Laporan Kasus Hil Dextra
Laporan Kasus Hil Dextra
Laporan Kasus
FAKULTAS KEDOKTERAN
November 2021
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Disusun Oleh :
Ida Wahyuni, S. Ked
(105505405419)
Pembimbing :
dr. Asdar Tajuddin, Sp. B
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
1
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 105505405419
Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu Bedah
Pembimbing
2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan laporan kasus ini dapat diselesaikan.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda Besar Nabi Muhammad
SAW. Karena beliaulahsebagai suritauladan dalam kehidupan dunia ini. Mudah-
mudahan kita yang termasuk umatnya selalu senantiasa dan setia kepadanya.
Laporan kasus dengan judul “Hernia Inguinalis Lateralis Dextra” ini dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Bedah. Secara khusus penulis
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang mendalam kepada dr. Asdar Tajuddin,
Sp. B selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dengan tekun dan sabar
dalam membimbing, memberikan arahan dan koreksi selama proses penyusunan tugas
ini hingga selesai.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan kasus ini belum sempurna adanya dan
memiliki keterbatasan tetapi berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, baik
moral maupun material sehingga dapat berjalan dengan baik. Akhir kata, penulis
berharap agar laporan kasus ini dapat memberi manfaat kepada semua orang.
Penulis
3
Daftar Isi
4
BAB I
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Alamat : Doang
No. RM : 57 94 49
B. Anamnesis
- Keluhan utama : Benjolan pada lipatan paha sebelah kanan
lipatan paha sebelah kanan yang dirasakan sejak ±4 bulan yang lalu.
Pasien juga mengatakan bahwa benjolan muncul ketika pasien berdiri dan
benjolan tidak pernah nyeri dan merah. Nafsu makan baik dan nafsu
C. Pemeriksaan Fisik
- Status Generalisata : Sakit sedang/Compos Mentis (GCS E4M6V5)
- TTV
TD : 130/80 mmHg
5
N : 60x/menit
P : 20x/menit
S : 36,5 C
SpO2 : 99%
- Kepala
Mata : anemis (-), sclera icterus (-), pupil bulat isokor, RCL/RCTL (+/+)
- Leher
- Paru
Perkusi : sonor
- Jantung
6
D. Status Lokalis
Region : Inguinal Dextra
Inspeksi : tidak tampak benjolan, warna sama dengan kulit sekitar dan tidak
Palpasi : teraba massa konsistensi kenyal yang keluar saat pasien disuruh
E. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal pemeriksaan : 15 November 2021
- Hematologi
HCT : 39.8 %
GDS : 94 mg/dl
SGOT : 22 U/L
SGPT : 24 U/L
Ureum : 34 mg/dl
HbsAg : Nonreaktif
Anti-HIV : Nonreaktif
- Hemostasis
PT : 12.2 detik
7
APTT : 36.3 detik
INR : 1.05
CT : 8’20’ menit
BT : 2’35’ menit
F. Diagnosis kerja
Hernia Inguinalis Lateralis Dextra
G. Terapi
- Medikamentosa
IVFD RL 24 tpm
- Operatif → Hernioraphy
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
rongga melalui defek atau bagian dinding yang tipis atau lemah dari cincin
inguinalis. Bagian tubuh yang masuk lebih sering adalah usus halus, tetapi bisa juga
panjang 4cm dan terletak 2-4cm diatas ligamentum inguinale, Ligamentum Inguinale
Terletak mulai dari SIAS sampai ke ramus superior tulang pubis. Dinding yang
a. Anterior: dibatasi oleh aponeurosis muskulus oblikus eksternus dan 1/3 lateralnya
lateral. Bagian medial dibentuk oleh fasia transversa dan konjoin tendon, dinding
transversal.
c. Superior: dibentuk oleh serabut tepi bawah muskulus oblikus internus dan
d. Inferior: dibentuk oleh ligamentum inguinale dan lakunare bagian ujung atas dari
kanalis inguinalis adalah internal inguinal ring. Ini merupakan defek normal dan
9
fasia transversalis dan berbentuk huruf “U” dan “V” dan terletak di bagian lateral
dan superior. Batas cincin interna adalah pada bagian atas muskulus transversus
10
Kanalis inguinalis adalah saluran yang melalui dinding perut bagian
transversus abdominalis.
