Menurut data Puskesmas X, prevalensi penyakit ISPA di desa X sangat tinggi. Hal ini diduga karena rumah sehat yang belum memenuhi syarat dan rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat. Judul: Kerjasama dan PHBS penyakit ISPA
Tahap 1 Diskusi Kelompok XI Tugas Fasilitas
Penulis Tim IPE Poltekkes Surabaya Skenario Sasaran Memahami manfaat berperilaku hidup pembelajaran bersih dan sehat. Lingkup 1. Manfaat rumah sehat dan perilaku bahasan hidup bersih dan sehat 2. Syarat-syarat rumah sehat dan perilaku hidup bersih dan sehat 3. Penyakit yang disebabkan akibat rumah tidak sehat dan kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat 4. Penanganan penyakit akibat akibat rumah tidak sehat dan kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat Pengetahuan 1. Pengetahuan tentang rumah sehat awal 2. Pengetahuan tentang indikator perilaku hidup bersih dan sehat 3. Pengetahuan tentang penyakit yang dapat disebabkan oleh rumah tidak sehat 4. Kolaborasi, komunikasi, dan kerjasama tim Pemicu Menurut Puskesmas X, prevalensi penyakit ISPA di desa X sangat tinggi. Hal ini diduga karena rumah sehat yang belum memenuhi syarat dan rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat. Kata Baru - Identifikasi 1. Rumah sehat penduduk yang belum fakta memenuhi syarat dan rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat 2. Data angka kejadian penyakit ISPA dari Puskesmas X dan data rumah sehat Masalah 1. Rumah sehat penduduk yang belum utama memenuhi syarat dan rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat 2. Angka kejadian penyakit ISPA yang tinggi dan rumah sehat yang belum memebuhi syarat Rumusan Mengapa angka kejadian penyakit ISPA di masalah desa X sangat tinggi? Data Data penyakit ISPA di Puskesmas X dan tambahan data penyakit ISPA tertinggi di desa X, data rumah sehat. Learning Jurusan Keperawatan issues yang 1. Bagaimana penanganan penyakit mungkin ISPA yang tepat? terjadi 2. Apa tanda dan gejala penyakit ISPA? 3. Apakah mayarakat memahami penyakit ISPA? Jurusan Kebidanan 1. Apa tanda dan gejala yang muncul pada penyakit ISPA? 2. Bagaimana penanganan penyakit ISPA? 3. Bagaimana mencegah penyakit ISPA? Jurusan Analis Kesehatan 1. Pemeriksaan laboratorium apa sajakah yang diperlukan untuk diagnosa ISPA? 2. Bagaimana cara pengambilan sampel yang benar untuk pasien ISPA? 3. Apa yang perlu dipersiapkan pasien sebelum pengambilan sampel? 4. Apa yang perlu dilakukan setelah pemeriksaan laboratorium? 5. Bagaimana hasil pemeriksaan yang menunjukkan bahwa pasien mengalami ISPA? Jurusan Gizi 1. Bagaimana pemenuhan kebutuhan asupan makanan saat menderita ISPA ? 2. Bagaimana cara untuk mengatasi permasalahan status gizi buruk jika menderita ISPA ? 3. Apa saja makanan yang disarankan untuk warga yang menderita ISPA ? Jurusan Kesehatan Lingkungan 1. Bagaimana rumah dapat dikatakan memenuhi syarat atau disebut rumah itu sehat? 2. Bagaimana cara pencegahan penyakit ISPA? 3. Apa yang dilakukan sanitarian untuk penduduk yang menderita ISPA? Jurusan Keperawatan Gigi 1. Jurusan Teknik Elektromedik 1. Bagaimana cara menentukan keakuratan mengenai alat timbangan, dan nebulizer? 2. Bagaimana SOP penggunaan dari alat- alat yang digunakan? Analisis Penduduk yang rumah belum memenuhi Masalah syarat atau tidak sehat dapat disebabkan oleh: 1. Karakteristik penduduk 2. Kesadaran penduduk 3. Keterlibatan yankes dan nakes 4. Ekonomi penduduk Hipotesis Tingginya angka kejadian penyakit ISPA di desa X disebabkan oleh rumah sehat yang belum memenuhi syarat dan rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat. Referensi 1. Indikator Perilaku Hidup Bersih dan terkait Sehat (PHBS) 2. Rumah sehat yang belum memenuhi syarat 3. Kolaborasi, komunikasi, dan kerjasama Tindakan Jurusan Keperawatan yang 1. Mengedukasi asupan cairan 2000 dilakukan ml/hari, (air hangat). Tarik napas tiap profesi dalam melalui hidung selama 4 detik, di tahan selama 2 detik kemudian di keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu selama 8 detik, anjurkan mengulangi Tarik napas selama 3 kali, batuk dengan kuat langsung setelah Tarik napas dalam yang ke-3\ 2. Mengintruksikan masyarakaat mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan dan menjelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan, 3. Mengdiskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di massa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit ISPA. Jurusan Kebidanan 1. Memberi edukasi mengenai tanda dan gejala ISPA (batuk, pilek, tenggorokan sakit, demam ringan, nyeri kepala ringan) yang kemungkinan muncul 2. Memberikan edukasi tentang penanganan penyakit ISPA pada masyarakat baik dengan pemberian terapi obat yang bisa meredakan gejala ISPA maupun dengan pencegahan penyakit ISPA itu sendiri 3. Memberikan edukasi mengenai pencegahan ISPA pada masyarakat dengan menjaga kebersihan diri terutama pada saluran pernafasan Jurusan Analis Kesehatan 1. Jurusan Teknik Elektromedik 1. Memastikan bahwa alat timbangan dan nebulizer telah terkalibrasi sehingga pengukuran akan akurat. 2. Memberikan pelatihan SOP penggunaan alat yang digunakan. Jurusan Gizi 1. Melakukan penyuluhan kepada warga mengenai pemenuhan kebutuhan asupan makanan saat menderita ISPA 2. Melaksanakan asuhan gizi dan pemantauan status gizi kepada warga yang menderita ISPA 3. Memberikan leaflet mengenai bahan makanan apa saja yang baik dikonsumsi saat menderita ISPA Jurusan Kesehatan Lingkungan 1. Melakukan konseling, inspeksi rumah dan intervensi pada penderita ISPA 2. Melakukan penyuluhan tentang penyakit ISPA yang dapat disebabkan oleh rumah tidak sehat atau belum memenuhi syarat dan kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat kepada tetangga sekitar rumah penderita ISPA Jurusan Keperawatan Gigi 1. Solusi/penanganan kasus dari tiap profesi : Analis Kesehatan : 1. Menjelaskan mengenai pemeriksaan laboratorium yang dibutuhkan untuk diagnosa penyakit ISPA dengan pemeriksaan darah lengkap dan pemeriksaan mikrobiologi sampel dahak 2. Memberikan edukasi mengenai apa saja yang perlu dipersiapkan pasien sebelum dilakukan pengambilan sampel dan melakukan identifikasi terhadap pasien 3. Menjelaskan langkah-langkah pemeriksaan yang akan dilakukan dari setiap sampel yang diambil 4. Melaporkan hasil pemeriksaan laboratorium kepada pasien berupa hasil pemeriksaan darah lengkap dan pemeriksaan mikrobiologi 5. Memberikan edukasi mengenai hasil pemeriksaan laboratorium mengenai diagnosa penyakit ISPA dengan menunjukkan nilai normal dalam pemeriksaan darah lengkap serta hasil negatif untuk pemeriksaan mikrobiologi