Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

MANAJEMEN

KEPEMIMPINAN

OLEH:

1. EKO WINARTI 2005056

2. GIRIK ASTUTI BR BANGUN 2005058


3. SHARA MAWAR NISA 2005074

PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM


KLINIK

STIKes SYEDZA SAINTIKA PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
izin dan kehendak-Nya. Makalah ini dapat kami selesaikan pada waktunya.

Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas


mata kuliah Pengantar Manajemen. Adapun yang kami bahas dalam makalah ini
mengenai Konsep Dasar Manajemen. Dalam penulisan makalah ini kami
menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya ilmu pengetahuan
kami mengenai hal yang berkenaan dengan penulisan makalah ini. Oleh karena
itu, sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada dosen pengampuh yakni Ibu
Elmira Febri Darmayanti, S.E., M.A. yang telah memberikan limpahan ilmu yang
berguna kepada kami.

Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam


makalah ini kami sudah berusaha untuk dapat menyusunnya dengan baik. Tapi
kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan juga kritik untuk menyempurnakan makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat menjadi referensi dan berguna bagi kami
dan siapapun yang membacanya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUA
1. Latar Belakang......................................................................................1
2. Rumusan Masalah.................................................................................1
3. Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
1. Filsafat Ilmu Menajemen......................................................................3
2. Ilmu Dan Seni Menajemen...................................................................7
3. Definisi Menajemen..............................................................................8
4. Profesi Menajemen...............................................................................9
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan...........................................................................................11
2. Saran.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Siapapun yang menjalankan usaha tentu telah melaksanakan
serangkaian kegiatan merencanakan, melaksanakan dan menilai
keberhasilan dan kegagalan usahanya. Disadari atau tidak, mereka telah
menempuh proses manajemen. Akan tetapi, alangkah lebih baik apabila
dalam praktek usahanya mereka menerapkan pemahaman mendalam
tentang ilmu manajemen, tentu usahanya akan lebih terarah dan lebih
mudah mencapai tujuan.

Ilmu manajemen sebenarnya memiliki usia yang sama dengan


kehidupan manusia itu sendiri. Dikatakan demikian, dikarenakan pada
dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak dapat terlepas dari
prinsip-prinsip manajemen, baik secara langsung maupun tidak langsung,
baik itu disadari ataupun tidak disadari.

Ilmu manajemen secara ilmiah lahir pada sekitar awal abad ke-20
di Benua Eropa dan Amerika. Dimana di Negara-negara tersebut sedang
dilanda dengan sebuah revolusi yang kita kenal dengan nama revolusi
industri. Yaitu perubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan
efisien. Hal ini dikarenakan ilmu pengetahuan yang semakin maju dan
kebutuhan manusia yang semakin banyak dan beragam jenisnya.

Maka dari itu perlu bagi kita untuk mempelajari konsep dasar
manajemen baik dari filsafat ilmu manajemen, ilmu dan seni manejemen,
definisi manejemen, dan profesi manajemen guna untuk memperoleh ilmu
dan menambah wawasan yang dapat bermanfaat baik untuk masa sekarang
maupun masa yang akan datang.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam
pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud Filsafat Ilmu Manajemen ?

2. Apa yang dimaksud Ilmu dan Seni Manajemen?

3. Bagaimana Definisi Manajemen?


4. Bagaimana Profesi Manajemen?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Filsafat Ilmu Manajemen.

2. Untuk mengetahui apa itu Ilmu dan Seni Manajemen.

3. Untuk mengetahui bagaimana Definisi Manajemen.

4. Untuk mengetahui bagaimana Profesi Manajemen.


BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Filsafat Ilmu Manajemen
Filsafat atau falsafah mempunyai banyak pengertian. Menurut
Socrates, filsafat adalah suatu cara berpikir yang radikal dan menyeluruh
atau cara berfikir yang mengupas sesuatu sedalam-dalamnya. Tetapi
tugas filsafat tidak menjawab pertanyaan yang timbul dalam kehidupan,
tetapi mempersonalkan jawaban yang diberikan. Berfilsafat adalah
berfikir radikal atau sampai kepada radiksnya (akarnya), menyeluruh dan
mendasar.

