Anda di halaman 1dari 3

Nama: Putri Oktaviasari

NIM : 2070201065
Kelas : B - 4 Malam
https://www.jpnn.com/news/keren-public-relation-mampu-menghipnotis-audience-lewat-tulisannya

Keren, Public Relation Mampu Menghipnotis Audience Lewat


Tulisannya
Kamis, 03 Maret 2022 – 23:16 WIB

jpnn.com, JAKARTA - Menulis ibaratkan roh dari seorang humas (PR).


Tulisan PR harus mampu menghipnotis alam bawah sadar audience melalui
sebuah tulisan yang akhirnya mempengaruhi opini public.

Ketua Umum Ikatan Pranata Humas Indonesia (Iprahumas), Thoriq


Ramadani memaparkan bagaimana sebuah tulisan mengambil peranan
penting bagi humas pemerintah. “Misi seorang humas pemerintah adalah
menjaga citra dan reputasi positif pemerintah.” kata Thoriq dalam webinar
Hypnowriting dalam PR Writing besutan Media Labs, baru-baru ini.

Citra dan reputasi positif tersebut dibangun dalam berbagai tulisan yang
dipublikasikan melalui berbagai channel. Dia menuturkan saat ini humas
pemerintah mulai menulis dari berbagai sisi mulai dari caption di media
sosial, pidato pimpinan, publikasi pers, dan lainnya.

Lain halnya dengan narasumber kedua yang merupakan seorang ahli


Hypnowriting, Asep Herna, Creative Director The Writers.

Dia mengungkapkan bagaimana peran PR dalam mengenal dan


mengeksplorasi mental audience untuk dapat mempengaruhi recall/call to
action yang tinggi melalui impact yang dibangun. Hal tersebut dimulai
dengan metode-metode penting dalam menulis. Mulai dari pemilihan kata,
bunyi, repetisi, metafora dan preposisi.
Menurut Asep, metode penulisan yang menyasar Subconscious Mind dapat
mengubah pikiran audience untuk melakukan tindakan sesuai pesan yang
ditulis. 

Asep mengatakan Conscious Mind manusia hanya sebesar 12%, sedangkan


sisanya 88% merupakan aspek Subconscious Mid. Memahami audience
Inilah yang harus dimiliki seorang PR untuk mampu mempengaruhi atau
menghipnotis audience-nya ketika ia memahami target audience-nya.
Sementara itu, Dr. Firsan Nova, CEO Nexus Risk Mitigation and Strategic
Communication mengatakan seseorang bisa mengubah hidupnya ketika dia
membaca sesuatu, mendengar cerita, dan mengalami/melihat sesuatu. Dia
menambahkan, dalam konteks komunikasi, penting untuk melakukan
hypnowriting yang dapat mempengaruhi atau mendapatkan apa yang kita
inginkan.

Langkah yang harus diambil seorang PR dalam menulis adalah dengan


memadukan “fear and hope”, yaitu mempengaruhi audience dengan
mengangkat rasa insecurity atau menawarkan harapan. Firsan mengatakan,
hal yang pertama kali disasar adalah melalui kesadaran (Cognitive),
kemudian membangun ketertarikan (Interest), dilanjutkan dengan sisi afeksi
atau perasaan di dalam hati (Desire). Kemudian mendorong audience untuk
melakuikan sharing atau repost (Advocate). Hypnowriting menurut Firsan
dapat dilakukan dengan mendesain narasi atau gambar yang segera
direspons oleh croc brain (bagian otak yang bersifat emosional), dan juga
mempengaruhi Neo Cortex (bagian otak yang lebih rasional). 

"Penulis atau praktisi komunikasi harus memahami struktur audience-nya


apakah lebih banyak croc brain atau neo cortex. Hal ini penting untuk
merencakan strategi komunikasi ke depan," pungkas Firsan. (esy/jpnn).
Tanggapan atau komentar yang bisa saya berikan terkait artikel di atas yang
berjudul “Keren, Public Relation Mampu Menghipnotis Audience Lewat
Tulisannya” yaitu :
Seorang PR harus terampil di era digital ini, di mana seorang PR harus
mampu beradaptasi dengan berbagai platform media sosial. tidak hanya itu
seorang PR harus mampu menulis siaran pers yang baik agar audiens
menyukainya.
Thoriq Ramadani, salah satu Pranata Humas Kementerian ESDM ditunjuk
sebagai Ketua Iprahumas Indonesia untuk periode 2022-2024.
Thoriq Ramadani ditunjuk untuk mengembangkan tanggung jawab tersebut.
Nah, Memilah materi untuk pers menjadi sangat berpengaruh karena seorang
PR sendiri yang telah menyebarluaskan tulisan secara online ke berbagai
channel dan audiens bisa menangkap apa saja yang tampak menarik, akan
lebih baik jika pesan-pesan yang di sampaikan diberikan penjelasan yang
lebih mendetail untuk menghalang-halangi niat yang akan membuat
penulisan mereka kurang akurat.
Yang harus dilakukan oleh public relations (PR) adalah memahami dan
mengetahui tujuan dan role of write (Peran Menulis). Mengapa artikel ini
harus diangkat? Untuk tujuan apa? Apakah untuk laporan, cerita atau
lainnya?  Tulisan yang dibuat PR itulah yang bertujuan untuk
meyakinkan/mengajak audiens untuk melakukan sesuatu hingga
mengadvoakasi/mendorong orang lain untuk memberikan dukungan. 

Anda mungkin juga menyukai