Anda di halaman 1dari 14

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

PENCATATAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

DOSEN PENGAMPU :
PUTRI KEMALA DEWI LUBIS, SE, M.SI, AK, CA

Disusun Oleh :
Kelompok 10
Jaiton Habeahan 7213540012
Meisha Fatma Wijaya 7212540006
Zakia Hasanah Hasibuan 7213540032

PROGRAM STUDI S1 ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022

1|Page
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan bagi Tuhan yang maha kuasa atas berkat dan karuniaNya,
penulisan makalah ini dapat terselesaikan.Adapun makalah tugas rutin ini mengenai Pencatatan
Akuntan Sektor Publik.

Makalah ini penulis susun untuk memenuhi salah satu tugas KKNI mata kuliah akuntansi
sektor publik dan menjadikan penambahan wawasan sekaligus pemahaman mengenai materi
tersebut. Penulis juga sangat berterima kasih kepada Ibu Dosen Putri Kemala Dewi Lubis selaku
dosen pengampu mata kuliah akuntansi sektor publik.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran serta bimbingan
demi penyempurnaan di masa-masa yang akan datang, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
bisa menambah pengetahuan bagi pembaca. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih, semoga
dapat bermanfaat.

Medan, 20 Maret 2022

Tim Kelompok

2|Page
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR.....................................................................
.......................2

DAFTAR ISI.......................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................4

1.1 LATAR BELAKANG...............................................4


1.2 RUMUSAN MASALAH..............................................4
1.3 TUJUAN......................................................5

BAB II PEMBAHASAN................................................6

2.1 PENCATATAN AKUNTANSI SEKTOR


PUBLIK….................................................6
2.2 CONTOH
KASUS.......................................................................
.......................11

BAB III
PENUTUP.......................................................................
................................................................13

3.1
KESIMPULAN...................................................................
..............................................................14
3.2
SARAN.......................................................................
..............................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................15

3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perkembangan kegiatan pemerintahan atau dikenal akuntansi sektor publik dan organisasi
non-laba terus meningkat sejalan dengan perkembangan kegiatan pembangunan, globalisasi dan
era informasi. Dalam melaksanakan kegiatan yang semakin rumit, informasi memegang peranan
semakin penting. Salah satu informasi yang dibutuhkan adalah informasi akuntansi sektor publik,
baik untuk tujuan pertanggung jawaban maupun manajerial.

Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan
akuntansi pada domain publik. Domain publik sendiri memiliki wilayah yang relatif luas dan
kompleks dibandingkan dengan sektor swasta/bisnis. Peranan akuntansi sektor publik ditujukan
untuk memberikan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan publik. Beberapa tugas
dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan swasta. Akan tetapi, untuk peranan dan
tugas tertentu keberadaan sektor publik tidak dapat diganti oleh sektor swasta. Dalam beberapa
hal, akuntansi sektor publik berbeda dengan akuntansi pada sektor. swasta. Perbedaan sifat dan
karakteristik akuntansi sektor publik dan sektor swasta disebabkan karena adanya perbedaan
lingkungan yang mempengaruhi. Perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor
swasta dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu: tujuan organisasi, sumber pembiayaan, pola
pertanggungjawaban, struktur kelembagaan, karakteristik anggaran, stakeholder yang
dipengaruhi, sistem manajemen/akuntansi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana teknik pencatatan keuanagn akuntansi sektor publik?

2. Teknik Akuntansi Anggaran ?

3. Teknik Akuntansi Kas ?

4. Teknik Akuntansi Akrual (Accrual Accounting) ?

5. Teknik Akuntansi Komitmen (Commitment Accounting) ?

6. Teknik Akuntansi Dana (Fund Accounting) ?

4|Page
7. Teknik Akuntansi Kas Modifikasi ?

1.3 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui kepada pembaca mengenai bagaimana
Pencatatan keuangan dari akuntansi sektor publik, yang memiliki tujuan utama untuk
memberikan dasar bagi peramalan dan penjelasan perilaku serta peristiwa akuntansi. Dan untuk
dapat mengetahui pembahasan materi dari rumusan masalah yang telah dipaparkan pada makalah
ini.

