EMERGEENCI ASSESSMENT
Disusun Oleh :
P1337425220033
Kelompok 4 / Kelas A
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
Praktikum Medical Emergency Unit & Standard Equipment and Materials in Medical
Emergency Unit pada mata kuliah Kegawatdaruratan dalam Pelayanan Kesehatan Gigi
oleh mahasiswa tingkat 2 semester 4 jurusan Terapi Gigi. Pada praktikum ini mempelajari
tentang Gawat Darurat, Instalasi Gawat Darurat, proses dan kegiatan dalam IGD, dan
SPDGT.
Rangkaian kegiatan praktikum diawali dengan mencari bahan materi dan video di
internet terkait topik materi praktek. Kemudian mahasiswa membuat power point dan
mempersentasikan hasil kerja dari kelompok serta melakukan diskusi dan tanya jawab
dengan dosen pembimbing. Rangkaian kegiatan terakhir yaitu mahasiswa diberikan tugas
untuk menyusun laporan dari power point yang dibuat dan diskusi yang telah dilkaukan
dengan dosen pembimbing.
BAB II
PEMBAHASAN
A : Allergi
L : Last Meal
4. Disability : mengecek status neurologis atau ada tidaknya bagian tubuh yang tidak
berfungsi. Dengan kata lain disability menilai tentang tingkat kesadaran, dapat dengan
cepat dinilai menggunakan metode AVPU :
A (alert) : yaitu merespon suara dengan tepat, misalnya mematuhi perintah yang
diberikan
V (vocalises) : mungkin tidak sesuai atau mengeluarkan suara yang tidak bisa dimengerti
P (responds to pain only) : harus dinilai semua keempat tungkai jika ekstremitas awal
yang digunakan untuk mengkaji gagal untuk merespon
U (unresponsive to pain) : jika pasien tidak merespon baik stimulus nyeri maupun
stimulus verbal.
Penanganan masalah disability adalah sebagai berikut :
1. Tangani jalan napas
2. Manajemen pernapasan
3. Manajemen sirkulasi
4. Pemulihan posisi
5. Manajemen glukosa untuk hipoglikemia
A : alergi
M : medikasi/obat-obatan yang dikonsumsi
L : last meal (terakhir makan jam brp? Karena hal ini berhubungan denganrencana operasi
E : events, biomekanika yang mendukung cedera
2) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dengan inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi
a) Kepala
Seluruh kepala diperiksa, kulit kepala dan tengkorak melalui palpasi dan inspeksi untuk
memastikan luka dan fraktur
b) Wajah
Bagian pada wajah meliputi :
d) Thoraks
Pemeriksaan dilakukan dalam 4 tahap :
Inspeksi : dada psien dilihat simetris atau tidak,hitung jumlah nafas pasien dalam 1
menit, peningkatan JVP, jejas pada daerah dada, luka tusuk
Auskultasi : bunyi paru normal / tidak, bunyi jantung apakah ada kelainan atau tidak
Palpasi : menunjukkan apakah ada fraktur di daerah dada dan krepitasi
Perkusi : menilai adanya udara atau darah dalam rongga pleura
e) Abdomen
Cedera intrabdomen kadang luput dari pemeriksaan, jika ragu - ragu maka lakukan USG abdomen
dan hepar, yang dapat mengancam nyawa, dan biasanya pasien tidak dapat bertahan lama karena
mengalami shock yang hebat
f) Pelvis
Cedera pelvis akan tampak pada pemeriksaan fisik, dimana untuk mengfiksasi pelvis sebaiknya
dipasang PSAG (Penumotik Anti-Shock Garmen)
g) Punggung
Pemeriksaan punggung dilakukan dengan teknik log rol (memiringkan pasien secara bersamaan)
h) Ekstermitas
Pemeriksaan dilakukan denga look – feel - move, jika ada fraktur dengan jelas maka dilakukan
fiksasi, raba denyut nadi daerah distal untuk memastikan sirkulasi perifer
Dalam sebuah praktikum jika direncanakan terlebih dahulu, maka tujuan dari
praktikum tersebut akan lebih terarah dan lebih berhasil. Jadi melalui zoom praktikum
bisa berjalan dengan baik selama pandemi ini. Materi yang dijelaskan oleh penyaji
tentang survey primer dan survey sekunder dalam emergency, pemeriksaan yang
dilakukan pada survey primer dan sekunder, kapan waktu yang tepat saat dilakukan
survey primer dan survey sekunder, serta perbedaan kedua survey tersebut ditinjau dari
waktu pelaksanaan, kemanfaatan dan fasilitas yang digunakan.