Anda di halaman 1dari 33

Tabel Pemetaan program tahun berjalan yang relevan (sesuai) untuk mengurangi kesenjangan cakupan layanan

Nama Kabupaten/Kota: ____________________

No INDIKATOR CAKUPAN LAYANAN Rata-rata Cakupan Kode Kepmendagri


No
050 5889

Remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah


1 (TTD)
Remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan status
2 anemia (hemoglobin)
Calon pengantin /calon ibu yang menerima Tablet Tambah
3 Darah (TTD)
Calon pasangan usia subur (PUS) yang memperoleh
4 pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari pelayanan
nikah
Cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS) yang menerima
5 pendampingan kesehatan reproduksi dan edukasi gizi sejak
3 bulan pranikah
Pasangan calon pengantin yang
6 mendapatkan bimbingan perkawinan dengan materi
pencegahan stunting
Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan
7 penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima
bantuan tunai bersyarat
Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin
8 dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang
menerima bantuan pangan nontunai
Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin dan orang
9 tidak mampu yang menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Jaminan Kesehatan
Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapatkan
10 tambahan asupan gizi
Ibu hamil yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)
11 minimal 90 tablet selama masa kehamilan
12 Persentase Unmet Need pelayanan keluarga berencana
13 Persentase Kehamilan yang tidak diinginkan
Bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI)
14 eksklusif
Anak usia 6-23 bulan yang mendapat Makanan
15 Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi buruk yang
16 mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk
Anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang dipantau
17 pertumbuhan dan perkembangannya
Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi kurang yang
18 mendapat tambahan asupan gizi
19 Balita yang memperoleh imunisasi dasar lengkap
20 Keluarga yang Stop BABS
21 Keluarga yang melaksanakan PHBS
Keluarga berisiko stunting yang mendapatkan promosi
22 peningkatan konsumsi ikan dalam negeri
23 Pelayanan Keluarga Berencana (KB) pasca persalinan
24 Keluarga berisiko stunting yang memperoleh
pendampingan
Keluarga berisiko stunting yang mendapatkan manfaat
25 sumber daya pekarangan untuk peningkatan asupan gizi
26 Rumah tangga yang mendapatkan akses air minum layak
Rumah tangga yang mendapatkan akses sanitasi (air limbah
27 domestik) layak
Kelompok Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program
Keluarga Harapan (PKH) yang mengikuti Pertemuan
28 Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) dengan modul
kesehatan dan gizi
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan ibu hamil, ibu
29 menyusui, dan baduta yang menerima variasi bantuan
pangan selain beras dan telur
Cakupan Bantuan Jaminan Nasional Penerima Iuran (PBI)
30 Kesehatan
Jumlah Keluarga Miskin dan rentan yang memperoleh
31 bantuan tunai bersyarat
Jumlah keluarga miskin dan rentan yang menerima bantuan
32 sosial pangan
Jumlah pendampingan Program Keluarga Harapan (PKH)
33 yang terlatih modul kesehatan dan gizi
34 Terselenggaranya rembuk stunting tingkat kabupaten/kota
35 Terselenggarannya rembuk stunting tingkat kecamatan
Tersedianya kebijakan/peraturan bupati/walikota tentang
36 kewenangan desa/kelurahan dalam penurunan stunting
Terselenggaranya pemantauan dan evaluasi percepatan
37 penurunan stunting di pemerintah daerah kabupaten/kota
Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan Sanitasi
38 Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Persentase kabupaten/kota yang mengimplementasikan
39 sistem data Surveilans gizi elektronik dalam pemantauan
intervensi gizi untuk penurunan stunting
Jumlah Desa/Kelurahan yang telah tebebas dari buang air
40 besar sembarangan (ODF)
Persentase target sasaran yang memiliki pemahaman yang
41 baik tentang stunting di lokasi prioritas
42 Publikasi data stunting tingkat Kabupaten/Kota
Terpenuhinya standar pelayanan pemantauan tumbuh
43 kembang di posyandu
Terselenggaranya audit anak berusia dibawah dua tahun
44 (baduta) Stunting
45 Tersedianya bidan desa/kelurahan sesuai kebutuhan
Jumlah pemerintah desa yang mendapatkan peningkatan
46 kapasitas dalam penanganan percepatan penurunan
stunting
Persentase desa/kelurahan yang kader pembangunan
47 manusianya mendapatkan pembinaan dari Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase desa/kelurahan yang mengintegrasikan
program dan kegiatan percepatan penurunan stunting
dalam dokumen perencanaan dan penganggaran
desa/kelurahan (Rencana Pembangunan Jangka menengah
48 Desa, Rencana Kerja pemerintah desa, serta Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa dan Rencana Kerja dan
Anggaran Desa)

