Anda di halaman 1dari 19

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

BIMBINGAN KONSELING Masyithah, Dra., M.Pd.I

JENIS-JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

OLEH :

KELOMPOK 5

Murni Utami : 2001010100177

Riskina Salsabila : 200101010208

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI ANTASARI BANJARMASIN

FALKUTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
“Bimbingan dan Konseling”.Sholawat dan salam tidaklah lupa kita sampaikan
kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta keluarga, sahabat, dan
pengikut beliau hingga akhir zaman.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu
dalam menyelesaikan makalah ini karena tanpa bantuan dan dukungan dari mereka
mungkin kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

kami menyadari bahwa makalah saya masih memiliki kekurangan baik dari
segi bacaan, isi, tulisan, dan sebagainya. Karena hal tersebut kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kiranya dapat membantu makalah
ini agar menjadi lebih baik.

kami sadar bahwa sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.


Sedangkan manusia merupakan tempatnya kekurangan dan salah. Akhir kata kami
mengucapkan terima kasih apabila ada salah kata saya mohon maaf.

Banjarmasin, 03 November 2021

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………......... i
DAFTAR ISI……………………………………………………........ ii
BAB I : PENDAHULUAN................................................................. 1
A. Latar Belakang……………………………………......................... 1
B. Rumusan Masalah…………………………………........................ 1
C. Tujuan…………………………………………….......................... 1
BAB II : PEMBAHASAN................................................................... 2
A. Layanan Oriantasi........................................................................ 2
B. Layanan Informasi....................................................................... 3
C. Layanan Penempatan Dan Penyaluran......................................... 6
D. Layanan Bimbingan Belajar........................................................ 7
E. Layanan Konseling Perorangan.................................................... 9
F. Layanan Bimbinagan Kelompok.................................................. 10
G. Layanan Konseling Kelompok..................................................... 12
BAB III : PENUTUP.......................................................................... 14
A. Kesimpulan………………............................................................. 14
B. Saran.............................................................. ................................ 15
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu bagian penting dalam sekolah yang
menjadi pusat pengembangan kepribadian dan karir siswa. Siswa merupakan konseli yang
perlu mendapatkan layanan Bimbingan dan konseling terbaik dari guru Bimbingan dan
Konseling, oleh sebab itu seorang guru Bimbingan dan konseling perlu menguasai konsep
Bimbingan dan Konseling di sekolah termasuk jenis-jenis layanan Bimbingan dan Konseling

Tugas-tugas guru BK atau konselor adalah untuk mendukung perkembangan pribadi


dari para pelajar sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat dan kepribadian mereka, khususnya
untuk membantu peserta didik memahami dan mengevaluasi informasi dunia kerja dan
membuat pilihan-pilihan terkait pekerjaan. Berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung
perlu dilakukan sebagai wujud nyata penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling
terhadap sasaran layanan, yaitu peserta didik (klien). Ada sejumlah layanan dan kegiatan
pendukung dalam bimbingan dan konseling di sekolah.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yan dapat diambil dari latar belakang diatas adalah sebagai berikut:
1. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling ?

Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan memahami jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling.

1
BAB II
PEMBAHASAN

Jenis layanan bimbingan dan konseling adalah: layanan orientasi, layanan informasi, layanan
penempatan dan penyaluran, layanan bimbingan belajar, layanan bimbingan kelompok, layanan
konseling kelompok. Beberapa jenis layanan bimbingan dan konseling tersebut dijelaskan dalam
urian berikut.

