Judul Proposal:
“Pengaruh Nutrisi dalam Pertumbuhan tanaman Kangkung
hidroponik “
PROGRAM STUDI
AGRONOMI FAKULTAS
PERTANIAN UNIVERSITAS
JEMBER
2022
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang :
Ada tiga metode bercocok tanam hidroponik, yaitu wick-system, NFT (Nutrient
Film Technique), dan DFT (Deep Flow Technique). Tanaman yang dapat menggunakan
metode hidroponik yaitu; sayuran daun berupa pak choi, selada air, sawi pagoda, bayam,
bayam merah, kangkung, dan lain sebagainya; daun herbal seperti daun mint; cabe dan
paprika; buah yang batangnya tidak berkayu; dan bunga. Hidroponik memiliki banyak
keunggulan. Beberapa keunggulannya yaitu; (1) tidak memerlukan pengolahan tanah, (2)
tidak memerlukan rotasi tanaman, (3) menghasilkan tanaman yang seragam, higienis, dan
bernilai gizi tinggi, (4) tidak memerlukan banyak tenaga kerja, (5) lebih mudah dalam
pemeliharaan dan penggantian tanaman baru, (6) merupakan tempat dan cara untuk
memperbaiki mutu tanaman. Kangkung merupakan salah satu tanaman yang dapat
dibudidayakan dengan metode hidroponik. Kangkung hidroponik memiliki kualitas yang
lebih tinggi dibandingkan dengan kangkung yang ditanam menggunakan media tanah.
Selain itu, kangkung hidroponik lebih cepat panen dibandingkan kangkung yang ditanam
menggunakan media tanah. Kangkung hidroponik dipanen hanya memerlukan 20 hari.
Dengan modal satu kilogram benih kangkung hidroponik seharga Rp60.000, jika
seluruhnya disemaikan, dapat dipanen berton-ton kangkung hidroponik. Satu kilogram
kangkung hidroponik dijual dengan harga Rp20.000. Bila seluruh hasil panen dijual, maka
didapat keuntungan puluhan kali lipat.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimanakah pengaruh nutrisi AB-
mix untuk pertumbuhan kangkung secara hidroponik.
Manfaat dari penelitian ini nantinya akan menambah pengetahuan dan wawasan
dalam pengelolaan nutrisi AB-mix untuk meningkatkan tanaman kangkung hidroponik
berdasarkan perilaku yang diberikan. Diharapkan dengan adanya penelitian ini, dapat
dilakukan perencanaan sehingga mengoptimalkan proses produksi kangkung dan
meningkatkan keuntungan budidaya kangkung hidroponik.
2.2. Hidroponik
Hidroponik, budidaya tanaman tanpa tanah, telah berkembang sejak pertama kali
dilakukan penelitian-penelitian yang berhubungan dengan penemuan unsur- unsur hara
essensial yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Penelitian tentang unsur-unsur
penyusun tanaman ini telah dimulai pada tahun 1600-an. Akan tetapi budidaya tanaman
tanpa tanah ini telah dipraktekkan lebih awal dari tahun tersebut, terbukti dengan adanya
taman gantung (Hanging Gardens) di Babylon, taman terapung (Floating Gardens) dari
suku Aztecs, Mexico dan Cina (Berlin, 2015: 3). Istilah hidroponik yang berasal dari
bahasa Latin yang berarti hydro (air) dan ponos (kerja). Istilah hidroponik pertama kali
dikemukakan oleh W.F. Gericke dari University of California pada awal tahun 1930-an,
yang melakukan percobaan hara tanaman dalam skala komersial yang selanjutnya disebut
nutrikultur atau hydroponics. Selanjutnya hidroponik didefinisikan secara ilmiah sebagai
suatu cara budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah, akan tetapi menggunakan media
inert seperti gravel, pasir, peat, vermin kulit, pumice atau sawdust,yang diberikan larutan
hara yang mengandung semua elemen essensial yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan normal tanaman (Teguh, 2015: 3).
