Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN FARMAKOLOGI DISKUSI TENTANG ANESTESI LOKAL KELOMPOK 2

DOSEN

drg. Ani Subekti, Sp KGA, MDSc.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3

1.Printa Diva Elrinda ( P1337425121056)

2.

3. Putri Rahma Cahyani (P1337425121058)

4. Nanda Kusumawardani(P1337425121059)

5. Caesaryco Putra wijaya (P1337425121060)

6. Aziz Hidayat (P1337425121061)

7. Daffa Luthfi Al Zayyan (P1337425121062)

8. Sholkhan Dwi P (P133425121063)

9. Elsa Aulia Fitriyanti (P1337425121064)


10. khusein Malik Aziz (P1337425121065)

11. Berliana Surya Paramita (P1337425121066)

12. Rizka Aziziyah Ariani (P1337425121067)

13. Fatwa Amanah (P1337425121068)

14. Umi Miftakhuljannah ( P1337425121069 )

15. Dinda Ardini Larasati

16. Rafiana Puspita Alvia S ( P1337425121071 )

17. Ita Nifani (P1337425121072)

18. Nurul Patehatun (P1337425121073)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG JURUSAN KESEHATAN

GIGI PRODI DIPLOMA TIGA KESEHATAN GIGI

A. Pengertian Anestesi lokal

Anestesi lokal adalah obat yang disuntikkan pada jaringan agar mati rasa. Anestesi lokal

menghentikan kerja saraf untuk sementara sehingga Anda tidak merasakan sakit. Bentuk

paling sederhana dari anestesi lokal adalah dengan menyuntikkan anestesi hanya pada

bagian di mana operasi akan dilakukan. Dapat juga dilakukan pada seluruh saraf pada

lengan atau kaki (nerve block).


B. Macam Macam Bahan Anestesi Lokal

1.Kokain

2.Prokain

3.Kloroprokain

4.Tetrakain

5.Benzokain

6.lidokain

7.Mepivakain

8.Prilokain

9.Bupivakain

10 Etidokain

11.Artikain hidroklorida

Obat anastesi jika secara kimiawi dibagi menjadi 2 golongan besar :

*1. Ester*

a.kokain

b.prokain

c.kloroprokain

d.tetrakain

e.benzokain

*2.Amida*

a.lidokain

b.mepivakain

c.bupivakain
d.prilokain

e.etidokain

f.artikain

Obat anestesi secara klinis dibedakan berdasarkan :

1. potensi dan lama kerja

2. Mula kerja

C.Cara pemberian anestesi lokal dikedokteran gigi

Secara umum cara kerja anastesi lokal yaitu memblokir rasa sakit pada area tubuh ,dalam

pemberian anastesi lokal harus memperkirakan dosis yang aman.

Obat-obatan yang diberikan dapat diberikan dengan cara disuntik, disemprot, atau dioleskan

pada area tubuh. Jenis dan dosis obat tergantung pada usia, berat badan, alergi, bagian tubuh

yang akan dioperasi, dan kondisi medis yang dialami pasien.Setelah dokter memberikan obat

anestesi, pasien akan mulai mati rasa pada area tubuh tersebut. Operasi tidak akan dimulai

hingga dokter yakin bahwa pasien sudah mati rasa dan tidak akan merasa nyeri.Tergantung pada

jenis operasi dan kecemasan pasien, dokter mungkin akan memberikan obat sedatif yang dapat

menenangkan dan mengurangi kecemasan pasien. Dokter akan memantau kadar oksigen dalam

darah dengan menggunakan alat yang dipasang pada jari. Bila diperlukan, selang akan dipasang

di hidung untuk memberi tambahan oksigen.

D.Alat yang dibutuhkan saat pemberian anestesi lokal

1.syringe 3 ml atau aspirating syringe dental

2. Jarum 25 – 27 G

3. Sarung tangan non-steril


4. Kasa

5. Aplikator dengan ujung kapas ( untuk mengoleskan anastesi topikal yang

berbentuk gel)

6. Pencahayaan yang cukup

7. Anestesi topikal dan local

8. Antiseptik untuk mulut,dapat menggunakan salah satu antiseptik berikut :

• Hidrogen peroksida ( H202)

• Klorheksidin dengan etanol

• Povidon iodin ( betadin)

•klorheksidin

E.Cara pemberian anestesi lokal

1. Prosedur blok saraf maksila

a. Infiltrasi / injeksi supraperiosteal

b. Blok safar alveolar anterior superior ( anterior superior alveolar / ASA)

c. Blok saraf alveolar superior posterior ( posterior superior alveolar / PSA)

d. Blok saraf alveolar superior tengah ( middle superior alveolar / MSA)

e. Blok saraf infraorbita

f. Blok saraf palatina mayor

2. Prosedur blok saraf mandibula

a. Blok saraf alveolar inferior ( inverior alveolar nerve / IAN)


b. Blok saraf mental

c. Blok saraf lingual

d. Blok saraf bukal

F.Efek samping obat anestesi lokal

1.Rasa nyeri, ruam, serta pendarahan ringan di area suntikan.