5|Page
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENCATATAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Tekhnik Akuntansi Keuangan Sektor Publik

Akuntansi keuangan sektor publik adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan
persiapan laporan keuangan. Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan sektor publik
adalah persamaan akuntansi yang (Aset dipakai = Liabilitas dalam + Ekuitas). Akuntansi
keuangan sektor publik berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi organisasi publik dan
penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Teknik akuntansi keuangan
yang diadopsi oleh sektor publik adalah: (1) akuntansi anggaran, (2) akuntansi komitmen, (3)
akuntansi dana, (4) akuntansi kas, dan (5) akuntansi akrual. Pada dasarnya teknik tersebut tidak
bersifat mutually exclusive. Artinya, penggunaan salah satu teknik akuntansi sektor publik
tersebut tidak menolak penggunaan teknik yang lain. Dengan demikian, suatu organisasi dapat
menggunakan teknik akuntansi yang berbeda-beda, maupun menggunakan kelima teknik tersebut
secara bersama-sama. Akuntansi kas, akuntansi akrual dan akuntansi komitmen berbeda satu
dengan lainnya karena adanya perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan biaya. Dalam hal
pengakuan pendapatan, pada dasarnya terdapat dua langkah yang mempengaruhi pencatatan,
yaitu pada barang dikirim dan faktur dikeluarkan, dan pada saat barang dikirim dan faktur
pembayaran.

Teknik Akuntansi Anggaran


Teknik akuntansi anggaran merupakan teknik akuntansi yang menyajikan jumlah yang
dianggarkan dengan jumlah aktual dan dicatat secara berpasangan (double entry). Akuntansi
anggaran merupakan praktek akuntansi yang banyak digunakan organisasi sektor publik
khususnya pemerintahan. Yang mencatat dan menyajikan akun operasi dalam format yang sama
dimana dana sejajar dengan anggarannya. Jumlah belanja yang dianggarkan dikreditkan terhadap
akun yang sesuai, kemudian apabila belanja tersebut direalisasikan, maka akun tersebut di debit
kembali. Saldo yang ada dengan demikian menunjukkan jumlah anggaran yang belum
dibelanjakan. Teknik akuntansi anggaran dapat membandingkan secara sistematik dan kontinu

6|Page
jumlah anggaran dengan realisasi anggaran. Tujuan utama teknik ini adalah untuk menekankan
peran anggaran dalam siklus perencanaan, pengendalian, dan akuntabilitas.

Sistem Akuntansi anggaran adalah sistem akuntansi yang mencatat, mengklasifikasi dan
mengikhtisarkan transaksi berdasarkan anggaran pendapatan ataupun belanja. Anggaran untuk
governmental funds merupakan fixed budget yang diestimasi dengan jumlah yang tetap bagi
pendapatan dan belanja. Sedangkan anggaran untuk proprietary funds merupakan flexible budget
yaitu berubah sesuai dengan perubahan tingkat aktivitas.
Tujuan teknik ini adalah untuk melihat cara pelaksanaan anggaran yang sudah dibuat dapat
dikendalikan dan dipertanggungjawabkan kepatuhannya. Untuk mendapatkan penyajian tersebut,
dikembangkan beberapa alternatif metode dan teknik pencatatan, antara lain:
1. Mencatat anggaran sebagai sebuah transaksi tersendiri dan memperlakukan setiap akun
anggaran sebagai akun buku besar tersendiri yang setara dengan akun lainnya.
2. Mencatat anggaran sebagai sebuah transaksi tersendiri dan menempatkannya sebagai
akun di buku besar pembantu di setiap akun riilnya.
3. Menjadikan anggaran sebagai informasi yang melekat di setiap buku besar.
Teknik Akuntansi kas 
Akuntansi Kas adalah suatu teknik yang mengakui dan mencatat transaksi keuangan pada saat
kas diterima atau dibayarkan. Fokus pengukurannya pada saldo kas dan perubahan saldo kas,
dengan cara membedakan antara kas yang diterima dan kas yang dikeluarkan. Ruang lingkup
akuntansi berbasis kas, ini meliputi saldo kas, penerimaan kas, dan pengeluaran kas. Adapun
karakteristik basis kas adalah sebagai berikut :
1. Mengukur aliran sumber kas;
2. Transaksi keuangan diakui pada saat uang diterima/dibayarkan;
3. Menunjukkan ketaatan pada batas anggaran belanja dan pada peraturan lain;
4. Menghasilkan laporan yang kurang komprehensif bagi pengambil keputusan.
Basis kas merupakan basis akuntansi yang paling sederhana dan basis ini diakui dicatat apabila
menimbulkan perubahan atau dicatat apabila menimbulkan pada kas, yaitu menaikkan atau
menurunkan kas. Apabila suatu transaksi ekonomi tidak berpengaruh pada kas, maka transaksi
tersebut tidak akan dicatat. Padahal, suatu transaksi ekonomi tidak selalu berpengaruh pada kas
saja,dan dapat saja suatu transaksi tidak berpengaruh pada kas sama sekali.Basis ka sini Wadah

