga
antara siswa dengan manusia lainnya. Artinya, landasan piskologi harus melandasi
penyusunan kurikulum karna psikologi berkaitan dengan perilaku manusia. Dalam
pengembangan kurikulum, minimal ada dua landasan psikologi yang mempengaruhinya,
yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Keduanya diperlukan untuk
merumuskan tujuan, memilih dan menyusun bahan ajar, serta memilih metode dan
teknik penilaian.
Psikologi belajar adalah suatu studi tentang bagaimana individu mengalami perubahan
tingkah laku dari segi pengetahuan, sikap dan juga keterampilan.
Hidayat (2015, hlm. 36) menjelaskan bahwa azas psikolgis berkaitan dengan perilaku
manusia, sehubungan dengan pengembangan kurikulum dan pembelajaran, perilaku
manusia berkenaan dengan psikologi belajar dan psikologi perkembangan anak. Hal ini
meliputi teori-teori yang berhubungan dengan individu dalam proses belajar serta
perkembangannya. Implikasinya, kurikulum disusun dari sejumlah materi pelajaran yang
mengandung pengetahuan yang luas, dan disusun dalam organisasi yang terpisah satu
sama lain, namun akan berassosiasi dalam mental siswa, sehingga akan menghasilkan
manusia intelek.
Kurikulum menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan pada suatu negara atau
wilayah tertentu. Pendidikan diharapkan mampu menghasilkan masyarakat-masyarakat
yang tidak asing dengan masyarakat. Dengan pendidikan, diharapkan lahir manusia-
manusia yang bermutu, mengerti, dan mampu membangun masyarakat. Oleh sebab itu,
tujuan, isi, maupun proses pendidikan harus disesuaikan dengan kondisi, karakteristik,
kekayaan, dan perkembangan masyarakat setempat. Sekolah merupakan institusi yang
berperan utama untuk menciptakan arah masyarakat. Namun, para pekerja kurikulum
merupakan kunci penting untuk menentukan isi, pengalaman dan lingkungan pendidikan.
Untuk menjadi mesyarakat yang maju, peserta didik bisa belajar di lingkungan
masyarakat atau di lingkungan keluarga. Sukamadinata) 2011, hlm. 57) mengataakan
bahwa pendidikan itu awalnya diterima secara informal dan non formal. Sebelum
mengenal sekolah atau pendidikan formal, peserta didik dipastikan sudah mendapatkan
pendidikan di lingkungan keluarga dan di lingkungan masyarakat.
Menurut Hidayat (2015, hlm. 47), ilmu pengetahuan adalah seperangkat pengetahuan
yang dsususn secara sistematis yang dihasilkan melalui penelitian ilmiah, sedangkan
teknologi adalah aplikasi dari ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah
praktis dalam kehidupan. Ilmu dan teknologi tidak bisa dipisahkan. Keduanya mengalami
perkembangan secara bersama-sama. Sejak abad pertengahan, ilmu pengetahuan telah
berkembang pesat. Selanjutnya dalam hubungannya dengan pendidikan, Hidayat (2015,
hlm. 47), menambahkan bahwa perkembangan teknologi industri mempunyai hubungan
timbale balik dengan pendidikan. Industri dengan teknologi maju memproduksi berbagai
macam alat-alat dan bahan yang secara langsung atau tidak langsung dibutuhkan dalam
pelaksanaan pendidikan dan sekaligus menuntut sumber daya manusia yang handal
untuk mengapplikasikan teknologi tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kurikulum merupakan salah satu yang memiliki peran penting dalam sistem pendidikan, sebab
dalam kurikulum bukan hanya dirumuskan tentang tujuan yang harus dicapai sehingga
memperjelas arah pendidikan, tetapi juga memberikan pemahaman tentang pengalaman
belajar yang harus dimiliki setiap siswa. Pengembangan kurikulum pada hakikatnya adalah
proses penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari serta
bagaimana cara mempelajarinya.
Namun demikian, masalah mengembangkan isi dan bahan pelajaran serta bagaimana cara
belajar siswa disebutkan suatu proses yang sederhana, sebab menentukan isi atau kurikulum
kurikulum harus berangkat dari visi, misi, serta tujuan yang ingin dicapai; dan menentukan
tujuan eratnya masalah dengan sistem nilai dan kebutuhan masyarakat.
B. SARAN
Demikian makalah ini dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI yang tentunya masih
jauh dari kesempurnaan. Saya sadar bahwa makalah ini merupakan proses dalam menempuh
pembelajaran, untuk itu saya mengharapkan kritik serta saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Harapan pemakalah semoga makalah ini dapat menjadi suatu ilmu
yang bermanfaat bagi kita semua. Aamiin
DAFTAR PUSTAKA