Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PROFESI PENDIDIKAN

MENUNJUKKAN SIKAP DAN REFLEKSI POSITIF TERHADAP PROFESIONAL


KEPENDIDIKAN

Dosen Pengampu :
Dr. Farihah, MP.d

Disusun Oleh Kelompok 4 :


Adisti Arista (5211144008)
Putri Ninariosi (5212444001)
Shela Simah Bengi (5211144002)

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


PENDIDIKAN TATA RIAS
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang. Kami
panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah profesi
kependidikan.

Saya juga berterima kasih sebesar besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah profesi
kependidikan yaitu ibu Dr. Farihah, M.Pd yang telah banyak memberikan bimbingan kepada saya
untuk menyelesaikan laporan ini.

Sebagai mahasiswa yang masih dalam tahapan belajar, saya sadar banyaknya kekurangan
dan kelemahan dalam pembuatan tugas critical jurnal review ini. Maka dari itu, segala kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat saya butuhkan dalam pembuatan laporan-
laporan berikutnya. Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Salam
sejahtera.

Medan, 22 maret 2022

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................................................ 1

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. 2

DAFTAR ISI................................................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 4

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4


B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 4
C. Tujuan .............................................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 5

A. Sikap Dan Prilaku Guru Yang Profesional .................................................................. 5


B. Faktor Penyebab Sikap Dan Perilaku Guru Menyimpang ........................................ 6
C. Kompetensi Kepribadian Guru ..................................................................................... 6

BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 7

A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 7
B. Saran ................................................................................................................................ 7

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan. Sifatnya mutlak dalam kehidupan, baik dalam kehidupan seseorang, keluarga,
maupun bangsa dan negara. Maju-mundurnya suatu bangsa banyak ditentukan oleh maju
mundurnya pendidikan bangsa itu. Mengingat sangat pentingnya bagi kehidupan, maka
pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga memperoleh hasil yang
diharapkan. Untuk melaksanakan pendidikan harus dimulai dengan pengadaan tenaga
pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan. Kemarnpuan guru
sebagai tenaga kependidikan, baik secara personal, sosial, maupun profesional, harus
benar-benar dipikirkan karena pada dasarnya guru sebagai tenaga kependidikan merupakan
tenaga lapangan yang langsung melaksanakan kependidikan dan sebagai ujung tombak
keberhasilan pendidikan.
Untuk itu, ilmu pendidikan memegang peranan yang sangat penting dan merupakan
ilmu yang mempersiapkan tenaga ke pendidikan yang profesional, sebab kemampuan
profesional bagi guru dalam melaksanakan proses belajar-mengajar merupakan syarat
utama. Ilmu pendidikan merupakan salah satu bidang pengajaran yang harus ditempuh para
siswa Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam rangka mempersiapkan
tenaga guru dan tenaga ahli kependidikan lainnya yang profesional. Seorang guru
memerlukan pengetahuan tentang ilmu pendidikan secara general. Itu sebabnya dalam
perkembangan kurikulurn terakhir untuk IKIP/FKIP /STKIP, ilmu pendidikan merupakan
suatu bidang pengajaran yang pokok-pokoknya meliputi kurikulum, program pengajaran,
metodologi pengajaran, media pendidikan, pengelolaan kegiatan belajar-mengajar, dan
evaluasi pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Apa sikap dan refleksi positif terhadap profesional kependidikan?
C. Tujuan
Untuk mengetahui apa saja sikap dan refleksi positif yang ditunjukkan oleh guru
professional.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sikap Dan Prilaku Guru Yang Profesional


