Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MIKROSKOPIK

OLEH :

NAMA : JUMIATI DATU

NIM : NH0520032

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NANI HASANUDDIN

MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat
dan anugerah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul
MIKROSKOPIK tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas kelompok dan
untuk menambah wawasan atau pengetahuan baik kepada penulis maupun bagi para
pembaca.

Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna oleh karna itu kritik dan
saran dari pembaca sangat diperlukan penulis untuk mengembangkan makalah ini
agar kedepannya bisa lebih baik lagi . penulis juga mengucapkan trimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini sehingga boleh
selesai tepat pada waktunya.

Makassar, 1 Februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

SAMPUL...................................................................................................................

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

I.1 LATAR BELAKANG............................................................................

I.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................

I.3 TUJUAN..................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................

II.1 PENGERTIAN MIKROSKOPIK.......................................................

II.2 JENIS-JENIS MIKROSKOPIK..........................................................

II.3 BAGIAN MIKROSKOPIK..................................................................

BAB III PENUTUP..................................................................................................

III.1 KESIMPULAN....................................................................................

III.2 SARAN.................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Farmakognosi merupakan ilmu yang mempelajari tentang obat,


terutama obat yang berasal dari bahan alam. Sumber bahan alam yang
banyak digunakan dan dikaji sebagai obat adalah tumbuhan. Penggunaan
obat berbasis tumbuhan merupakan pendekatan populer di dunia
kesehatan yang telah berlangsung lama, terutama di Indonesia.

Praktikum Farmakognosi bertujuan memberikan kesempatan


sebanyak-banyaknya kepada para mahasiswa (praktikan) untuk
mempelajari struktur morfologis, anatomis tumbuhan dan juga prosedur
identifikasi simplisia tanaman secara makroskopis dan makroskopis serta
secara kimia untuk mengetahui konstituen yang terkandung di dalamnya.
Pada modul, materi simplisia yang dipraktikumkan terbatas hanya
beberapa tanaman Indonesia yang umum dan terkenal digunakan sebagai
obat tradisional. Sedangkan prosedur identifikasi kimia pada simplisia
tumbuhan berfokus pada identifikasi kualitatif. Selain itu, ditambahkan
pula sedikit prosedur sederhana terkait penetapan parameter syarat mutu
ekstrak.

Untuk mengetahui kebenaran dan mutu obat tradisional termasuk


simplisia, maka dilakukan analisis yang meliputi analisis kuantitatif dan
kualitatif. Analisis kuantitatif terdiri atas pengujian organoleptik,
pengujian makroskopik, dan pengujian mikroskopik (Dewi, 2012)
Mikroskopik pada umumnya meliputi pemeriksaan irisan bahan
atau serbuk dan pemeriksaan anatomi jaringan itu sendiri. Kandungan sel
dapat langsung dilihat di bawah mikroskop atau dilakukan pewarnaan.
Sedangkan untuk pemeriksaan anatomi jaringan dapat dilakukan setelah
penetesan pelarut tertentu, seperti kloralhidrat yang berfungsi untuk
menghilangkan kandungan sel seperti amilum dan protein sehingga akan
dapat terlihat jelas di bawah mikroskop (Djauhari, 2012).

I.2 RUMUSAN MASALAH

a. Apakah pengertian dari mikroskopik

b. Apa saja jenis mikroskopik

c. Apa saja bagian mikroskopik

I.3 TUJUAN

a. Menjelaskan pengertian mikroskopik

b. Menjelaskan jenis mikroskopik

c. Menjelaskan bagian mikroskopik


BAB II

PEMBAHASAN

I.1 PENGERTIAN MIKROSKOPIK

Mikroskop adalah suatu benda yang sangat berguna untuk


mengamati benda- benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.
Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri.
Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa
objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik
objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif
biasanya dipasang pada roda berputar, yang disebut gagang putar. Setiap lensa
objektif dapat diputar ke tempat yang sesuai dengan perbesaran yang diinginkan.
Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan
bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan
nyata tadi diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita
lihat.

II.2 JENIS MIKROSKOPIK

Mikroskop dapat terbagi menjadi 7 macam, yaitu

1. Mikroskop Cahaya/Mikroskop Analog

Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme Mikroskop cahaya


memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop memeiliki kaki yang
berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki
tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor.
Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung
mikroskop.Lensa okuler pada mikroskop bias membentuk bayangan tunggal
(monokuler) atau ganda (binikuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat
dudukan lensa obektif yang bias dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah
tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat.
Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk
menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain. Mikroskop cahaya ada dua
jenis, yaitu mikroskop monokuler dan mikroskop binokuler. Kedua mikroskop
ini pada dasarnya sama saja, hanya pada mikroskop binokuler, terdapat dua
lensa okuler segambar Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih
barasal dari sinar matahari yang dipantulkan oleh suatu cermin dataar ataupun
cukung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin in akan mengarahkan
cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah
dilengkapai lampu sebagai pengganti cahaya matahari. Lensa objektif bekerja
dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan
bagian renik yang akan menentukan daya pisah specimen, sehingga mampu
menunjukkan struktur renik yang berdekatan

2. Mikroskop Stereo

Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa


digunakan untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo
memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop
ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hamper
sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa
objektif.

