Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

STEROID

DOSEN PENGAMPU :
Apt. Hafizhatul Abadi, S.Farm.,M.Kes

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
KISMAINI MARZANJI
KURNIA HABIBAH
MELINIA YUNANDA

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana atas rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah FARMAKOGNOSI yang
berjudul “STEROID.”
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Apt. Hafizhatul Abadi,
S.Farm.,M.Kes. Selaku dosen pengampu mata kuliah FARMAKOGNOSI yang
telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini.
Serta tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari Ibu sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Medan , 23 September 2021


Penulis

KELOMPOK 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar belakang........................................................................................
B. Rumusan masalah..................................................................................
C. Tujuan....................................................................................................
BAB II ISI.........................................................................................................
A. Pengertian Steroid..................................................................................
B. Klasifikasi Steroid.................................................................................
C. Struktur Dan Ciri Struktur.....................................................................
D. Contoh Tanaman......................................................................................

BAB III PENUTUP............................................................................................


A. Kesimpulan..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan merupakan sumber berbagai jenis senyawa kimia mulai dari struktur
dan sifatnya yang sederhana sampai yang rumit sekalipun. Berbagai jenis
senyawa kimia yang terkandung dalam tumbuhan akan bernilai ekonomis
dengan adanya khasiat dan manfaat yang dimilikinya. Upaya pencarian
tumbuhan yang berkhasiat telah lama dilakukan baik untuk mencari senyawa
barn ataupun menambah keanekaragaman senyawa yang telah ada.
Indonesia terkenal dengan khasanah tanaman obatnya. Namun demikian,
penelitian sekaligus pengembangan tanaman obat Indonesia dirasakan belum
maksimal. Padahal, dunia barat kini diliputi semangat kembali ke alam, salah
satunya mencari upaya pengobatan melalui bahan- bahan yang tersebar di alam.
Telah berabad-abad lamanya masyarakat menggunakan obat tradisionalyang
didasarkan pada pengalaman yang diwariskan secara turun-temurun dan
mendapat perhatian serius oleh pemerintah untuk dikembangkan dalam upaya
peningkatan kesehatan masyarakat. Salah satu komponen kimia yang terdapat
dalam tumbuhan adalah steroid. Steroid adalah senyawa organik lemak sterol
tidak terhidrolisis yang dapat dihasil reaksi penurunan dari terpena atau skualen.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut :
a. Apa yang dimaksud dengan senyawa steroid ?
b. Apa klasifikasi dari senyawa steroid ?
c. Bagaimana struktur dan ciri struktur dari senyawa steroid?
d. Apa saja contoh tanaman yang mengandung steroid ?

1.3 Tujuan

1
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pembahasan makalah ini antara lain
sebagai berikut :
a. Mengetahui senyawa steroid.
b. Mengetahui klasifikasi dari senyawa steroid.
c. Mengetahui struktur dan ciri struktur senyawa steroid.
d. Mengetahui contoh tanaman yang mengandung senyawa
steroid.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Steroid


Steroid adalah kelompok senyawa bahan yang kebanayakan strukturnya
terdiri atas 17 atom karbon dengan membentuk struktur 1,2-siklopenteno perhidro
fenantren. Steroid memiliki kerangka dasar triterpena asiklik. Ciri umum steroid
adalah sistem cincin yang tergabung cincin A,B dan C beranggotakan enam atom
karbon dan cincin D beranggotakan lima atom karbon. Steroid adalah senyawa
organik lemak sterol tidak terhidrolisis yang didapat dari hasil reaksi penurunan
dari terpana atau skualena. Senyawa yang termasuk turunan steroid misalnya,
kolesterol, ergosterol, progesteron, dan esterogen. Pada umumnya steroid
berfungsi sebagai hormon. Steroid memiliki struktur struktur dasar yang terdiri
dari 17 atom karbon yang membentuk tiga cincin sikloheksana dan satu cincin
siklopentana.

2.2 Klasifikasi Steroid


Steroid alami berasal dari berbagai transformasi kimia dari triterpena yaitu
lanosterol dan saikloartenol.Senyawa steroid dapat digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan obat. Steroid terdiri atas beberapa kelompok senyawa dan
pengelompokan ini didasarkan pada efek fisiologis yang diberikan oleh masing-
masing senyawa.

