Anda di halaman 1dari 5

RESUME SINGKAT PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN

Ditujukan untuk Memenuhi Mata Kuliah Pembelajaran Di Laboratorium


Dosen Pengampu :
Haslinda Yasti Agustin, S,Si., M.Pd.

Disusun oleh :
Kelompok 6
1. Asfirotul Fitriyah Zahroh (12208193048)
2. Renung Dyah Santiasih (12208193050)
3. Marcelina Dwi Lestari (12208193054)
4. Dwi Ayu Anggraini (12208193058)
5. Shofia Okta Safitri (!2208193110)

JURUSAN TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
TAHUN PELAJARAN
2021/2022
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pendekatan dan Model Pembelajaran
Pendekatan yang tepat dipakai ketika mengajar di laboratorium adalah pendekatan
saintifik dengan model pembelajaran inkuiri.
Pendekatan saintifik merupakan implementasi kurikulum 2013 yaitu suatu
pendekatan yang pada proses pembelajarannya menekankan keaktifan peserta didik melalui
prinsip ilmiah, mulai dari mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi atau melakukan
eksperimen, mengolah informasi lalu mengkomunikasikannya.
Pendekatan saintifik bertujuan meningkatkan berpikir kritis pada peserta didik,
dengan melibatkan seluruh aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik. Disini
menekankan prinsip student centered dengan guru atau pendidik berperan sebagai fasilitator
jalannya pembelajaran.
Sedangkan Model Pembelajaran Inkuiri merupakan suatu proses pembelajaran
yang menekankan pada proses berpikir kritis peserta didik untuk mencari, menemukan, serta
menganalisis suatu permasalahan yang dipertanyakan. Suatu proses pembelajaran yang
diawali dengan kegiatan merumuskan masalah, mengembangkan hipotesis, mengumpulkan
bukti, menguji hipotesis, menarik kesimpulan, serta mengkomunikasikannya (Nurdyansah
dan Eni, 2016).
Pada pendekatan saintifik dan model pembelajaran inkuiri, peserta didik tidak
hanya dituntut menguasai pembelajaran, melainkan peserta didik berkesempatan
menggunakan kemampuannya, mengasah kemampuan yang dimiliknya secara optimal
dengan tetap dilandasi pendidikan karakter yang baik.
B. Alasan Memilih
Adapun mengapa memilih model pembelajaran ini karena ditinjau oleh beberapa
kelebihan diantaranya (Hanafiyah 2009) :
1. Membantu penguasaan keterampilan, sikap dan proses kognitif peserta didik.
2. Menimbulkan semangat belajar pada peserta didik karena rasa ingin tahunya.
3. Tidak menjadikan pendidik satu-satunya sumber belajar.
4. Memberikan peluang untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuan dan minat
masing-masing.
5. Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan kelebihan tersebut, alasan memilih model pembelajaran inquiry adalah:
1. Dapat sangat membantu peserta didik dan pendidik untuk mengembangkan
penguasaan aspek kogntif, afektif maupun psikomotorik.
Ketika melaksanakan pembelajaran di laboratorium dibutuhkan ketiga aspek
tersebut. Pertama peserta didik setidaknya wajib berbekal pengetahuan mengenai apa
yang akan dipraktekkan di laboratorium. Kedua, aspek afektifnya terdapat pada saat
melakukan praktek, biasanya secara berkelompok, maka dibutuhkan kolaborasi atau
kerja sama yang baik. Ketiga, aspek psikomotoriknya adalah keterampilan dalam
bekerja. Melakukan praktikum secara hati-hati, teliti, dan juga telaten.
2. Mendorong peserta didik untuk aktif dan berpikir kritis
Melalui kegiatan praktikum maupun eksperimen, partisipasi peserta didik dalam
kegiatan tersebut akan mendorong peserta didik untuk mengajukan pertanyaan,
mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, membuat kesimpulan,
serta mengkomunikasikan hasilnya dengan menggunakan strategi penalaran yang luas
yang melibatkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan logis.
3. Memudahkan dalam mengintegrasikan Konsep Pembelajaran
Pembelajaran sains tidak bisa lepas dari praktikum. Selalu membutuhkan praktek
didalamnya. Melalui pembelajaran inkuiri, peserta didik akan dilatih untuk memecahkan
suatu permasalahan yang tidak bisa dijelaskan hanya dengan teori saja. Peserta didik
akan menguji suatu teori tersebut dan bisa mengintegrasikannya dengan praktik melalui
pendekatan saintitfik (ilmiah) yang hasilnya nanti dapat diterima akal (logis).
Walapun pendekatan saintifik dan model pembelajaran inkuiri mempunyai banyak
kelebihan dan sangat cocok diterapkan pada abad ke-21 ini. Tetap terdapat beberapa
kelemahan, diantaranya (Al-Tabani dalam Rahim, 2021):
1. Pendidik sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan peserta didik.
2. Membutuhkan waktu yang cukup panjang dalam implementasinya.
3. Terbatasnya sarana dan prasarana seperti tidak adanya laboratorium, kekurangan alat
pendukung dan lain sebagainya.
C. Kesimpulan
Pendekatan saintifik tepat jika dipadukan dengan model pembelajaran inkuiri dalam
proses pembelajaran di laboratorium karena kolaborasi keduanya akan menciptakan proses
berpikir secara kritis dan mendalam melalui tahapan ilmiah sehingga peserta didik dapat
mengintegrasikan konsep teori dan praktik dengan baik.
Selain itu, pembelajaran sains di sekolah tidak hanya menekankan pada penguasaan
materi pengetahuan saja, melainkan aspek afektif dan psikomotorik juga. Hal tersebut dapat
diimplementasikan pada pembelajaran di laboratorium. Di dalam laboratorium peserta didik
dapat mengenal, mempraktekkan dan mendapatkan hasil sesuai eksperimen dan analisis
yang dilakukan. Hal hal demikian inilah yang menjadikan pembelajaran di laboratorium
memerlukan pendekatan dan model pembelajaran yang terencana dan terstruktur.
Ketika peserta didik sudah terbiasa aktif dan mampu berpikir kritis, maka akan
berimbas baik juga terhadap hasil belajar mereka. Jika peserta didik sudah mulai menguasai
proses ilmiah, maka pembelajaran di dalam laboratorium yang selanjutnya akan mudah
diikuti oleh siswa.
Adapun untuk kekurangan pada pendekatan saintifik dan model pembelajaran
inkuiri. Hal ini dapat diminimalisir dengan melakukan variasi pada model pembelajaran
yang dilakukan dan tidak terpaku pada satu model pembelajaran saja agar materi
pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik. Selain itu pendidik hendaknya
menggunakannya perannya sebagai fasilitator dengan optimal seperti senantiasa
memberikan umpan balik, menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan kondusif,
serta kreativitas dalam menyediakan fasilitas dan sumber belajar yang cukup agar esensi dari
model pembelajaran inkuiri ini dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Nanang Hanafiah. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : Refika Aditama.
Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyuni. 2016. Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum
2013. Nizamial Learning Center.
Rahim, Rani, dkk. 2021. Pendekatan Pembelajaran Guru. Medan : Yayasan Kita Menulis

Anda mungkin juga menyukai