2.Sakit kepala.

3.Pusing.

4.Kelelahan.

5.Mati rasa pada area yang disuntik.

6.Kedutan pada jaringan otot.

7.Penglihatan kabur.

G. Diskusi

PERTANYAAN :

1. Dalam melakukan tindakan pencabutan, pemberian anestesi dilakukan untuk mencegah

terjadinya rasa sakit pada pasien dan menunjang keberhasilan tindakan pencabutan. Apakan

dalam pelaksanaannya pemberian anestesi lokal bisa gagal bekerja secara efektif? Dan jika iya

apa penyebabnya? (Fatwa Amanah NIM P1337425121068)


2.Frekuensi yg dirasakan pada saat mengalami efek samping dari bius lokal berapa lama? (Nanda

Kusumawardani NIM P1337425121059)

3. Apa potensi dari kekurangan lidokain dan berapa lama reaksi lidokain untuk obat anestesi

lokal? (Daffa Luthfi Al Zayyan NIM P1337425121062)

4.Pada dosis efektif yang sebanding, bupivakain lebih Kardiotoksik dari pada lidokain. Jelaskan

bagaimana hal tersebut terjadi ? (Rizka Aziziyah Ariani NIM P1337425121067)

5.Mengapa anestesi lokal dibutuhkan untuk pasien yang menjalani operasi kecil (minor)(Putri

Rahma Cahyani NIM P1337425121058)

JAWABAN :

1. Ya, pemberian anestesi bisa saja gagal bekerja secara efektif. Hal tersebut pastinya

menyebabkan rasa tidak nyaman pada pasien sehingga menimbulkan hambatan saat tindakan

pencabutan. Dan hal itu pula biasanya disebabkan karena beberapa hal diantaranya penentuan

dosis anestesi lokal yang kurang tepat dan kemungkinan adanya pengaruh inflamasi pada apeks

gigi sehingga mempengaruhi kerja agen anestesi.

2.

3.Kekurangan dari lidokain memiliki potensi menyebabkan vasodilatasi ketika diinjeksikan pada

mukosa dan kulit sehingga penggunaan epinefrin diperlukan.Lama reaksi lidokain untuk obat

anestesi lokal apabila diberikan secara intravena, onset kerja adalah 45-90 detik, dengan durasi

10-20 menit. Apabila digunakan secara infiltrasi pada jaringan, onset kerja 1-5 menit. Onset

kerja lidocaine jeli adalah < 5 menit dengan durasi 20-30 menit.
4.Lidokain dan bupivakain, keduanya menghambat Saluran Na+ jantung (cardiac Na+ channels)

selama sistolik. Namun bupivakain Terdisosiasi jauh lebih lambat daripada lidokain selama

diastolic, sehingga ada fraksi Yang cukup besar tetap terhambat pada akhir diastolik.

5. Karena anestesi lokal dapat memblokir sementara rasa nyeri dan membuat area tubuh tertentu

mati rasa selama tindakan medis dilakukan. Pasien yang menerima anestesi lokal akan tetap

sadar dan mungkin merasakan sedikit tekanan selama operasi dilakukan, namun tidak akan

merasa nyeri sama sekali. Seperti pada saat pencabutan gigi graham bungsu diberikan melalui

suntikan pada lokasi sekitar gigi, membuat pasien tetap tersadar tanpa harus merasa sakit dan

ngilu selama pemeriksaan

KESIMPULAN

Berdasarkan dari laporan tersebut,dapat disimpulkan :

1. Anestesi lokal adalah yang digunakan untuk mencegah rasa nyeri dengan memblokir konduksi

sepanjang serabut saraf secara reversible.

2. Anestesi lokal menekan jaringan lain yang dapat dieksitasi bila konsentrasi nya dalam darah

yang tinggi, manun sistemik utamanya mencangkup sistem saraf.

3. Anestesi lokal umumnya bersifat tergantung pemakaian ( use dependent ) artinya derajat blok

proporsional terhadap kecepatan stimulasi saraf.

DAFTAR PUSTAKA

https://hellosehat.com/sehat/operasi/anestesi-lokal/

http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-15-anestesia/152-anestetik-lokal/lidokain-lignokain
https://www.sehatq.com/tindakan-medis/anestesi-lokal

https://www.alomedika.com/tindakan-medis/gigi-dan-mulut/blok-saraf-oral/teknik

https://www.alodokter.com/kenali-macam-macam-anestesi-dan-efek-sampingnya

Anda mungkin juga menyukai