7|Page
Digunakan dalam akuntansi keuangan daerah selama pra-reformasi. Penerapan akuntansi kas,
pendapatan dicatat pada saat kas diterima dan pengeluaran dicatat pada saat kas dikeluarkan.
Kelebihan basis kas adalah mencerminkan pengeluaran yang riil, aktual, dan objektif.
Teknik Akuntansi akrual
Pengaplikasian accrual basis dalam akuntansi sektor publik pada dasarnya adalah untuk
menentukan cost of service dan charging of service yaitu untuk mengetahui besarnya biaya yang
dibutuhkan untuk menghasilkan pelayanan publik serta penentuan harga pelayanan yang
dibebankan ke publik. Hal ini berbeda dengan tujuan pengaplikasian basis akrual dalam sektor
swasta yang dapat digunakan untuk mengetahui dan membandingkan besarnya biaya terhadap
pendapatan. Perbedaan ini disebabkan karena pada sektor swasta orientasi lebih difokuskan pada
usaha untuk memaksimumkan laba sedangkan pada sektor publik orientasi difokuskan pada
optimalisasi pelayanan publik.
Teknik akuntansi akrual memiliki fitur pencatatan dimana transaksi sudah dapat dicatat
karena transaksi tersebut memiliki implikasi uang masuk atau keluar di masa depan. Transaksi
dicatat pada saat terjadinya walaupun uang belum benar benar diterima atau dikeluarkan. Dengan
kata lain, basis akrual digunakan untuk pengukuran aset, kewajiban dan ekuitas dana. Jadi basis
akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat
transaksi dan peristiwa itu terjadi tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau
dibayar.
Beberapa keuntungan dari penerapan basis akrual dalam akuntansi dan penyusunan laporan
keuangan sektor publik, yaitu:
1. Basis akrual dapat menunjukkan bagaimana pemerintah membiayai kegiatannya dan
memenuhi kebutuhan kasnya
2. Basis akrual memungkinkan pembaca laporan keuangan mengevaluasi kemampuan
pemerintah untuk membiayai aktivitas-aktivitasnya dan untuk memenuhi kewajiban dan
komitmen-komitmennya
3. Akuntansi berbasis akrual menunjukkan posisi keuangan/kekayaan pemerintahan dan
perubahan atas posisi keuangan tersebut
4. Memberikan kesempatankepadapemerintahuntukmenunjukkankeberhasilan mengelola
sumber daya yang dimiliki