A. Layanan Orientasi
Prayitno (2015: 225) menjelaskan bahwa layanan orientasi yaitu layanan konseling
yang memungkinkan klien memahami lingkungan yang baru dimasukinya untuk
mempermudah dan memperlancar berperannya klien dalam lingkungan baru tersebut.
Menurut Prayitno layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk
memperkenalkan siswa baru dan atau seseorang terhadap lingkungan yang baru
dimasukinya. Menurut Dewa Ketut Sukardi (2008: 43), layanan orientasi bermakna layanan
bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang
dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap peserta didik (terutama orang tua)
memahami lingkungan (seperti sekolah) yang baru dimasuki peserta didik, untuk
mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru ini.1
Disisi lain, Willis (2007: 33) mengungkapkan bahwa layanan orientasi adalah
layanan bimbingan yang dikoordinir guru pembimbing dengan bantuan semua guru dan wali
kelas, dengan tujuan membantu mengorientasikan (mengarahkan, membantu, mengadaptasi)
siswa (juga pihak lain yang dapat memberi pengaruh, terutama orang tuanya) dari situasi
lama kepada situasi baru. Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan siswa
baru terhadap lingkungan yang baru dimasukinya dan dikoordinir oleh guru pembimbing
dengan bantuan semua guru dan wali kelas.2
Tohirin (2013: 138) menyatakan bahwa secara umum, layanan orientasi bertujuan
untuk membantu individu agar mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau situasi

1
Henni Syafriana Nasution & Abdillah, Bimbingan Konseling, (Medan:LPPPI, 2019), H.103.
2
Ibid, H.10.

2
yang baru. Dengan kata lain agar individu dapat memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari
berbagai sumber yang ada pada suasana atau lingkungan baru tersebut. Layanan ini juga
akan mengantarkan individu untuk memasuki suasana atau lingkungan baru. Dilihat dari
fungsi pemahaman, layanan orientasi bertujuan untuk membantu individu agar memiliki
pemahaman tentang berbagai hal yang penting dari suasana yang baru saja dijumpainya.
Hal-hal yang baru dijumpai, diolah oleh individu, dan digunakan untuk sesuatu yang
menguntungkan. Dilihat dari fungsi pencegahan, layanan orientasi bertujuan untuk
membantu individu agar terhindar dari hal-hal negatif yang dapat timbul apabila individu
tidak memahami situasi atau lingkungannya yang baru. Dilihat dari fungsi pengembangan,
apabila individu mampu menyesuaikan diri secara baik dan mampu memanfaatkan secara
konstuktif sumbersumber yang ada pada situasi yang baru, maka individu akan dapat
mengembangkan dan memelihara potensi dirinya. Kegiatan layanan orientasi terdapat
beberapa materi yang harus disampaikan kepada siswa. Materi yang dapat diangkat melalui
layanan orientasi ada berbagai macam yaitu meliputi:3
1. Orientasi umum sekolah yang baru dimasuki
2. Orientasi kelas baru dan semester baru
3. Orientasi kelas terakhir dan semester terakhir, UAN dan ijazah
Dibawah ini adalah materi kegiatan layanan orientasi, diantaranya:
1. Pengenalan lingkungan dan fasilitas sekolah
2. Peraturan dan hak-hak serta kewajiban siswa
3. Organisasi dan wadah-wadah yang dapat membantu dan meningkatkan hubungan sosial
siswa.
4. Kurikulum dengan seluruh aspek-aspeknya.
5. Peranan kegiatan bimbingan karier.
6. Peranan pelayanan bimbingan dan konseling dalam membantu segala jenis masalah dan
kesulitan siswa.

B. Layanan Informasi
Layanan informasi merupakan layanan yang diberikan oleh guru Bimbingan dan
Konseling kepada siswa terkait dengan informasi-informasi yang ada di sekolah maupun

