Anda di halaman 1dari 16

LATIHAN SOAL RAW MATERIAL BUKU MULYADI

KELOMPOK 10

Anggota kelompok :

Agustina Marsella Klau Seran 2007531006 (03)

Risma Julkismayana 2007531008 (04)

Rifa Alfiandi 2007531018 (08)

UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS


EKONOMI DAN BISNIS S1
AKUNTANSI
2021
SOAL LATIHAN

1) Sebutkan definisi bahan baku! Berikan contoh tiga macam bahan baku
dalam perusahaan manufaktur!
Jawab :
Bahan baku merupakan bahan mentah yang menjadi dasar pembuatan
suatu Definisi lain dari bahan baku adalah bahan mentah yang menjadi
dasar pembuatan suatu produk yang mana bahan tersebut dapat diolah
melalui proses tertentu untuk dijadikan produk yang mana bahan tersebut
dapat diolah melalui proses tertentu untuk dijadikan wujud yang lain.
3 contoh bahan baku dalam perusahaan manufakutur, antara lain :
a. Pabrik roti mengolah bahan baku berupa tepung, margarin,telur,
dan gula dikarenakan Pabrik roti mengolah bahan baku berupa
tepung, margarin,telur, dan gula dikarenakan fungsi dari tepung itu
sendiri apabila tidak di kasihkan ke dalam adonan utama yang
fungsi dari tepung itu sendiri apabila tidak di kasihkan ke dalam
adonan utama yang berupa telur, margarin, dan gula maka roti
yang dibuat kurang dapat di nikmati untuk berupa telur, margarin,
dan gula maka roti yang dibuat kurang dapat di nikmati untuk
waktu yang lama.
b. Pabrik kertas mengolah bahan baku berupa jerami, merang atau
bagas (ampas tebu) Pabrik kertas mengolah bahan baku berupa
jerami, merang atau bagas (ampas tebu).
c. Pabrik kursi dan meja mengolah bahan baku berupa kayu. Pabrik
kursi dan meja mengolah bahan baku berupa kayu. 3. Ada dua
perlakuan terhadap biaya angkut yang dikeluarkan dalam
pembelian bahan baku.

2) Yang membentuk harga pokok bahan baku yang dibeli tidak hanya terdiri
dari harga beli bahan baku yang tercantum dalam faktur pembelian saja.
Sebutkan biaya-biaya lain yang juga diperhitungkan dalam harga pokok
bahan baku yang dibeli!
Jawab : Biaya-biaya lain yang dimaksud adalah biaya-biaya pesan (order
cost), biaya penerimaan, pembongkaran, pemeriksaan, asuransi,
pergudangan dan biaya akuntansi bahan baku.

3) Ada dua perlakuan terhadap biaya angkut yang dikeluarkan dalam


pembelian bahan baku. Sebut dan jelaskan kedua perlakuan terhadap biaya
angkut bahan baku tersebut!
Jawab :
Perlakuan terhadap biaya angkutan ini dapat dibedakan menjadi :
1. Biaya angkutan diperlakukan sebagai tambahan harga pokok bahan
baku yang dibeli. Apabila biaya angkutan diperlakukan sebagai
tambahan harga pokok bahan baku yang dibeli, maka alokasi biaya
angkutan kepada masing-masing jenis bahan baku yang dibeli dapat
didasarkan pada :
a. Perbandingan kuantitas tiap jenis bahan baku yang dibeli.
Pembagian biaya angkutan atas dasar perbandingan kuantitas
tiap jenis bahan baku yang dibeli hanya dapat dilakukan jika
bahan baku tersebut mempunyai satuan ukuran yang sama atau
satuan ukurannya dapat disamakan.
b. Perbandingan harga faktur tiap jenis bahan baku yang dibeli
c. Biaya angkutan diperhitungkan dalam harga pokok bahan baku
yang dibeli berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.
2. Biaya angkutan tidak diperhitungkan sebagai tambahan harga pokok
bahan baku yang dibeli, tetapi diperlakukan sebagai unsur biaya
overhead pabrik, dengan cara ini biaya angkutan tidak diperhitungkan
sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang dibeli namun
diperlakukan sebagai biaya overhead pabrik. Biaya angkutan yang
sesungguhnya dikeluarkan kemudian dicatat dalam sebelah debit
rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya.
4) PT Elionamembeli 4 macam bahan baku seharga Rp8.200.000 dengan
rincian kuantitas dan harga disajikan dalam Gambar 9.23.
Jenis bahan Harga per berat KG Total harga
baku (KG)
A 500 Rp 3.000 Rp 1.500.000
B 600 4.000 2.400.000
C 650 2.000 1.300.000
D 750 4.000 3.000.000
Total 250 Rp. 8.200.000
Biaya angkutan yang dibayar untuk keempat jenis bahan baku tersebut
adalab Rp1.640.000.
Diminta:
a. Buatlah jurnal untuk mencatat harga pokok bahan baku yang dibeli
tersebut!
b. Hitunglah harga pokok per kilogram tiap jenis bahan baku tersebut,
jika biava angkutan dialokasikan kepada tiap jenis bahan baku tersebut
berdasarkan perbandingan kuantitasnya!
c. Hitunglah harga pokok per kilogram tiap jenis bahan baku tersebut,
jika biaya angkutan dialokasikan kepada tiap jenis bahan baku tersebut
berdasarkan perbandingan harga belinya menurut faktur pembelian!
Jawab:
1. a) Jurnal pembelian
Pembelian Rp 8.200.00
Biaya Angkut Rp 1.640.000
HPP Rp 9.840.000
a) HPP Per (kg) jenis bahan baku, jika biaya dialokasikan kepada tiap jenis
bahan baku tersebut berdasarkan keuntungannya.