2
Ditinjau dari segi struktur, perbedaan antara berbagai kelompok ini
ditentukan oleh jenis subtituen R1, R2, dan R3 yang terikat pada kerangka dasar
sedangkan perbedaan antara senyawa yang satu dengan senyawa lain dari satu
kelompok ditentukan olehpanjangnya rantai karbon subtituen, gugus fungsi yang
terdapat pada subtituen, jumlah dan posisi gugus fungsi oksigen dan ikatan
rangkap pada kerangka dasar serta konfigurasi pusat asimetris pada kerangka
dasar. Kelompok kelompok tersebut adalah sebagai berikut :

1.Sterol
Lemak steroladalah bentuk khusus dari steroid dengan rumus bangun
diturunkan dari kolestana dilengkapi gugus hidroksil pada atom C-3, banyak
ditemukan pada tanaman, hewan dan fungi. Semua steroid dibuat didalam sel
dengan bahan baku berupa lemak sterol, baik berupa lanosterol pada hewan atau
fungsi, maupun berupa sikloartenol pada tumbuhan. Kedua jenis lemak sterol di
atas terbuat dari siklisasi squalena dari triterpena. Kolesterol adalah jenis lain
lemak sterol yang umum dijumpai. Lemak sterol juga dikenal sebagai alkohol
steroid, sebuah subkelompok steroid dengan gugus hidroksil pada posisi ketiga
dari cincin-A. Lemak sterol bersifat amfipatik yang terbentuk dari acetyl-
coenzyme A melalui jalur HMG-CoA reductase.
Lemak sterol nabati disebut fitosterol dan yang hewani disebut zoosterol. Jenis
zoosterol yang penting antara lain adalah kolesterol dan hormon steroid.
Sedangkan pada fitosterol dikenal campesterol, sitosterol dan stigmasterol.
Ergosterol adalah lemak sterol yang ditemukan pada membran sel fungi yang
berfungsi layaknya kolesterol pada hewan. Sebenarnya nama sterol dipakai
khusus untuk steroid yang memiliki gugus hidroksi, tetapi karena praktis semua
steroid tumbuhan berupa alkohol dengan gugus hidroksi pada posisi C-3, maka
semuanya disebut sterol. Selain dalam bentuk bebasnya, sterol juga sering
dijumpai sebagai glikosida atau sebagian ester dengan asam lemak. Glikosida
sterol sering disebut sterolin.

3
2.Asam Empedu
Asam empedu adalah asam steroid yang diproduksi oleh hati dan
disimpan di dalam empedu. Asam empedu biasa ditemukan dalam bentuk
asam kolik dengan kombinasi dengan glisin dan taurin. Asam empedu utama
(primer) yang terbentuk dihatiadalah asam kolat dan asam kenodeoksikolat. Di
kolon, bakteri mengubah asam kolat menjadi asam deoksikolat dan asam
kenodeoksikolat menjadi asam litokolat. Karena terbentuk akibat kerja
bakteri, asam deoksikolat dan asam litokolat disebut sebagai asam empedu
sekunder.

3. Hormon Adreno kortikoid


Hormon adreno kortikoid merupakan hormon steroid yang disintesis
dari kolesterol dan diproduksi oleh kelenjar adrenalis bagiankorteks.
Pengeluaran hormon dipengaruhi oleh adreno cortico tropin hormon (ACTH)yang
berasal dari kelenjar pituitari anterior. Beberapa fungsi fisiologisnya
berhubungan dengan kardiovaskuler dari darah, sistemsaraf pusat, otot polos dan
stress.
Hormon adreno kortikoid terbagi menjadi 2, yaitu:
a.Mineralokortikoid

4
Aktivitas mineralokortikoida mempengaruhi elektrolit (mineral)
cairanekstrasel, terutana natriun dan kalium. Pada manusia, terutama
adalahaldosteron.
b.Glukokortikoid
Glukokortikoid dapat meningkatkan glukosa darah, sertaefek tambahan pada
metabolisme protein dan lemak seperti pada metabolisme karbohidrat. Yang
termasuk dalam hormon glukokortikoid adalahkortisol atau hidrokortiso

4. Aglikon kardiak
Aglikon kardiak dalam bentuk glikosidanya lebih dikenal sebagai glikosida
jantung dan kardenolida. Tumbuhan yang mengandung senyawa ini telah
digunakan sejak jaman prasejarah sebagai racun. Glikosida ini mempunyai efek
kardiotonik yang khas. Keberadaan senyawa ini dalam tumbuhan mungkin
memberi perlindungan kepada tumbuhan dari gangguan beberapa serangga
tertentu.

5.Sapogenin

Sapogenin dan bentuk glikosidanya yang dikenal sebagai saponin.