3
Ibid, H.104-105.

3
luar sekolah. Informasi yang ada di sekolah, yakni mengenai tata cara atau aturan dalam
sekolah dan kegiatan-kegiatan di sekolah, sedangkan informasi di luar sekolah terkait
dengan kehidupan di masyarakat, isu-isu terkini tentang situasi sosial yang ada, informasi
dunia kerja dan karir. Informasi yang diperlukan oleh siswa adalah yang berkaitan dengan
kegiatan belajar di sekolah, termasuk cara bersikap dan bertingkah laku di sekolah baik
dalam tata hubungan antara siswa dengan guru dan sesame siswa, termasuk dengan para staf
dan pimpinan yang ada di sekolah.Siswa juga perlu memiliki informasi potensi-potensi di
dalam sekolah mapun yang ada di masyarakat yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk
menunjang keberhasilan belasar siswa di sekolah.4
Prayitno (2013:260-261) menyebutkan ada tiga alasan utama mengapa permberian
informasi perlu diselenggarakan. Pertama, membekali siswa dengan berbagai pengetahuan
tentang lingkungan yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi berkenaan
dengan lingkungan sekitar, pendidikan, jabatan, maupun sosial budaya. Dalam masyarakat
yang serba majemuk dan semakin kompleks, pengambilan keputusan yang dapat
dipertanggungjawabkan sebagian besar terletak ditangan siswa itu sendiri. Dalam hal ini,
layanan informasi berusaha merangsang siswa untuk secara kritis mempelajari berbagai
informasi berkaitan dengan hajat hidup dan perkembangannya. Kedua, memungkinkan
siswa dapat menentukan arah hidupnya “ke mana ia ingin pergi”. Syarat dasar untuk dapat
menentukan arah hidup adalah apabila ia mengetahui apa (informasi) yang harus dilakukan
serta bagaimana bertindak kreatif dan dinamis berdasarkan atas informasi-informasi yang
ada itu. Dengan kata lain, berdasarkan atas informasi yang diberikan itu siswa diharapkan
dapat membuat rencana-rencana dan keputusan tentang masa depannya serta tanggung
jawab atas rencana dan keputusan yang dibuatnya itu. Ketiga, setiap siswa adalah unik.
Keunikan itu akan membawakan pola-pola pengambilan keputusan dan bertindak berbeda-
beda disesuaikan dengan aspek-aspek kepribadian masing-masing individu. Pertemuan
antara keunikan individu dan variasi kondisi yang ada di lingkungan dan masyarakat yang
lebih luas, diharapkan dapat menciptakan berbagai kondisi baru bagi siswa yang
bersangkutan maupun bagi masyarakat, yang semuanya itu sesuai dengan keinginan siswa

4
Ronny Gunawan, Jurnal Selaras Kajian Bimbingan dan Konseling Serta Psikologi Pendidikan, (Vol.1 No.1, 2018),
H.8.

4
dan masyarakat. Dengan demikian akan terciptalah dinamika perkembangan siswa dan
masyarakat berdasarkan potensi positif yang ada pada diri siswa dan masyarakat.5
Menurut Yusuf Gunawan (1987: 89), ada dua tujuan layanan informasi yang bersifat
umum dan khusus diantaranya sebagai berikut:6
Tujuan layanan informasi yang bersifat umum adalah:
1. Mengembangkan pandangan yang luas dan realistis mengenai kesempatan-kesempatan
dan masalah-masalah kehidupan pada setiap tingkatan pendidikan.
2. Menciptakan kesadaran akan kebutuhan dan keinginan yang aktif untuk memperoleh
informasi yang tepat mengenai pendidikan, pekerjaan dan sosial pribadi.
3. Mengembangkan ruang lingkup yang luas mengenai kegiatan pendidikan, pekerjaan
dan sosial budaya.
4. Membantu siswa untuk untuk menguasai teknik memperoleh dan menafsirkan
informasi agar siswa semakin maju dalam mengarahkan dan memimpin dirinya
sendiri.
5. Mengembangkan sifat dan kebiasaan yang akan membantu siswa dalam mengambil
keputusan, penyesuaian, yang produktif dan memberikan kepuasan pribadi.
6. Menyediakan batuan untuk membuat pilihan tertentu yang progresif terhadap aktivitas
khusus sesuai dengan kemampuan bakat dan minat individu.
Sedangkan tujuan khusus dari layanan informasi adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pengertian tentang lapangan pekerjaan yang luas dimasyarakat.
2. Mengembangkan sarana yang dapat membentu siswa untuk mempelajari secara
intensif beberapa lapangan pekerjaan atau pendidikan yang tersedia dan yang selektif.
3. Membantu siswa agar lebih mengenal/dekat dengan kesempatan kerja dan pendidikan
dilingkungan masyarakat.
4. Mengembangkan perecanaan sementara dalam bidang pekerjaan dan pendidikan yang
didasarkan pada belajar eksplorasi sendiri.
5. Memberikan teknik-teknik khusus yang dapat membantu para siswa untuk
menghadapi kebutuhan-kebutuhan dan masalah-masalah setelah meninggalkan

