Anda di halaman 1dari 17

TUGAS EKONOMI MAKRO

METODE SERTA TURUNAN DALAM PERHITUNGAN


PENDAPATAN NASIONAL

OLEH KELOMPOK II:


1. NI KETUT ARIYANTI WAHYUNI (27) (2102014243)
2. NI KOMANG FITRI ADNYANI (22) (2102014228)
3. NI PUTU LIA SRI OKTAVIANI (23) (2102014229)

FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN PARIWISATA


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
2022

i
KATA PENGANTAR

Om Swastiastu
Puji syukur kehadapan TuhanYang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “METODE SERTA
TURUNAN DALAM PERHITUNGAN PENDAPATAN
NASIONAL” dengan baik dan bisa bermanfaat bagi pembaca..
Dengan menyadari kemampuan dan keterbatasan yang ada,
kami sadar bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini, tidak lepas
dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak , maka dari itu kami
mengucapkan banyak terima kasih.
Kami berharap, mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan bagi pembaca
pada khususnya.
Om Santih,Santih,Santih Om
Penulis,

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul...................................................................................... i
Kata Pengantar...................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................ iii
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 1
1.3 Tujuan Pembahasan.......................................................................... 2
BAB II
Pembahasan
2.1 Pengertian Pendapatan Nasional....................................................... 3
2.2 Definisi Dan Perhitungan Barang Akhir, Barang Antara, Nilai
Tambah, Dan Perhitungannya. ......................................................... 4
2.3 Definisi Dan Perhitungan Pendapatan Nasional Harga Konstan Dan
Harga Berlaku ................................................................................. 5
2.4 Definisi dan Perhitungan Pendapat Nasional sampai dengan
Pendapatan Siap Pakai...................................................................... 6
2.5 Kelemahan dan Perbaikan Dari Perhitungan Pendapatan
Nasional............................................................................................. 9
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan.................................................................................. 12
Daftar Pustaka....................................................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendapatan Nasional secara sederhana dapat diartikan sebagai jumlah
pendapatan masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu. Seluruh pendapatan
atau pengeluaran yang dilakukan pelaku ekonomidi dalam suatu Negara di
jumlahkan maka akan terbentuklah pendapatan nasional. Kegiatan-kegiatan
ekonomi yang dilakukan perusahaan bertujuan menghasilkan barang dan jasa yang
diperlukan oleh masyarakat. Jika keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan
tersebut dihitung, akan diperoleh produk nasional atau pendapatan nasional. Istilah
yang paling sering dipakai untuk menerangkan konsep pendapatan nasional adalah
Produk Domestik Bruto (PDB).
Jadi, pendapatan nasional adalah keseluruhan pendapatan masyarakat yang
diterima oleh perekonomian suatu negara dalam jangka waktu satu tahun. Istilah
pendapatan nasional yang hingga sekarang dipakai adalah suatu istilah yang umum
dan luas.Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai barang dan jasa yang
dihasilkan oleh masyarakat dalam waktu satu tahun, termasuk barang dan jasa
yang dihasilkan oleh warga negara asing di dalam negeri. Jika Anda ingin
menentukan besarnya PDB Indonesia, berarti harus menghitung jumlah barang dan
jasa akhir yang diproduksi oleh seluruh warga negara, tetapi tidak
mengikutsertakan nilai barang dan jasa atau pendapatan yang dihasilkan oleh
warga negara Indonesia di luar negeri.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari Pendapatan Nasional ?

1
2. Apa defisini dari perhitungan barang akhir, barang antara, nilai tambah,
dan perhitungannya ?
3. Apa definisi dari perhitungan pendapatan nasional harga konstan dan
harga berlaku ?
4. Apa definisi dari perhitungan pendapatan nasional sampai dengan
pendapatan siap pakai ?
5. Apa saja kelemahan dan perbaikan dari perhitungan pendapatan
nasional?

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Untuk mengetahui definisi dari Pendapatan Nasional
2. Untuk mengetahui defisini dari perhitungan barang akhir, barang antara,
nilai tambah, dan perhitungannya
3. Untuk mengetahui definisi dari perhitungan pendapatan nasional harga
konstan dan harga berlaku
4. Untuk mengetahui definisi dari perhitungan pendapatan nasional sampai
dengan pendapatan siap pakai
5. Untuk mengetahui apa saja kelemahan dan perbaikan dari perhitungan
pendapatan nasional ?

