Anda di halaman 1dari 8

Isian Substansi Proposal l

SKEMA PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)


Petunjuk: Pengusul hanya diperkenankan mengisi di tempat yang telah disediakan sesuai dengan petunjuk
pengisian dan tidak diperkenankan melakukan modifikasi template atau penghapusan di setiap bagian.

Tuliskan judul usulan penelitian


JUDUL USULAN
Pendampingan Pembuatan Pupuk Kompos dan Apotek Tanaman Sehat di Yayasan Pendidikan
Al Islamic Amalia Tebing

Ringkasan usulan maksimal 500 kata yang memuat permasalahan, solusi dan target luaran yang
akan dicapai sesuai dengan masing-masing skema pengabdian kepada masyarakat. Ringkasan
juga memuat uraian secara cermat dan singkat rencana kegiatan yang diusulkan.

RINGKASAN
Permasalahan yang dihadapi mitra adalah kurang maksimalnya pihak sekolah dalam mengelola
halaman atau taman sekolah yang luasnya mencapai 6.638 m2, dan kurangnya pengetahuan
untuk pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos sehingga mengakibatkan tanaman yang ada
di halaman atau taman sekolah tersebut menjadi kurang subur. Solusi yang diberikan adalah :
Melaksanakan sosialisasi tentang pemanfaatan sampah untuk pembuatan kompos;
Melaksanakan sosialisasi tentang tanaman obat – obatan di lingkungan sekolah; Pelatihan dan
pendampingan pembuatan kompos; Pelatihan dan pendampingan menanam tanaman obat –
obatan yang dikenal dengan apotek tanaman sehat. Target luaran yang akan dicapai adalah
peningkatan keterampilan guru dan siswa memanfaatkan sampah daun kering dan
mengembangbiakkan tanaman obat, publikasi jurnal internasional, artikel pada media massa
online, dan video kegiatan

Kata kunci maksimal 5 kata


KATA KUNCI
Kompos;Apotek Tanaman Sehat

Pendahuluan tidak lebih dari 2000 kata yang berisi analisis situasi dan permasalahan mitra
yang akan diselesaikan. Uraian analisis situasi dibuat secara komprehensip agar dapat
menggambarkan secara lengkap kondisi mitra. Jelaskan jenis permasalahan prioritas yang akan
ditangani dalam program PKM (minimal 2 (dua) bidang/aspek kegiatan). Untuk masyarakat
produktif secara ekonomi dan calon wirausaha baru meliputi bidang produksi, manajemen
usaha dan pemasaran (hulu hilir usaha). Untuk kelompok masyarakat non produktif
(masyarakat umum) maka permasalahannya sesuai dengan kebutuhan kelompok tersebut,
seperti peningkatan pelayanan, peningkatan ketentraman masyarakat, memperbaiki/membantu
fasilitas layanan dalam segala bidang, seperti bidang sosial, budaya, ekonomi, keamanan,
kesehatan, pendidikan, hukum, dan berbagai permasalahan lainnya secara komprehensif.
Perioritas permasalahan dibuat secara spesifik. Tujuan kegiatan dankaitannya dengan IKU dan
fokus pengabdian perlu diuraikan.
PENDAHULUAN
Cinta lingkungan selalu diajarkan pada semua jenjang pendidikan dengan tujuan agar
terjaganya lingkungan. Terkadang tidak semua dilakukan dengan tindakan nyata. Oleh sebab
itu setiap sekolah sebaiknya mengajak siswa untuk melakukan hal – hal nyata yang terkait
dengan cinta lingkungan.
Para siswa tidak cukup hanya diberikan pengetahuan tentang melestarikan alam saja
namun perlu dilatih untuk melakukan tindakan nyata baik secara individu maupun secara
kelompok agar tertanam rasa cinta lingkungan dan bisa melestarikan alamnya. Salah satu
tindakan nyata adalah memanfaatkan lahan sekolah untuk apotek tanaman sehat dengan
menggunakan pupuk kompos organik.
Pendidikan yang baik di sekolah tidak hanya mengutamakan proses belajar mengajar,
tetapi juga memperhatikan kesehatan lingkungannya. Lingkungan sekolah yang sehat adalah
nyaman, bersih dan cukup pepohonannya.
Kota Tebing Tinggi merupakan salah satu kota madya yang terletak ditengah – tengah
kabupaten Serdang Berdagai dengan perkembangan pembangunan infrastruktur kota yang
sangat baik. Yayasan Pendidikan Al Islamic Amalia merupakan salah satu yayasan pendidikan
yang ada di kota tersebut. Yayasan ini merupakan lembaga pendidikan yang baru berdiri
kurang lebih 2 (dua) tahun. Gedung yayasan ini merupakan eks dari Akademi Keperawatan
Bina Husada. Yayasan ini ini berjarak kurang lebih sekitar 69 km dari Perguruan Tinggi
Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah, yang beralamat di Jl. Prof, H.M.Yamin
No 1, Kelurahan Tanjung Marulak Hilir, Kecamatan Rambuatan, Kota Tebing Tinggi, Provinsi
Sumatera Utara.
Berdasarkan informasi yang diperoleh ketika melakukan survei lapangan di Yayasan
Pendidikan Al – Islamic Amalia, Yayasan ini berdiri pada tanggal 28 Maret 2020 dengan luas
bangunan 2.036 m2 , luas halaman atau taman 6.638 m 2 , lapangan olah raga 1.400 m2 dan
lainnya 2000 m2.