Jenis bahan Berat % Biaya


baku (kg) angkut
A 500 20% 328.000
B 600 24% 393.600
C 650 26% 426.400
D 750 30% 492.000
Total 2.500 100% 1.640.000

HPP = Harga Beli + Biaya Angkut


Jenis bahan Harga Biaya angkut HPP
baku
A 1.500.000 328.000 1.828.000
B 2.400.000 393.000 2.793.600
C 1.300.000 426.000 1.726.400
D 3.000.000 492.000 3.492.000
Total 8.200.000 1.639.000 9.840.000

b) HPP Per (kg) tiap jenis bahan baku, biaya angkutan dialokasikan kepada
tiap jenis bahan baku berdasarkan perbandingan harga menurut faktur
pembelian.

Jenis bahan Harga Biaya angkut HPP


baku
A 1.500.000 328.000 1.828.000
B 2.400.000 393.000 2.793.600
C 1.300.000 426.000 1.726.400
D 3.000.000 492.000 3.492.000
Total 8.200.000 1.639.000 9.840.000

5) PT Rimendi menganggarkan biaya angkutan untuk tahun anggaran 20X2


sebesar Rp54.000.000. Dalam tahun anggaran tersebut diperkirakan harga
faktur bahan baku yang akan dibeli sebesar Rp600.000.000. Data realisasi
anggaran tersebut dalam tahun 20X2 adalah sebagai berikut:
Jumlah harga faktur bahan baku yang dibeli Rp550.000.000
Biaya angkutan yang sesungguhnya dibayar Rp 60.000.000

Diminta:
a. Hitunglah tarif biaya angkutan dalam tahun anggaran 20X2 yang
diperhitungkan dalam harga pokok bahan baku!
b. Buatlah jurnal-jurnal berikut ini:
1. Pembebanan biaya angkutan kepada bahan baku yang dibeli dalam
tahun 20X2!
2. Pencatatan biaya angkutan yang sesungguhnya dibayar dalam
tahun 20X2!
3. Penutupan selisih biaya angkutan yang dibebankan berdasar tarif
dengan biaya angkutan sesungguhnya dalam rekening biaya
angkutan ke rekening harga pokok penjualan.

Jawaban :
a. Rencana anggaran :
Biaya angkutan Rp. 600.000.000
Harga faktur bahan baku Rp. 54.000.000
Jumlah Faktur Rp.
654.000.000
Biaya Operasional :
Biaya angkutan Rp. 550.000.000
Harga faktur bahan baku Rp. 60.000.000
Jumlah harga faktur Rp. 610.000.000
Jumlah biaya bersih operasional Rp. 44.000.000

b. Jurnal-jurnal :
1. Rp. 600.000.000 : 54.000.000 = 11%
Rp. 54.000.000 x 11% = Rp. 5.940.000
Biaya angkutan bahan baku Rp. 5.940.000
Kas Rp. 5.940.000
2. Biaya angkutan Rp. 60.000.000
Kas Rp. 60.000.000
3. Selisih biaya yang dibebankan berdasarkan tarif dengan
biaya sesungguhnya Rp.60.000.000 – Rp.44.000.000 =
Rp.26.000.000.
PT. Rimendi
Laporan Laba Rugi
Tahun 20X2