Filsafat Manajemen adalah bagian yang paling penting dari


pengetahuan dan kepercayaan yang memberikan dasar yang luas untuk
menetapkan pemecahan permasalahan manajerial. Filsafat manajemen
memberikan dasar bagi pekerjaan seorang manajer.

Seorang manajer memerlukan kepercayaan dan nilai pokok untuk


memberi petunjuk yang sesuai dan dapat dipercaya guna menyelesaikan
pekerjaan.

Filsafat manajemen juga memberikan desain sehingga seorang


manajer dapat mulai berpikir. Filsafat manajemen sangat berguna karena
dapat dimanfaatkan untuk memperoleh bantuan dan pengikut.

Filsafat bersifat menyeluruh, mendasar dan spekulatif. Dengan


kata lain cakupan filsafat hanyalah mengenai hal-hal yang bersifat
umum. Hal-hal yang bersifat khusus menjadi kajian ilmu. Jadi cakupan
ilmu memang lebih sempit dari pada cakupan filsafat. Meskipun cakupan
ilmu lebih sempit , kajian ilmu adalah lebih mendalam dan lebih tuntas.
Telaah ilmu dari segi filosofis adalah telaah yang berusaha menjawab
pertanyaan mengenai hakikat ilmu.Telaah tersebut dinamakan filsafat
ilmu. Pertanyaan yang diusahakan untuk dijawab oleh filsafat ilmu
adalah yang berkenaan dengan :

1. Objek telaah suatu ilmu

2. Wujud hakiki objek tersebut

3. Hubungan antara obyek dan manusia yang membuahi ilmu dan


pengetahuan
4. Cara memperoleh dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang benar.

5. Penggunaan ilmu dan pengetahuan

Manajemen mengandung tiga pengertian yaitu : pertama,


manajemen sebagai proses, kedua manajemen sebagai kolektivitas, ketiga
manajemen sebagai suatu seni (art) dan suatu ilmu. Pengertian ketiga
istilah tersebut diatas diuraikan sebagai berikut :

1. Manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang


diberikan oleh para ahli. Menurut Haiman, manajemen adalah fungsi
untuk mencapai sesuatu dengan melalui kegiatan orang lain dan
mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan utama
bersama. Selanjutnya menurut GR. Terry mengatakan bahwa
manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih
dahulu dengan mempergunakan kegitan orang lain.

Dari dua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa ada tiga pokok
penting dalam defisi tersebut yaitu, pertama adanya tujuan yang ingin
dicapai, kedua tujuan yang dicapai dengan mempergunakan kegiatan
orang lain, dan ketiga kegiatan orang lain itu harus dibimbing dan
diawasi.

 Manajemen sebagai kolektivitas, orang-orang yang melakukan


aktivitas manajemen. Jadi setiap orang yang melakukan aktivitas
manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen. Dalam
arti tunggal disebut manajer. Manajer adalah pejabat yang
bertanggung jawab atas terselenggaranya aktivitas–aktivitas
manajemen agar tujuan unit pimimpinannya tercapai dengan
menggunakan bantuan orang lain.

 Manajemen sebagai suatu seni dan ilmu, manajemen sebagai seni


berfungsi untuk mencapai tujuan yang nyata mendatangkan hasil
atau manfaat, sedangkan manajemen sebagai ilmu berfungsi
menerangkan fenomena-fenomena, kejadian-kejadian dan keadaan-
keadaan.

Dalam pembahasaan ini akan dijelaskan tentang bagaimana


manajemen dari sudut ontologi, epistemologi dan aksiologi filsafat.

1. Ontologi

Ontologi kadang-kadang disamakan dengan metafisika. Istilah


metafisika itu pertama kali dipakai oleh Andronicus dari Rhodesia pada
zaman 70 tahun sebelum masehi. Artinya adalah segala sesuatu yang
berkenaan dengan hal-hal yang bersifat supra-fisis atau kerangka
penjelasan yang menerobos melampaui pemikiran biasa yang memang
sangat terbatas atau kurang memadai. Makna lain istilah metafisika
adalah ilmu yang menyelidiki hakikat apa yang ada dibalik alam nyata.
Jadi, metafisika berarti ilmu hakikat. Ontologi berarti ilmu hakikat.

Yang dipermasalahkan oleh ontologi dalam ilmu manajemen


adalah siapa yang membutuhkan manajemen? pertanyaan ini sering
dijawab perusahaan (bisnis), tentu saja benar sebagian tetapi tidak
lengkap karena manajemen juga dibutuhkan untuk semua tipe kegiatan
yang diorganisasi dan dalam semua tipe organisasi. Dalam praktik
manajemen dibutuhkan dimana saja orang-orang bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan bersama.

Di lain pihak setiap manusia dalam perjalanan hidupnya selalu


akan menjadi anggota dari beberapa macam organisasi, seperti organisasi
sekolah, perkumpulan olahraga, kelompok musik, militer ataupun
organisasi perusahaan. Organsasi – organisasi ini mempunyai persamaan
dasar walaupun dapat berbeda satu dengan yang lain dalam beberapa hal,
seperti contoh organisasi perusahaan atau departemen pemerintah
dikelola secara lebih formal dibanding kelompok musik atau rukun
tetangga. Persamaan ini tercermin pada fungsi-fungsi manajerial yang
dijalankan.

 Epistemologi

Isitilah epistimologi ini pertama kali digunakan oleh J.F. Ferrir pada
tahun 1854 dalam judulnya yang berjudul Institute of metaphysics.
Menurut sarjana tersebut ada dua cabang dalam filsafat, ialah:
empistemologi berasal dari bahasa yunani episteme yang berarti
pengetahuan dan logos yang berarti teori. Jadi dengan istilah itu, yang
dimaksud epistemologi adalah penyelidikan asal mula pengetahuan atau
strukturnya, metodenya, dan validitasnya.

Ruang lingkup epistemologi pada manajeman dapat dilihat dalam


kaitannya dengan sejumlah disiplin ilmu yang bisa “kerja sama” seperti
pendidikan, ekonomi, politik, dan lain-lain. Namun ruang lingkup itu
mengalami perkembangan, sehingga pada setiap era terdapat lingkup
yang khusus dalam epistemologi itu. Ruang lingkup yang khusus bisa
terjadi pada disiplin ilmu manajemen itu sendiri sehingga melahirkan
spesialisasi pengkajiannya. Di antara spesialisasi itu adalah :
a. Manajemen pendidikan

b. Manajemen sumber daya manusia

c. Manajemen keuangan

d. Manajemen personalia

e. Manajemen produksi , dan lain sebagainya.

Semua epistomologi ini mempermasalahkan kemungkinan yang


mendasar mengenai pengetahuan. Apakah pengetahuan yang paling
murni dapat dicapai?

Permasalahan epistemologi diilmu manajemen berkisar pada ihwal


proses yang memungkinkan ditimbangnyanya pengetahuan yang berupa
ilmu : bagaimana prosedurnya, apa yang harus diperhatikan untuk
mendapatkan pengetahuan yang benar, apakah yang disebut kebenaran
dan apa saja kriterianya, serta saran apa yang membantu orang
mendapatkan pengetahuan berupa ilmu.

 Aksiologi

Aksiologi berasal dari bahasa yunani axios yang berati ‘memiliki


harga’ mempuyai nilai ‘ dam logos yang bermakna ‘ teori ‘ atau
penalaran. Sebagai suatu istilah aksiologi mempunyai arti sebagai teori
tentang nilai yang diingikan atau teori tentang nilai yang baik dan dipilih.
Teori ini berkembang sejak jaman Plato dalam hubungannya dengan
pembahasan mengenai bentuk atau ide ( ide tentang kebaikan )

Permasalahan aksiologi ilmu manajemen (1) sifat niai , (2) tipe nilai (3)
kriteria nilai dan (4) status metafisika nilai.

Sifat nilai atau paras nilai didukung oleh pengertian tentang pemenuhan
hasrat,kesenangan, kepuasan, minat kemauan rasional yang murni, serta
persepsi mental yang erat sebagai pertalian antara sesuatu sebagai sarana
untuk menuju ke titik akhir atau menuju kepada tercapainya hasil yang
sebenarnya.

Perihal tipe didapat informasi bahwa ada nilai intrinsik dan ada nilai
instrumental. Nilai intrinsik ialah nilai konsumatoris atau yang melekat
pada diri sesuatu sebagai bobot martabat diri. Nilai insrtrumental adalah
nilai penunjang yang menyebabkan sesuatu memiliki nilai intrinsik.
Penerapan tipe nilai bagi manajemen diarahkan manajemen sebagai
profesi.

2.2 Ilmu dan Seni Manajemen

1. Manajemen sebagai Ilmu

Manajemen sebagai ilmu adalah suatu akumulasi pengetahuan yang


disistemasi atau kesatuan pengetahuan yang terorganisir. manajemen
termasuk sebagai ilmu karena memenuhi syarat-syarat sebagai ilmu yaitu:

a. Tersusun secara Sistematis dan Teratur

Tersusun secara sistematis dan teratur, manajemen memiliki


serangkaian tahap kegiatan fungsi secara berkaitan mulai dari
menentukan sasaran sampai berakhirnya sasaran atau tercapainya
tujuan. Dalam hal ini, beberapa pakar mengklasifikasikan dengan
berlainan pendapat, namun pada hakikatnya meliputi: perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.

b. Objektif Rasional sehingga dapat Dipelajari

Mengenai objek manajemen, yaitu: apa yang menjadi sasaran atau


kajian penyelidikan manajemen. Sebagai objek adalah “manusia” itu
sendiri. Tetapi bukan manusia pada umumnya melainkan manusia
dalam usaha kerja sama. Sebagai usaha kerja sama itu tidak bisa
dengan dirinya sendiri akan tetapi melalui orang lain. Jadi objek
manajemen adalah manusia dalam hal ini cara memanfaatkan orang-
orang untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan di sini adalah tujuan yang
hendak dicapainya sesuai dengan bidang kegiatannya, sepertinya:
bidang keuangan, bidang pemasaran, bidang perkantoran, bidang
akuntansi dan semacamnya.

c. Menggunakan Metode Ilmiah

Seperti halnya dengan bidang lain yang menggunakan metode


deduksi dan induksi. Melakukan metode deduksi yaitu metode yang
bersifat rasional bersumber dari rasio atau akal pikiran. Melakukan
penyelidikan dengan bertitik tolak pada pengetahuan umum untuk
sampai kepada pengetahuan khusus yang baru. Pengetahuan umum ini
bisa berupa konsep atau teori mengenai sesuatu. Di dalam manjemen
sesungguhnya perencanaan, motivasi adalah suatu teori umum,
sedangkan pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan
merupakan teori khusus. Dari teori umum (perencanaan dan motivasi)
inilah manajemen bertitik tolak melaksanakan kegiatan secara
sistematis, efektif dan efisien menurut teori-teori khusus sebagai
pedoman. Cara menggunakan orang sesungguhnya bertumpu pada
perencanaan dan teori-teori motivasi dan sebagainya. Sedangkan
metode induktif yaitu bersifat empirik, bersumber dari pengalaman
konkrit. Melakukan penyelidikan dengan bertitik tolak dari
pengetahuan khusus untuk sampai pada pengetahuan umum. Di dalam
manajemen sesungguhnya pengalaman praktis dalam
pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dan lain-lain sebenarnya
merupakan in-puit dalam membuat perencanaan yang bersifat umum.

d. Dapat Dijadikan suatu Teori

Di sini teori manajemen tidak diragukan lagi karena sudah


dipelajari dan dikembangkan melalui lembaga pendidikan dan
pelatihan dengan manajemen merupakan salah satu mata pelajaran
yang dicantumkan dalam kurikulum bahkan terdapat jurusan yang
disebut dengan jurusan “manajemen”.