Gambar 1. Halaman depan sekolah Al –Islamic Amalia

Gambar 2. Halaman belakang sekolah Al – Islamic Amalia


Tambahan dari hasil survei lapangan terdapat beberapa permasalahan yang ada di
Yayasan Pendidikan Al – Islamic Amalia yaitu : 1) kurang maksimalnya pihak sekolah dalam
mengelola halaman atau taman sekolah yang luasnya mencapai 6.638 m 2; 2). Kurangnya
pengetahuan untuk pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos sehingga mengakibatkan
tanaman yang ada di halaman atau taman sekolah tersebut menjadi kurang subur. Untuk itu
sangat perlu bagi sekolah tersebut untuk mendapatkan pendampingan dalam pembuatan pupuk
dengan bioaktivator kompos organik.
Proses pembuatan kompos secara alami memakan waktu yang sangat lama kurang lebih
6 bulan sampai 12 bulan tergantung komposisi bahan. Untuk mempercepat pengomposan maka
diperlukan bioaktivator. Kompos yang dihasilkan dengan pengaplikasian bioaktivator akan
mempercepat proses kematangan kompos, sehingga pembuatan kompos dapat lebih cepat
dibanding dengan cara alami.
Halaman atau taman sekolah dapat di desain dengan bebas oleh pihak sekolah. Pihak
sekolah dapat memanfaatkan lahan yang ada untuk membuat apotek tanaman sehat. Pembuatan
apotek tanaman sehat sebaiknya melibatkan semua warga sekolah. Apotek tanaman sehat dapat
menjadi media belajar bagi siswa, sehingga siswa bisa langsung mengimplementasikan
pengetahuan yang dia dapat di dalam kelas

