PEMBAHASAN
Bertens (1995) menyatakan kode etik profesi merupakan norma yang ditetapkan dan
diterima oleh kelompok profesi, yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya
bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu moral profesi itu di mata
masyarakat.1 Apabila satu anggota kelompiok profesi itu berbuat menyimpang dari kode etiknya,
maka kelompok profesi itu akan tercemar di mata masyarakat. Oleh karena itu kelompok profesi
harus menyelesaikannya berdasarkan kekuasaannya sendiri. Kode etik profesi merupakan produk
etika terapan karena dihasilkan berdasarkan penerapan pemikiran eyos ayas suatu profesi. Kode
etik profesi dapat nerinah dan diubah seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, sehingga anggota kelompok profesi tidak akan ketinggalan zaman. Kode etik profesi
merupakan hasil pengaturan diri profesi yang bersangkutan, dan ini perwujudan nilai moral yang
hakiki. Dapat dirumuskan bahwa “kode etik profesi” adalah suatu aturan tertulis tentang
kewajiban yang harus dilakukan oleh semua anggota profesi dalam menjalankan pelayanannya
terhadap klien atau masyarakat. Kode etik pada umumnya disusun oleh organisasi profesi yang
bersangkutan. Kode etik tidak mengatur “hak-hak” anggota tetapi hany “kewajiban-kewajiban”
anggota. Ruang lingkup kewajiban bagi anggota profesi atau “isi kode etik profesi pada
umumnya mencakup :
a. Kewajiban umum
b. Kewajiban terhadap klien
c. Kewajiban terhadap teman sejawatnya
d. Kewajiban terhadap diri sendiri2
1. Kewajiban Umum
3
Eryati Darwin, Etika Profesi Kesehatan (Yogyakarta, Deepublish,2014) hlm. 14