Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

“MATERI BERMAIN DRAMA”


Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia
Guru Pengajar :

Disusun Oleh :
Kelas :
No Absen :
Nama :

SMK/SMA NEGERI
Tahun Ajaran 2021/2022

Jl. , telp......, fax......


Website : Email :
BERMAIN DRAMA

1. PENGERTIAN
Drama dalah jenis karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dan bermaksud untuk
ditampilkan dalam sebuah pertunjukkan yang diperankan oleh aktor.
Kata drama berasal dari bahasa Yunani 'draomai' yang berarti beraksi, bertindak,
berbuat, dan berlaku. Pada hakikatnya, drama menggunakan beberapa tokoh untuk
mengungkapkan dialog disertai gerak-gerik dan unsur artistik pertunjukan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Drama merupakan komposisi syair
atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan atau watak melalui tingkah
laku atau dialog yang dipentaskan.
Demikian penjelasan singkat mengenai drama. Ada banyak pengertian drama dari
para ahli, yang bisa menambah wawasan mengenai jenis karya sastra tersebut.
 Pengertian Drama Menurut Para Ahli

 Moultoun, Drama merupakan kisah hidup yang dilukiskan dalam sebuah


pertunjukan gerak.

 Ferdinand Brunetierre, Drama merupakan sebuah seni yang dapat menghasilkan


sebuah gerakan dan aksi yang dapat dipertontonkan.

 Budianta, Drama merupakan alur cerita sastra yang mempertontonkan


penampilan fisik secara lisan atau dialog yang dilakukan antarpemain.

 Tim Matrix Media Literita, Drama yaitu sebuah bentuk cerita yang
menggambarkan kisah kehidupan manusia melalui perilaku tokoh yang
dipentaskan.

 Seni Handayani, Drama merupakan sebuah komposisi yang dihasilkan dari seni
sastra dan seni pertunjukan sehingga menciptakan dua jenis drama, yaitu drama
dalam bentuk tertulis dan drama dalam bentuk pertunjukkan.

 Wildan, Drama merupakan komposisi yang dilahirkan dari beberapa cabang seni
sehingga drama dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu drama bentuk teks tertulis
dan drama dalam bentuk dipentaskan.

 Anne Civardi, Drama merupakan kisah yang ditampilkan melalui kata-kata dan
diperagakan dengan gerak.

2. TUJUAN DRAMA
a. Sebagai sarana hiburan bagi masyarakat di semua kalangan.
b. Memperoleh pengetahuan tentang seni teater.
c. Sebagai media untuk mengembangkan bakat mengenai estetika.

3. MANFAAT DRAMA
a. Dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang dan meningkatkan nilai sosial
seseorang.
b. Memberikan kesempatan untuk berkreasi dalam drama.
c. Dapat mengontrol emosi dengan baik.
d. Dapat lebih menghargai pendapat orang lain dengan lebih baik.
e. Dalam dunia pendidikan, drama digunakan sebagai sarana edukasi yang baik dan
menyenangkan.

4. CIRI-CIRI DRAMA
a. Memiliki konflik.
b. Dalam drama pasti ada aksi yang harus dimainkan.
c. Harus dilakonkan/diperagakan.
d. Waktu drama harus kurang dari tiga jam.
e. Tidak ada pengulangan dalam satu masa.

5. JENIS DRAMA
Berdasarkan penyiajian lakon drama dapat dibedakan menjadi 10 jenis, yaitu
sebagai berikut :
1. Tragedi, yaitu jenis teks yang bercerita tentang kisah yang penuh kesedihan. Pemeran
utama dari awal cerita sampai akhir cerita selalu mengalami kegagalan dalam
memperjuangkan nasibnya.
2. Komedi, yaitu jenis teks yang bersifat menghibur, jenis teks ini masih
mempertahankan aspek-aspek dramatik seperti latar, alur, konflik, dan lakon. Pada
umumnya, drama ini ditutup dengan akhir yang bahagia (Happy Ending).
3. Tragikomedi, yaitu jenis teks yang memadu unsur-unsur antara tragedi dan komedi.
Artinya, drama tersebut ingin mengungkapkan peristiwa tragis (sedih), tetapi
ditampilkan dengan gaya lucu, atau sebaliknnya.
4. Melodrama, yaitu jenis teks yang menampilkan lakon tokoh sentimental,
mendebarkan dan mengharukan. Tokoh-tokoh dalam melodrama merupakan tokoh
hitam-putih. Maksudnya, tokoh yang jahat selamanya akan jahat tokoh yang baik
selamanya akan baik.
5. Dagelan, yaitu jenis teks yang memiliki lakon lawakan atau jenaka. Tujuan utama
dagelan adalah membuat orang tertawa.
6. Opera, yaitu bentuk drama yang seluruhnya atau sebagian dinyanyikan dengan
iringan orkes atau musik instrumental.
7. Tablo, yaitu bentuk drama yang mengutakan gerak. Para pemain tidak berdialog.
8. Sendratari, yaitu bentuk drama gabungan antara seni drama dan seni tari. Adegan
diwujudkan dalam gerakan yang diiringi musik (tarian) tanpa adanya dialog.
9. Pantomim, yaitu bentuk drama yang mengutamakan perpaduan ekspresi gerak-gerik
tubuh untuk menunjukan emosi yang dialami pemain.
10. Monolog, yaitu bentuk drama percakapan seoramg pemain dengan dirinya sendiri.
Tidak ditunjukan kepada orang lain.