Glikolisasi biasanya terjadi pada posisi C-3. Saponin adalah senyawa yang dapat
menimbulkan busa jika dikocok dalam air (karena sifatnya yang menyerupai
sabun, maka dinamakan saponin). Saponin bersifat amfifilik karena sapogenin

5
bersifat lipofilik serta sakarida yang hidrofilik. Saponin dapat membentuk busa
dan merusak membran sel karena bisa membentukikatan dengan lipida
dari membran sel. Pada konsentrasi yang rendah, saponin menyebabkan
hemolisis sel darah merah. Dalam bentuk larutan yang sangat encer, saponin
sangat beracun untuk ikan. Berdasarkan sifat kimia saponin diklasifikasikan
menjadi 2, yaitu:

a. Saponin steroid, tersusun atas inti steroid (C27) dengan molekul karbohidrat.
Tipe saponin ini memiliki afek anti jamur. Contohnya: Asparagosida
(terkandung dalam tumbuhan Asparagus sarmentosus).
b.Saponin triterpenoid, tersusun atas inti terpenoid dengan karbohidrat.
Contohnya: Asiacosida

Sifat-sifat steroid
Sifat-sifat steroida sama seperti senyawa organik lainnya, yaitu reaksi-
reaksi dari gugus-gugus fungsi yang terikat pada molekul steroida tersebut.
Misalnya:

a. gugus 3-hidroksil menunjukkan semua sifat dari alkohol sekunder,


tak ubahnya seperti ditunjukkan oleh 2-propanol. Gugus hidroksil
ini dapat diesterifikasi untuk menghasilkan ester atau dioksidasi
dengan berbegai oksidator yang menghasilkan suatu keton. Karena
bentuk geometri gugus 3-hidroksil sedikit berbeda dengan sifat-
sifat gugus hidroksil yang terikat pada posisi lain. Karena faktor
geometri maka gugus 3-hidroksil memperlihatkan sifat yang sidikit
berbeda dengan 3- hidroksil, yaitu gugus 3-hidroksil lebih sukar
mengalami dehidrasi dibandingkan dengan gugus 3- hidroksil
6
walaupun prinsip dari reaksi yang terjadi adalah sama.

b. Kestabilan steroida ditentukan oleh interaksi 1,3 yang terjadi


antara suatu gugus fungsi yang berorientasi aksial dan molekul
akan lebih stabil apabila sebagian besar gugus fungsi berorientasi
ekuatorial.

2.3 Struktur dan Ciri Struktur Steroid


a. Ciri Struktur Steroid

Ciri umum steroid ialah sistem empat cincin yang tergabung. Steroid
mempunyai struktur dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang membentuk
tiga cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana. Cincin A, B, dan C
beranggotakan enam atom karbon dan cincin D beranggotakan lima. Perbedaan
jenis steroid yang satu dengan steroid yang lain terletak pada gugus fungsional
yang diikat oleh ke-empat cincin ini.
b. Contoh struktur

2.4 Contoh Tanaman Penghasil Steroid


a. Pepaya (Carica papaya)

7
Salah satu tumbuhan yang ditemukan mengandung senyawa steroid adalah
tumbuhan pepaya (Carica papaya L.), yang mengand ung senyawa steroid golongan
sterol (campesterol) yaitu ergost-5-en-3b-ol. Daun pepaya (Carica papaya L.),
digunakan sebagai obat penyakit beri-beri, malaria, kejang perut, penurun panas.
b. Kulit batang Bakau Merah (Rhizophora stylosa)

Senyawa steroid yang terkandung dalam kulit batang Bakau Merah


(Rhizophora stylosa) merupakan campuran senyawa steroid yaitu, campesterol
(ergost-5-en-3-ol) dengan rumus molekul C28H48O, stigmasterol (stigmast-
5,22-dien-3-ol) dengan rumus molekul C29H50O. Tumbuhan tersebut biasanya
dimanfaatkan masyarakat sebagai tanaman pelindung pantai dari abrasi air laut,
bahan bangunan serta kayu bakar.

c. Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)

8
Senyawa steroid yang terdapat dalam buah mahkota dewa adalah stigmast-5-en-
3ß-ol (ß-sitosterol).

BAB III

KESIMPULAN

Steroid adalah senyawa organiklemak sterol tidak terhidrolisis yang


didapat dari hasil reaksi penurunan dari terpena atau skualena. Steroid
merupakan kelompok senyawa yang penting dengan struktur dasar sterana jenuh.
Fungsi Steroid pada umunya steroid berfungsi sebagai hormon. Steroid
mempunyai struktur dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang membentuk tiga
cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana. Senyawa yang termasuk
turunan steroid misalnya, kolesterol, ergosterol, progesteron, dan
esterogen.Steroid terdiri atas sterol, asam empedu, hormon kelamin, hormon
adrenokortikoid, aglikon kardiak, dan sapogenin Steroid terdapat pada
tumbuhan, diantaranya pada: pepaya, kulit batang bakau merah, buah mahkota
dewa, dan kulit batang buah maja.

9
DAFTAR PUSTAKA

Kyky Astyana.2015. Senyawa Metabolit Sekunder Steroid. Banjarmasin


Andi. Ratna.2017. Pemanfaatan Kandungan Steroid Dari
Tumbuhan

10

Anda mungkin juga menyukai