BAB II - Ekonomi
BAB II - Ekonomi
TINJAUAN TEORI
6
3. Sebaran Kegiatan Sektor
4. Pola Aliran Barang
5. Industri
6. Kegiatan Ekonomi
7
Cara menghitung pendapatan perkapita adalah menjumlahkan pendapatan
seluruh penduduk suatu negara pada tahun tertentu. Kemudian, dibagi dengan
dengan jumlah penduduk negara yang bersangkutan pada periode tahun yang
sama.
Pendapatan perkapita biasanya dihitung dari Produk Nasional Bruto (PNB)
atau GDP (Gross Domestic Product). Suatu negara dikatakan makmur apabila
salah satu indikator pentingnya, yaitu pendapatan perkapita,tinggi.
Pendapatan Perkapita Negara-Negara di Dunia.
8
2.5 Pola Aliran Barang
Pola aliran barang merupakan suatu sistem distribusi barang yang
dihasilkan dari sektor basisnya maupun non basisnya, dimana barang yang
diproduksi dapat merata dan optimal dalam penyalurannya sehingga dapat
memenuhi keseluruh pusat pelayanan.
Salah satu perwujudan antar daerah ialah adanya pertukaran antar daerah
yang dapat berwujud barang, uang, maupun jasa. Maka, analisis aliran barang
dapat digunakan sebagai salah satu ukuran intensitas hubungan suatu daerah
dengan daerah lain. Lebih dari itu dapat pula diketahui tingkat ketergantungan
daerah yang diselidiki pada daerah lain, atau peranan daerah yang diselidiki atas
daerah lain yang lebih luas.
Analisis aliran barang mempunyai nilai yang jelas karena karena
memperlihatkan hubungan antara produksi industri, tenaga kerja dan penduduk
dalam kegiatan perekonomian. Hubungan ini memberi informasi yang penting
bagi penyusunan `strategi` hubungan antar daerah. Hasil lainnya yang sangat
berguna dari analisis ini adalah dapat memperlihatkannya secara visual hubungan
antar daerah, apabila data digambarkan pada suatu peta.
Penggambaran dalam peta, untuk memperlihatkan hubungan antar daerah,
dapat digunakan cara asal tujuan, untuk mengetahui besarnya atau intensitas
hubungannya, dapat dipergunakan ukuran jumlah pengangkutan (Shipment),
yaitu jumlah berat suatu barang yang diangkut dari suatu tempat atau daerah ke
daerah lain dengan menggunakan alat angkut tertentu.
Analisis aliran barang juga beguna untuk mengidentifikasi perkembangan
potensi (sumber daya) dan industri. (Warpani, Suwardjoko. 1980. Analisis Suatu
wilayah dan Daerah. ITB, hal 71).
9
alternatif tindakan guna memecahkan masalah yang dihadapi tersebut. Model-
model yang digunakan untuk menganalisis yang berkaitan dengan kajian aspek
ekonomi yaitu model sebagai berikut :
2.6.1 Teori LQ (Location Quotient)
Analisis Location Quotient (LQ) digunakan untuk menentukan subsekor
unggulan atau ekonomi basis suatu perekonomian wilayah. Subsektor unggulan
yang berkembang dengan baik tentunya mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
pendapatan darah secara optimal (Kuncoro M,2004).
Location quotient (kuosien lokasi) atau disingkat LQ adalah suatu
perbandingan tentang besarnya peranan suatu sektor di suatu daerah terhadap
besarnya peranan sektor tersebut secara nasional. Ada banyak variabel yang bisa
diperbandingkan, tetapi yang umum adalah nilai tambah (tingkat pendapatan) dan
jumlah lapangan kerja. Berikut ini yang digunakan adalah nilai tambah (tingkat
pendapatan).Rumusnya adalah sebagai berikut (Tarigan R,2005),(Bendavid-Val
dlm Kuncoro M, 2004)
Istilah wilayah nasional dapat diartikan untuk wilayah induk/wilayah
atasan. Misalnya apabila diperbandingkan antara wilayah kabupaten dengan
provinsi, maka provinsi memegang peran sebagai wilayah nasional dan
seterusnya. Kriteria pengukuran dari nilai LQ yang dihasilkan mengacu
kepada kriteria yang dikemukakan Bendavid-Val dalam Kuncoro M, 2004
sebagai berikut :
1.LQ > 1, berarti tingkat spesialisasi sektor tertentu pada tingkat daerah lebih
besar dari sektor yang sama pada tingkat provinsi.
2.LQ < 1, berarti tingkat spesialisasi sektor tertentu pada tingkat daerah lebih kecil
dari sektor yang sama pada tingkat provinsi.
3.LQ = 1, berarti tingkat spesialisasi sektor tertentu pada tingkat daerah sama
dengan sektor yang sama pada tingkat provinsi.
Analisis LQ bisa dibuat menarik apabila dilakukan dalam bentuk time
series/trend, artinya dianalisis untuk beberapa kurun waktu tertentu. Dalam hal ini
perkembangan LQ bisa dilihat untuk suatu sector tertentu pada kurun waktu yang
10
berbeda, apakah terjadi kenaikan atau penurunan. Hal ini bisa memancing analisis
lebih lanjut, misalnya apabila naik/turun dilihat faktor-faktor yang membuat
daerah tumbuh lebih cepat/tumbuh lebih lambat dari rata-rata nasional. Hal ini
bisa membantu melihat kekuatan/kelemahan wilayah kita dibandingkan secara
relatif dengan wilayah yang lebih luas. Potensi yang positif digunakan dalam
strategi pengembangan wilayah.
2.6.2 Teori Shift Share
Analisis Shift Share (SS) merupakan teknik yang sangat berguna dalam
menganalisis perubahan struktur ekonomi daerah dibandingkan dengan
perekonomian nasional. Tujuan analisis ini sendiri adalah untuk menentukan
kinerja atau produktivitas kerja perekonomian daerah dengan membandingkan
dengan daerah yang lebih besar (regional/nasional).
Analisi SS, memberikan data tentang kinerja perekonomian dalam 3
bidang yang berhubungan satu sama lain yaitu:
1. Pertumbuhan ekonomi daerah diukur dengan cara menganalisis perubahan
agregat secara sektoral dibandingkan dengan perubahan pada sektor yang
sama perekonomian yang dijadikan acuan.
2. Pergeseran proportional merupakan perbedaan antara pertumbuhan daerah
dengan menggunakan pertumbuhan nasional sektoral dan perumbuhan
daerah dengan menggunakan pertumbuhan nasional jika mempunyai
sektor atau industri yang tumbuh lebih cepat/lambat dari nasional. Dengan
semikian, perbedaan laju pertumbuhan dengan nasional disebabkan oleh
komposisi yang berbeda.
3. Pergeseran Differential, digunakan untuk menentukan sebarapa jauh daya
saing industri daerah (local) dengan perekonomian yang dijadikan acuan.
11
multiplier effect (unsur pengganda) antar sektor yang saling terkait, adanya
konsentrasi geografis dan bersifat mendorong pertumbuhan daerah belakangnya
(Tarigan 2005:162).
12