Pemerintah sering melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas guru,
antara lain melalui seminar, pelatihan, dan loka karya, bahkam melalui pendidikan formal
bahkan dengan menyekolahkan guru pada tingkat yang lebih tinggi. Kendatipun dalam
pelakansaannya masih jauh dari harapan, dan banyak penyimpangan, namun paling tidak
telah menghasilkan suatu kondisi yang yang menunjukkan bahwa sebagian guru memiliki
ijazah perguruan tinggi.
Latar belakang pendidikan ini mestinya berkorelasi positif dengan kualitas
pendidikan, bersamaan dengan faktor lain yang mempengaruhi. Walaupun dalam
kenyataannya banyak guru yang melakukan kesalahan-kesalahan. Kesalahan-kesalahan
yang seringkali tidak disadari oleh guru dalam pembelajaran ada tujuh kesalahan.
Sikap dikatakan sebagai suatu respons evaluatif. Respon hanya akan timbul, apabila
individu dihadapkan pada suatu stimulus yang dikehendaki adanya reaksi individual.
Respon evaluatif berarti bahwa bentuk reaksi yang dinyatakan sebagai sikap itu timbul
didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu yang memberi kesimpulan terhadap
stimulus dalam bentuk nilai baik buruk, positif negati, menyenangkan-tidak
menyenangkan, yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap
(Azwar, 2000: 15). Sedangkan perilaku merupakan bentuk tindakan nyata seseorang
sebagai akibat dari adanya aksi respon dan reaksi. Menurut Mann dalam Azwar (2000)
sikap merupakan predisposisi evaluatif yang banyak menentukan bagaimana individu
bertindak, akan tetapi sikap dan tindakan nyata seringkali jauh berbeda.
B. Faktor Penyebab Sikap Dan Perilaku Guru Menyimpang
Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan anak bangsa. Berbagai upaya
pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilaksanakan walapun belum
menunjukkan hasil yang optimal. Pendidikan tidak bisa lepas dari siswa atau peserta didik.
Siswa merupakan subjek didik yang harus diakui keberadaannya. Berbagai karakter siswa
dan potensi dalam dirinya tidak boleh diabaikan begitu saja. Tugas utama guru mendidik
dan mengembangkan berbagai potensi itu.Jika ada pendidik (guru) yang sikap dan

5
perilakunya menyimpang karena dipengaruhi beberapa faktor. Pertama, adanya malpraktik
(meminjam istilah Prof Mungin) yaitu melakukan praktik yang salah, miskonsep. Guru
salah dalam menerapkan hukuman pada siswa. Apapun alasannya tindakan kekerasan
maupun pencabulan guru terhadap siswa merupakan suatu pelanggaran.
Kedua, kurang siapnya guru maupun siswa secara fisik, mental, maupun emosional.
Kesiapan fisik, mental, dan emosional guru maupun siswa sangat diperlukan. Jika kedua
belah pihak siap secara fisik, mental, dan emosional, proses belajar mengajar akan lancar,
interaksi siswa dan guru pun akan terjalin harmonis layaknya orang tua dengan anaknya.
Ketiga, kurangnya penanaman budi pekerti di sekolah. Pelajaran budi pekerti
sekarang ini sudah tidak ada lagi. Kalaupun ada sifatnya hanya sebagai pelengkap, lantaran
diintegrasikan dengan berbagai mata pelajaran yang ada. Namun realitas di lapangan
pelajaran yang didapat siswa kabanyakan hanya dijejali berbagai materi. Sehingga nilai-
nilai budi pekerti yang harus diajarkan justru dilupakan.
C. Kompetensi Kepribadian Guru
Kompetensi kepribadian merupakan salah satu kompetensi yang sangat penting
untuk bisa dipenuhi setiap calon guru maupun guru yang mengajar di sekolah/madrasah
agar dapat melaksanakan tugas dengan baik. Memang, kompetensi kepribadian bukan
bagian dari bahan yang akan dan harus diajarkan para guru pada para siswa mereka, tapi
merupakan kekuatan yang harus dimiliki setiap guru, agar dapat menghantarkan para
siswanya menjadi orang-orang cerdas (smart citizen). Guru pintar tidak akan terlalu
bermanfaat jika tidak memiliki komitmen untuk mengajar dengan baik. Komitmen untuk
mengajar, membimbing dan mendampingi para siswanya belajar, merupakan bagian dari
kompetensi kepribadian.
Akan tetapi, kualifikasi kompetensi kepribadian tidak sesempit komitmen
mengajar, membimbing dan mendampingi para siswa belajar agar menjadi anak-anak
berprestasi di masa yang akan datang. Maria Liakopoulou[1],peneliti dari Aristotle
University of Thessaloniki Makedonomaxon, Halastra Thessaloniki, Yunani, menegaskan
bahwa kompetensi kepribadian meliputi sifat-sifat yang berkaitan langsung dengan
pelaksanaan tugas mereka sebagai guru, yang dapat dilatih dan dikembangkan melalui
pendidikan dan pelatihan.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Profesionalisme guru merupakan hal yang diperdebatkan akhir-akhir ini. Peningkatan
profesionalisme guru dipandang sebagai salah satu upaya yang dapat meningkatkan
kualitas pendidikan. Salah satu variabel karakteristik guru yang sangat berhubungan
dengan profesinya adalah sikap guru terhadap profesi itu sendiri. Apabila diinginkan terjadi
peningkatan kinerja guru, sikap profesionalismenya juga perlu ditingkatkan. Peningkatan
profesionalisme dalam pendidikan dan pengajaran dalam hal ini para guru, banyak
ditentukan oleh sikap para guru tersebut terhadap profesi guru itu sendiri. Tanpa sikap yang
positif terhadap profesi yang digelutinya, mustahil mereka mau bertindak secara
profesional. Persoalan sikap ini sangat menentukan karena sikap berhubungan secara
positif dengan kinerja dan pada akhirnya sangat berpengaruh pada hasil pendidikan itu
sendiri. Itulah sebabnya, masalah sikap guru terhadap profesinya perlu mendapat
pengkajian sebagai fokus permasalahan.
B. Saran
Untuk mengubah paradigma guru menjadi guru yang profesional, maka ada beberapa
syarat yang harus dipenuhi, antara lain: Guru harus memiliki kualifikasi dan kompetensi
minimal sebagai calon guru, Memahami tingkat perkembangan siswa, Guru harus sering
diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan tentang implementasi kurikulum dan
pembelajaran sesuai dengan jenjang pendidikannya masing-masing, dan setiap semester
guru diwajibkan untuk menerapkan salah satu model pembelajaran yang dapat
mengaktifkan peserta didik.