Biaya operasional Rp. 60.000.000


Rencana anggaran :
Harga faktur Rp. 600.000.000
Biaya angkutan Rp. 54.000.000
__________________
Rp. 654.000.000
Biaya operasional
Harga faktur Rp. 550.000.000
Biaya angkutan Rp. 60.000.000
Rp. 610.000.000
Rp. 44.000.000
Laba rugi Rp. 16.000.000

6) Sebutkan 6 metode penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai


dalam produksi
Jawab :
a. Metode identifikasi khusus
b. metode masuk pertama keluar pertama
c. metode masuk terakhir keluar pertama
d. metode rata-rata bergerak
e. metode biaya standar
f. metode rata-rata harga pokok bahan baku pada akhir bulan

7) Sebut dan jelaskan fungsi masing-masing unit organisasi yang terkait


dalam prosedur permintaan dan pengeluaran bahan baku!
Jawab :
a. Prosedur ini digunakan oleh fungsi produksi untuk meminta bahan
baku dari fungsi gudang. Jika perusahaan tidak menyelenggarakan
persediaan bahan baku tertentu digudang, maka diperlukan prosedur
permintaan pembelian untuk memenuhi order produksi.
b. Fungsi Produksi, fungsi ini bertanggung jawab atas pembuatan
perintah produksi bagi fungsifungsi yang ada di bawahnya yang akan
terkait dalam pelaksanaan proses produksi guna memenuhi permintaan
produksi dari fungsi penjualan.
c. Fungsi gudang, dalam sistem pengawasan produksi dan akuntansi
biaya ini, fungsi gudang bertanggung jawab atas pelayanan permintaan
bahan baku, bahan penolong, dan barang yang lain yang digunakan.

8) Sebut dan jelaskan 2 metode pencatatan biaya bahan bakuyang dipakai


dalam produksi!
Jawaban :
Ada dua macam metode pencatatan biaya bahan baku yang dipakai dalam
produksi, yakni :
a. Metode Mutasi Persediaan (perpetual inventory method)
Metode mutasi persediaan adalah metode pencatatan biaya bahan baku
di mana setiap mutasi bahan baku dicatat dalam kartu persediaan.
b. Metode Persediaan Fisik (physical inventory method)
Metode pencatatan biaya bahan baku di mana hanya tambahan
persediaan bahan baku dari pembelian saja yang dicatat.

9) PT Eliona merupakan perusahaan manufaktur. Daya mutasi persediaan


salah satu jenis bahan baku yang digunakannya adalah sebagai berikut :
Persediaan bahan baku A pada tanggal 1 April 20X1 terdiri dari
700 kg @ Rp2.000 = Rp1.400.000
300 kg @ Rp2.400 = Rp720.000
Transaksi pembelian dan pemakaian bahan baku selama bulan April 20X1
disajikan dalam gambar :
Tgl. Transaksi Kuantitas Harga beli Jumlah
kg per kg
5/4 Pemakaian 600
10/4 Pembelian 1.500 Rp2.300 Rp3.450.000
15/4 Pembelian 1.000 Rp2.500 Rp2.500.000
20/4 Pemakaian 1.200
Jumlah pembelian Rp5.950.000

Diminta :
a. Buatlah jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku tanggal 5
April 20X1, jika perusahaan menggunakan metode MPKP dan
metode mutasi persediaan dalam pencatatan biaya bahan baku!
b. Hitunglah jumlah biaya bahan baku yang dipakai dalam produksi
dalam bulan April 20X1, jika perusahaan menggunakan metode
MTKP dan metode persediaan fisik dalam pencatatan biaya bahan
baku!
c. Hitunglah harga pokok persediaan bahan baku pada akhir bulan,
jika perusahaan menggunakan metode rata – rata tertimbang dan
metode persediaan fisik dalam pencatatan biaya bahan baku!