2. Manajemen Sebagai Seni

Menurut Mary Parker Follet ( Stoner 1986 ) manajemen sebagai


seni untuk melakasanakan pekerjaan malalui orang-orang (The art of
getting things done through people). Manajemen sebagai suatu seni, di
sini memandang bahwa di dalam mencapai suatu tujuan di perlukan
kerja sama dengan orang lain, dan bagaimana cara memerintahkan
pada orang lain agar bekerja sama. Pada hakikatnya kegiatan manusia
pada umumnya adalah managing (mengatur) dan untuk mengatur
disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan
pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama. Jadi, manajemen di
pandang sebagai seni oleh Follet karena manajemen mencapai sasaran
melalui cara-cara dengan mengatur orang lain menjalankan dalam
tugas.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen mencakup


keduanya, baik sebagai ilmu maupun sebagai seni. Berarti juga, supaya
seseorang dapat menjadi manajer atau pemimpin yang baik, di
samping harus memiliki pengetahuan tentang ilmu manajemen, juga
harus memiliki seni manajemen.
3. Definisi Manajemen

Secara umum pengertian manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan,


pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap usaha-usaha para
anggota organisasi dan pengguna sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen memiliki kegiatan
memimpin, mengatur, mengelola, mengendalikan, dan mengembangkan.

Banyak ahli telah mendefinisikan manajemen dengan pemahaman mereka


masing-masing. Berikut ini adalah definisi manajemen menurut para ahli di
dunia.

a. Van Fleet dan Peterson mendefinisikan manajemen sebagai


serangkaian kegiatan yang diarahkan pada pemanfaatan sumber daya
secara efisien dan efektif dalam mengejar satu atau lebih tujuan.

b. Megginson, Mosley dan Pietri mendefinisikan manajemen sebagai


pekerjaan yang melibatkan sumber daya manusia, keuangan dan fisik
untuk mencapai tujuan organisasi dengan melakukan fungsi
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian.

c. Sementara Kreitner berpendapat bahwa manajemen adalah proses


penyelesaian masalah untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif
melalui penggunaan sumber daya secara efisien sesuai dengan
perkembangan.

d. Menurut F. Taylor, manajemen adalah seni mengetahui apa yang


harus dilakukan, kapan harus dilakukan dan melihat bahwa itu bisa
dilakukan dengan cara terbaik dan termurah.

Salah satu aspek kunci dalam manajemen adalah bagaimana manajer


dapat mengenali peran dan pentingnya para pihak yang akan menunjang
pencapaian tujuan perusahaan. Para manajer harus mengakui bahwa tidak
akan dapat mencapai tujuan perusahaan seorang diri, melainkan melalui kerja
sama dengan orang lain.

4. Profesi Manajemen

Pengertian manajemen sebagai profesi adalah semua jenis kegiatan selalu


harus dimanajemeni oleh semua orang sesuai dengan aturan yang jelas.
Kegiatan manajemen mulai dari perusahaan, organisasi, dan untuk dirinya
sendiri, baik sebagai kepala instansi perusahaan, organisasi dan lain
sebagainya.

Dengan demikian seseorang yang mempunyai profesi (tanggung jawab


atas pekerjaannya) akan melakukan manajemen secara efisien dan efektif untuk
keberhasilan yang diinginkan. Melalui alasan tersebut maka manajemen
memiliki sifat profesi dimana terdapat beberapa penekanan yang mengarah
kepada kesimpulan tersebut.

a. Para professional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum


yang berlaku dalam situasi dan lingkungan. Misalkan akademi
pendidikan profesi manajemen, kursus-kursus dan program-program
latihan dan lain sebagainya, yang bertujuan mendidik siswanya menjadi
seorang professional.

b. Para Professional memperoleh status dengan cara mencapai suatu


standar prestasi kerja tertentu, ini tidak didasarkan pada keturunan,
favoritas, suku bangsa, agama, dan kriteria-kriteria lainnya.

c. Para professional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat.