Solusi permasalahan maksimum terdiri atas 1500 kata yang berisi uraian semua solusi yang
ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Deskripsi lengkap bagian solusi
permasalahan memuat hal-hal berikut.
a. Tuliskan semua solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
mitra secara sistematis sesuai dengan prioritas permasalahan. Solusi harus terkait betul
dengan permasalahan prioritas mitra.
b. Tuliskan target luaran yang akan dihasilkan dari masing-masing solusi tersebut baik dalam
segi produksi maupun manajemen usaha (untuk mitra ekonomi produktif / mengarah ke
ekonomi produktif) atau sesuai dengan solusi spesifik atas permasalahan yang dihadapi
mitra dari kelompok masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi / sosial.
c. Setiap solusi mempunyai target tersendiri/indicator capaian dan sedapat mungkin terukur
atau dapat dikuantitatifkan.
d. Uraian hasil riset tim pengusul atau peneliti lain yang berkaitan dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan, akan memiliki nilai tambah.
SOLUSI PERMASALAHAN
Solusi yang ditawarkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi mitra adalah
memanfaatkan sampah – sampah yang ada di lingkungan sekolah sebagai bahan dasar
pembuatan kompos, dan juga memaksimalkan kegunaan dari pekarangan sekolah dengan
menanami tanaman apotek sehat atau juga kita sebut tanaman obat-obatan. Pembuatan kompos
dan tanaman obat dapat dijadikan sarana pembelajaran bagi warga sekolah khususnya para
siswa. Oleh sebab itu tim program kegiatan mitra menawarkan beberapa solusi seperti berikut
ini :
1. Melaksanakan sosialisasi tentang pemanfaatan sampah untuk pembuatan kompos
2. Melaksanakan sosialisasi tentang tanaman obat – obatan dilingkungan sekolah
3. Pelatihan dan pendampingan pembuatan kompos
4. Pelatihan dan pendampingan menanam tanaman obat – obatan.
Sampah yang ada dilingkungan sekolah dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan
kompos. Kompos merupakan salah satu pupuk organik yang sudah mengalami proses
pelapukan karena adanya mokroorganisme atau bakteri pembusuk dalam bahan organik
tersebut. Bahan organik yang dimaksud adalah jerami, rumput, sisa dahan dan ranting, kotoran
hewan, daun yang rontok, serta bahan organik lainnya [1]. Proses pelapukan terjadi secara
alami dan terjadi dalam jangka waktu yang panjang. Untuk itu perlu adanya bantuan dari
manusia untuk mempersingkat proses pelapukan. Gaur (1983) mengatakan bahwa dekomposer
dapat mempengaruhi pembuatan kompos dengan dua cara yaitu inokolusi strain
mokroorganisme yang efektif dalam menghancurkan bahan organik dan meningkatkan kadar
nitrogen yang merupakan bahan makanan tambahan bagi mikroorganisme tersebut.
Dekomposer dapat dibuat sendiri dengan memanfaatkan bahan – bahan organik yang ada di
sekitar kita seperti bonggol pisang, rebung, sisa buah – buahan dan lainnya[2].
Menurut Corey (1987) bahwa limbah pada umumnya mengandung bermacam –
macam unsur. Seperti sisa – sisa bahan organik dan anorganik serta gas berbau busuk yang
berdampak kurang baik bagi lingkungan [3]. Afandi dkk (2005) mengatakan apabila limbah
organik itu dapat di kelola dengan baik, maka akan sangat menguntungkan , diantaranya yaitu
pupuk kompos yang bermutu tinggi [4]. Penggunaan kompos sangat bermanfaat untuk menjaga
tanaman agar mudah tumbuh dan subur. Kompos yang bermutu baik di peroleh dari bahan –
bahan dasar yang bermutu baik pula [5]. Syekhfani (2005) mengatakan pupuk kompos sangat
menunjang sistem pertanian organik karena dapat meningkatkan kesuburan fisik, kimia dan
biologi tanah [6]. Oleh sebab itu penggunaannya harus dilakukan dengan volume yang sangat
banyak guna memenuhi kebutuhan hara tanaman.
Selama ini masyarakat masih kurang faham dengan manfaat pupuk kompos sehinga
sampah – sampah yang ada tidak dimanfaatkan dengan baik. Menurut Yovita ( 2001) manfaat