Persentase desa/kelurahan yang meningkatkan alokasi


49 dana desa/kelurahan yang melakukan konvergensi
percepatan penurunan stunting
Persentase desa/kelurahan yang melakukan konvergensi
50 percepatan penurunan stunting
Terselenggaranya pemantauan dan evaluasi percepatan
51 penurunan stunting di pemerintahan desa
52 Jumlah Desa/kelurahan Bebas Stunting
Persentase pemerintah desa yang memiliki kinerja baik
53 dalam konvergensi penurunan stunting
54 Terlaksanannya Kampanye nasional pencegahan Stunting
Jumlah Kabupaten/kota yang memiliki minimal 20 tenaga
pelatih berjenjang tingkat dasar serta pendidikan dan
55 pelatihan pengasuhan stimulasi penanganan stunting bagi
guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Desa/kelurahan yang memiliki guru PAUD terlatih
56 pengasuhan stimulasi penanganan stunting sebagai hasil
pendidikan dan pelatihan di Kabupaten/Kota
Lembaga PAUD yang mengembangkan Pendidikan Anak
57 Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI)
Terlaksananya forum komunikasi perubahan perilaku dalam
58 penurunan stunting lintas agama
59 Tersedianya data hasil surveilans keluarga berisiko stunting
Tersedianya data keluarga risiko Stunting melalui Sistem
60 Informasi Keluarga
Persentase Kabupaten/kota yang menerima pendampingan
61 percepatan penurunan stunting melalui Tri Dharma
Perguruan tinggi
Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dan Bina
62 Keluarga Remaja (BKR) yang melaksanakan edukasi
kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja
Desa/Kelurahan yang melaksanakan kelas Bina Keluarga
63 Balita (BKB) tentang pengasuhan 1000 HPK
64 Pangan fortifikasi yang ditindaklanjuti oleh pelaku usaha
Provinsi: ____________________

Program/Kegiatan Tahun Berjalan yang Relevan (sesuai) untuk mengurangi kesenjangan layanan
Nomenklatur Urusan Target Satuan
Indikator Keluaran
Kabupaten/Kota (Sub Uraian Kegiatan Kinerja Keluaran Keluaran
Kegiatan) Kegiatan Kegiatan Kegiatan
an layanan
Target
Anggaran Sumber
Lokasi Pelaksana
Kegiatan (Rp 000.000) Dana
Form 1.1 Rekomendasi Daftar Lokasi Prioritas (Fokus Penanganan)

Nama Kabupaten/Kota: ____________________ Provinsi: ____________________


Total Jumlah Desa di Wilayah Kab/Kota: __________________ Total Jumlah Kelurahan di Wilayah Kab/Kota: _________
Jadwal Pelaksanaan Analisis Situasi : Tanggal ….. Sampai dengan Tanggal ….. (diisikan dengan tanggal mulai dan tanggal selesa

Daftar Desa/Kelurahan Lokasi Fokus Penurunan Stunting (diisikan dengan daftar desa yang direkomendasikan sebagai lokasi p

Tahun Pelaksanaan di Lokasi Fokus


(beri V pada kolom yang sesuai)

Tahun Berjalan Tahun Rencana (satu


(sama dengan tahun tahun pasca
No Kecamatan Puskesmas Desa/Kelurahan pelaksanaan analisis pelaksanaan analisis
situasi) situasi)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Wilayah Kab/Kota: ________________________
nggal mulai dan tanggal selesai proses analisis situasi)

omendasikan sebagai lokasi prioritas (fokus), dilengkapi dengan data sebaran stunting dan data cakupan layanan )

STUNTING REMAJA

Remaja putri Calon


Jumlah Anak
JUMLAH Remaja putri yang yang menerima pengantin /calon
Stunting
KELURGA % Prevalensi mengonsumsi layanan ibu yang
BERISIKO (Pendek & STUNTING Tablet Tambah pemeriksaan menerima Tablet
Sangat
STUNTING Darah (TTD) status anemia Tambah Darah
Pendek)
(hemoglobin) (TTD)
CALON PENGANTIN/PASANGAN USIA SUBUR