5
Ibid, H. 8-9.
6
Henni Syafriana Nasution & Abdillah, Bimbingan Konseling, (Medan:LPPPI, 2019), H. 112-113.

5
sekolah, seperti memperoleh pekerjaan, melanjutkan program berikutnya atau
membentuk rumah tangga.

C. Layanan Penempatan dan Penyaluran


Layanan penempatan dan penyaluran yaitu layanan konseling yang
memungkinkan klien memperoleh penempatan dan penyaluran yang sesuai dengan bakat
dan kemampuan masing- masing. Tohirin (2013: 148) menyatakan bahwa layanan
penempatan adalah usaha-usaha membantu siswa merencanakan masa depannya selama
masih di sekolah dan madrasah dan sesudah tamat, memilih program studi lanjutan
sebagai persiapan untuk kelak memangku jabatan tertentu.Layanan penempatan
diperuntukkan untuk siswa saat melewati masa peralihan antara situasi sekolah
berikutnya, pemilihan dan penempatan jurusan, pemilihan kegiatan ekstrakurikuler,
sekolah sambungan, dan penempatan pada layanan kerja. Layanan penempatan dan
penyaluran bermanfaat untuk menghindari ketidaksesuaian antara bakat dan usaha untuk
mengembangkan bakat tersebut. Setiap siswa pada dasarnya memiliki bakat dan potensi
yang berbeda anatara siswa satu dengan yang lain. Bakat tersebut kadang tidak bisa
dirasakan atau disadari oleh siswa, melalui layanan penempatan dan penyaluran siswa
diharapkan mampu mengambil keputusan untuk merancang masa depannya sesuai
dengan bakat atau keahlian yang dimiliki.
Tujuan khusus dari layanan penempatan dan penyaluran lebih spesifik
mengarahkan siswa kedalam penguasaan kompetensi yang sesuai dengan bakatnya.
Secara khusus tujuan layanan penempaatan dan penyaluran adalah membantu siswa
mencapai kematangan dalam mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi, dan seni
sesuai dengan program kurikulum dan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan
tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang luas.Tercapainya tujuan dari
layanan penempatan dan penyaluran memungkinkan siswa untuk dapat terhindar dari
permasalahan pengembangan diri dan juga siswa akan mampu merancang masa depannya
secara realistik. Tohirin (2013: 149) menyatakan bahwa merujuk kepada fungsi-fungsi
bimbingan dan konseling, yang mencerminkan tujuan secara lebih khusus, fungsi layanan
penempatan dan penyaluran adalah sebagai berikut:7

7
Ibid,H.126-129.

6
1. Fungsi pemahaman. Terpahaminya kondisi individu dan lingkungan yang ada dan
yang dikehendaki. Agar siswa memahami potensi dan kondisi dirinya sendiri serta
2. kondisi lingkungannya.
3. Fungsi pencegahan. Mencegah masalah jika potensi individu sesuai dengan
lingkungan untuk pengembangan potensinya. Fungsi ini untuk untuk mencegah
semakin parahnya masalah, hambatan, dan kerugian yang dialami siswa. Dengan
kata lain mencegah berlarut-larutnya masalah yang dialami siswa.
4. Fungsi pengentasan. Menyelesaikan masalah melalui upaya penempatan pada
lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan individu.Mengangkat siswa dari
kondisi yang tidak baik kepada kondisi yang lebih baik. Fungsi ini berkaitan
dengan fungsi pencegahan di mana layanan ini berupaya mengatasi masalah siswa
dengan menempatkannya pada kondisi yang sesuai (kondusif) dengan
kebutuhannya.
5. Fungsi pengembangan dan pemeliharaan. Potensi individu menjadi
terkembangkan dan terpeliharanya dari hal-hal yang menghambat dan merugikan.
6. Fungsi advokasi. Menghindari individu dari keteraniayaan diri dan hak-haknya.