pupuk kompos adalah : (1) memperbaiki struktur tanah berlempeng hingga menjadi ringan; (2)
memperbesar daya ikat tanah berpasir sehingga tanah tidak berderai; (3) menambah daya ikat
tanah terhadap air dan unsur – unsur hara tanah; (4) memperbaiki drainase dan tata udara dalam
tanah; (5) mengandung unsur hara yang lengkap, walaupun jumlahnya sedikit ( jumlah ini
tergantung dari bahan pembuat pupuk); (6) membantu proses pelapukan bahan mineral; (7)
memberi ketersedian bahan makanan bagi mikroba; (8) menurunkan aktifitas mikroorganisma
yang merugi [7].
Tim program kegiatan kemitraan ini akan memberikan pelatihan dan pemdampingan
dalam pembuatan pupuk kompos dan menanam tanaman obat – obatan di lingkungan sekolah
Al –Islami Amalia. Pemanfaatan pekarangan sekolah untuk menanam tanaman obat – obatan
akan berdampak posotif bagi warga sekolah diantaranya yaitu : (1) menumbuhkan rasa cinta
siswa kepada lingkungannya; (2) menambah pengetahuan bagi siswa dan warga sekolah
lainnya; (3) mengurangi effek globalisasi; (4) membuat lingkungan sekolah lebih indah dan
asri.
Tanaman obat adalah tanaman yang digunakan sebagai pengobatan penyakit oleh
masyarakat setempat. Terdapat beberapa jenis tanaman obat diantaranya tanaman yang tumbuh
dengan dibudidayakan dan tanaman yang tumbuh secara liar.
Kompos akan digunakan sebagai pupuk utama pada tanaman obat – obatan tersebut. Tanaman
obatan di lingkungan sekolah selain memperindah sekolah juga dapat dimanfaatkan sebagai
obat – obatan herbal istilah lain dengan apotek tanaman sehat. Apotek tanaman sehat
merupakan salah satu upaya menciptakan dan memanfaatkan lingkungan sekolah secara
produktif. Selain dapat dimanfaat warga sekolah untuk obat alami juga dapat memperindah
lingkungan sekolah sehingga terlihat asri , nyaman dan sehat
Metode pelaksanaan maksimal terdiri atas 2000 kata yang menjelaskan tahapan atau langkah-
langkah dalam melaksanakan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan mitra.
Deskripsi lengkap bagian metode pelaksanaan untuk mengatasi permasalahan sesuai tahapan
berikut.
1. Untuk Mitra yang bergerak di bidang ekonomi produktif dan mengarah ke ekonomi
produktif, maka metode pelaksanaan kegiatan terkait dengan tahapan pada minimal 2 (dua)
bidang permasalahan yang berbeda yang ditangani pada mitra, seperti:
a. Permasalahan dalam bidang produksi.
b. Permasalahan dalam bidang manajemen.
c. Permasalahan dalam bidang pemasaran, dan lain-lain.
2. Untuk Mitra yang tidak produktif secara ekonomi / sosial, nyatakan tahapan atau langkah-
langkah yang ditempuh guna melaksanakan solusi atas permasalahan spesifik yang dihadapi
oleh mitra. Pelaksanaan solusi tersebut dibuat secara sistematis yang meliputi layanan
kesehatan, pendidikan, keamanan, konflik sosial, kepemilikan lahan, kebutuhan air bersih,
buta aksara dan lain-lain.
3. Uraikan bagaimana partisipasi mitra dalam pelaksanaan program.
4. Uraikan bagaimana evaluasi pelaksanaan program dan keberlanjutan program di lapangan
setelah kegiatan PKM selesai dilaksanakan.
5. Uraikan peran dan tugas dari masing-masing anggota tim sesuai dengan kompetensinya dan
penugasan mahasiswa.
6. Uraikan potensi rekognisi SKS bagi mahasiswa yang dilibatkan.
METODA PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan program kemitraan masyarakat (PKM) ini, akan melibatkan dua orang
mahasiswa yang mengikuti program MBKM. Langkah-langkah kegiatan Program Kemitraan
Masyarakat (PKM) yang akan dilaksanakan sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan
mitra terdiri dari empat langkah/tahapan. Yaitu sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan,
Setelah melakukan observasi dan melakukan wawancara dengan kepala sekolah Al –Islamic
Amalia Tebing Tinggi, kemudian mengindentifikasi permasalahan mitra, maka pengusul
membentuk tim dan menyesuaikan kepakaran dalam hal menyelesaikan permasalahan mitra