Pasangan Usia
Calon Cakupan Pasangan
Cakupan calon Subur (PUS)
pasangan usia Pasangan calon Usia Subur (PUS)
Pasangan Usia dengan status
subur (PUS) pengantin yang dengan status
Subur (PUS) yang miskin dan
yang mendapatkan miskin dan
menerima penyandang
memperoleh bimbingan penyandang
pemeriksaan pendampingan perkawinan masalah masalah
kesehatan kesejahteraan
kesehatan dengan materi kesejahteraan sosial
reproduksi dan sosial yang
sebagai bagian edukasi gizi sejak 3 pencegahan menerima yang menerima
dari pelayanan stunting bantuan pangan
bulan pranikah bantuan tunai
nikah nontunai
bersyarat
IN

IBU HAMIL

Cakupan
Pasangan Usia
Ibu hamil yang
Subur (PUS) fakir Ibu hamil Kurang
mengonsumsi Persentase
miskin dan orang Energi Kronik (KEK)
Tablet Tambah Unmeet Need Persentase
tidak mampu yang
yang menjadi mendapatkan Darah (TTD) pelayanan Kehamilan yang
minimal 90 tablet keluarga tidak diinginkan
Penerima tambahan asupan
selama masa berencana
Bantuan Iuran gizi kehamilan
(PBI) Jaminan
Kesehatan
INDIKATOR CAKUPAN

ANAK DI BAWAH USIA LIMA TAHUN (BALITA)

Anak usia 6-23 Anak berusia di Anak berusia di Anak berusia di


Bayi usia kurang bulan yang bawah lima tahun bawah lima tahun bawah lima tahun
dari 6 bulan mendapat (balita) gizi buruk (balita) yang (balita) gizi kurang
mendapat air susu Makanan yang mendapat dipantau yang mendapat
ibu (ASI) eksklusif Pendamping Air pelayanan tata pertumbuhan dan tambahan asupan
Susu Ibu (MP-ASI) laksana gizi buruk perkembangannya gizi
KELUARGA BERISIKO

Keluarga berisiko
stunting yang
Balita yang Pelayanan
Keluarga yang mendapatkan
memperoleh Keluarga yang Keluarga
imunisasi dasar Stop BABS melaksanakan promosi Berencana (KB)
PHBS peningkatan
lengkap pascapersalinan
konsumsi ikan
dalam negeri
KO AIR MINUM DAN SANITASI PERLINDUNGAN SOSIAL

Kelompok Keluarga
Keluarga berisiko
Rumah tangga Penerima Manfaat (KPM)
stunting yang Rumah tangga
Keluarga berisiko yang Program Keluarga Harapan
mendapatkan yang
stunting yang mendapatkan (PKH) yang mengikuti
memperoleh manfaat sumber mendapatkan akses sanitasi (air Pertemuan Peningkatan
daya pekarangan akses air minum
pendampingan untuk peningkatan limbah domestik) Kemampuan Keluarga
layak
asupan gizi layak (P2K2) dengan modul
kesehatan dan gizi
ERLINDUNGAN SOSIAL

Keluarga Penerima
Manfaat (KPM) dengan
ibu hamil, ibu
menyusui, dan baduta
yang menerima variasi
bantuan pangan selain
beras dan telur
Form 1.2: Daftar Identifikasi Program/Kegiatan
Nama Kabupaten/Kota: ____________________ Provinsi: ____________________

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Kesimpulan Hasil Pemetaan Program Tahun Berjalan (beri V
kolom yang sesuai)
Rata-rata Cakupan Rata-rata Cakupan
No INDIKATOR CAKUPAN LAYANAN Intervensi Saat Ini Intervensi Saat Ini di Ada program/kegiatan
Ada program/kegiatan
(Skala Kab/Kota) Desa/Kel Fokus tahun berjalan yang tahun berjalan yang
berlokasi di desa focus relevan TETAPI tidak
berlokasi di desa focus
Remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)
1
Remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan status anemia (hemoglobin)
2
Calon pengantin /calon ibu yang menerima Tablet Tambah Darah (TTD)
3
Calon pasangan usia subur (PUS) yang memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai bagian
4 dari pelayanan nikah
Cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS) yang menerima pendampingan kesehatan
5 reproduksi dan edukasi gizi sejak 3 bulan pranikah
Pasangan calon pengantin yang
6 mendapatkan bimbingan perkawinan dengan materi pencegahan stunting
Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan
7 sosial yang menerima bantuan tunai bersyarat
Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang masalah
8 kesejahteraan sosial yang menerima bantuan pangan nontunai
Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin dan orang tidak mampu yang menjadi
9 Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan
Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapatkan tambahan asupan gizi
10