D. Layanan Bimbingan Belajar.


Layanan bimbingan belajar merupakan layanan yang diberikan oleh guru
Bimbingan dan Konseling yang berkaitan dengan kegiatan belajar siswa. Guru
Bimbingan dan Konseling dapat memberikan bimbingan pada siswa mengenai teknik
belajar yang efektif, cara membaca cepat, dan mengisi waktu luang. Selain itu guru
Bimbingan dan Konseling juga dapat melakukan memberikan instrumen tes gaya belajar
bagi siswa yang bertujuan agar siswa dapat mengenal dan memahami gaya belajarnya,
8
sehingga dapat menentukan teknik belajar dan lingkungan yang tepat dalam belajar.
Layanan bimbingan belajar meliputi beberapa hal berikut:
1) Mengembangkan pemahaman tentang diri, terutama penanaman sikap, sifat,
kebiasaaan, bakat, minat, kekuatan-kekuatan dan penyalurannya, kelemahan dan

8
Ronny Gunawan, Jurnal Selaras Kajian Bimbingan dan Konseling Serta Psikologi Pendidikan, (Vol.1 No.1, 2018),
Hl. 9.

7
penaggulangannya, dan usaha-usaha pencapaian cita-cita atau perencanaan masa
depan.
2) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bertingkah laku dalam hubungan
sosial dengan teman sebaya, guru, dan masyarakat luas.
3) Mengembangkan sikap dan kebiasaan dalam disiplij belajar dan berlatih secara
efektif dan efisien.
4) Teknik penguasaan materi pelajaran, baik ilmu pengetahuan teknologi, dan kesenian.
5) Membantu memantapkan pilihan karier yang hendak dikembangkan melalui orientasi
dan informasi karier, orientasi dan informasi dunia kerja dan perguruan tinggi yang
sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan.
6) Orientasi belajar di perguruan tinggi dan
7) Orientasi hidup berkeluarga
Menurut Soetjipto dan Kosasi (2009:7) bahwa bimbingan belajar dimaksudkan untuk
mengatsi masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan belajar baik di sekolah
maupun di luar sekolah. Bimbingan ini antara lain meliputi:
1) Cara belajar, baik belajar secara kelompok ataupun individual.
2) Cara bagaimana merencanakan waktu dan kegiatan belajar.
3) Efisiensi dalam menggunakan buku-buku pelajaran.
4) Cara mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan mata pelajaran tertentu.
5) Cara, proses, dan prosedur tentang mengikuti pelajaran.
Dari uraian di atas menjelaskan bahwa layanan bimbingan belajar itu bukan hanya
bantuan yang diberikan pada siswa untuk kepentingan kelancaran proses belajar di
sekolah, tetapi juga bantuan bagi siswa untuk menghadapi masa depan kehidupan mereka
setelah lulus, khususnya yang berkenaan dengan dunia karier maupun kehidupan
berkeluarga.Winkel (Soetjipto dan Kosasi (2009:67-68) mengemukakan bahwa layanan
bimbingan dan konseling mempunyai peranan penting untuk membantu siswa, antara lain
dalam hal: 1) Mengenal diri sendiri dan mengerti kemungkinan-kemungkinan yang
terbuka bagi mereka, baik sekarang maupun yang akan dating; 2) Mengatsi masah pribadi
yang mengganggu belajarnya. Misalnya masalah hubungan muda-mudi, masalah
ekonomi, masalah hubungan dengan orangtua/keluarga, dan sebagainya.