3. Mikroskop Elektron

Mikroskop elektorn adalah sebuah mikroskop yang mampu


melakuakan peambesaran obyek sampai duajuta kali, yang menggunakan
elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan
tampilan gambar serta memiliki kemampuan p[embesaran objek serta resolusi
yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini
menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro maknetikmyang
lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.

4. Mikroskop Ultraviolet

Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop


ultraviolet. Karena cahaaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang
lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra
violet untuk pecahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat
daripada mikroskop biasa. Batas daya pisah lalu menjadium. Karena cahaya
ultra violet tak dapat di;lihat oleh nata manusia, bayangan benda harus
direkam pada piringan peka cahaya9photografi Plate). Mikroskop ini
menggunakan lensa kuasa, dan mikroskop ini terlalu rumit serta mahal untuk
dalam pekerjaan sehari-hari.

5. Mikroskop Flourescene

Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing


atau Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam
teknk ini protein antibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat
terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi
Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akanan terjadi
apabila antigen yang dimaksut ada dan dilihat oleh antibody yang ditandai
dengan pewarna pendar.

6. Mikroskop Medan Gelap

Mikroskop medan gelap digunakan untuk mengamati bakteri hidup


khususnya bakteri yang begitu tipis yang hamper mendekai batas daya
mikrskop majemuk. Mikroskop medan-Gelap berbeda dengan mikroskop
cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor khusus yang dapat
membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya
dari kerucut hampa ini dipantulkan dengan sudut yang lebih kecil dari bagian
atas gelas preparat.

7. Mikroskop Fase Kontras

Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam keadaan


alamiahnya.Namun agak sulit mengamati benda hidup tanpa diberi warna
dalam keadan hidup, selain itu, gelapnya fragma benda hidup yang
mikroskopik (jaringan hewan atau bakteri) tak tembus cahaya sehingga pada
masing-masing tincram tak akan teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan
menggunakan mikroskop fasekontras. Prinsip alat ini sangat rumit, apabila
mikroskop biasa digunakan nuklus sel hidup yang tidak diwarnai dan tidak
dapat dilihat, walaupun begitu karena nucleus dalam sel, nucleus ini
mengubah sedikit hubungan cahaya yang melalui meteri sekitar inti.
Hubungan ini tidak dapat ditangkap oleh mata manusia disebut fase. Namun
suatu susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan
mengubah perbedaan fase ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-
daerah terang dan bayangan yang dapat ditangkap oleh mata dngan demikian
nucleus (dan unsure lain) yang sejauh ini tak dapat dilihat menjadi dapat
dilihat.

Fungsi mikroskop adalah untuk mengamati objek yang ukurannya


sangat kecil hingga mata manusia tidak akan mampu untuk melihatnya. Selain
fungsi mikroskop yang umum tersebut, fungsi mikroskop juga dibagi sesuai
dengan bagian-bagiannya.

II.3 BAGIAN MIKROSKOPIK


Terdapat 3 struktur bagian dari mikroskop, yaitu kepala, lengan, dan alas atau
dasar.

• Kepala – bagian ini juga dikenal sebagai tubuh, yang membawa bagian optik
pada bagian atas mikroskop.

• Dasar – bagian ini berfungsi sebagai alas dari mikroskop agar mikroskop tetap
berdiri stabil. Bagian ini membawa iluminator mikroskopis.

• Lengan – bagian ini adalah bagian yang menghubungkan alas atau dasar
dengan kepala dan tabung lensa mata ke alas mikroskop. Bagian ini
memberikan dukungan ke kepala mikroskop dan juga digunakan ketika
seseorang membawa, mengangkat, atau memindahkan mikroskop.
BAB III

PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

Mikroskop adalah alat laboratorium yang digunakan untuk


mengamati benda yang sangat kecil dan benda yang tidak tampak oleh
indra penglihatan secara langsung. Ukuran bayangan atau gambar yang
dihasilkan oleh mikroskop dapat mencapai jutaan kali ukuran benda
aslinya.

III.2 SARAN

Adapun saran dari makalah ini adalah agar pembaca


memberikan kritik agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Dermawan, H. 2013. Makroskopik & mikroskopik.Jurusan Agroteknologi Fakultas


Pertanian

Universitas Andalas.Padang

Lutfiarifin. 2013. organoleptik. Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Dan

Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. Riau Pekanbaru

Anda mungkin juga menyukai