Ibu hamil yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa
11 kehamilan

12 Persentase Unmet Need pelayanan keluarga berencana

13 Persentase Kehamilan yang tidak diinginkan


Bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
14
Anak usia 6-23 bulan yang mendapat Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
15
Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi buruk yang mendapat pelayanan tata laksana
16 gizi buruk
Anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang dipantau pertumbuhan dan
17 perkembangannya

Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi kurang yang mendapat tambahan asupan gizi
18

19 Balita yang memperoleh imunisasi dasar lengkap

20 Keluarga yang Stop BABS


21 Keluarga yang melaksanakan PHBS
Keluarga berisiko stunting yang mendapatkan promosi peningkatan konsumsi ikan dalam
22 negeri

23 Pelayanan Keluarga Berencana (KB) pasca persalinan

24 Keluarga berisiko stunting yang memperoleh pendampingan


Keluarga berisiko stunting yang mendapatkan manfaat sumber daya pekarangan untuk
25 peningkatan asupan gizi

26 Rumah tangga yang mendapatkan akses air minum layak

27 Rumah tangga yang mendapatkan akses sanitasi (air limbah domestik) layak
Kelompok Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang
mengikuti Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) dengan modul kesehatan
28 dan gizi

Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta yang
29 menerima variasi bantuan pangan selain beras dan telur

30 Cakupan Bantuan Jaminan Nasional Penerima Iuran (PBI) Kesehatan


Jumlah Keluarga Miskin dan rentan yang memperoleh bantuan tunai bersyarat
31
32 Jumlah keluarga miskin dan rentan yang menerima bantuan sosial pangan
Jumlah pendampingan Program Keluarga Harapan (PKH) yang terlatih modul kesehatan
33 dan gizi
34 Terselenggaranya rembuk stunting tingkat kabupaten/kota
35 Terselenggarannya rembuk stunting tingkat kecamatan
Tersedianya kebijakan/peraturan bupati/walikota tentang kewenangan desa/kelurahan
36 dalam penurunan stunting
Terselenggaranya pemantauan dan evaluasi percepatan penurunan stunting di pemerintah
37 daerah kabupaten/kota
38 Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Persentase kabupaten/kota yang mengimplementasikan sistem data Surveilans gizi
39 elektronik dalam pemantauan intervensi gizi untuk penurunan stunting

40 Jumlah Desa/Kelurahan yang telah tebebas dari buang air besar sembarangan (ODF)
Persentase target sasaran yang memiliki pemahaman yang baik tentang stunting di lokasi
41 prioritas
42 Publikasi data stunting tingkat Kabupaten/Kota
43 Terpenuhinya standar pelayanan pemantauan tumbuh kembang di posyandu
44 Terselenggaranya audit anak berusia dibawah dua tahun (baduta) Stunting
45 Tersedianya bidan desa/kelurahan sesuai kebutuhan
Jumlah pemerintah desa yang mendapatkan peningkatan kapasitas dalam penanganan
46 percepatan penurunan stunting
Persentase desa/kelurahan yang kader pembangunan manusianya mendapatkan
47 pembinaan dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Persentase desa/kelurahan yang mengintegrasikan program dan kegiatan percepatan
penurunan stunting dalam dokumen perencanaan dan penganggaran desa/kelurahan
48 (Rencana Pembangunan Jangka menengah Desa, Rencana Kerja pemerintah desa, serta
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dan Rencana Kerja dan Anggaran Desa)
Persentase desa/kelurahan yang meningkatkan alokasi dana desa/kelurahan yang
49 melakukan konvergensi percepatan penurunan stunting
50 Persentase desa/kelurahan yang melakukan konvergensi percepatan penurunan stunting
Terselenggaranya pemantauan dan evaluasi percepatan penurunan stunting di
51 pemerintahan desa
52 Jumlah Desa/kelurahan Bebas Stunting
Persentase pemerintah desa yang memiliki kinerja baik dalam konvergensi penurunan
53 stunting
54 Terlaksanannya Kampanye nasional pencegahan Stunting
Jumlah Kabupaten/kota yang memiliki minimal 20 tenaga pelatih berjenjang tingkat dasar
55 serta pendidikan dan pelatihan pengasuhan stimulasi penanganan stunting bagi guru
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Desa/kelurahan yang memiliki guru PAUD terlatih pengasuhan stimulasi penanganan
stunting sebagai hasil pendidikan dan pelatihan di Kabupaten/Kota
56