8|Page
5. Berguna dalam melakukan evaluasiataskinerjapemerintahmelaluiservicecost, efisiensi,
dan pencapaian kinerja.
Teknik Akuntansi komitmen
Akuntansi komitmen merupakan sistem akuntansi yang mengakui transaksi (pembelian)
pada saat kontrak ditandatangani atau order (pembelian) di tempatkan, diterima dan
mengakui pendapatan ketika faktur dikeluarkan. Akuntansi komitmen dapat dipergunakan
bersama-sama dengan akuntansi kas dan akuntansi akrual. Akuntansi komitmen adalah
sistem akuntansi yang mengakui transaksi dan pencatatannya pada saat order dikeluarkan.
Akuntansi komitmen dapat digunakan bersama-sama dengan akuntansi kas atau akuntansi
akrual. Akuntansi komitmen terkadang hanya menjadi subsistem dari sistem akuntansi utama
yang dipakai dalam organisasi. Model akuntansi komitmen mengakui transaksi ketika
organisasi melakukan transaksi tersebut. Hal ini berarti bahwa transaksi tidak diakui ketika
kas telah dibayarkan atau diterima, tidak juga ketika faktur diterima atau dikeluarkan, akan
tetapi pada waktu yang lebih awal, yaitu ketika order dikeluarkan atau diterima.
Sistem akuntansi komitmen adalah sistem akuntansi yang dijadikan dasar pengambilan
keputusan (Komitmen) manajemen organisasi. Sistem akuntansi komitmen dipergunakan
untuk pengendalian anggaran belanja organisasi. Akibatnya, sistem akuntansi komitmen
(Commitment Accounting) sering diimplementasikan sebagai sub-sistem. Fungsi utama dari
akuntansi komitmen adalah dalam kontrol anggaran. Gagasannya adalah bahwa akun-akun
bulanan yang mencatat hanya faktur yang diterima atau dibayar memberikan hanya sedikit
nilai terhadap proses pengambilan keputusan. Agar manajer dapat mengendalikan anggaran
mereka, mereka perlu mengetahui seberapa besar anggaran yang telah menjadi komitmen
dalam hubungan dengan pesanan yang dibuat. Kalau manajer hanya menerima akun-akun
yang mencakup penerimaan dan pembuatan faktur saja, manajemen dapat dengan mudah
menjadi terlalu terpaku atau terlalu berkomitmen (over committed) kepada anggaran nya.
Tentu saja manajer yang berhati-hati akan mengetahui bahwa akun-akun tersebut tidak
memasukkan pesanan yang telah dibuat namun fakturnya belum diterima, dan akan membuat
catatan mereka sendiri mengenai hal ini sehingga mereka tidak membuat anggaran mereka
over committed. Karena berkaitan dengan fungsi utamanya, akuntansi komitmen berfokus
pada pesanan yang telah dibuat.
Teknik Akuntansi Dana 

9|Page
metode pelaporan yang mendefinisikan unit pelaporan sebagai dana organisasi sebagai polling
dana. Sumber daya keuangan berupa dana yang disediakan untuk digunakan oleh organisasi
nirlaba atau institusi pemerintah biasanya mempunyai keterbatasan penggunaan dalam arti dana-
dana tersebut dibatasi penggunaannya untuk tujuan atau aktivitas tertentu yang terkadang
merupakan syarat dari pihak eksternal yang merupakan penyedia dana.
Penggunaan istilah dana bagi organisasi nirlaba dan institusi pemerintah berbeda dengan istilah
dana yang sering digunakan oleh entitas swasta. Bagi perusahaan komersial, dana adalah bagian
dari aktivanya yang dicadangkan karena akan digunakan atau dialokasikan untuk tujuan tertentu.
Sedangkan bagi organisasi nirlaba dan kalangan instansi pemerintah, dana adalah suatu entitas
akuntansi tersendiri.
Dari kesatuan dana-dana yang dimiliki organisasi sektor publik dapat digolongkan menjadi dua
yaitu:
1. Dana yang bisa dibelanjakan ( expendable funds)
2. Dana yang disediakan untuk membiayai aktivitas-aktivitas yang bersifat non business
yang menjadi bagian dari tujuan organisasi sektor publik.
3. Dana yang tidak bisa dibelanjakan (non expendable funds)
4. Dana yang dipisahkan untuk aktivitas-akttivitas yang bersifat bisnis. Digunakan sebagai
pendukung dari expendable funds.
Teknik Akuntansi Kas Modifikasi 
Teknik akuntansi ini pada dasarnya sama dengan akuntansi berbasis kas, namun dalam basis
ini pembukuan untuk periode tahun berjalan masih ditambah dengan waktu atau periode tertentu
misalnya 1 atau 2 bulan setelah periode berjalan. Penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi
selama periode tertentu tetapi diakibatkan oleh periode pelaporan sebelumnya akan diakui
sebagai penerimaan dan pengeluaran atas periode pelaporan yang lalu (periode sebelumnya).
Arus kas pada awal periode pelaporan yang diperhitungkan dalam periode pelaporan tahun lalu
dikurangkan dari periode pelaporan berjalan.
Laporan keuangan dalam basis ini juga memerlukan pengungkapan tambahan atas item-item
tertentu yang biasanya dipakai dalam basis akuntansi akrual. Pengungkapan tersebut sangat
beragam sesuai dengan kebijakan pemerintah. Sebagai tambahan atas item-item yang
diungkapkan dalam basis kas, ada beberapa pengungkapan yang terpisah atas saldo di sekitar kas
yang diperlihatkan dengan piutang-piutang yang akan diterima dan utang-utang yang akan

10 | P a g e
dibayar selama periode tertentu dan aset keuangan dan kewajiban. Sebagai contoh, Pemerintah
Malaysia menggunakan periode khusus dalam laporan keuangan tahunan, yang mengungkapkan
beberapa catatan (memo) mengenai : aktiva, investasi, kewajiban, utang pemerintah, jaminan,
dan hutang dagang.