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan
jasayang dihasilkan suatu negara dalam periode tertentu atau jumlah
seluruhpendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara dalam
satu tahun.Pendapatan nasional memiliki peran yang sangat vital bagi
sebuah negara,karena pendapatan nasional merupakan salah satu
tolak ukur keberhasilan perekonomian suatu negara. Dengan pendapatan
nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran suatu negara, semakin tinggi
pendapatan nasional suatu negara maka dapat dikatakan semakin tinggi
juga tingkat kesejahteraan rakyatnya. Ukuran yang paling luas dari total
output dalam perekonomian adalahgross domestic product (Produk Domestik
Bruto). GDP adalah indikator tingkat pertumbuhan ekonomi di suatu Negara.
Dikutip dari jurnal Determining National Income, an Endless Journey
Started 400 Years Ago yang ditulis Manuela Ciani Scarnicci, keinginan
mengetahui pendapatan nasional adalah yang mendorong pada pengetahuan
seputar modernGDP sekarang. Pendapatan nasional memungkinkan
pemerintah menentukan besarnya pajak yang bisa diperoleh dari masyarakat.
Konsep pendapatan nasional dicetuskan Sir William Petty dari Inggris pada
1665 yang bersamaan dengan lahirnya political arithmetic. Sir Petty menulis
tentang metode menghitung populasi dan social income. Teori ini kemudian
ditentang karena tidak menyertakan perubahan sumber daya, populasi, dan
kondisi lain yang mempengaruhi pendapatan. Pengertian pendapatan nasional
3
pada akhirnya berubah seiring perkembangan zaman. Saat ini, pengertian
pendapatan nasional adalah semua produk barang dan jasa yang dihasilkan
sepanjang tahun. Pengertian ini ditulis Alfred Marshall dalam Principles of
Economics. Pendapatan nasional dipengaruhi berbagai hal dalam makro
ekonomi misal perusahaan, keluarga, administrasi negara, dan faktor lainnya.
Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di
suatu negara dalam suatu periode tertentu adalah data Produk Domestik Bruto
(PDB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDB
pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh
unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang
dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDB atas dasar
harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung
menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDB atas
dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang
dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai
dasar. PDB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat
pergeseran dan struktur ekonomi, sedang harga konstan digunakan untuk
mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.

2.2 Definisi Dan Perhitungan Barang Akhir, Barang Antara, Nilai


Tambah, Dan Perhitungannya.
Perhitungan terjadi ketika dalam perhitungan produk domestic
bruto(GDP dalam bahasa inggris gross domestic product ) memasukkannilai
produk antara dalam perhitungan GDP. Barang antara (intermediete
goods)adalah barang yang digunakan sebagai input dalam menghasilkan
barang akhor(final goods). Perhitungan GDP hanya memasukkan produk
akhir (final goods)dalam perhitungannya. Misalnya jika suatu roti adalah
4
produk akhir maka dalamperhitungan GDP, maka tepung yang digunakan
sebagai input dalam membuatroti tersebut tidak boleh dimasukkan dalam
perhitungan GDP karena jika nilaigandum dan tepung dimasukkan dalam
perhitungan GDP, maka akan terjadiperhitungan ganda terhadap nilai roti
tersebut.Pendekatan nilai tambah (value added) digunakan untuk
menghindari perhitungan. Nilai tambah adalah nilai selisih antara
nilai penjualanperusahaan dengan nilai pembelian bahan mentah serta jasa
dari perusahaan lain.Dimana dalam setiap tahapan produksi untuk
mengahasilkan suatu produk akhir dihitung “value added” dari suatu produk
dan inilah yang dimasukkan dalamperhitungan GDP. Hasil perhitungan
“value added” dari setiap tahapan produksiakan sama dengan nilai produk
akhir dari barang tersebut.
2.3 Definisi Dan Perhitungan Pendapatan Nasional Harga Konstan
Dan Harga Berlaku
PDB ( produk domestic bruto) Riil yaitu total nilai harga barang dan
jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu
(umumnya satu tahun) dan dinilai berdasarkan harga yang berlaku dalam
kurun waktu tertentu. PDB Nominal yaitu total nilai harga barang dan jasa
yang dihasilkan oleh suatu negara dalam kurun waktu tertentu dan dinilai
menurut harga yang berlaku pada saat dilakukan penilaian. Menghitung nilai
hasil PDB dengan menggunakan harga berlaku dapat memberi hasil yang
menyesatkan, karena pengaruh inflasi. Untuk memperoleh gambaran yang
lebih akurat, maka perhitungan PDB sering menggunakan perhitungan
berdasarkan harga konstan. Hasil perhitungan ini menghasilkan nilai
PDB atas harga konstan. Yang dimaksud dengan harga konstan
adalah harga yang dianggap tidak berubah. Untuk memperoleh PDB harga
konstan, kita harus menentukan tahun dasar (based year), yang merupakan
5
tahun di mana perekonomian berada dalam kondisi baik/stabil. Harga barang
pada tahun tersebut kita gunakan sebagai harga konstan. Manfaat dari
perhitungan PDB harga konstan, selain dengan segera dapat mengetahui
apakah perekonomian mengalami pertumbuhan atau tidak, juga dapat
menghitung perubahan harga (inflasi). PDB deflator merupakan rasio antara
PDB nominal dengan PDB riil. PDB deflator berfungsi sebagai pedoman
untuk menentukan tingkat kenaikan atau penurunan harga secara umum
dalam suatu periode tertentu. Adapun persamaan PDB deflator yaitu:
PDB Deflator = PDB Nominal
PDB Riil X 100

