Tugas Gadar Mujida Nur Santi 201701024
Tugas Gadar Mujida Nur Santi 201701024
KEGAWATDARURATAN
Disusun Oleh :
201701024
3A Keperawatan
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa, atas berkat
rahmat dan hidayatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas III Kegawatdaruratan ini
tepat pada waktunya. penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini banyak
kekurangannya, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang
membangun dari pembaca.
Penulis
A. GAGAL NAFAS
1. Pencegahan Primer
2. Pencegahan Sekunder
a) Diagnosis Dini
Untuk menetapkan diagnosis dini pada pasien adalah dengan pemeriksaan
faal paru, radiologis, analisis gas darah, dan defisiensi AAT.
c) Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan foto dada sangat membantu dalam menegakkan atau
menyokong diagnosis dan menyingkirkan penyakit-penyakit lain. Pada
emfisema gambaran yang paling dominan adalah radiolusen paru yang
bertambah , dan pembuluh darah paru mengalami penipisan atau menghilang.
Selain itu dapat juga ditemukan pendataran diafragma dan pembesaran rongga
retrosternal. Pada bronchitis kronik tampak adanya penambahan
bronkovaskular dan pelebaran dari arteri pulmonalis, disamping itu ukuran
jantung juga mengalami pembesaran.
4) Pemberian Oksigen
Pemberian oksigen jangka panjang terhadap PPOK pada anlisis gas
darah didapatkan. Pemberian oksigen jangka panjang (lebih dari 15
jam/hari) pada pasien dengan gagal nafas kronis dapat meningkatkan
survival, memperbaiki kelainan hemodinamik, hemotologis, meningkatkan
kapasitas exercise dan memperbaiki status mental.
5) Pembedahan
Pembedahan biasanya dilakukan pada PPOK berat dan tindakan
operasi diambil apabila diyankini dapat memperbaiki fungsi paru atau
gerakan mekanik paru. Jenis operasi pada PPOK adalah bullectomy, Lung
Voleme Reduction Surgery (LVRS) dan transpalantasi paru.
3. Pencegahan tersier
a) Rehabilitasi Psikis
b) Rehabilitasi Pekerjaan
c) Rehabilitasi Fisik
Penderita PPOK akan mengalami penurunan kemampuan aktivitas fisik
serta diikuti oleh gangguan pergerakan yang mengakibatkan kondisi inaktif dan
berakhir dengan keadaan yang tidak terkondisi. Tujuan rehabilitasi fisik yang
utama adalah memutuskan rantai tersebut sehingga penderita tetap aktif.
B. ASIDOSIS METABOLIK
1. Pencegahan Primer
2. Pencegahan Sekunder
3. Pencegahan Tersier
a) Rehabilitasi Psikis
c) Rehabilitasi Fisik
Penderita PPOK akan mengalami penurunan kemampuan aktivitas fisik
serta diikuti oleh gangguan pergerakan yang mengakibatkan kondisi inaktif dan
berakhir dengan keadaan yang tidak terkondisi. Tujuan rehabilitasi fisik yang
utama adalah memutuskan rantai tersebut sehingga penderita tetap aktif.
C. STATUS ASMATIKUS
1. Pencegahan Primer
Periode postnatal seperti : Diet menghindari allergen pada ibu menyusui resiko
tinggi menurunkan resiko dermatitis atopik pada anak
2. Pencegahan Sekunder
3. Pencegahan Tersier
Http://id.scribd.com/document/441252394/334841841-pencegahan-primer-sekunder-
dan-tersier-docx Di Akses Pada Senin, 06 April 2020