2.2 CONTOH KASUS


Makalah ini menggunakan contoh kasus pada pelaporan keuangan pada satuan kerja
perangkat daerah pemerintah Kota Medan (Studi Kasus pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Utara), sesuai dengan penerapan standar akuntansi sektor publik.
Dengan adanya Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah daerah,
Pemerintah daerah yang mengatur dan mengurus sendiri urusan Pemerintah asas otonomi dan
tugas pembantuan diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui
pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah
dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan
suatu daerah dalam Sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah daerah diwajibkan
menyusun pengolahan keuangan Pemerintah Daerah. Pemerintah Daerah diwajibkan menyusun
laporan pertanggungjawaban yang menggunakan sistem akuntansi yang diatur oleh pemerintah
pusat dalam bentuk Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah yang bersifat mengikat seluruh
pemerintah daerah.
Salah satu bentuk usaha berkelanjutan tersebut adalah dengan menetapkan Standar
Akuntansi Pemerintah berbasis akrual yang ditetapkan dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP)
Republik Indonesia Nomor. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
sebagai pengganti dari Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor. 24 Tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Berikut contoh implementasi pencatatan dan pelaporan keuangan pada Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri No.64 Tahun 2013

11 | P a g e
Tabel 2.5

PEMERINTAH KOTA MEDAN SKPD… LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2022

Nomor Urut Uraian Anggaran Realisasi Lebih (Kurang


Setelah
Perubahan
1 Pendapatan
1.1 Pendapatan Asli
Daerah
1.1.1 Pendapatan Pajak
Daerah
1.1.2 Pendapatan retribusi
daerah
1.1.3 Pendapatan hasil
pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan
1.1.4 Lain-lain pendapatan
asli daerah yang sah
Jumlah
2 Belanja
2.1 Belanja tidak langsung
2.1.1 Belanja pegawai
2.2 Belanja lansung
2.2.1 Belanja pegawai
2.2.2 Belanja barang dan
jasa
2.2.3 Belanja modal
Jumlah
Surplus/defisit

12 | P a g e
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Proses pertama dan terpenting dalam sebuah proses akuntansi adalah pencatatan berbagai
transaksi yang dibuat dalam perusahaan. Ini juga dapat disebut sebagai pembukuan yang
merupakan proses mengenali transaksi dan memasukannya sebagai catatan. Pembukuan
hanya berkaitan dengan segmen pencatatan dan tidak ada yang lain.keuangan dari
akuntansi untuk sektor publik sangat penting untuk publik. Laporan dari akuntansi ini
dapat digunakan untuk melihat transparansi anggaran, pertanggungjawaban, dan melihat
bagaimana kinerja lembaga publik.

Begitupun jika Anda sedang membagun sebuah bisnis, akuntansi dan pembukuan adalah
hal yang peting untuk memastikan seluruh urusan keuangan bisnis terpantau secara
transparan dan tidak ada informasi keuangan sedikitpun yang Anda lewatkan.

3.2 SARAN

Berdasarkan pengertian pencatatan akuntansi sektor publik mencoba menyampaikan


saran yang bermanfaat, diantara.Hendaknya pencatatan mengawasi unit organisasi yang
dipimpin oleh manajer yangbertanggung jawab karena dalam melaksanakan tugas dengan
baik pertanggungjawaban dapatmenciptakan hubungan yang optimal antara sumber daya
input dengan output yangdihasilkan..Diharapkan pencatatan benar-benar menyusun

13 | P a g e
strategi dalam pembuatan anggaran agarhasil aktual sesuai dengan yang dianggarakan
dan tidak terjadi defisit budget. Olehkarena itu diperlukan sistem pengendalian
manajemen sektor publik

DAFTAR PUSTAKA

Ikhsan.Arfan. dkk. Akuntansi Sektor Publik. (2019). Medan: Madenatera

Tambunan.erni. Analisis Pencatatan Dan Pelaporan Keuangan Pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Skpd) Pemerintah Kota Medan ( Studi Kasus Pada Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara. (2017). Medan: Universitas HKBP Nomensen.

14 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai