Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
Dosen pengampu:
AFRIZAL, SKM, M.Kes
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIkes MERCUBAKTIJAYA PADANG
TA 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Pendidikan kesehatan yang dikenal dengan promosi kesehatan
adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan kemauan (willingness)
dan kemampuan (ability) masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan. Tujuan promosi kesehatan bukan sekedar
menyampaikan pesan-pesan atau informasi-informasi kesehatan agar
masyarakat mengetahui dan berperilaku hidup sehat, tetapi juga
bagaimana mampu memelihara dan meningakatkan kesehatannya.
Upaya memecahkan masalah kesehatan ditujukan atau diarahkan
kepada faktor perilaku dan faktor non perilaku (lingkungan dan
pelayanan). Pendekatan terhadap faktor perilaku adalah promosi atau
pendidikan kesehatan. Sedangkan, pendekatan terhadap faktor non
perilaku adalah dengan perbaikan lingkungan fisik dan peningkatan
lingkungan SosBud, serta peningkatan pelayanan kesehatan.
Makalah ini dapat membantu pembaca untuk dapat mengetahui
konsep-konsep promosi kesehatan baik ditingakat penentu kebijakan
maupun pelaksana lapangan. Selain itu, makalah ini dapat
menembah kepustakaan kesehatan masyarakat dan promosi atau
pendidikan kesehatan yang masih kurang.
Kami telah berusaha mempelajari konsep promosi kesehatan dari
sumber-sumber seperti, dari buku maupun internet. Namun, tidak
menutup kemungkinan masih adanya kekurangan maupun kesalahan,
maka kami sangat memerlukan saran dan kritik pembaca ataupun
dosen pengampu.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan
pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan,
pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.
Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan
bangssa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu
pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja
dan ketenteraman hidup.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan
untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk
terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh
masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama.
Salah satu usaha pemerintah dalam menyadarkan masyarakat
tentang hidup sehat dan pelaksanaanya bagaimana cara hidup sehat
adalah dengan cara melakukan pendidikan kesehatan yang tidak
hanya didapat dibangku sekolah tapi juga bisa dilakukan dengan cara
penyuluhan oleh tim medis. Yang biasa disebut dengan promosi
kesehatan ataupun penyuluhan kesehatan.
Mengingat tugas kita sebgai tim medis adalah salah satunya
memperkanalkan bagaimana cara hidup sehat dengan masyarakat
maka didalam makalah ini kami akan membahas tentang “Promosi
Kesehatan”
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional. Dalam konstitusi Organisasi Kesehatan
Dunia tahun 1948 disepakati antara lain bahwa diperolehnya derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya adalah hak yang fundamental bagi
setiap orang tanpa membedakan ras, agama, politik yang dianut dan
tingkat sosial ekonominya. Program pembangunan kesehatan yang
dilaksanakan telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat secara cukup bermakna, walaupun masih dijumpai
berbagai masalah dan hambatan yang akan mempengaruhi
pelaksanaan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu diperlukan
adanya reformasi di bidang kesehatan untuk mengatasi ketimpangan
hasil pembangunan kesehatan antar daerah dan antar golongan,
derajat kesehatan yang masih tertinggal dibandingkan dengan
negara-negara tetangga dan kurangnya kemandirian dalam
pembangunan kesehatan. Reformasi di bidang kesehatan perlu
dilakukan mengingat lima fenomena yang berpengaruh terhadap
pembangunan kesehatan. Pertama, perubahan pada dinamika
kependudukan. Kedua, Temuan-temuan ilmu dan teknologi
kedokteran. Ketiga, Tantangan global sebagai akibat dari kebijakan
perdagangan bebas, revolusi informasi, telekomunikasi dan
transportasi. Keempat, Perubahan lingkungan .Kelima,Demokratisasi.
Perubahan pemahaman konsep akan sehat dan sakit serta semakin
maju IPTEK dengan informasi tentang determinan penyebab penyakit
telah menggugurkan paradigma pembangunan kesehatan yang lama
yang mengutamakan pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif dan
rehabilitatif.
