Tutorial 1 Minggu 3 Blok NS 2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

TUTORIAL 1 MINGGU 3 BLOK NEUROSENSORY

SYSTEM 2

A. Kata kunci

1. Tiba tiba terbangun


2. reflek berdiri
3. Nama dipanggil dan bahu ditepuk
4. pipi tampak kemerahan
5. Goyah dan akhirnya terjatuh
6. Wajah hangat
7. Jantung berdegup kencang
8. Tertidur

B. Identifikasi Kata sulit :


1. Reflek = cerminan aksi atau gerakan; semua respons otomatis tertentu yang diperantarai oleh
sistem saraf

C. Daftar masalah :
1. Mengapa saat kaget terbangun, kemudian berdiri merasa goyah dan ingin jatuh?
2. Menjelaskan proses fisiologis tubuh yang dapat mengakibatkan mengantuk (tertidur)
3. Bagaimana mekanisme senyum?
4. Mengapa saat malu, wajah menjadi hangat dan pipi memerah?
5. Mengapa saat malu, jantung menjadi berdegup kencang?
6. Mekanisme fisiologi tubuh yaitu mendengar namanya dipanggil
D. Brainstorming
1. Karena, Ketika tidur, tekanan darah seseorang merata ke seluruh tubuh dan bahkan ke otak. Nah,
waktu bangun dan langsung berdiri, konsentrasi darah akan turun ke kaki secara mendadak. Kondisi
ini menyebabkan refleks sistem saraf atau saraf pengendalian refleks menjadi terganggu, sehingga
menimbulkan egek merasa goyah dan ingin terjatuh.

2. Circadian rythm, atau dalam bahasa Indonesia disebut irama sirkadian, adalah jam biologis manusia
selama 24 jam. Irama sirkadian inilah yang memainkan peran penting bagi manusia untuk bisa tertidur
dan terbangun. Jadi hormon melatonin itulah yang menyebabkan manusia merasakan kantuk.

3. Mekanisme senyum
Senyum adalah sebuah gestur yang kompleks. Lipatan nasolabial (nasolabial fold) merupakan kunci
dari mekanisme senyum. Senyum diprakarsai oleh kumpulan otot yang berasal dari fasia padat di
lipatan nasolabial yang bekerja sama dengan otot levator bibir atas. Senyum dibentuk dalam dua
tahap: 1) Tahap pertama, yaitu meninggikan bibir hingga ke lipatan nasolabial). Dimulai dari sudut
mulut yang meluas atau tertarik ke arah lateral akibat kerja otot zygomaticus major, levator anguli
oris, dan risorius . 2) Tahap kedua, yaitu melibatkan peninggian lebih lanjut dari bibir dan
memperdalam lipatan nasolabial . Senyum semakin mengembang hampir mencapai gestur tertawa,
bibir akan terbuka, sudut mulut melengkung ke atas, dan gigi akan terlihat

4. Ketika merasa malu, tubuh akan melepaskan banyak hormon adrenalin. Peningkatan hormon
adrenalin dalam tubuh menyebabkan pembuluh darah melebar yang mana meningkatkan sirkulasi
darah. karena wajah dipenuhi oleh pembuluh darah kecil, maka peningkatan aliran darah di area
tersebut sehingga wajah (pipi) tampak kemerahan. Pipi merah adalah respon dari sistem saraf
simpatik. Wajah yang memerah dan perasaan malu adalah dua hal yang saling berkaitan. Keduanya
merupakan respon alami dari seseorang yang diatur oleh sistem saraf simpatik. Sistem ini bekerja
secara spontan dan tidak bisa diatur. Ketika merasa malu, tubuh akan melepaskan hormon adrenalin.
Hormon ini bertindak sebagai perangsang alami yang memiliki berbagai efek pada tubuh. Peningkatan
hormon adrenalin dalam tubuh menyebabkan detak jantung dan pernapasan juga akan meningkat.
Selain itu, hormon adrenalin juga menyebabkan pembuluh darah melebar yang meningkatkan
sirkulasi darah. Berhubung wajah dipenuhi oleh pembuluh darah kecil, maka peningkatan aliran darah
di area tersebut jadi lebih mudah terlihat. kondisi inilah yang membuat wajah atau pipi merona
merah, yang dianggap sebagai reaksi alami dari perasaan malu.

5. Rasa takut/malu/senang membuat otak melepaskan senyawa kimia adrenalin. Adrenalin ini akan
membuat detak jantung dan napas kita jadi lebih cepat. Otak melepaskan ini untuk membuat tubuh
mendapatkan oksigen lebih banyak.

6. Mekanisme Fisiologi Pendengaran

Proses pendengaran terjadi mengikuti alur sebagai berikut: gelombang suara


mencapai membran tympani, membran tympani bergetar menyebabkan tulang-tulang
pendengaran bergetar. Tulang stapes yang bergetar masuk-keluar dari tingkat oval
menimbulkan getaran pada perilymph di scala vestibuli. Getaran yang bernada tinggi pada perilymp
scala vestibuli akan melintasi
membrana vestibularis yang terletak dekat ke telinga tengah. Sebaliknya nada rendah
akan menggetarkan bagian membrana basilaris di daerah apex. Getaran ini kemudian
akan turun ke perilymp scala tympani, kemudian keluar melalui tingkap bulat ke telinga
tengah untuk diredam. Sewaktu membrana basilaris bergetar, rambut-rambut pada sel-sel rambut
bergetar
terhadap membrana tectoria, hal ini menimbulkan suatu potensial aksi yang akan berubah
menjadi impuls. Impuls dijalarkan melalui saraf otak statoacustikus (saraf pendengaran) ke
medulla oblongata kemudian ke colliculus Persepsi auditif terjadi setelah proses sensori atau
sensasi auditif. Sensori auditif diaktifkan oleh adanya rangsang bunyi atau suara. Persepsi auditif
berkaitan dengan kemampuan otak untuk memproses dan menginterpretasikan berbagai bunyi
atau suara yang didengar oleh telinga.
E. Mapping Kasus
Laki-laki

Saat tidur tekanan


darah merata keseluruh
Tertidur saat pelajaran dikelas tubuh dan otak

Namanya Bahu ditepuk


dipanggil

Kaget

Terbangun

Reflek berdiri Konsentrasi darah turun ke kaki


secara mendadak
Respon alami oleh
sistem saraf simpatik
Merasa goyah dan ingin terjatuh
Reflek sistem saraf dan saraf
pengendali reflek terganggu

Tubuh melepaskan Teman-temannya tertawa


hormone adrenalin
Otak

Merasa malu

Hormone adrenalin Melepaskan


meningkat senyawa kimia
adrenalin

Wajah hangat Jantung terasa


dan pipi berdegup kencang
Pembuluh darah kemerahan
melebar Tubuh mendapat
oksigen lebih banyak

Meningkatkan
sirkulasi darah

Mencuci muka dengan air dingin

Rasa ngantuk hilang


F. LO
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami anatomi syaraf spinalis
2. Mahasiswa mengetahui dan memahami fisiologi sistem syaraf autonom
3. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan syaraf spinalis (dermatom dan myotom)
4. Mahasiswa mengetahui dan memahami histologi indera peraba
5. Mahasiswa mengetahui dan memahami fisiologi sistem integumentum

Anda mungkin juga menyukai