2.4. Nutrisi Hidroponik dan Nutrisi AB-mix
Dalam sistem hidroponik pemberian nutrisi sangat penting karena dalam medianya
tidak terkandung zat hara yang dibutuhkan tanaman. Berbeda dengan penanaman padi
disawah, tanah sendiri talah mengandung zat hara sehingga pemupukan hanya bersifat
tambahan. Pemberian nutrisi untuk hidroponik harus sesuai jumblahnya dan macamnya
sesuai dengan kebutuhan tanaman serta diberikan secara kontinyu. Pada sistem
hidroponik, kebutuhan
nutrisi diberikan bersamaan dengan irigasi atau dikenal dengan istilah fertigasi. Pada
fertigasi penggunaan pupuk dapat diatur dalam jumlah dan konsentrasi yang sesuai
dengan kebutuhan dari tanaman selama musim pertumbuhan tanaman untuk memperoleh
hasil yang optimal dengan kualitas baik (Muhamad, 2006: 2).
Nugraha (2014: 9) menyatakan perlakuan dengan menggunakan pupuk ABmix memiliki
pertumbuhan vegetatif dan hasil panen terbaik pada tanaman bayam, pakchoy dan selada
Kandungan pupuk AB-mix diduga memiliki komposisi seimbang yang dibutuhkan oleh
tanaman. Komposisi hara seimbang yang dimaksud adalah kandungan unsur hara makro
dan mikro yang dibutuhkan tanaman telah terkandung di dalam larutan hara AB-mix dan
nutrisi yang diperoleh tanaman dari larutan hara AB-mix telah memenuhi kebutuhan
tanamaman.
BAB 3 METODOLOGI
Nutrisi Hidroponik I
3. Rancangan Percobaan :
a. Rancangan percobaan (RAK)
1. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak
Kelompok (RAK). Dengan model linear sebagai berikut :
𝑌𝑖𝑗 = 𝜇 + 𝜏𝑖 + 𝛽𝑗 + ϵ𝑖𝑗
Keterangan :
Yij = Hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
µ = Nilai rata-rata umum
𝜏i = Penyimpangan hasil dari nilai µ yang disebabkan oleh
pengaruh perlakuan pupuk ke-i
𝛽j = Penyimpangan hasil dari nilai µ yang disebabkan oleh
pengaruh ulangan pupuk ke-j
ϵij = Pengaruh acak yang masuk ke dalam percobaan
b. Perlakuan dan taraf perlakuan
c. Jumlah ulangan dan jumlah tanaman percobaan (minimal 3 ulangan)
d. Gambar/denah plot percobaan dan keterangannya
4. Metode dan prosedur pelaksanaan
b. Pemilihan Benih
Benih kangkung darat dipilih yang baik dengan cara disortir, salah satu cara untuk
mengetahui yaitu dengan cara merendamnya di dalam air selama 24 jam, jika
benih terapung maka benih tersebut tidak baik untuk digunakan. Benih yang
digunakan adalah benih yang tenggelam di dalam air.
c. Penanaman
Wadah baskom diisi air baku setinggi batas kain flanel (300ml). Benih yang telah
disortir kemudian diletakan ke dalam keranjang plastik sesuai desain penanaman.
Benih yang ditanam yaitu disamakan untuk tiap populasi dalam wadah. Dalam
satu populasi terdapat 30 benih per wadah. Air baku digunakan hingga tanaman
berumur 6 hari setelah tanam, namun diganti saat 3 hari setelah tanam.
e. Pemeliharaan
Tahap pemeliharaan diantaranya yaitu memperhatikan ketersediaan nutrisi
kangkung. Untuk pengendalian hama dilakukan secara teknis, yaitu dengan
mengambil dan membuang hama tersebut.
f. Panen
Panen dilakukan pada umur tanaman 35 hari setelah tanam. Panen dilakukan
dengan memotong tanaman kangkung pada bagian pangkal batang. Bagian
tanaman dipisahkan antara tajuk dengan bagian akar untuk dilakukan pengamatan
data berat segar tanaman dan berat kering tanaman.