B. Epidemiologi
Hernia Inguinalis Lateralis pada tahun 2013 rata-rata 35% dari orang dewasa
berumur diatas 20 tahun di dunia mempunyai kategori overweight dan 11% obesitas
paling tinggi. Perbaikan hernia inguinalis adalah operasi umum di Amerika Serikat.
inguinalis merupakan 75% dari semua hernia dinding perut. Insiden hernia inguinalis
memiliki distribusi bimodal, dengan puncaknya sekitar usia 5 dan setelah usia 70
tahun. Dua pertiga dari hernia indirect membuat hernia indirek sebagai hernia
selangkangan yang paling umum pada pria dan wanita. Laki-laki menyumbang
sekitar 90% dari semua hernia inguinalis dan wanita sekitar 10%. Hernia femoralis
hanya 3% dari semua hernia inguinalis dan lebih sering terlihat pada wanita dengan
wanita terhitung sekitar 70% dari semua hernia femoralis. Hernia inguinalis akan
mempengaruhi hampir 25% pria dan kurang dari 2% wanita selama hidup mereka.
Hernia tidak langsung lebih sering terjadi di sebelah kanan. Hal ini diyakini dikaitkan
dengan penutupan lebih lambat dari prosesus vaginalis paten di sisi kanan
11
C. Etiologi
3. Kongenital
menangis)
bawaan tetapi disebabkan oleh factor lain yang dialami manusia, antara
lain :
intraabdominal
12
Merokok
Diabetes melitus
D. Bagian hernia
1) Kantong hernia.
2) Isi hernia
usus (omentum)
3) Pintu hernia
kantong hernia
4) Leher hernia
13
E. Klasifikasi hernia
a. Hernia adiposa adalah hernia yang isinya terdiri dari jaringan lemak
c. Sliding hernia adalah hernia yang isi hernia menjadi sebagian dari dinding
kantong hernia.
a. Hernia inguinalis adalah hernia isi perut yang tampak di daerah sela paha
(regio inguinalis)
laki-laki.
14
b. Hernia femoralis adalah hernia isi perut yang tampak di daerah fosa
femoralis.
c. Hernia umbilikalis adalah hernia isi perut yang tampak di daerah pusar
d. Hernia diafragmatika adalah hernia isi perut yang masuk melalui lubang
e. Hernia Nukleus Pulposus (HNP) adalah hernia yang terjadi pada sumsum
tulang belakang. Hernia ini terjadi karena nukleus pulposus yang berada
3. Sifat hernia :
a. Hernia reponibel
Hernia yang terjadi bila isi hernia dapat keluar masuk. Usus keluar
jika berdiri atau mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong
masuk perut, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus.
b. Hernia ireponibel
Hernia yang terjadi bila isi kantong tidak dapat direposisi kembali
c. Hernia akreta
d. Hernia inkarserata
15
Hernia yang terjadi bila isinya terjepit oleh cincin hernia sehingga
isi kantong terperangkap dan tidak dapat kembali ke dalam rongga perut.
e. Hernia strangulata
Hernia yang terjadi akibat dari isi hernia yang terjepit oleh cincin
hernia yang mengalami edema dan menjadi iskemia parah dan gangren
16
F. Patofisiologi Hernia Inguinalis
Kanalis inguinalis adalah kanal yang normal pada fetus. Pada bulan ke-8 dari
testis itu akan menarik peritoneum ke daerah skrotum sehingga terjadi tonjolan
peritoneum yang disebut dengan prosesus vaginalis peritonea. Bila bayi lahir
umumnya prosesus ini telah mengalami obliterasi, sehingga isi rongga perut tidak
dapat melalui kanalis tersebut. Tetapi dalam beberapa hal sering belum menutup,
karena testis yang kiri turun terlebih dahulu dari yang kanan, maka kanalis inguinalis
yang kanan lebih sering terbuka. Dalam keadaan normal, kanal yang terbuka ini akan
menutup pada usia 2 bulan. Bila prosesus terbuka sebagian, maka akan timbul
hidrokel. Bila kanal terbuka terus, karena prosesus tidak berobliterasi maka akan
timbul hernia inguinalis lateralis kongenital. Biasanya hernia pada orang dewasa ini
terjadi karena lanjut usia, karena pada umur yang tua otot dinding rongga perut dapat
melemah. Sejalan dengan bertambahnya umur, organ dan jaringan tubuh mengalami
17
proses degenerasi. Pada orang tua kanalis tersebut telah menutup, namun karena
daerah ini merupakan lokus minoris resistansi, maka pada keadaan yang
kuat dan mengangkat barang-barang berat dan mengejan, maka kanal yang sudah
tertutup dapat terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis lateralis karena
terdorongnya sesuatu jaringan tubuh dan keluar melalui defek tersebut. Akhirnya
menekan dinding rongga yang telah melemas akibat trauma, hipertropi prostat, asites,
G. Diagnosis
Pada umumnya keluhan pada orang dewasa berupa benjolan di lipat paha
yang timbul pada waktu mengedan, batuk, atau mengangkat beban berat, dan
asimtomatik, dan kebanyakan ditemukan pada pemeriksaan fisik rutin dengan palpasi
benjolan pada annulus inguinalis superfisialis atau suatu kantong setinggi annulus
inguinalis profundus.
Salah satu tanda pertama hernia adalah adanya massa dalam daerah inguinalis
manapun atau bagian atas skrotum. Dengan berlalunya waktu, sejumlah hernia turun
ke dalam skrotum sehingga skrotum membesar. Pasien hernia sering mengeluh tidak
nyaman dan pegal pada daerah ini, yang dapat dihilangkan dengan reposisi manual
hernia ke dalam kavitas peritonealis. Tetapi dengan berdiri atau terutama dengan
Inspeksi
( berbentuk lonjong)
18
2) HIM : benjolan keluar langsung pada daerah medial (berbentuk bulat)
Palpasi
mengejan. Bila impuls diujung jari berarti hernia inguinalis lateralis, bila
19
Gambar 2.6 Tes Ziemans
3) Tes Thumb
Annulus ditekan dengan ibu jari dan pedeita disuruh mengejan, bila keluar
benjolan berarti hernia inguinalis medialis, bila tidak keluar benjolan berarti
20
Gambar 2.7 Tes Thumb
Auskultasi
inkarserata
Pemeriksaan penunjang
spesifisitas 77%.
21
mendeteksi etiologi lain dari massa selangkangan atau dalam kasus hernia
1. Hydrocele
2. Hernia femoralis
4. Lipoma
5. Hematoma
I. Penatalaksaan
Sebelum tindakan operasi pada pasien hernia, terlebih dahulu juga harus
peritoneal (pada hernia inguinalis indirek) dan untuk menutupi defek pada
22
Herniotomi
Herniorafi
Hernioplasti
J. Prognosis
yang baik serta semua hernia inguinalis harus diperbaiki. Secara umum semua
pasien hernia yang secara medis dinyatakan bersih untuk operasi, serta pasien
femoralis harus selalu diperbaiki karena memiliki risiko penahanan yang tinggi.
23
BAB III
PEMBAHASAN
Pasien masuk RSUD Syech Yusuf dengan keluhan adanya benjolan di lipatan
paha sebelah kanan yang dirasakan sejak ±4 bulan yang lalu. Pasien juga mengatakan
bahwa benjolan muncul ketika pasien berdiri dan mengedan kemudian benjolan
menghilang saat berbaring. Demam (-), benjolan tidak pernah nyeri dan merah. Nafsu
makan baik dan nafsu minum baik. BAK dan BAB kesan normal.
gejala yang disebutkan pada teori. Pasien memiliki gejala yaitu berupa adanya benjolan
dilipatan paha, dimana benjolan muncul pada waktu berdiri dan mengejan serta
menghilang setelah pasien berbaring. Pada pemeriksaan fisik pasien, didapatkan keadaan
dalam batas normal. Pemeriksaan generalisata dalam batas normal. Pemeriksaan status
lokalis regio inguinalis dextra pada Inspeksi: tidak tampak benjolan, warna sama dengan
kulit sekitar dan tidak terdapat tanda-tanda radang, Palpasi:teraba massa konsistensi
kenyal yang keluar saat pasien disuruh mengedan dan saat berdiri, nyeri tekan (-)
laboratorium yaitu darah rutin dan hemostasis masih dalam batas normal.
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik yang didapatkan, maka pasien
didiagnosis Hernia Inguinalis Lateralis Dextra Reponibel. Tindakan yang dilakukan pada
24
Referensi
25