2.4 Definisi dan Perhitungan Pendapat Nasional sampai dengan


Pendapatan Siap Pakai
Tujuan perhitungan output maupun pengeluaran dan ukuran-
ukuranagregat lainnya adalah untuk menganalisis dan menentukan kebijakan
ekonomiguna memperbaiki atau meningkatkan kemakmuran rakyat. Beberapa
pengertianyang harus dipelajari berkaitan dengan hal tersebut adalah:
1. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)
Produk Domestik Bruto (PDB) menghitung hasil produksi
suatu perekonomian tanpa memperhatikan siapa pemilik faktor produksi
tersebut. Semua faktor produksi yang beralokasi dalam
perekonomian tersebut output-nya diperhitungkan dalam PDB.
Akibatnya, PDB kurang memberikan gambaran tentang berapa
sebenarnya output yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik
perekonomian domestic.
2. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)

6
Nilai produksi yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi
milik perekonomian disebut sebagai Produk Nasional Bruto (PNB).
Kelemahan perhitungan PDB dapat dikoreksi dengan mengurangkan nilai
produksi yang dihasilkan faktor produksi yang berasal dari luar
perekonomian. Nilaiproduksi yang dihasilkan oleh faktor produksi yang
berada di luar negeri harus ditambahkan. Angka yang dihasilkan dari
penjumlahan dan pengurangan terhadap PDB merupakan Produk Nasional
Bruto (PNB) atau Gross National Product.

PNB = PDB + Pendapatan Faktor Produksi Domestik Di Luar Negeri –


Pembayaran Atas Faktor Produksi Luar Negeri.

3. Produk Nasional Neto (Net National Product)


Sektor perusahaan harus melakukan investasi untuk memproduksi
barang dan jasa. Dalam perhitungan PDB berdasarkan pendekatan
pengeluaran,yang dimasukkan adalah total pengeluaran investasi bruto.
Padahal yang lebih relevan adalah investasi neto, yaitu investasi
bruto dikurang idepresiasi. Karena itu untuk memperoleh gambaran
output yang lebih akurat, maka PNB harus dikurangi depresiasi.
Angka yang dihasilkan merupakan Produk Nasional Neto (PNN).

PNN = PNB – Depresiasi

4. Pendapatan Nasional (National Income)


Angka PN dapat diturunkan dari angka PNN. Untuk mendapatkan
angka PN dari PNN, kita harus mengurangi PNN dengan angka
pajak tidak langsung (PTL) dan menambahkan angka subsidi (S). Pajak
7
tidak langsung harus dikurangkan, karena tidak mencerminkan balas
jasa atas factor produksi. Sedangkan subsidi harus ditambahkan karena
merupakan balasjasa atas faktor produksi, tetapi tidak masuk dalam
perhitungan PNN.

PN = PNN – PTL +S

5. Pendapatan Personal (Personal Income)


Untuk memperoleh angka PP dari PN maka laba perusahaan yang
tidak dibagikan (retained earnings) harus dikurangkan, sebab laba tidak
dibagikan(LTB) merupakan hak perusahaan. Selain LTB,
pembayaran-pembayaranasuransi sosial (PAS) atau social insurance
payments juga harus dikurangkan. Kedua pengurangan ini belum
memberikan informasi yang sebenarnya tentang pendapatan personal.
Sebab pendapatan personal bukan saja diterima karena balas jasa atas
kesediaan bekerja (upah, gaji) ataupun pendapatan nonupah yang
diperoleh dari sektor perusahaan, tetapi juga pendapatan bunga yang
diterima dari pemerintah dan konsumen (PIGK) atau personel interest
income received from government and consumers dan pendapatan non balas
jasa (PNBJ) atau transfer payment to persons.

