Bab Iii
Bab Iii
PERMASALAH PERUSAHAAN
memiliki fungsi pembelian dan penjualan untuk meningkatkan laba suatu perusahaan.
perusahaan dalam memenuhi kebutuhan produk atau bahan baku produk yang didapat
dari pemasok atau supplier (Mulyadi, 2001). Fungsi pembelian sering dianggap
sebagai bagian yang paling penting dan berpengaruh, bahkan bisa dikatakan sebagian
besar proses bisnis berasal dari kegiatan pembelian. Sedangkan fungsi penjualan
merupakan kegiatan yang terdiri dari penjualan barang atau jasa baik secara kredit
Begitu pula fungsi pembelian dan penjualan barang dan jasa diperusahaan,
khususnya PT. Tunas baru lampung Tbk. Dalam pelaksanaannya, pembelian barang
perusahaan yang semakin pesat, sedangkan dari sudut pandang akuntansi, pembelian
dan penjualan barang merupakan salah satu pos yang paling berpengaruh dalam
dianggap sangat penting, karena dengan adanya penjualan maka suatu perusahaan
yang dalam penelitian ini dikhususkan pada PT. Tunas Baru lampung Tbk bandar
Kesalahan dan kegagalan yang terjadi pada fungsi pembelian dan penjualan
barang dan jasa dapat menimbulkan masalah yang cukup besar bagi perusahaan.
Dengan adanya masalah yang muncul bagi perusahaan dapat memicu menurunnya
maka dari itu perlu adanya kontrol dan pengendalian internal dari manajemen.
fungsi pembelian dan penjualan barang dan jasa, adalah untuk mengawasi dan
pengendalian dari manajemen pada fungsi pembelian dan penjualan barang dan jasa,
dapat menanggulangi terjadinya kesalahan dan penyimpangan pada perusahaan
tersebut.
mungkin terjadi dan dapat mengambil tindakan korektif jika terjadi penyimpangan
tersebut .
barang dan jasa sangat diperlukan, karena pembelian dan penjualan barang dan jasa
merupakan pendapatan yang paling penting. Pembelian dan penjualan barang dan jasa
otomatis angka pembelian dan penjualan barang dan jasa akan meningkat.
memiliki misi. Untuk mencapai misi tersebut maka perlu adanya sistem pengendalian
internal yang baik pula. Dengan adanya penelitian mengenai sistem pengendalian
internal pada fungsi pembelian dan penjualan barang dan jasa ini dapat membantu
yang baik dan sesuai dengan prosedur akuntansi untuk mencapai misi yang
diinginkan dan dapat meningkatkan laba yang ingin dicapai oleh manajemen. Begitu
pula dengan dilakukannya penelitian ini dapat membantu PT. Tunas Baru Lampung
Tbk dalam menanggulangi kesalahan dan kecurangan yang mungkin terjadi dalam
melaluin pembukuan. Setiap akhir bulan PT. Tunas Baru Lampung melakukan
PT. Tunas Baru Lampung masih terdapat kelemahan dalam mendukung pengendalian
internal hal tersebut terlihat dari adanya unsur-unsur kelalain dari karyawan sehingga
adanya dokumen yang hilang, ketidak lengkapan bukti fisik sehingga terjadi
sistem pengendalian internal yang tepat dan menyeluruh dalam proses operasional
perusahan disemua level unit kerja dalam perusahan sangat penting guna menghindari
pembelian dan penjualan barang dan jasa pada PT. Tunas Baru Lampung Tbk bandar
lampung menjadi inspirasi peneliti untuk menganalisa penerapan sistem pengendalian
internal pada perusahan PT. Tunas Baru Lampung Tbk bandar lampung, yang
kuliah sistem akuntansi, dan memberikan kontribusi kepada perusahaan PT. Tunas
Baru Lampung Tbk bandar lampung dalam menciptakan sistem pengendalian internal
secara memadai dan dapat diproses dengan cepat, efektif, dan efisien dalam
internal terhadap pembelian dan penjualan barang dan jasa sehingga dapat
meminimalisir risiko yang akan terjadi. untuk itu penulis menyebutkan masalah yang
Untuk mencapai tujuan yang telah ditujukan seperti tujuan penulisan dilakukan
3.2.I Pengertian
internal terdiri dari kebijakan kebijakan dan prosedur prosedur yang dibuat untuk
memberikan kepastian secara wajar bahwa tujuan perusahaan secara khusus akan
transaksiakuntansi.
wajar
dilakukan untuk pengadaan barang, material pada kualitas yang tepat dan
Pembelian merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan atas barang atau jasa
yang diperlukan oleh perusahaan dan dapat diterima tepat pada waktunya dengan
dalam formulir surat permintaan pembelian kepada fungsi pembelian. Jika barang
harga barang dan berbagai syarat pembelian yang lain, untuk memungkinkan
pemilihan pemasok yang akan ditunjuk sebagai pemasok barang yang diperlukan
berikut:
Sistem akuntansi pembelian dengan pengadaan langsung. Dalam
sistem akuntansi pembelian ini, pemasok dipilih langsung oleh fungsi pembelian,
harga kepada paling sedikit tiga pemasok dan didasarkan pada pertimbangan
pembelian ini, pemilihan pemasok dilakukan oleh panitia lelang yang dibentuk,
lain dalam perusahaan (misalnya fungsi penerimaan, fungsi yang meminta barang,
dan fungsi pencatat utang) mengenai order pembelian yang sudah dikeluarkan
oleh perusahaan.
mengenai jenis, kuantitas, dan mutu barang yang diterima dari pemasok, dan
barang, dan faktur dari pemasok) dan menyelenggarakan pencatatan utang atau
yang berwujud dapat dilihat dan juga diraba. Adapun juga mengenai jasa adalah
alat pemuas kebutuhan manusia yang tidak berwujud atau dapat dikatakan
abstrak. Keduanya, baik barang maupun jasa merupakan alat atau sarana dalam
hasil keluaran yang tidak berwujud yang ditawarkan dari penyedia jasa yakni
dengan kegiatan penjualan perusahaan yang berasal dari transaksi penjualan tunai
atau transaksi lain yang dapat menambah kas perusahaan dengan menggunakan
Dalam pembeli jika perusahaan telah menerima kas dari pembeli. Kegiatan
penjualan secara tunai ini ditangani oleh perusahaan melalui sistem penjualan
1) Jurnal Penjualan
memerlukan informasi penjualan tiap jenis produk yang dijualnya selama jangka
waktu tertentu dalam jurnal penjualan tiap jenis produk yang dijualnya selama
jangka waktu tertentu dalam jurnal penjualan disediakan satu kolom untuk satu
Kas xxx
Penjualan xxx
Kas xxx
Penjualan xxx
3) Jurnal Umum
dicatat dalam jurnal khusus, misalnya harga pokok produk yang dijual selama
5) Kartu Gudang
terakhir dari barang dagangan sehingga dapat diketahui jumlah nominal akun.
dilakukan setelah penyerahan barang dengan jangka waktu yang telah disepakati
Dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah dipenuhi dengan
mereka pada masa yang akan datang. Penjualan kredit dapat dilakukan melalui
dua sistem yaitu: penjualan kredit dengan kartu kredit perusahaan dan sistem
penjelasan yang tepat secara obyektif tentang keadaan sebenarnya dari obyek
yang diteliti. Dengan demikian akan dapat diketahui kondisi dari kasus yang
diteliti serta bagaimana mengatasi permasalahan yang muncul. Jenis penelitian ini
peneliti pilih, karena obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT. Tunas
Baru Lampung Tbk yang saat ini sedang menghadapi permasalahan terkait
dengan SPI pembelian dan penjualannya. Oleh karena itu peneliti akan
perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada PT. Tunas Baru Lampung Tbk Panjang
– Lampung,. Adapun data yang dikumpulkan peneliti peroleh dari berbagai pihak
dalam perusahaan yang berkaitan dengan SPI pembelian dan penjualan, peneliti
juga memperolah data dari dokumen yang ada di perusahaan seperti struktur
digunakan oleh perusahaan. Data dikumpulkan melalu tiga cara yaitu observasi
bekerja di perusahaan selama satu bulan dan magang di semua bagian yang ada
peneliti terlibat langsung dalam setiap aktivitas, jika dirasa ada hal-hal yang
pihak terkait. Pada awalnya peneliti ditempatkan pada bagian admin untuk
Aktifitas ini dilakukan agar peneliti memperoleh informasi mengenai situasi yang
terjadi di perusahaan Cara lain yang peneliti lakukan untuk memperoleh data yang
pembelian dan penjualan yang diterapkan pada PT. Tunas Baru Lampung Tbk.