BAB 4 HASIL
Cara kerja sistem hidroponik yang perlu diperhatikan adalah air nutrisi yang
benar dan tepat dan dapat terserap dengan sempurna, dan mengganti nutrisi jika
sudah berbau. Adapun cara menanam hidroponik dengan metode NFT (Nutrient
Film Technique) yaitu metode budidaya tanaman kangkung dengan membiarkan
akar kangkung hidup pada nutrisi dangkal yang diharapkan dengan sirkulasi air
yang terus berlangsung sehingga tanaman kangkung akan mendapatkan air, udara
dan nutrisi yang cukup. Adapun prosedur kerjanya adalah menyiapkan beberapa
pipa atau talang dan pompa. Membuat lubang dipermukaan pipa dengan jarak antar
lubang (10 x 10 cm) agar kangkung yang tumbuh tidak saling menaungi dan
diharapkan jarak antara lubang yang satu dengan yang lainnya sama. Lubang ini
nantinya untuk menempatkan gelas air mineral sebagai net pot. Pada gelas air
mineral, bagian bawahnya dilubangi. Lubangi pipa dipastikan sesuai dengan
panjang pipa dan jarak satu lubang dan lubang yang lain sama. Susun pipa atau
talang yang dipersiapkan untuk menjadi tempat menanam tanaman. Siapkan
penampung pada ujung pipa yang lebih rendah. Pasang pompa untuk mengalirkan
air nutrisi agar alirannya maksimal Cara ini memiliki konsep dasar menanam akar
tanaman tumbuh pada bagian lapisan nutrisi yang tidak dalam dan menjaga
sirkulasinya agar tanaman tetap mendapat nutrisi, oksigen, serta air secara baik dan
tercukupi.
Pemberian nutrisi sangat diperhatikan untuk pertumbuhan tanaman kangkung,
biasanya umur kangkung 1-14 hari membutuhkan nutrisi 5 ml menggunakan AB
mix. Cara mengaplikasikannya adalah :
1. Menyiapkan air sesuai kebutuhan dengan perbandingan 1:5:5 Artinya, satu
liter air : 5ml A : 5ml B.
2. Setelah ditambahkan ketiga komponen tersebut, selanjutnya di aduk sampai
merata dan siap digunakan. Pada pertumbuhan setelah 2 minggu maka di tambah
nutrisinya menjadi 9 ml per liter disesuaikan dengan pertumbuhan tanaman yang
semakin berkembang. Tanaman kangkung dapat di panen ketika berumur 21-25
hari, jika lebih dari 25 hari maka pada daun maupun batang akan terasa pahit. Untuk
panen dapat di cabut sehingga ikut dengan akarnya.
Pengukuran panjang daun dilakukan dengan menggunakan penggaris selama
masa pertumbuhan dari mulai 10 hari penyemaian dan 30 hari masa tanam di sistem
hidroponik NFT. Gambar 3.16 Rata-Rata Pertumbuhan Panjang Daun Dari data
Grafik terlihat bahwa rata-rata pertumbuhan panjang daun yang dikontrol dengan
nutrisi 1100 ppm. Pada awal pertumbuhan masih 0 karena masa penyemaian dari
benih kangkung. Pada awal pertumbuhan setelah penyemaian rata-rata panjang
daun kangkung yang terkontrol nutrisi yaitu 1,68 cm dan rata-rata pertumbuhan
panjang daun kangkung yang tanpa kontrol nutrisi yaitu 1,25 cm pertumbuhannya
mempunyai selisih 0,43 karena sebelumnya masih masa penyemaian dengan
perlakuan yang sama. Pertumbuhan di akhir panjang dau kangkung dengan kontrol
nutrisi 1100 ppm mempunyai rata-rata panjang sekitar 17,6, sedangkan
pertumbuhan panjang daun kangkung tanpa kontrol nutrisi rata-rata panjang
daunnya yaitu 16,1 mempunyai selisih sekitar 1,5, kangkung dengan kontrol nutrisi
lebih panjang daunnya dibandingkan dengan kangkung yang tanpa kontrol nutrisi.
BAB 5 KESIMPULAN
Khayati M., N, Haryanti S, Laksnawati. (2015). The Impact of training on the management of
children with cough of the healt workers’ knowledge, attitude and skills in management
of cough and breathing difficulties. Intenational Journal of Research in Medical
Sciences. Khayati FN et al. Int J Res Med Sci. 2015 Dec; 3 (Suppl 1); S47-S52.
Kusumah, M. (2011). Pengaruh Berbagai Macam Sumber Nutrisi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Tomat (Licopersicum esculentum Mill) Pada Sistem Hidroponik
Sumbu.JurnalRepository.http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/6480?show=full.
Polii, M.G.M. (2009). Respon produksi tanaman kangkung darat (ipomoea reptans poir) terhadap
variasi waktu pemberian pupuk kotoran ayam. Jurnal Soil Environmnt 1: 18-22.
Prastio, U. (2015). Panen sayuran hidroponik setiap minggu. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Purwadi. (2017). Pertumbuhan dan kadar protein pada tanaman kangkung darat (Ipomoea reptans
Poir) dengan pemberian pupuk organik cair (POC) berbahan dasar sabut kelapa dan limbah
cair tahu. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidik