DISUSUN OLEH :
ROMIATI GULTOM
NIM : 1420121167
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
PEMBAHASAN
Klimakterium merupakan periode peralihan dari fase reproduksi menuju fase usia tua
(senium). Masa klimakterium 40-85% wanita mempunyai keluhan baik fisik maupun psikologis
(Niken Purbowati, 2019).
Fase klimakterium menurut Varney dalam buku saku kebidanan mendefinisikan sebagai
proses penuaan wanita dari tahap reproduktif ke nonreproduktif, melalui tahapan fase awal
pramenopause, menopause dan post menopause. Pendapat lainnya dari Dennerstein, mengatakan
bahwa awal periode fase klimakterium diawali dengan penurunan kadar estrogen dan
progesterone yang dapat memicu berbagai gejala fisik dan psikologis pada wanita. Biasanya
gejala yang muncul dapat mempengaruhi aktivitas harian hingga berpengaruh terhadap kualitas
hidup. ( Mira Trisyani Koeryaman, Ermiati 2018).
Berdasarkan beberapa hasi survey dan penelitian di Indonesia, 70% para wanita yang
berusia 45 sampai dengan 54 tahun cenderung mengalami berbagai gejala seperti hot flushes,
jantung berdebar debar, gangguan tidur, depresi, mudah tersinggung, merasa takut, gelisah dan
lekas marah, sakit kepala, cepat lelah, sulit berkonsentrasi, mudah lupa, kurang tenaga,
berkunang kunang, kesemutan, gangguan libido, obstipasi, berat badan bertambah, dan nyeri
tulang dan otot. ( Mira Trisyani Koeryaman, Ermiati 2018)
Klimakterium merupakan proses alami yang akan terjadi saat seorang wanita bertambah
tua, seiring bertambahnya usia, indung telur akan semakin sedikitmemproduksi hormon
kewanitaan. Akibatnya, indung telur tidak lagi melepaskan sel telur dan menstruasi akan
berhenti. Namun, klimaterium juga dapat terjadi lebih dini yang terjadi akibat:
a) Primary ovarian insufficiency, Kondisi ini terjadi akibat kelainan genetik atau
penyakit autoimun, yang membuat indung telur berhenti berfungsi
b) Operasi pengangkatan rahim (Histerektomi), Setelah histerektomi, seorang wanita
memang tidak akan langsung mengalami klimakterium, namun akan cenderung
mengalami klimakterum lebih awal, klimakterum dapat langsung terjadi setelah
histerektomi bila indung telur juga ikut diangkat
c) Pengobatan kanker, Kemoterapi atau radioterapi untuk mengatasi kanker rahim dapat
merusak indung telur, sehingga memicu klimakterum dini. (Dalal,
P.Agarwal,M.2015)
Hasil observasi mencatat berbagai masalah fisik dan psikis yang dikeluhkan oleh para
wanita pada masa perimenopause seperti hipertensi, peningkatan berat badan, myalgia atau
badan terasa pegal pegal, rematisme tidak spesifik, sulit tidur, lebih sensitive dan mudah marah,
gangguan pada kulit, arthritis dan gangguan lain pada kulit. Sedangkan keluhan lainnya meliputi
ketidakpuasan atau mengalami kesulitan dalam mencapai orgasme dalam aktivitas seksualnya.
Para wanita mengatakan minat dan gairah seksualitas menjadi berkurang sehingga jarang
melakukan aktivitas seksual. Sebagai upaya untuk mengurangi ketidaknyamanan. ( Mira Trisyani
Koeryaman, Ermiati 2018)
c) Tanda khas kulit merah dan hangat terutama pada kepala dan leher,kapan saja selama
beberapa detik sampai 2 menit diikuti menggigil dan kedinginan.
d) Kulit genetalia,dinding vagina,uretha menipis dan lebih kering sehingga mudah terjadi
iritasi,infeksi,disparemia,labia,klitoris,uterus,ovarium mengecil/atrofi.bertambahnya
pertumbuhan rambut pada wajah dan tubuh akibat menurunnya kadar estrogen dan efek
androgen dalam sirkulasi yang tidak terimbangi.
e) Osteoporosis pada sekitar 25% wanita dalam waktu15-20 bulan setelah menopause
(purwoastuti,2015).
2.5 Klasifikasi Klimakterium
2) Menopause Normal. Menopause yang alami dan apabila terjadi pada usia di akhir 40
tahun atau di awal 50 tahun.
3) Menopause Terlambat. Umumnya batas usia terjadi menopause adalah usia 52 tahun,
namun apabila ada seorang wanita yang masih memiliki siklus menstruasi atau dalam arti masih
mengalami menstruasi di usia 52 tahun(Kuswita,2012)
teratur dapat membuat tidur lebih nyenyak.jangan membuat perut dalam keadaan
kelaparan (purwoastuti,2015).
7) Gangguan psikis dan emosi
Perasaan marah dan sakit bias diakibatkan oleh ketidakseimbangan natrium dan
kalsium dalam cairan tubuh.selain memperbanyak makan-makanan yang
mengandung fitoestrogen,kurangi konsumsi garam dan tingkatkan asupan kalium
misalnya jeruk atau pisang.menghargai dan mencinta diri sendiri dengan cara
menerima apa adanya(purwoastuti,2015).
8) Osteopororis
Meningkatkan asupan kalsium bias dari susu atau ikan dan paparan sinar
mataharipagi jam 08.00-09.00.
b) Terapi hormonal
Gejala-gejala klimakterium dapat diatasi dengan menggunakan terapi penyulihan atau
penggantian hormonal (HRT=hormone replacement therapy) yang dilakukan dengan
memasukan hormone-hormon seksual kedalam tablet atau beberapa bentuk lainnya
(purwoastuti,2015).