Anda di halaman 1dari 3

NAMA : MAGHFIRA ANANDIA AZ-ZAHRA

KELAS : XI IPA 3

NO ABSEN : 29

SAMBUTAN RAKYAT INDONESIA TERHADAP JEPANG

Propaganda jepang di indonesia

Mengutip Kemdikbud RI, untuk meyakinkan rakyat Indonesia, Jepang menegaskan sebagai
saudara tua, sehingga Jepang dan Indonesia sama.

Jepang dianggap sebagai saudara tua yang dipandang dapat membebaskan bangsa Indonesia dari
kekuasaan Belanda. Tentara Jepang mempropagandakan kedatangannya ke Indonesia untuk
membebaskan rakyat dari penjajahan bangsa Barat.

Jepang juga akan memajukan rakyat Indonesia. Jepang terus melakukan propaganda untuk
menggerakkan dukungan rakyat Indonesia.

Beberapa propaganda Jepang untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia antara


lain:

Radio Tokyo memperdengarkan lagu "Indonesia Raya" selain "Kimigayo", lagu kebangsaan
Jepang.

Bendera berwarna merah putih juga boleh dikibarkan berdampingan dengan bendera Jepang,
Hinomaru.

Melalui siaran radio, dipropagandakan barang-barang buatan Jepang yang harganya murah agar
rakyat Indonesia mudah membeli.

Alasan jepang di sambut baik


Pada awalnya, kedatangan tentara Jepang ke Indonesia disambut dengan sukacita karena
beberapa alasan, yaitu:

 Kesengsaraan rakyat akibat imperialis Belanda.


 Adanya slogan Tiga A: Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelingdung Asia, Nippon
Pemimpin Asia.
 Penduduk pribumi diangkat sebagai Pegawai Administrasi Pemerintahan.
 Tokoh-tokoh nasional seperti Soekarno, Hatta, dan Sjahrir yang sebelumnya diasingkan
Belanda dibebaskan Jepang.
 Pengibaran bendera merah putih dan pengumandangan lagu "Indonesia Raya" diizinkan.
 Penggunaan bahasa Indonesia dalam urusan formal dan non-formal serta pelarangan
penggunaan bahasa Belanda.
 Kepercayaan masyarakat Jawa terhadap ramalan Jayabaya.
 Mengutip Encyclopaedia Britannica, untuk mendapatkan simpati rakyat Indonesia,
Jepang juga berusaha meminta dukungan dari para pemimpin nasionalis dan Islam. Di
bawah kebijakan ini, Soekarno dan Hatta menerima posisi dalam administrasi militer.

Ramalan jaya baya tentang jepang

Dikutip dari Kemdikbud RI, rakyat Indonesia memberikan dukungan karena sikap Jepang yang
sangat membenci Belanda. Sikap simpatik bangsa Indonesia terhadap Jepang itu dipengaruhi
kepercayaan terhadap ramalan Jayabaya.

Jayabaya adalah Raja Kerajaan Daha, Kediri (1051-1062). Bunyi ramalan Jayabaya tentang
Jepang adalah: "Pulau Jawa kelak akan diperintah bangsa kulit putih (Belanda), kemudian dari
arah utara akan datang bangsa Katai, kulit kuning bermata sipit. Pemerintahan dari bangsa kulit
kuning tidak lama, hanya seumur jagung. Dan sesudah itu Jawa akan merdeka."

Gerakan Tiga A

Melalui program Pan-Asia, Jepang akan memajukan dan menyatukan seluruh rakyat Asia. Untuk
meneguhkan propaganda Pan-Asia, di Indonesia, Jepang membentuk perkumpulan yang
bernama Gerakan Tiga A.

Gerakan Tiga A merupakan organisasi pertama di Indonesia yang bertujuan untuk memobilisasi
rakyat Indonesia agar mendukung Jepang dalam menghadapi Sekutu.

Gerakan Tiga A didirikan pada 29 April 1942. Dipelopori oleh Pendudukan Jepang Bagian
Propaganda Tentara Jepang yang dikenal dengan nama Sendenbu. Tokohnya bernama Shinaizu
Hitoshi.
Gerakan Tiga A yang didukung oleh Sendenbu ini diketuai oleh orang Indonesia yang bernama
Mr Syamsuddin, seorang tokoh Parindra.

Namun, Gerakan Tiga A hanya bertahan sebentar karena dianggap gagal dalam menggerakkan
rakyat Indonesia untuk mendukung Jepang dalam menghadapi Sekutu.

Sesuai dengan kebijakan pemerintah pendudukan Jepang untuk membentuk susunan


perekonomian baru di Jawa, dilakukan politik penyerahan padi secara paksa. Dasar-dasar politik
beras Jepang pada awalnya sebagai berikut :

1. Padi berada dibawah pengawasan Negara, dan hanya pemerintah yang diizinkan melakukan
seluruh proses pungutan dan penyaluran padi.
2. Para petani harus menjual hasil produksi mereka kepada pemerintah sebanyak kuota yang
ditentukan dengan harga yang ditetapkan.
3. Harga gabah dan beras ditetapkan oleh pemerintah

Anda mungkin juga menyukai