PP = PN – LTB – PAS +PIGK + PNBJ

6. Pendapatan Personal Disposabel (Disposable Personal Income)


Pendapatan personal Disposabel (PPD) adalah pendapatan personal
yangdapat dipakai oleh individu, baik untuk membiayai konsumsinya

8
maupun untuk ditabung. Besarnya adalah pendapatan personal dikurangi
pajak atas pendapatan personal (PAP) atau personal taxes.

PPD = PP – Pajak

2.5 Kelemahan dan Perbaikan Dari Perhitungan Pendapatan Nasional


1. Perhitungan PDB dan Analisis Kemakmuran
Perhitungan PDB akan memberikan gambaran ringkas tentang tingkat
kemakmuran suatu negara, dengan cara membaginya dengan jumlah
penduduk. Angka tersebut dikenal sebagai angka PDB per kapita. Biasanya
makin tinggi angka PDB per kapita, kemakmuran rakyat dianggap makin
tinggi.
Kelemahan dari pendekatan ini adalah tidak terlalu memerhatikan aspek
distribusi pendapatan. Akibatnya angka PDB per kapita kurang memberikan
gambaran yang lebih rinci tentang kondisi kemakmuran suatu negara.
2. Perhitungan PDB dan masalah kesejahteraan social
Perhitungan PDB maupun PDB perkapita juga dapat digunakan untuk
menganalisis tingkat kesejahteraan sosial suatu masyarakat. Ada hubungan
yang positif antara tingkat PDB per kapita dengan tingkat kesejahteraan
sosial. Makin tinggi PDB per kapita, tingkat kesejahteraan sosial
makin membaik. Hubungan ini dapat dijelaskan dengan menggunakan
logika sederhana. Jika PDB per kapita makin tinggi, maka daya beli
masyarakat,kesempatan kerja serta masa depan perekonomian makin
9
membaik,sehingga gizi, kesehatan, pendidikan, kebebasan memilih
pekerjaan dan masa depan, kondisinya makin meningkat. Hanya saja, logika
di atas baru dapat berjalan bila peningkatan PDB per kapita disertai perbaikan
distribusi pendapatan.
Masalah mendasar dalam perhitungan PDB adalah tidak diperhatikannya
dimensi nonmaterial. Sebab PDB hanya menghitung output yang dianggap
memenuhi kebutuhan fisik/materi yang dapat diukur dengan nilai
uang. PDB tidak menghitung output yang tidak terukur dengan uang,
misalnya ketenangan batin yang diperoleh dengan menyandarkan hidup pada
norma-norma agama/spiritual. Sebab, dalam kenyataannya kebahagiaan
tidak hanya ditentukan oleh tingkat kemakmuran, tetapi juga
ketenangan batin/spiritual.
3. PDB Per Kapita dan Masalah Produktivitas
Sampai batas-batas tertentu, angka PDB per kapita dapat mencerminkan
tingkat produktivitas suatu negara.
Untuk memperoleh perbandingan produktivitas antar negara, ada
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
a. Jumlah dan komposisi penduduk: Bila jumlah penduduk makin
besar,sedangkan komposisinya sebagian besar adalah penduduk
usia kerja(15-64 tahun) dan berpendidikan tinggi (> SLTA), maka
tingkat outpu dan produktivitasnya dapat makin baik.
b. Jumlah dan struktur kesempatan kerja: Jumlah kesempatan kerja yang
makin besar memperbanyak penduduk usia kerja yang dapat terlibat
dalam proses produksi. Tetapi komposisi kerja pun
mempengaruhi tingkat produktivitas.

10
c. Faktor-faktor nonekonomi: Yang tercakup dalam faktor-faktor
nonekonomi antara lain etika kerja, tata nilai, faktor kebudayaan dan
sejarah perkembangan.
4. Penghitungan PDB dan Kegiatan-kegiatan Ekonomi Tak
Tercatat(Underground Economy)
Angka statistik PDB Indonesia yang dilaporkan oleh Badan
Pusat Statistik hanya mencatat kegiatan-kegiatan ekonomi formal.
Karena itu,statistik PDB belum mencerminkan seluruh aktivitas
perekonomian suatu negara. Misalnya, upah pembantu rumah tangga di
Indonesia tidak tercatat dalam statistik PDB. Begitu juga dengan
kegiatan petani buah yang langsung menjual produknya ke pasar.Di
negara-negara berkembang, keterbatasan kemampuan pencatatanlebih
disebabkan oleh kelemahan administratif dan struktur
kegiatanekonomi masih didominasi oleh kegiatan pertanian dan informal.
Tetapi dinegara-negara maju, kebanyakan kegiatan ekonomi yang tak tercatat
bukankarena kelemahan administratif, melainkan karena kegiatan
tersebutmerupakan kegiatan ilegal atau melawan hukum. Padahal, nilai
transaksinyasangat besar. Misalnya, kegiatan penjualan obat bius dan obat-
obat terlaranglainnya.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang
dihasilkan suatu negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh
pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara dalam satu tahun.
Pendapatan nasional memiliki peran yang sangat vital bagi sebuah
negara, karena pendapatan nasional merupakan salah satu tolak ukur
keberhasilan perekonomian suatu negara. Dengan pendapatan nasional, akan
terlihat tingkat kemakmuran suatu negara, semakin tinggi pendapatan
nasional suatu Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat
kesejahteraan rakyatnya. Ukuran yang paling luas dari total output dalam
perekonomian adalah gross domestic product (Produk Domestik Bruto). GDP
adalah indikator tingkat pertumbuhan ekonomi di suatu Negara.
Perhitungan terjadi ketika dalam perhitungan produk domestic bruto (GDP
dalam bahasa inggris gross domestic product ) memasukkan nilai produk antara
dalam perhitungan GDP. Barang antara (intermediete goods) adalah barang yang
digunakan sebagai input dalam menghasilkan barang akhor(final goods). . Nilai
tambah adalah nilai selisih antara nilai penjualan perusahaan dengan nilai
pembelian bahan mentah serta jasa dari perusahaan lain.
PDB ( produk domestic bruto) Riil yaitu total nilai harga barang dan jasa
yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu (umumnya satu
tahun) dan dinilai berdasarkan harga yang berlaku dalam kurun waktu tertentu.
PDB Nominal yaitu total nilai harga barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu
negara dalam kurun waktu tertentu dan dinilai menurut harga yang berlaku pada
saat dilakukan penilaian.
12
Tujuan perhitungan output maupun pengeluaran dan ukuran-ukuran
agregat lainnya adalah untuk menganalisis dan menentukan kebijakan
ekonomiguna memperbaiki atau meningkatkan kemakmuran rakyat. Beberapa
pengertianyang harus dipelajari berkaitan dengan hal tersebut adalah Produk
Domestik Bruto (Gross Domestic Product), Produk Nasional Bruto (Gross
National Product), Produk Nasional Neto (Net National Product), Pendapatan
Nasional (National Income), Pendapatan Personal (Personal Income), Pendapatan
Personal Disposabel (Disposable Personal Income).

13
DAFTAR PUSTAKA

Kurnianto, Adi. 2015. “ Konsep dan Metode Perhitungan Pendapatan Nasonal”.


https://superkurnia.wordpress.com/2015/12/18/konsep-dan-metode-perhitungan-
pendapatan-nasional/ diakses pada tanggal 9 Februari 2022 pukul 17.00

Mankiw N, Gregory, dkk. 2012. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta:

Rauf, Fatmi. 2020. “ Pendapatan Nasional: Pengertian, Manfaat, dan Contoh”.


https://blog.edukasystem.com/pendapatan-nasional/. diakses pada tanggal 9
Februari 2022 pukul 17.00

Salemba Empat.Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung. 2003. Teori


Ekonomi Makro. Jakarta :LPFE Universitas Indonesia.

Samuelson, Paul A. dan William D. Nordhaus. 2003. Economics. 17 th Edition.


Jakarta :Erlangga.

Widiyani, Rosmha. 2021. “ Pendapatan Nasional: Pengetian, Komponen, dan


Rumus Cara Menghitungnya”.
https://www.detik.com/edu/sekolah/d-5352778/pendapatan-nasional-pengertian-
komponen-dan-rumus-cara-menghitungnya/. diakses pada tanggal 9 Februari
2022 pukul 17.00

14

Anda mungkin juga menyukai