7
PERTANYAAN

1. Apa hubungan antara guru dengan tenaga kependidikan nasional ?


Secara definisi kata “guru” bermakna sebagai pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi
peserta didik pada jalur pendidikan formal. (yohana)

2. Kompetensi pegadogis mana yang harus dimiliki calon guru ?

kemampuan yang harus dimiliki guru berkenaan dengan karakteristik siswa dilihat dari
berbagai aspek seperti moral, emosional, dan intelektual. Hal tersebut berimplikasi
bahwa seorang guru harus mampu menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip belajar,
karena siswa memiliki karakter, sifat, dan interest yang berbeda. (berby)

3. Bagaimana strategi guru ntuk meningkatkan profesionalisme nya ?

Guru yang profesional adalah guru yang menguasai karakteristik bahan ajar dan
karakteristik peserta didik. Karakteristik bahan ajar meliputi konsep, prinsip, teori yang
terdapat dalam bahan ajar. Karakteristik peserta didik meliputi potensi, sikap, minat,
akhlak mulia, dan personaliti peserta didik. (cyntia)

4. Mengapa guru sebagai profesi harus memenuhi kode dan etika dalam melaksanakan
tugas nya ?

Guru adalah profesi yang mempersiapkan sumber daya manusia untuk menyongsong
pembangunan bangsa dalam mengisi kemerdekaan. Guru dengan segala kemampuannya
dan daya upayanya mempersiapkan pembelajaran bagi peserta didiknya. Sehingga tidak
salah jika kita menempatkan guru sebagai salah satu kunci pembangunan bangsa menjadi
bangsa yang maju dimasa yang akan datang. (anas)

5. Sebutkan beberapa faktor yang kalian ketahui tentang melekat nya profesionalisme
seorang guru?

Guru mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya,


Guru menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang diajarkannya serta cara mengajarnya
kepada siswa,
Guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai cara evaluasi,
Guru mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya.
(novi)

6. Mengapa seorang guru harus mengembangkan sikap professional ?


guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan
dan pengajaran. Oleh karena itu, membedah aspek profesionalisme guru berarti
mengkaji kompetensi yang harus dimiliki seorang guru (ulfa)

8
9

Anda mungkin juga menyukai