Lembaga PAUD yang mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD
57 HI)

Terlaksananya forum komunikasi perubahan perilaku dalam penurunan stunting lintas


58 agama
59 Tersedianya data hasil surveilans keluarga berisiko stunting

60 Tersedianya data keluarga risiko Stunting melalui Sistem Informasi Keluarga


Persentase Kabupaten/kota yang menerima pendampingan percepatan penurunan
61 stunting melalui Tri Dharma Perguruan tinggi
Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dan Bina Keluarga Remaja (BKR) yang
62 melaksanakan edukasi kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja
Desa/Kelurahan yang melaksanakan kelas Bina Keluarga Balita (BKB) tentang pengasuhan
63 1000 HPK
64 Pangan fortifikasi yang ditindaklanjuti oleh pelaku usaha
(7) (8) (9)
Kesimpulan Hasil Pemetaan Program Tahun Berjalan (beri V pada Tahun Pelaksanaan Perbaikan Cakupan Intervensi
kolom yang sesuai) (beri V pada kolom yang sesuai)
Belum ada
program/kegiatan tahun Tahun Berjalan (sama Tahun Rencana (satu tahun
berjalan untuk dengan tahun pelaksanaan pasca pelaksanaan analisis
intervensi yang analisis situasi) situasi)
dibutuhkan
Form 1.3: Hasil identifikasi Kendala/Masalah dan Rekomendasi Intervensi

NO INDIKATOR CAKUPAN LAYANAN PERIHAL/MASALAH/KENDALA CAPAIAN

1 Remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)

Remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan status anemia


2
(hemoglobin)
3 Calon pengantin /calon ibu yang menerima Tablet Tambah Darah (TTD)
Calon pasangan usia subur (PUS) yang memperoleh pemeriksaan kesehatan
4 sebagai bagian dari pelayanan nikah

Cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS) yang menerima pendampingan


5 kesehatan reproduksi dan edukasi gizi sejak 3 bulan pranikah
Pasangan calon pengantin yang
6 mendapatkan bimbingan perkawinan dengan materi pencegahan stunting
Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang masalah
7 kesejahteraan sosial yang menerima bantuan tunai bersyarat
Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang
8 masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan pangan nontunai
Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin dan orang tidak mampu
9 yang menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan
Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapatkan tambahan asupan
10 gizi
Ibu hamil yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet
11 selama masa kehamilan
12 Persentase Unmet Need pelayanan keluarga berencana
13 Persentase Kehamilan yang tidak diinginkan
14 Bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
Anak usia 6-23 bulan yang mendapat Makanan Pendamping Air Susu Ibu
15 (MP-ASI)
Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi buruk yang mendapat
16 pelayanan tata laksana gizi buruk
Anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang dipantau pertumbuhan dan
17 perkembangannya
Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi kurang yang mendapat
18 tambahan asupan gizi
19 Balita yang memperoleh imunisasi dasar lengkap
20 Keluarga yang Stop BABS
21 Keluarga yang melaksanakan PHBS
Keluarga berisiko stunting yang mendapatkan promosi peningkatan
22 konsumsi ikan dalam negeri
23 Pelayanan Keluarga Berencana (KB) pasca persalinan
24 Keluarga berisiko stunting yang memperoleh pendampingan
Keluarga berisiko stunting yang mendapatkan manfaat sumber daya
25 pekarangan untuk peningkatan asupan gizi
26 Rumah tangga yang mendapatkan akses air minum layak
27 Rumah tangga yang mendapatkan akses sanitasi (air limbah domestik) layak
Kelompok Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan
28 (PKH) yang mengikuti Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2)
dengan modul kesehatan dan gizi
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan ibu hamil, ibu menyusui, dan
29 baduta yang menerima variasi bantuan pangan selain beras dan telur
30 Cakupan Bantuan Jaminan Nasional Penerima Iuran (PBI) Kesehatan
Jumlah Keluarga Miskin dan rentan yang memperoleh bantuan tunai
31 bersyarat
32 Jumlah keluarga miskin dan rentan yang menerima bantuan sosial pangan
Jumlah pendampingan Program Keluarga Harapan (PKH) yang terlatih
33 modul kesehatan dan gizi
34 Terselenggaranya rembuk stunting tingkat kabupaten/kota
35 Terselenggarannya rembuk stunting tingkat kecamatan
Tersedianya kebijakan/peraturan bupati/walikota tentang kewenangan
36 desa/kelurahan dalam penurunan stunting
Terselenggaranya pemantauan dan evaluasi percepatan penurunan
37 stunting di pemerintah daerah kabupaten/kota
Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis
38 Masyarakat (STBM)
Persentase kabupaten/kota yang mengimplementasikan sistem data
39 Surveilans gizi elektronik dalam pemantauan intervensi gizi untuk
penurunan stunting
Jumlah Desa/Kelurahan yang telah tebebas dari buang air besar
40 sembarangan (ODF)
Persentase target sasaran yang memiliki pemahaman yang baik tentang
41 stunting di lokasi prioritas
42 Publikasi data stunting tingkat Kabupaten/Kota
Terpenuhinya standar pelayanan pemantauan tumbuh kembang di
43 posyandu
44 Terselenggaranya audit anak berusia dibawah dua tahun (baduta) Stunting
45 Tersedianya bidan desa/kelurahan sesuai kebutuhan
Jumlah pemerintah desa yang mendapatkan peningkatan kapasitas dalam
46 penanganan percepatan penurunan stunting
Persentase desa/kelurahan yang kader pembangunan manusianya
47 mendapatkan pembinaan dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Persentase desa/kelurahan yang mengintegrasikan program dan kegiatan
percepatan penurunan stunting dalam dokumen perencanaan dan
48 penganggaran desa/kelurahan (Rencana Pembangunan Jangka menengah
Desa, Rencana Kerja pemerintah desa, serta Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa dan Rencana Kerja dan Anggaran Desa)

Persentase desa/kelurahan yang meningkatkan alokasi dana


49 desa/kelurahan yang melakukan konvergensi percepatan penurunan
stunting
Persentase desa/kelurahan yang melakukan konvergensi percepatan
50 penurunan stunting
Terselenggaranya pemantauan dan evaluasi percepatan penurunan
51 stunting di pemerintahan desa
52 Jumlah Desa/kelurahan Bebas Stunting
Persentase pemerintah desa yang memiliki kinerja baik dalam konvergensi
53 penurunan stunting
54 Terlaksanannya Kampanye nasional pencegahan Stunting
Jumlah Kabupaten/kota yang memiliki minimal 20 tenaga pelatih
55 berjenjang tingkat dasar serta pendidikan dan pelatihan pengasuhan
stimulasi penanganan stunting bagi guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Desa/kelurahan yang memiliki guru PAUD terlatih pengasuhan stimulasi
56 penanganan stunting sebagai hasil pendidikan dan pelatihan di
Kabupaten/Kota
Lembaga PAUD yang mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini Holistik
57 Integratif (PAUD HI)
Terlaksananya forum komunikasi perubahan perilaku dalam penurunan
58 stunting lintas agama
59 Tersedianya data hasil surveilans keluarga berisiko stunting
60 Tersedianya data keluarga risiko Stunting melalui Sistem Informasi Keluarga
Persentase Kabupaten/kota yang menerima pendampingan percepatan
61 penurunan stunting melalui Tri Dharma Perguruan tinggi
Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dan Bina Keluarga Remaja
62 (BKR) yang melaksanakan edukasi kesehatan reproduksi dan gizi bagi
remaja
Desa/Kelurahan yang melaksanakan kelas Bina Keluarga Balita (BKB)
63 tentang pengasuhan 1000 HPK
Pangan fortifikasi yang ditindaklanjuti oleh pelaku usaha
64

Catatan:
Untuk menemukan masalah dapat mengidentifikasi hal-hal sebagai berikut :
1 Proses perencanaan dan Penganggaran
2 Desain pelaksanaan intervensi/pelaksanaan program
3 Ketersediaan dan kualitas SDM pelaksana
4 Kendala mengakses layanan dari sisi kelompok penerima manfaat

Untuk menyusun rekomendasi mencakup hal-hal sebagai berikut:


1 Perbaikan manajemen alokasi anggaran atau perbaikan target lokasi intervensi sesuai dengan sebaran prevalensi stunting dan kesenjangan cakupan intervensi
2 Perbaikan manajemen layanan untuk memastikan layanan menjangkau 5 Kelompok Sasaran
3 Perbaikan koordinasi antar OPD serta antara kabupaten/kota dan desa
4 Perbaikan manajemen data stunting dan cakupan intervensi
REKOMENDASI
si intervensi sesuai dengan sebaran prevalensi stunting dan kesenjangan cakupan intervensi

Anda mungkin juga menyukai