8
E. Layanan Konseling Perorangan
Layanan konseling perorangan merupakan layanan yang diberikan kepada setiap
individu berdasarkan data ataupun kerelaan siswa untuk hadir bersama guru
pembimbing atau konselor dalam wawancara tatap muka guna membantu siswa yang
ada dalam permasalahan untuk mengenal apa yang menjadi masalahnya, kekuatan
dirinya untuk mencari solusi atas setiap masalahnya. Melalui layanan ini siswa dapat
memiliki kelegaan pada fungsi kejiwaannya, sehingga dapat tetap fokus pada
sekolahnya dan memperoleh hasil belajar dan prestasi maksimal. Llayanan bimbingan
konseling memungkinkan peserta didik mendapat layanan langsung tatap muka (secara
perorangan) dengan guru pembimbing dalam rangka pembahasan pengentasan
permasalahan pribadi yang dideritanya.9

pelaksanaan layanan konseling perorangan dalam usaha pengentasan permasalahan siswa


dapat mengikuti Langkah-langkah (1) Pengenalan dan pemahaman permasalahan, (2)
Analisis yang tepat, (3) Aplikasi dan pemecahan permasalahan, (4) Evaluasi, baik
evaluasi awal proses atau evaluasi akhir dan (5) Tindak lanjut.
Materi layanan konseling per-orangan, antara lain:
1. Pemahaman sikap, kebiasaan, kekuatan diri dan kelemahan, bakat dan minat serta
penyalurannya.
2. Pengentasan kelemahan diri dan pengembangan kekuatan diri.
3. Informasi karier, dunia kerja dan prospek masa depan karier.
4. Pengambilan keputusan sesuai dengan kondisi pribadi, keluarga dan sosial.

Berdasarkan pendapat Gibson, Mitchell & Basile dapat disimpulkan ada sembilan
tujuan dari konseling perorangan yakni:10
1. Tujuan perkembangan yakni klien dibantu dalam proses pertumbuhan dan
perkembangannya serta mengantisipasi hal-hal yang akan terjadi pada proses
tersebut (seperti perkembangan kehidupan sosial, pribadi, emosional, kognitif,fisik
dan sebagainya).

9
Tohirin, Bimbingan dan konseling di sekolah (berbasis integrasi), (Jakarta: PT Raja Grafindo persada.2007), H.81.
10
Henni Syafriana Nasution & Abdillah, Bimbingan Konseling, (Medan:LPPPI, 2019) , H. 141.

9
2. Tujuan pencegahan yakni konselor membantu klienmenghindari hasil-hasil yang
tidak diinginkan.
3. Tujuan peningkatan yakni klien dibantu oleh konselor untukmengembangkan
keterampilan dan kemampuan.
4. Tujuan perbaikan yakni klien dibantu mengatasi dan/atau menghilangkan
perkembangan yang tidak diinginkan.
5. Tujuan penyelidikan yakni menguji kelayakan tujuan untuk memeriksa pilihan-
pilihan, pengetesan keterampilan, dan mencoba aktivitas baru dan berbeda dan
sebagainya.
6. Tujuan penguatan yakni membantu klien untuk menyadari apa yang dilakukan,
difikirkan dan dirasakan sudah baik.
7. Tujuan kognitif yakni menghasilkan fondasi dasar pembelajaran dan keterampilan
kognitif.
8. Tujuan fisiologis yakni menghasilkan pemahaman dasar dan kebiasaan untuk
hidup sehat.
9. Tujuan psikologis yakni membantu mengembangkanketerampilan sosial yang
baik, belajar mengontrol emosi, mengembangkan konsep diri positif dan sebagainya.

F. Layanan Bimbingan Kelompok


Yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara
bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu (terutama dari
pembimbing atau konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari
baik individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk
pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Layanan bimbingan kelompok
mempunyai 3 fungsi yaitu informatif, pengembangan dan preventif dan kreatif.

Menurut Prayitno (1995: 61) layanan bimbingan kelompok adalah suatu layanan
bimbingan yang di berikan kepada siswa secara bersama-sama atau kelompok agar
kelompok itu menjadi besar, kuat, dan mandiri. Juntika Achmad dan Nurihsan
(2005: 17) juga menjelaskan bahwa layanan bimbingan kelompok dimaksudkan
untuk mencegah berkembangnya masalah atau kesulitan pada diri konseli (siswa).

