Anda di halaman 1dari 5

LOGO

INSPEKTORAT KABUPATEN ….

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)

TAHUN .....

Penyelesaian Proses Pemeriksaan yang Terhambat


DAFTAR RIWAYAT REVISI SOP
PENYELESAIAN PROSES PEMERIKSAAN YANG TERHAMBAT

Revisi Tanggal Tanggal


Uraian Materi Revisi
ke- Usulan Berlaku

Penyelesaian Proses Pemeriksaan yang Terhambat


INSPEKTORAT Nomor SOP
KABUPATEN ….. Tanggal Pembuatan
Tanggal Revisi
Tanggal Efektif
Disusun Oleh
Disahkan Oleh

PENYELESAIAN PROSES PEMERIKSAAN


YANG TERHAMBAT
A. Prosedur
1. Berdasarkan fakta di lapangan saat pemeriksaan, terdapat kondisi di mana auditan tidak
bersedia diperiksa dan/atau tidak menandatangani naskah hasil pemeriksaan
2. Auditor (Ketua Tim) meminta persetujuan Penanggung Jawab Untuk menjalankan
SOP ini. Dalam hal Penanggung Jawab tidak menyetujuinya maka komunikasi
terhadap auditi tetap dilakukan.
3. Dalam hal Penanggung Jawab menyetujuinya, maka Auditi diminta membuat surat
pernyataan tidak bersedia diperiksa dan/atau tidak menandatangani naskah hasil
pemerikasaan.
4. Dalam hal auditi tidak bersedia membuat surat pernyataan, maka Auditor tetap
membuat Naskah Hasil Pemeriksaan daengan keterangan Auditi tidak bersedia
diperiksa dan/atau tidak menandatangani naskah hasil pemeriksaan.
5. Auditor menyusun draft surat teguran Bupati/Wakil Bupati kepada Auditi yang tidak
berseddia diperiksa dan/atau tidak menandatangani naskah hasil pemeriksaan.
6. Draft surat teguran tersebut dikoreksi dan diparaf oleh Inspektur.
7. Draft Surat Teguran disampaikan kepada Bupati/Wakil Bupati melalui Sekretaris
Daerah untuk dikoreksi.
8. Surat Teguran ditandatangai oleh Bupati/Wakil Bupati
9. Penomoran Surat Teguran oleh Staf Pelaksana Sekretariat Daerah.
10. Surat Teguran disampaikan kepada Auditi.

B. PIHAK-PIHAK TERKAIT
1. Kepala Daerah
2. Sekretaris Daerah
3. Inspektur
4. Pemeriksa/Auditor
5. Auditi
ii.

Penyelesaian Proses Pemeriksaan yang Terhambat


C. ANGGARAN WAKTU

Jangka waktu
maksimal
No Prosedur penyelesaian
.

01. Berdasarkan fakta di lapangan saat pemeriksaan, terdapat


kondisi di mana auditi tidak bersedia diperiksa dan/atau
tidak menandatangani naskah hasil pemeriksaan.

02. Auditor (Ketua Tim) meminta persetujuan Penanggung


Jawab Untuk menjalankan SOP ini. Dalam hal Penanggung
10 menit
Jawab tidak menyetujuinya maka komunikasi terhadap
auditi tetap dilakukan.

03. Dalam hal Penanggung Jawab menyetujuinya, maka Auditi


diminta membuat surat pernyataan tidak bersedia diperiksa 30 Menit
dan/atau tidak menandatangani naskah hasil
pemerikasaan.

04. Dalam hal auditi tidak bersedia membuat surat pernyataan,


maka Auditor tetap membuat Naskah Hasil Pemeriksaan 10 Menit
dengan keterangan Auditi tidak bersedia diperiksa dan/atau
tidak menandatangani naskah hasil pemeriksaan.

05. Auditor menyusun draft surat teguran Bupati/Wakil Bupati


kepada Auditi yang tidak bersedia diperiksa dan/atau tidak 1 hari
menandatangani naskah hasil pemeriksaan.

06. Draft surat teguran tersebut dikoreksi dan diparaf oleh 1 Jam
Inspektur.

07. Draft Surat Teguran disampaikan kepada Bupati/Wakil 1 hari


Bupati melalui Sekretaris Daerah untuk dikoreksi.

08. Surat Teguran ditandatangai oleh Bupati/Wakil Bupati 1 hari

09. Penomoran Surat Teguran oleh Staf Pelaksana Sekretariat


Daerah. 1 Jam

10. Surat Teguran disampaikan kepada Auditi. 1 hari

Penyelesaian Proses Pemeriksaan yang Terhambat


D. DOKUMEN YANG DIGUNAKAN
Dokumen-dokumen yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Surat Pernyataan Tidak Bersedia Diperiksa
2. Surat Pernyataan Tidak Bersedia Menandatangani Naskah Hasil Pemeriksaan
3. Surat Teguran Kepala Daerah kepada Auditi
4. Laporan Hasil Pemeriksaan

….., …..
Inspektur Kabupaten ….

…..
NIP …..

Penyelesaian Proses Pemeriksaan yang Terhambat

Anda mungkin juga menyukai