NIM : 4201914021
Mata kuliah yang diuji : Pengantar Perpajakan (PJK)
Hari/Tanggal : 31 Agustus 2020
Semester : II B ASP
Dosen : Murti Puspita Rukmi, S.ST, M.Ak
Sifat : Take Home
3.
Pajak Tanggal Hitungan PPN terutang
masukan/
Pajak keluaran
Pajak masukan 16 Jan 2019 10% x Rp 12.000.000 Rp 1.200.000
Pajak masukan 19 Jan 2019 10% x Rp 200.000 Rp 20.000
- 20 Jan 2019 Tidak dikenakan PPN karena tidak Rp 0
termasuk dalam barang tidak kena
PPN
Pajak masukan 25 Jan 2019 10% x Rp 3.500.000 Rp 350.000
Pajak keluaran 16 Feb 10% x Rp 8.000.000 Rp 800.000
2019
Jumlah Pajak Masukan Rp 1.570.000
Jumlah Pajak Keluaran Rp 800.000
Jadi, PPN yang harus dipungut oleh Marinah sebesar Rp 800.000. Sementara, PPN yang
harus dibayar oleh Marinah adalah sebesar Rp 1.570.000.
4. a) Ekspor Sagu ke Madagaskar
Jawab:
Sagu tidak termasuk Barang Kena Pajak (BKP) sehingga dalam hal mengekspor sagu ke
Madagaskar tidak dikenakan PPN sehingga tarif PPN nya sebesar 0%
b) Perusajaan kapal layar, menyewakan kapalanya jepada para wisatawan samudera
Jawab:
Dalam hal ini, termasuk dalam PPN atas Jasa Pelayaran bersifat Komersial. Yang
dimaksud dengan jasa pelayaran bersifat komersial di sini adalah, jasa pengurusan
transportasi atau freight forwarding. Tarif PPN yang dikenakan yaitu 10% x 10% x Harga
Jual JKP atau 1% x Harga Jual JKP.
c) Perusaan rentak menyewakan sedan
Jawab:
Penyewaan ini termasuk dalam PPN Sewa Kendaraan Bermotor yang dikenakan tarif
PPN sebesar 10%
d) Jasa sewa guna usaha dengan hak opsi
Jawab:
Penyerahan jasa sewa guna usaha dengan hak opsi oleh lessor kepada lessee (leaseback)
merupakan jasa pembiayaan yang tidak dikenai PPN.
5. Objek PBB adalah Bumi atau Bangunan. Bumi adalah permukaan bumi (tanah dan
perairan) dan tubuh bumi yang ada di pedalaman serta laut wilayah Indonesia. Contohnya
yaitu sawah, ladang, kebun, tanah, pekarangan, tambang. Sementara bangunan adalah
konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan atau perairan.
Contoh bangunan adalah rumah tempat tinggal, bangunan tempat usaha, gedung bertingkat,
pusat perbelanjaan, emplasemen, pagar mewah, dermaga, taman mewah, fasilitas lain yang
memberi manfaat, jalan tol, kolam renang, anjungan minyak lepas pantai.
Berdasarkan hal di atas, rumah terapung termasuk objek pajak bumi dan bangunan apabila
rumah terapung tersebut tidak berpindah-pindah tempat serta konstruksi tekniknya ditanam
atau dilekatkan secara tetap pada perairan.
Sementara, menurut saya, rumah terapung seperti gambar tersebut seperti memiliki
konstruksi Teknik yang tidak ditanam secara tetap pada perairan sehingga dapat berpindah-
pindah tempat. Maka dapat disimpulkan bahwa rumah terapung seperti gambar di atas tidak
termasuk objek pajak bumi dan bangunan.
6. Tarif Bea Meterai terbagi 2 (dua), yaitu Rp 3.000,00 dan Rp 6.000,00. Perbedaan ini
didasarkan atas ketentuan dokumen yang dikenakan.
1) Surat yang membuat jumlah uang yang mempunyai harga nominal lebih dari Rp
250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) tetapi tidak lebih dari Rp 1.000.000,00
(satu juta rupiah): yang menyebutkan penerimaan uang, yang menyatakan pembukuan
uang atau penyimpanan uang dalam rekening di bank, yang berisi pemberitahuan
saldo rekening di bank, yang berisi pengakuan bahwa utang uang sebagian atau
seluruhnya telah dilunasi atau diperhitungkan;
2) Surat-surat berharga seperti : wesel, promes dan aksep yang harga nominalnya lebih
dari Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) tetapi tidak lebih dari Rp
1.000.000,00 (satu juta rupiah);
3) Efek dengan nama dan dalam bentuk apapun, sepanjang harga nominalnya lebih dari
Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) tetapi tidak lebih dari Rp
1.000.000,00 (satu juta rupiah);
4) Cek dan bilyet giro dengan harga nominalnya berapapun.
1) Surat perjanjian surat-surat lainnya (antara lain: surat kuasa, surat hibah, dan surat
pernyataan) yang dibuat dengan tujuan digunakan sebagai alat pembuktian mengenai
perbuatan, kenyataan atau kedaan yang bersifat perdata;
2) Akta-akta Notaris termasuk salinannya.
3) Akta-akta yang dibuat Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) termasuk rangkap-
rangkapnya;
4) Surat yang memuat jumlah yang mempunyai harga nominal lebih dari Rp
1.000.000,00 (satu juta rupiah), yang menyebutkan penerimaan uang, yang
menyatakan pembukuan uang atau penyimpanan uang dalam rekening di bank, yang
berisi pemberitahuan saldo rekening di bank, yang berisi pengakuan bahwa utang
uang sebagai atau seluruhnya telah dilunasi atau diperhitungkan;
5) Surat-surat berharga seperti: wesel, promes, dan aksep yang harga nominalnya lebih
dari Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah);
6) Efek dengan nama dan dalam bentuk apapun sepanjang harga nominalnya lebih dari
Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah);
7) Dokumen-dokumen yang akan digunakan sebagai alat pembuktian di muka
pengadilan: surat-surat biasa dan surat-surat kerumahtanggaan, surat-surat yang
semula tidak dikenakan Bea Meterai berdasarkan tujuannya, jika digunakan untuk
tujuan lain atau digunakan untuk orang lain, lain dari maksud semula.
7. - Warkat-warkat antar bank (nota lalu lintas giro termasuk nota kredit)
- Bukti penerimaan