10
Bimbingan kelompok dapat berupa penyampaian informasi atau aktivitas kelompok
membahas masalah-masalah pendidikan, pekerjaan,pribadi, dan masalah sosial.11

Inti dari tujuan layanan bimbingan kelompok bahwa layanan bimbingan kelompok
merupakan sebuah layanan bimbingan konseling yang bertujuan untuk membentuk
pribadi individu yangdapat hidup secara harmonis, dinamis, produktif, kreatif dan
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara optimal.
Ada pun Materi pada layanan bimbingan kelompok, yaitu:
1. Pemahaman dan pemantapan kehidupan keberagaman dan hidup sehat.
2. Pemahaman dan penerimaan diri sendiri dan orang lain sebagaimana adanya (termasuk
perbedaan individu, sosial dan budaya).
3. Pemahaman tentang dunia kerja, pilihan dan pengembangan karier.
4. Pengambilan keputusan dan perencanaan masa depan.

Ada beberapa unsur-unsur unsur terpenting dalam pelaksanaan layanan bimbingan


kelompok yaitu Pertama, dinamika kelompok yang berfungsi sebagai ruh dalam sebuah
kelompok. Kedua, pemimpin kelompok merupakan unsur yang menentukan jalannya
sebuah layananbimbingan kelompok dan yang terakhir adalah anggota kelompok unsur
yang penting dalam sebuah layanan bimbingan kelompok. Tanpa anggota kelompok
tidak akan mungkin dapat berjalan sebuah layanan bimbingan kelompok. Ketiga,
unsur tersebut harus ada dan berjalan secara harmonis, untuk tercapainya tujuan dari
pelaksanaan bimbingan kelompok secara optimal.

Hallen (2005: 132) mengungkapkan bahwa kegiatanlayanan bimbingan kelompok


terdapat empat tahapan diantaranya yaitu:12
1. Tahap Pembentukan. Pada tahap ini pada umumnya paraanggota saling
memperkenalkan diri, penjelasan pengertiandan tujuan yang ingin di capai dalam
kelompok olehpemimpin kelompok.

11
Henni Syafriana Nasution & Abdillah, Bimbingan Konseling, (Medan:LPPPI, 2019), H. 148-149.
12
Ibnd, H. 153.

11
2. Tahap Peralihan. Pada tahap peralihan pemimpin kelompokharus berperan aktif
membawa susana, keseriusan dankeyakinan anggota kelompok dalam mengikuti
kegiatan bimbingan kelompok.
3. Tahap inti. Tahap inti merupakan tahap pembahasan masalah-masalah yang akan
dibahas dalam bimbingan kelompok.
4. Tahap pengakhiran. Dalam tahap pengakhiran merupakanakhir dari seluruh
kegiatan bimbingan kelompok. Padatahap ini anggota kelompok mengungkapkan
kesan danpesan dan evaluasi akhir terhadap kegiatan bimbingan kelompok.

G. Layanan Konseling Kelompok


Layanan konseling kelompok, adalah layanan bimbingan dan konseling dalam rangka
membantu siswa secara bersama-sama membahas dan mengentaskan masalah yang
dialami masing-masing anggota kelompok. Layanan konseling kelompok merupakan
layanan yang diberikan guna mengentaskan masalah-masalah yang indentik yang
dialami oleh beberapa siswa, sehingga melalui layanan konseling kelompok ini
dengan bantuan konselor, peserta didik yang mengalami masalah yang sama tersebut
dapat saling memberikan masukan untuk memperoleh jalan keluar atau solusi.

Tujuan konseling kelompok meliputi :


1. Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang banyak.
2. Melatih anggota kelompok agar dapat bertenggang rasa terhadap teman sebayanya.
3. Mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota kelompok.
4. Mengentaskan permasalahan kelompok.

Materi layanan kelompok mencakup :


1. Pemahaman dan pengembangan sikap, kebiasaan, bakat minat dan penyaluran.
2. Pemahaman kelemahan diri dan penanggulangannya, pengenalan kekuatan diri
dan pengembangannya.
3. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menyampaikan pendapat, bertingkah
laku dan sosial yang baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat.
4. Mengembangkan hubungan teman sebaya yang baik.