Paradigma pembangunan kesehatan yang baru yaitu
Paradigma Sehat merupakan upaya untuk lebih meningkatkan
kesehatan masyarakat yang bersifat proaktif. Paradigma sehat
sebagai model pembangunan kesehatan yang dalam jangka panjang
diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk mandiri dalam
menjaga kesehatan melalui kesadaran yang lebih tinggi pada
pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan
preventif.Dalam Indonesia Sehat 2010, lingkungan yang diharapkan
adalah yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu
lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi
lingkungan yang memadai, pemukiman yang sehat, perencanaan
kawasan yang berwawasan kesehatan serta terwujudnya kehidupan
masyarakat yang saling tolong menolong. Perilaku masyarakat
Indonesia Sehat 2010 yang diharapkan adalah yang bersifat proaktif
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko
terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta
berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Dalam
Piagam Ottawa disebutkan bahwa promosi kesehatan adalah proses
yang memungkinkan orang-orang untuk mengontrol dan
meningkatkan kesehatan mereka (Health promotion is the process of
enabling people to increase control over, and to improve, their health,
WHO, 1986). Jadi, tujuan akhir promosi kesehatan adalah kesadaran
di dalam diri orang-orang tentang pentingnya kesehatan bagi mereka
sehingga mereka sendirilah yang akan melakukan usaha-usaha untuk
menyehatkan diri mereka.Untuk mencapai derajat kesehatan yang
sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial, individu atau kelompok
harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasi-aspirasinya untuk
memenuhi kebutuhannya dan agar mampu mengubah atau
mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, dan
sebagainya).
Kesehatan adalah sebuah konsep positif yang
menitikberatkan sumber daya pada pribadi dan masyarakat
sebagaimana halnya pada kapasitas fisik. Untuk itu, promosi
kesehatan tidak hanya merupakan tanggung jawab dari sektor
kesehatan, akan tetapi jauh melampaui gaya hidup secara sehat
untuk kesejahteraan (WHO,1986). Penyelenggaraan promosi
kesehatan dilakukan dengan mengombinasikan berbagai strategi
yang tidak hanya melibatkan sektor kesehatan belaka, melainkan
lewat kerjasama dan koordinasi segenap unsur dalam masyarakat.
Hal ini didasari pemikiran bahwa promosi kesehatan adalah suatu
filosofi umum yang menitikberatkan pada gagasan bahwa kesehatan
yang baik merupakan usaha individu sekaligus kolektif (Taylor, 2003).
B. RumusanMasalah
1. Apadefinisidaripromosikesehatan?
2. Bagaimanasejarahpromosikesehatan?
3. Apavisidanmisipromosikesehatan?
4. Apatujuandaripromosikesehatan?
5. Siapasaja target promosikesehatan?
6. Bagaimanalingkuphubunganpromosikesehatan?
7. Bagaimanapengaruhdanperubahanfaktorperilaku?
8. Bagaimana proses perubahanperilaku?
C. Tujuan
1. Mahasisiwamampumemahamidefinisidaripromosikesehatan.
2. Mahasiswamampumenjelaskanbagaimanasejarahdaripromosi
kesehatan.
3. Mahasiswamampumengertivisidanmisipromosikesehatan.
4. Mahasiswamampumemahamitujuandaripromosikesehatan.
5. Mahasiswamampumengertisiapasaja target
promosikesehatan.
6. Mahasiswamampumengetahuilingkuphubunganpromosikeseh
atan.
7. Mahasiswamampumengetahuipengaruhdanperubahanfaktorpe
rilaku.
8. Mahasiswamampumenjelaskan proses perubahanperilaku.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Teori S-O-R:
Apabila terjadi stimulus dari luar yang lebih kuat, maka dalam diri orang
tersebut akan terjadi ketidak seimbangan (dissonance).
Dissonance:---------------------------------------------------
• Perubahan perilaku terjadi karena adanya kebutuhan. Oleh sebab itu stimulus
atau obyek perilaku harus sesuai dengan kebutuhan orang (subyek).
c) Perilaku sebagai penerima obyek dan pemberi arti obyek (respons terhadap
gejala sosial)
Proses PerubahanPerilaku
Tujuanpromosikesehatanadalah
mempengaruhiperilaku,
sehinggapemahamantentangprosesperubahanperilakumenjadisangatpenting agar
strategipromosikesehatanberhasil.Padaintinyapromosikesehatanadalah
prosesmengomunikasikan
kesehatanyangdidefinisikansebagaimodifikasiperilakumanusiasertafaktor-faktorsosial yang
berkaitandenganperilaku, yang
secaralangsungmaupuntidaklangsungmempromosikankesehatan,mencegahpenyakitataume
lindungiindividu-individuterhadapbahaya. Kegiatanpromosikesehatansangatdipengaruhioleh
komunikasi
,
psikologi
,
danberbagaiilmuyangberhubungandenganperilaku.Tugasutamapraktisipromosikesehatanada
lahmemotivasi orang agar memilkiperilakuyangmendukung status kesehatan. Ada
empatfaktor yang mempengaruhikualitashidupsehatyaitumotivasi,
kemampuan ,persepsidankepribadian. Motivasiadalahsuatukekuatanyangmendorong orang
berperilakutertentu.Kemampuanmenunjukkankapasitasseseorang.Persepsiadalahbagaiman
aseseorangmenafsirkaninformasisecaraseksama, sehinggaperilakunyasesuaidengan yang
diinginkan, sedangkankepribadianadalahkarakteristik seseorang yang meliputipengetahuan,
sikap, keterampilandankemauan.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui proses pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama
masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan
kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi social budaya
setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan
manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar
dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari
kata Yunani ethos yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan
ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik.