Berdasarkan sarana pertunjukan, drama dapat dibagi menjadi 6 jenis, yaitu


sebagai berikut :
1. Drama panggung, drama yang diperankan oleh para aktor dan dipentaskan diatas
panggung.
2. Drama radio, yaitu jenis drama yang disiarkan di radio.
3. Drama televisi, yaitu jenis drama yang bervisual dan beraudio.
4. Drama film, yaitu jenis drama yang ditrampilkan dengan layar lebar.
5. Wayang, yaitu pertunjukan drama tradisional dengan pemain seorang dalang yang
menggunakan boneka tiruan orang dari pahatan kulit atau kayu yang dapat
memerankan tokoh tertentu.
6. Drama boneka, drama ini individu tokoh di diilustrasikan dengan aneka yang
diperankan oleh bebrapa orang.

Berdasarkan ada atau tidaknya teks , drama dibagi menjadi 2 jenis, yaitu
sebagai berikut :
1. Drama tradisional, ialah drama yang secara umum menceritakan mengenai
kesaktian, kerajaan/ kehidupan istana, kejadian luar biasa, kehidupan dewi-dewi dll.
Pada umumnya drama tersebut dipentaskan tidak memakai naskah.
2. Drama modern, ialah drama yang mempunyai tujuan guna memberikan pendidikan
pada masyarakat yang temanya tentang kehidupan manusia secara sehari-hari.
Umumnya drama ini diperankan dengan memakai naskah.

6. UNSUR-UNSUR DRAMA
1. Tema
Tema adalah gagasan, ide, atau pikiran utama dalam drama. Tema merujuk pada
sesuatu yang menjadi pokok persoalan yang ingin diungkapkan oleh penulis naskah.
2. Latar (Setting)
Latar adalah segala keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya
lakuan dalam drama. Penataan latar yang terperinci akan menghidupkan suasana dan
menguatkan karakter tokoh ketika drama tersebut dipentaskan.
3. Alur (plot)
Alur adalah rangkaian peristiwa dalam drama yang direka dan dijalin dengan
saksama yang menggerakkan jalan cerita melalui pola ke arah klimaks dan
penyelesaian. Dalam drama, alur ditampilkan melalui babak-babak dan cerita disusun
dalam adegan.
4. Tokoh
Tokoh adalah rekaan yang memegang peran dalam drama. Tokoh juga berarti
daftar semua pemeran dan hubungan tiap peran.
5. Sudut pandang
Sudut pandang adalah (1) pendapat atau sikap terhadap masalah pokok karya
sastra; (2) posisi pencerita dalam membawakan kisah.
6. Gaya bahasa
Gaya bahasa atau majas adaah (1) cara menyampaikan pikiran dan perasaan
dengan kata-kata; (2) cara khas dalam penyusunan dan penyampaian pikiran dan
perasaan dalam bentuk tulisan. Bahasa yang dipilih adalah bahasa yang dapat
menimbulkan perasaan tertentu dalam hati pembaca. Gaya bahasa dipakai untuk
menghidupkan dan memberi jiwa pada karya tulis.
7. Amanat
Amanat adalah gagasan yang mendasari karya sastra; pesan yang ingin
disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar.

7. STRUKTUR DRAMA
1. Pemaparan, yaitu babak yang menjelaskan situasi awal dan belum ada konflik.
2. Komplikasi, yaitu babak munculnya konflik.
3. Klimaks, yaitu babak puncak komflik.
4. Peleraian, yaitu babak peleraian konflik.
5. Penyelesaian, yaitu babak akhir sebuah drama yang pada umumnya berupa salah satu
dari dua bentuk akhir cerita, entah sedih (sad ending) atau senang (happy ending).

8. KAIDAH DRAMA
1. Prolog, yaitu pembicaraan awal yang menggambarkan karakter tokoh-tokoh dan
situasi, atau dapat juga disebut sebagai pengantar untuk masuk ke bagian awal drama.
2. Dialog, yaitu bagian dari drama yang berupa percakapan atau obrolan antara satu
tokoh dan tokoh yang lain. Dialog juga merupakan bagian yang sangat dominan
dalam drama.
3. Tokoh, yaitu pemegang peran dalam drama. Tokoh-tokoh dalam drama adalah
sebagai berikut :
a. Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang berperan utama sebagai tokoh sentral.
b. Tokoh antagonis, yaitu tokoh yang berperan sebagai penentang tokoh sentral
(tokoh protagonis), baik ide-ide maupun sikap-sikapnya.
c. Figuran, yaitu tokoh yang kehadirannya mendampingi tokoh utama atau atau
merupakan pelengkap.
4. Epilog, yaitu bagian terakhir dari drama. Epilog berisi simpulan dari drama. Biasanya
memuat pesan dan makna, abaik eksplisit maupun implisit.
9. CONTOH NASKAH DRAMA

Di sebuah sekolah SMK, ada 4 orang siswa dan siswi yang sedang bahagia.
tetapi kondisi seketika berubah ketika mereka mendapatkan informasi bahwa besok akan
ada ujian.

Rini : “Emm kalian udah pada belajar belum buat ulangan besok?”

Wildan : “Aduh Belum lagi”

Aminudin : “Astagfirullahalazim, Innalillahi belum.”

Rini : “Apa? Kalau nilai ulangan kalian jelek nanti kalian bisa kena hukuman.”

Aminudin : “Palingan juga hukumannya hanya lari keliling lapangan bola 15 kali doang
kok dikit itu mah.”

Rini : “Bukan loh beda! Kali ini itu hukumannya serem banget tau, harus ikut
pelajaran tambahan setiap hari kalau udah pulang sekolah. Kamu sudah
belajar belum sin?” (Melirik ke arah sinta).

Sinta : “Aku Sudah dong, Sinta” (sambil menepuk dadanya sendiri karna dia
bangga dengan dirinya sendiri)

Kilas cerita, terus mereka taruhan. Siapa yang nilai ujiannya paling bagus,
maka akan dianggap pemenang dan bisa memerintah orang yang nilainnya kecil. Sinta
berusaha untuk belajar, tetapi Wildan berjuang keras untuk membuat contekan di atas
kertas .

Pada saat Ujian

Bu Wina : “Baiklan anak-anak, silahkan kalian buka lembar soal yang telah ibu
bagikan tadi!”

Sinta : “Bismillah.”

Wildan : “Soal ini kan gampang banget, kalau gini aku yang akan menang
taruhannya, akan ku perintah Sinta untuk menuruti keinginanku.”

Bu Wina : “Ibu izin keluar dulu ya sebentar saja, ingat ya jangan ada yang nyontek atau
bertanya kepada teman ya. Dan satu lagi, kalian jangan ribut.” (keluar kelas).

Wildan : “Rencana aku kini dimulai” (menyilangkan kaki dan dia melihat kertas
contekan yang dia taruh di atas sepatunya itu).

Wildan : “Aduh, bukan yang ini lagi gimana ya” (Wildan sangat bingung). “Ah yang
ini nih yang udah aku tulis di kertas contekan tadi.”

Wildan : “Selesai” (sambil merebahkan diri di kursi, tersenyum pada temannya yang
lain belum selesai mengerjakan).
Akhirnya ulangan berakhir, dan Bu Wina membagikan kertas hasil ujiannya
kepada seluruh siswa dan siswinya.

Bu Wina : “Ini hasil ujian kalian akan Ibu bagikan” (sambil membagikan kertas).

Sinta : “Hore! Nilaiku 95” (tersenyum puas).

Aminudin : “Hahahaha, aku dapat 75, Lumayanlah ujian kemarin cuma 65.”

Wildan : “Loh Pak, kok nilai ujian saya cuma 55?”

Bu Wina : “Sebab soal nomor 18-20 di balik kertas tidak kamu isi.”

Wildan : “Apa? Masih ada soal lagi di belakangnya?”

Sinta : “Hahahaha, kamu kalah Wil! Dengan ini saya suruh kamu gak nyontek lagi
saat waktu ujian!” (sambil menunjuk Wildan sambil tertawa lepas).

Bu Wina : “Apa? Jadi kamu kemarin menyontek ya? Oke, kalau begitu nilai kamu ibu
kurangi 10 poin lagi!”

Wildan : “Aduuuh, sial benar aku ini” (sambil mengucek-ngucek rambut)


Dan akhirnya, Wildan menyadari kesalahannya dan dia berjuang keras untuk
belajar lebih giat lagi, Dia berjanji tidak akan menyontek pada saat ujian.

Anda mungkin juga menyukai