12
5. Mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar, disiplin belajar yang baik.
6. Orientasi dan informasi karir, dunia kerja dan prospek masa depan.

Bagi konseli, konseling kelompok dapat bermanfaat sekali karena melalui interaksi
dengan anggota-anggota kelompok, mereka akan mengembangkan berbagai
keterampilan yang pada intinya meningkatkan kepercayaan diri (self confidence)
dankepercayaan terhadap orang lain. Dalam suasana kelompok mereka merasa lebih
mudah membicarakan persoalan-persoalan yang mereka hadapi daripada ketika
mereka mengikuti sesi konseling individual. Dalam suasana kelompok mereka lebih
rela menerima sumbangan pikiran dari seorang rekan anggota atau dari konselor yang
memimpin kelompok itu dari pada bila mereka berbicara dengan seorang konselor
dalam konseling individu. Dalam konseling kelompok konseli juga dapat berlatih
untuk dapat menerima diri sendiri dan orang lain dengan apa adanya serta
meningkatkan kepercayaan diri (self confidence) dan kepercayaan pada orang lain
serta meningkatkan pikirannya.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jenis layanan bimbingan dan konseling yaitu :
1. Layanan orientasi merupakan layanan bimbingan yang dilakukan untuk
memperkenalkan siswa baru dan atau seseorang terhadap lingkungan yang baru
dimasukinya.
2. Layanan informasi merupakan layanan yang diberikan oleh guru Bimbingan dan
Konseling kepada siswa terkait dengan informasi-informasi yang ada di sekolah
maupun luar sekolah. Informasi yang ada di sekolah, yakni mengenai tata cara atau
aturan dalam sekolah dan kegiatan-kegiatan di sekolah, sedangkan informasi di luar
sekolah terkait dengan kehidupan di masyarakat.
3. Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan konseling yang
memungkinkan siswa memperoleh penempatan dan penyaluran yang sesuai dengan
bakat dan kemampuan masing- masing.
4. Layanan bimbingan belajar merupakan layanan yang diberikan oleh guru Bimbingan
dan Konseling yang berkaitan dengan kegiatan belajar siswa. Guru Bimbingan dan
Konseling dapat memberikan bimbingan pada siswa mengenai teknik belajar yang
efektif, cara membaca cepat, dan mengisi waktu luang
5. Layanan koseling perorangan merupakan layanan yang diberikan kepada setiap
individu berdasarkan data ataupun kerelaan siswa untuk hadir bersama guru
pembimbing atau konselor dalam wawancara tatap muka guna membantu siswa yang
ada dalam permasalahan untuk mengenal apa yang menjadi masalahnya, kekuatan
dirinya untuk mencari solusi atas setiap masalahnya.
6. Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan bimbingan yang memungkinkan
sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari
narasumber tertentu (terutama dari pembimbing atau konselor) yang berguna
untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu maupun sebagai pelajar,
anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan
keputusan.

14
7. Layanan konseling kelompok merupakan layanan bimbingan dan konseling dalam
rangka membantu siswa secara bersama-sama membahas dan mengentaskan masalah
yang dialami masing-masing anggota kelompok.

B. Penutup
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kekurangan dan kekeliruan, kedepannya kami akan lebih fokus dan detail dalam
menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber–sumber yang lebih banyak yang
tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Kritik dan saran yang membangun kami
harapkan agar kami dapat menyusun makalah yang lebih baik dan lebih terarah
kedepannya. Terima kasih

15
DAFTAR PUSTAKA

Henni Syafriana Nasution & Abdillah, Bimbingan Konseling, (Medan:LPPPI, 2019)

Ronny Gunawan, Jurnal Selaras Kajian Bimbingan dan Konseling Serta Psikologi Pendidikan,

(Vol.1 No.1, 2018)

Tohirin, Bimbingan dan konseling di sekolah (berbasis integrasi), (Jakarta: PT Raja Grafindo

persada, 2007)

16

Anda mungkin juga menyukai