Jawaban :

a. Metode MPKP
Metode Perpetual :

PT. ELIONA
Kartu Persediaan
Per 30 Apr 20X1
Persediaan awal 1.000 kg Rp. 2.120.000
Pembelian 2.500 kg Rp. 5.950.000(+)
Jumlah bahan baku yang tersedia untuk diolah Rp. 8.070.000
Persediaan akhir (1.000 kg + 2.500 kg – 1.800 kg = 1.800 kg)
15/4 1000 @ Rp. 2.500 Rp. 2.500.000
10/4 700 @ Rp. 2.300 Rp. 1.610.000(+)
Rp. 4.110.000 (-)
Biaya Bahan Baku bulan April Rp. 3.960.000
Jurnal Pemakaian BB tanggal 5 April 20X1 Metode MPKP (Perpetual) :
BDP – Biaya Bahan Baku Rp. 1.200.000 -
Persediaan Bahan Baku - Rp. 1.200.000

Jurnal Pemakaian BB bulan April 20X1


BDP – Biaya Bahan Baku Rp. 3.960.000 -
Persediaan Bahan Baku - Rp. 3.960.000
b. Metode MTKP
Metode Perpetual
PT. ELIONA
Kartu Persediaan
Per 30 Apr 20X1

- - - 20 2.30 460.00 1.30 2.30 2.990.00


Jumlah Pembelian 2.50 5.950.00 0 0 0 0 0 0
0 0
Jumlah Pemakaian
1.80 4.280.00
0 0
Sisa Akhir 1.70 3.790.00
0 0
Persediaan awal 1.000 kg
Metode Fisik :
Rp. 2.120.000
Pembelian 2.500 kg Rp. 5.950.000
Jumlah bahan baku yang tersedia untuk diolah Rp. 8.070.000
Persediaan akhir (1.700 kg)
1/4 700 @ Rp. 2.000 Rp. 1.400.000
1/4 300 @ Rp. 2.400 Rp. 720.000
10/4 700 @ Rp. 2.300 Rp. 1.610.000(+)
Rp. 3.730.000 (-)
Biaya Bahan Baku bulan April Rp. 4.340.000
Jumlah biaya BB yang dipakai bulan April 20X1 Metode MTKP (Fisik) :
Rp. 4.340.000

c. Metode Rata – Rata


Metode Perpetual

PT. ELIONA
Kartu Persediaan
Per 30 Apr 20X1

Persediaan awal 1.000 kg Rp. 2.120.000


Pembelian 2.500 kg Rp. 5.950.000(+)
Jumlah bahan baku yang tersedia untuk diolah 3.500 kg @ Rp. 2.305,71 Rp. 8.070.000
Persediaan akhir 1.700 kg @ Rp. 2.305,71 Rp. 3.919.707(-)
Biaya BB Bulan April Rp. 4.150.293
Harga Pokok Persediaan BB akhir bulan metode rata - rata
tertimbang (fisik) :  Rp. 8.070.000 = Rp. 2.305,71
3.500 kg
Persediaan akhir = 1.700 kg x Rp. 2.305,71 = Rp. 3.919.707

11) Jelaskan sisa bahan baku dan perlakuan akuntansi terhadap hasil penjualan
sisa bahan!

Jawaban : Sisa bahan baku adalah bahan baku yang rusak dalam proses produksi
sehingga tidak dapat menjadi bagian produk jadi. Hasil perlakuan penjualan sisa
bahan dapat diperlakukan sebagai pengurang biaya bahan baku pesanan yang
menghasilkan sisa bahan tersebut, sebagai pengurang biaya overhead pabrik yang
sesungguhnya terjadi , atau sebagai penghasilan di luar usaha.

12) 12. Jelaskan produk rusak dan perlakuan akuntansi terhadap kerugiaa yang
timbul dari adanya produk rusak tersebut!

Jawaban :

Mulyadi (2007:302) menyatakan produk rusak adalah produk yang tidak


memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan, yang secara ekonomis tidak dapat
diperbaiki menjadi produk yang baik. Produk rusak berbeda dengan sisa bahan
karena sisa bahan merupakan bahan yang mengalami kerusakan dalam proses
produksi, sehingga belum sempat menjadi produk, sedangkan produk rusak
merupakan produk yang telah menyerap biaya bahan tenaga kerja dan biaya
overhead pabrik. Perlakuan Akuntansi untuk Produk Rusak Menurut Mulyadi
(2012:302) menjelaskan perlakuan terhadap produk rusak adalah tergantung dari
sifat dan sebab terjadinya:

1. Jika produk rusak terjadi karena sulitnya pengerjaan pesanan tertentu atau
faktor luar biasa yang lain, maka harga pokok produk rusak dibebankan sebagai
tambahan harga pokok produk yang baik dalam pesanan yang bersangkutan. Jika
produk rusak tersebut masih laku dijual, maka hasil penjualannya diperlakukan
sebagai pengurang biaya produksi pesanan yang menghasilkan produk rusak
tersebut.

