Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIANKESEHATANR.I.

BADANPENGEMBANGANDANPEMBERDAYAAN
SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIKKESEHATANPALU
JURUSANKEBIDANANPRODIDIIIKEBIDANANPALU
Jln.ThaluaKonchiNo.19MamboroPaluUtaraTelp/Fax.(0451)491451
E-mail:poltekkeskemenkespalu@yahoo.comWebsite:www.poltekkespalu.ac.idSULAWESITENGAH

FORMATPENCAPAIANKOMPETENSI

Nama : Jenis:
Keterampilan
NIM :
Tkt/smt : Pencapaian:
Kompetensi
Tempat Praktik :
Waktu Praktik :

A. LANDASANTEORI
1. Pengertian
Periode post partum ( puerperium ) atau juga sering disebut masa nifas adalah
masa sejak ibu  melahirkan bayi ( bayi lahir ) sampai 6 minggu ( 42 hari )
kemudian. Kadang juga disebut masa trimester IV ( Piliteri, 1998 ). 
2. Etiologi
a) Nyeri berhubungan dengan trauma jalan lahir, episiotomy
b) Resiko infeksi berhubungan dengan  episiotomi, laserasi jalan lahir,
bantuan pertolongan persalinan
c) Cemas berhubungan dengan  peran baru, kesulitan menyusui
d) PK: perdarahan
e) Perubahan peran keluarga
f) Perubahan pola seksualitas
g) Kurang pengetahuan
3. Gejala/Tanda
4. Prosedur Pelaksanaan / Tahapan Kerja
a. Persiapan alat dan bahan
b. Persiapan pasien dan penolong
1) Petugas memperkenalkan diri
2) Identifikasi klien
11
Panduan Praktik Klinik Alih Jenjang Lokus PosoThn 2020-2021
3) Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
c. Langkah kerja
a. Mencuci tangan secara efektif dan memakai handscoon.
b. Melakukan infrome consent
c. Memeriksa tanda vital sign (tensi, suhu, nadi dan pernafasan)
d. Melakukan pemeriksaan pada muka ibu (mata conjungtiva
pucat/tidak, sclera ikterus/tidak, muka udema/tidak.
e. Melakukan pemeriksaan payudara:
i. Meminta pasien berbaring dengan lengan kiri di atas
kepala, kemudian palpasi payudara kiri secara
sistematis sampai ke ketiak, raba adanya masa,
benjolan yang membesar, pembengkakkan ata abses.
ii. Ulangi prosedur pada lengan kanan dan palpasi
payudara kanan hingga ketiak.
f. Melakukan pemeriksaan abdomen:
i. Periksa bekas luka jika operasi baru.
ii. Palpasi untuk mendeteksi ada atau tidaknya uterus
diatas pubis (involusi uteri).
iii. Palpasi untuk mendeteksi adanya masa atau
kelembekan (konsistensi uterus)
g. Memeriksa kaki untuk:
i. Varises vena.
ii. Kemerahan pada betis.
iii. Tulang kering, pergelangan kaki, jika adanya edema
maka perhatikan tingkat edema, pitting jika ada.
h. Menekuk betis untuk memeriksa nyeri betis (tanda-tanda human
positif/tanda-tanda tromboflebitis).
i. Mengenakan handscoon.
j. Membantu pasien pada posisi untuk pemeriksaan genetalia dan
perineum (dengan menggunakan handscoon dan memasang perlak):
i. Memposisikan pasien litotomi.
ii. Melakukan vulva hygine.
iii. Perhatikan lochea (bau, warna dan konsistensi).
12
Panduan Praktik Klinik Alih Jenjang Lokus PosoThn 2020-2021
iv. Perhatikan perineum (bekas jahitan).
k. Memberitahu klien tentang hasil pemeriksaan.
l. Melepaskan handscoon dan menaruh dalam larutan klorin 0,5%.
m. 13.  Pasien dirapikan dan membereskan alat.
n. 14.  Mencuci tangan dengan sabun dang mengeringkan dengan
handuk yang bersih.
o. 15.  Mendokumentasikan
hasil tindakan.

UNTUK ISI DARI LANDASAN TEORI DISESUAIKAN DENGAN JENIS


KETERAMPILAN YANG AKAN DILAKUKAN

B. TINJAUANKASUS
1. Data Subyektif :
2. Data Objektif :
3. Asesment
4. Plan
5. Lembar Implementasi

13
Panduan Praktik Klinik Alih Jenjang Lokus PosoThn 2020-2021
14
Panduan Praktik Klinik Alih Jenjang Lokus PosoThn 2020-2021

Anda mungkin juga menyukai