HUBUNGAN DENGAN KLIEN
Tenaga kesehatan masyarakat berhubungan erat dengan klien/masyarakat.
Hal ini ditunjukkan dengan pentingnya peran tenaga kesehatan masyarakat
dalam merubah perilaku masyarakat menuju hidup bersih dan sehat.
Program promosi perilaku hidup bersih dan sehat yang biasa dikenal
PHBS/Promosi Higiene merupakan pendekatan terencana untuk mencegah
penyakit menular yang lain melaui pengadopsian perubahan perilaku oleh
masyarakat luas. Program ini dimulai dengan apa yang diketahui, diinginkan dan
dilakukan masyarakat setempat dan mengembangkan program berdasarkan
informasi tersebut (Curtis V dkk, 1997; UNICEF, WHO. Bersih, Sehat dan
Sejahtera).
Program promosi PHBS harus dilakukan secara profesional oleh individu dan
kelompok yang mempunyai kemampuan dan komitmen terhadap kesehatan
masyarakat serta memahami tentang lingkungan dan mampu melaksanakan
komunikasi, edukasi dan menyampaikan informasi secara tepat dan benar yang
sekarang disebut dengan promosi kesehatan. Tenaga kesehatan masyarakat
diharapkan mampu mengambil bagian dalam promosi PHBS sehingga dapat
melakukan perubahan perilaku masyarakat untuk hidup berdasarkan PHBS.
Tenaga kesehatan masyarakat telah mempunyai bekal yang cukup untuk
dikembangkan dan pada waktunya disumbangkan kepada masyarakat dimana
mereka bekerja.
KEPEDULIAN DENGAN DETERMINAN SOSIAL DAN HUBUNGANNYA
DENGAN KESEHATAN
Perilaku adalah resultan antar stimulus (faktor eksternal) dengan respons
(faktor internal) dalam subjek atau orang yang berperilaku tersebut. Perilaku
seseorang atau subjek dipengaruhi atau ditentukan oleh faktor – faktor baik dari
dalam maupun dari luar subjek. Faktor yang menentukan atau membentuk
perilaku ini disebut determinan. Dalam bidang perilaku kesehatan ada 3 teori
yang sering menjadi acuan dalam penelitian – penelitian kesehatan yaitu :
Teori Lawrence Green
Ada 2 determinan masalah kesehatan tersebut yaitu Behavioral factor (faktor
perilaku) dan Non Behavioral factor (faktor non perilaku). Dan faktor tersebut
ditentukan oleh 3 faktor utama yaitu :
Faktor – faktor predisposisi, yaitu faktor – faktor yang mempermudah atau
mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara lain pengetahuan, sikap,
keyakinan, kepercayaan, nilai – nilai, tradisi dan sebagainya.
Faktor – faktor pemungkin, yaitu faktor – faktor yang memungkinkan atau yang
memfasilitasi perilaku atau tindakan.
Faktor – faktor penguat, yaitu faktor- faktor yang mendorong atau memperkuat
terjadinya perilaku.
2. Teori Snehandu B.Karr
Mengidentifikasi adanya 5 determinan perilaku, yaitu :
a. Adanya niat (intention) seseorang untuk bertindak sehubungan dengan
objek atau stimulus diluar dirinya.
b. Adany dukungan dari masyarakat sekitar (social support)
c. Terjangkaunya informasi, yaitu tersedianya informasi – informasi terkait
dengan tindakan yang akan di ambil oleh seseorang
d. Adanya otonomi atau kebebasan pribadi untuk mengambil keputusan
e. Adanya kondisi dan situasi yang memuingkinkan
Teori WHO
Ada 4 determinan yaitu :
a. Pemikiran dan perasaan yaitu merupakan modal awal untuk bertindak
atauberperilaku
b. Adanya acuan atau referensi dari seseorang atau pribadi yang dipercayai
c. Sumber daya yang tersedia merupakan pendukung untuk terjadinya
perilaku seseorang atau masyarakat
d. Sosio budaya merupakan faktor eksternal untuk terbentuknya perilaku
seseorang.
B. SARAN
1. Perawat
Dalam melakukan promosi kesehatan perawat harus menjaga hubungan
dengan klien, agar isi dari promosi kesehatan yang disampaikan dapat diterima
dan diterapkan oleh klien.
2. Klien
Dalam menerima promosi kesehatan klien harus berperan dalam menentukan
keputusan untuk dirinya sendiri
DAFTAR PUSTAKA
D.J., M. H. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.