2. Jika produk rusak merupakan hal yang normal terjadi dalam proses pengolahan
produk, maka kerugian yang timbul sebagai akibat terjadinya produk rusak
dibebankan kepada produksi secara keseluruhan, dengan cara memperhitungkan
kerugian tersebut di dalam tarif biaya overhead pabrik.

13) Jelaskan produk cacat dan perlakuan akuntansi terhadap biaya pengerjaan
kembali produk cacat tersebut!

Jawaban : Produk cacat adalah produk yang tidak memenuhi standar mutu yang
telah ditentukan, namun dengan mengeluarkan biaya pengerjaan kembali untuk
memperbaikinya, produk tersebut secara ekonomis dapat disempurnakan lagi
menjadi produk jadi yang baik. Perlakuan yang timbul adalah biaya pengerjaan
kembali produk cacat dapat dibebankan kepada pesanan yang menghasilkan
produk cacat tersebut atau diperlakukan sebagai elemen biaya overhead pabrik.

15. Masalah akuntansi yang timbul dari adanya produk cacat adalah bagaimana
memperlakukan hasil penjualan produk cacat tersebut. Setujukah Anda dengan
pernyataan tersebut? Jelaskan jawaban Anda!

Jawaban : Setuju, dalam proses produksi memungkinkan timbulnya produk rusak.


Bagi manajemen disamping mengetahui informasi produk rusak, juga harus
mengetahui apakah produk rusak tersebut sifatnya normal atau abnormal.
Sedangkan dari segi akuntansi biaya timbul masalah untuk perlakuan akuntansi
atas produk rusak dalam penentuan harga pokok produksi. Maka dapat
disimpulkan bahwa dalam perhitungan harga pokok produksi, perusahaan perlu
memperhitungkan adanya unit ekuivalen untuk menentukan harga pokok produk
selesai, harga pokok produk dalam proses maupun harga pokok untuk produk
rusak. Sehingga dapat menghasilkan perhitungan ataupun informasi harga pokok
produk yang akurat sesuai dengan metode harga pokok produksi. Hasil dari
perhitungan harga pokok produk tersebut dibuatkan jurnal sesuai dengan prosedur
akuntansinya.

Tergantung pada tipe produksinya atau departemen-departemen yang tercakup


dalam proses produksinya, di dalam praktek, terdapat berbagai metode atau
perlakuan akuntansi terhadap produk rusak yang tidak dapat ditolerir, karena
menyimpang dari tujuan akuntansinya, sampai yang paling akurat dan sangat
informatif.

PILIHAN GANDA

1. C. Bahan baku adalah bahan yang menjadi bagian menyeluruh produk jadi

2. A. Kartu persediaan

3. C. Biaya angkutan bahan baku dapat diperlakukan dengan dua cara


sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang dibeli atau sebagai
elemen biaya overhead pabrik

4. B. Kartu gudang dan kartu barang

5. D. Bagian pemasaran

6. A. Persediaan xx

Biaya Bagian Pembelian yang Dibebankan xx

7. B. Biaya overhead pabrik Sesungguhnya xx

Kas xx

8. A. Biaya Angkutan xx

Kas xx

9. B. Biaya Angkutan xx

Harga Pokok Penjualan xx

10. B. Biaya angkutan laut dan biaya asuransi menjadi tanggungan penjual

11. C. Metode mutasi persediaan

12. B. Biaya bahan baku yang dipakai dalam suatu periode akuntansi dapat
diketahui dengan lebih dahulu dilakukan perhitungan fisik persediaan yang
tersisa di gudang pada akhir periode.

13. A. Jika perusahaan menggunakan metode MPKP, baik metode mutasi


persediaan maupun metode persediaan maupun metode persediaan fisik
akan menghasilkan catatan biaya bahan baku yang sama dalam suatu
periode akuntansi.
14. A. Rp.208.000

15. -

16. -

17. -

18. -

19. -

20. -

21. A. Sisa bahan

22. C. Produk Rusak

23. B. Produk cacat

24. A. Biaya overhead pabrik

25. -

26. A. Biaya dalam proses biaya bahan baku

27. D. Hasil penjualan sisa bahan

28. D. Biaya overhead pabrik Sesungguhnya

29. A. Bagaimana memperlakukan biaya pengerjaan kembali produk cacat


tersebut

30. C. Bagaimana memperlakukan hasil penjualan sisa bahan tersebut

Anda mungkin juga menyukai