Dengan demikian profesi adalah suatu pekerjaan yang menuntut


persyaratan tertentu. Seperti halnya dengan manajemen sebagai profesi maka
dituntut persyaratan tertentu seperti yang telah disebutkan di atas. Oleh karena
itu penilaian terhadap manajer lebih sulit dibandingkan penilaian terhadap
profesi lain seperti bidan, polisi, tentara, guru sejenisnya.

Pada akhirnya manajemen sebagai profesi menuntut para professional agar


bekerja sesuai dengan kode etik untuk melindungi klien mereka. Manajemen
saat ini lebih mengarah pada kecenderungan meningkatkannya profesionalisme
baik dalam dunia bisnis maupun organisasi non-profit. Penilaian manejemen
sangat komprehensif tidak hanya melihat dari fungsionalnya saja seperti
pemasaran, keuangan, sumber daya manusia dan lain-lain. Akan tetapi
penguasaan terhadap manajemen waktu dan operasional juga sangat
diperhitungkan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dapat di simpulkan dari makalah ini, bahwa manajemen adalah ilmu
dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dan pengguna sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Bahkan pada ilmu fisafat bagian yang paling penting dari pengetahuan
dan kepercayaan yang memberikan dasar yang luas untuk menetapkan
pemecahan permasalahan manajerial. Dan dengan profesi manajemen
semua jenis kegiatan selalu harus dimanajemeni oleh semua orang sesuai
dengan aturan yang jelas. Kegiatan manajemen mulai dari perusahaan,
organisasi, dan untuk dirinya sendiri, baik sebagai kepala instansi
perusahaan, organisasi dan lain sebagainya.

Manajeman juga sebagai ilmu dan seni untuk melakukan tindakan


guna mencapai tujuan, salah satunya adalah untuk terwujudnya suasana
kerja yang aktif, inovatif, kreaktif, efektif, menyenangkan dan bermakna
bagi karyawan atau anggota.

3.2 Saran

Konsep manajemen adalah ilmu yang diterapakan kesemua aspek


sebagai tatanan didalam kehidupan, ini perlu diterapkan bukan hanya pada
organisasi atau perusahaan saja, melainkan individu juga harus
mempunyai manajemen agar kehidupannya terarah dan teratur serta
mencapai tujuan yang diinginkan dengan baik.
Andani, Meri., 2017 “Makalah Pengantar Manajemen”. 18 Maret
2020. https://meriandanimuslimah.blogspot.com/2017/04/makalah-
pengantar-manajemen-di-susun.html?m=1

“Pengertian Manajemen Sebagai Ilmu, Seni, dan Profesi”.18 Maret


2020.
https://meriandanimuslimah.blogspot.com/2017/04/makalah-
pengantar-manajemen-di-susun.html?m=1

“Pengertian Manajemen Secara Lengkap, Unsur-Unsur Dan Fungsinya”. 19


Maret 2020.https://cpssoft.com/blog/bisnis/pengertian-
manajemen- secara-lengkap/Dwi.,

”Pengertian Manajemen Secara Umum”. 19 Maret 2020. https://umum-


pengertian.blogspot.com/2016/01/pengertian-manajemen-secara-
umum- adalah.html

“Pengertian Manajeman sebagai Ilmu, Seni, dan Profesi” 19 Maret


2020. https://lenterakecil.com/pengertian-manajemen-sebagai-ilmu-
seni-dan-profesi/

“Pengertian Manajemen Sebagai Ilmu, Seni dan Profesi” 20


Maret 2020 https://jurnalmanajemen.com/manajemen-
sebagai/ Solihin, Ismail., 2009. ”Pengantar Manajemen”. Penerbit E

Anda mungkin juga menyukai