Skenario Kelompok 1

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Skenario

Pada hari kamis tanggal 28 mei 2015 sekitar pukul 19.00 WIB ada 2 orang pasien masuk UGD dengan
keluhan yang berbeda. Pasien pertama bernama bapak tatang Sumarya berumur 45 tahun mengeluh
kesakitan di daerah lengan setelah di

periksa ternyata bapak tatang mengalami cedera lengan karena bapak tatang terjatuh

dari angkot pada saat akan turun dari angkot. Dan pasien kedua bernma ibu Wewen

Maudi berumur 30 tahun mengalami sesak nafas.

`suara sirine…

Di ruang UGD

Bapak Tatang : “ aduhhh aduhh aduhhh sakittt aduhh aduhhh sakitttt..”

Perawat :” oh iya bapak sebentar ya pak saya liat dulu, saya cek dulu. (cek tanda tanda vital)

Pasien kedua masuk..

Ibu Wewen :” hhhh hhhh hhh hhh hhhh hhh hh”

Perawat Wewen:” (mengecek TTV)”

Perawat 2 :” memasang oksigen

Bapak Tatang :” astagfirulloh ini tuh bagaimana sih kerjanya? Saya duluan yang kesini dari tadi saya
tidak ditangani dan malah mengurusi pasien baru? Saya disini juga bayar, berapa uang yang harus
saya bayar biar saya ditangani?.. aduh aduh aduh sakittt.

Perawat 2:” bapa sabar ya kami menangani pasien yang..”

Bapak Tatang:” ahh udah lah emang kalian ga becus kerjanya.udah tau ini tangan saya sakit tapi
malah ga di tangani.

Perawat 2 :” iya pak saya paham tapi bapa mohon untuk sabar sebentar. Karena kami harus
mendahulukan pasien ini, karena pasien ini membutuhkan pertolongan segera jika tidak pasien ini
akan kehilangan nyawanya. Jadi kami mohon bapa bersabar sebentar Kemudian perawat 1 dan 2
menangani ibu wewen sampai keadaan nya stabil dan bapak tatang ditangani juga lukanya. Setelah
itu hasil diagnose ibu wewen dari dokterkeluar ternyata ibu wewen mengalami penyakit obstruksi
paru dan perawat akan memberitahukan diagnose dokter tersebut kepada ibu wewen

Perawat: “ assalamualaikum ibu selamat siang, masih ingagt dengan saya?

Ibu wewen: ” waalaikumsalam, siang sus masih ingat ko sus.”

Perawat:” ibu boleh saya duduk disini?”

Ibu wewen: “ iyah silahkan sus.”

Perawat: “ ibu sekarang apa kabaranya?”

Ibu wewen:” alhamdulilah baik sus”

Perawat:” bagaimana bu suka sesek sesek lagi ga bu?


Ibu wewen:” ya gitu sus kalo malem malem suka rada sesek”

Perawat: “ oh gitu ya bu, ibu sejak kapan punya penyakit asma?”

Ibu wewen:” sejak saya SMA sus”

Perawat: “ oh dari SMA, sebelumnya keluarga ibu ada yang asma juga

Ibu wewen:” iya ada, ibu saya punya asma juga.”

Perawat:” ohh ibu nya ya bu, ibu maaf sebelumnya apakah ibu seorrang perokok?”

Ibu wewen: “ engga sus, engga merokok”.

Perawat: “oh begitu bu , tindakan ibu sudah tepat,. Lalu ibu jika sesek apa yang ibu lakukan?”

Ibu wewen:”iya saya kalo sesek pasti pakai inhaler “

Perawat:” apakah ibu selalu menggunakan inhaler?”

Ibu wewen: “iya saya selalu menggunakan inhaler, soalnya takut tambah parah seseknya. Tindakan
saya sudah benar kan?”

Perawat: “oh ibu sudah kebiasaan ya ? saya luruskan ya bu mengensi penggunaan inhaler.
Sebenarnya jika ibu menggunakan inhaler terus menerus itu akan menyebabkan asma yang diderita
kebal terhadap inhaler tersebut, karena sudah terbiasa dengan inhaler . lalu tidak selamanya inhaler
itu dapat melebarkan saluran napas ibu .

Ibu wewen: “oh begitu ya sus pantas saja tadi saya saat sesat napas inhaler itu tidak berpengaruh
terhadap asma saya lalu jadi saya dibawa ke UGD. terus keadaan saya sekarang bagaimana karena
saya merasa jika asma yang saya alami sudah tidak seperti dulu lagi”

Perawat: “ini yang saya akan sampai kan pada ibu sebenernya asma ibu sekarang berada pada tahap
PPOK yaitu penyumbatan saluran napas jadi ada yang menyumbat salular pernapsan ibu .”

Ibu wewen:” oh itu berbahaya atau tidak sus?”

Perawat : “ kalau dibilang itu bahaya jika ibu tidak melakukan pengobatan”

Ibu wewen:”yasudah kalau begitu saya akan melakukan pengobatan “

Perawat: “begitu ya bu bagus sekali keputusan ibu , kalau begitu saya pamit dulu ya bu“

Anda mungkin juga menyukai