yang diprioritaskan. Dalam tahap ini pengusul menyiapkan segala yang dibutuhkan dalam
proses pelaksanaan kegiatan, seperti perlengkapan dan bahan pembuatan kompos, media
tanam, bibit tanaman obat, serta konsumsi peserta dan panitia.
2. Tahap pelaksanaan,
Di tahap pelaksanaan, ada dua kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu, sosialisasi dan
demonstrasi. Adapun prosedur kerja pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
Pada kegiatan sosialisasi,
Tim Pelaksana menyampaikan materi kepada mitra mengenai informasi tentang sampah daun
kering serta potensi apa saja yang dimiliki sampah daun kering. Memberi himbauan kepada
mitra agar tidak membakar sampah sampah daun kering yang akan ikut berkontribusi
menyebabkan polusi udara. Menyampaikan materi tentang keuntungan menanam tanaman
obat dan diskusi mengenai tanaman obat yang dapat dikembangbiakan di lingkungan sekolah.
Pada tahap demonstrasi,
1. Tim pelaksana dibantu oleh mahasiswa mendemonstrasikan langsung bagaimana
prosedur pembuatan kompos secara baik dan benar.
2. Mengajak mitra dalam hal ini guru dan siswa untuk membuat kompos.
3. Mengajak mitra menanam bibit dan benih tanaman obat.
4. Setelah kompos jadi, selanjutnya pengusul mengajak mitra melakukan pemupukan pada
tanaman obat.
3. Tahap Monitoring
Tim Pelaksana melakukan monitoring terhadap bagaimana mitra melakukan pengolahan
sampah daun kering, kelanjutan penanaman tanaman obat, perawatan kebun tanaman obat.
4. Tahap Evaluasi
Pada tahan ini Tim Pelaksana memberikan kuesioner umpan balik untuk mengukur tingkat
kepuasan mitra, dalam hal ini pengurus sekolah, guru dan siswa yang terlibat dalam kegiatan
program kemitraan masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan. Hasil umpan
balik ini sebagai evaluasi untuk kegiatan lanjutan berikutnya.
Partisipasi Mitra
Pihak Yayasan Al –Islamic Amalia sebagai Mitra Program kemitraan masyarakat turut serta
berpartisipasi secara keseluruhan dalam program PKM mulai dari perumusan permasalahan,
perencanaan program, penjadwalan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, hingga tahap evaluasi
kegiatan.
Partisipasi mitra dalam program PKM meliputi :
1. Mitra sebagai penyedia tempat untuk penyelenggaraan kegiatan sosialisasi dan area
penanaman tanaman obat, yaitu bertempat di sekolah Al Islamic Amalia. Pada kegiatan
sosialisasi mitra menyediakan perlengkapan seperti meja dan kursi, proyektor dan layar.
2. Mitra berperan sebagai peserta sosialisasi mengikuti pemaparan meteri dari
narasumber, dan aktif berperan dalam kegiatan diskusi / tanya jawab. Setelah itu, mitra
juga turut serta melaksanakan membuat kompos dan menanam tanaman obat, serta
melakukan perawatan kebun tanaman obat.
Kepakaran
Tim pelaksana program kemitraan masyarakat ini terdiri dari ketua Tim dan 2 anggota yang
memiliki displin keilmuan yang berbeda-beda. Ketua Tim Pengusul, Rofiqoh Hasan Harahap,
S.Pd.,M.Pd, memiliki kualifikasi bidang Pendidikan Fisika yang menekuni usaha
pengembangbiakan tanaman obat, sehingga dapat memberikan informasi mengenai tanaman
obat dan pembimbingan prosedur budidaya tanaman obat yang baik dan benar.
Anggota tim pelaksana, Sutri Novika, S.Si.,M.Si, berkualifikasi dibidang Fisika yang
berkonsentrasi material, sehingga dapat memberikan informasi materi terkait pencemaran
lingkungan.
Anggota tim pelaksana lain, Desniarti , berkualifikasi dibidang Pendidikan Matematika.
Anggota tim ini memiliki latar belakang di bidang produksi kompos, sehingga dapat
memberikan materi dan membimbing membuat kompos.
Uraian tugas
Ketua Tim Pelaksana
1. Berkoordinasi dengan anggota tim pengabdian masyarakat dan mitra. Serta mengawasi
jalannya kegiatan pengabdian masyarakat.
2. Melakukan survei kepada Mitra untuk mengetahui permasalahan apa yang mereka hadapi,
3. Membuat proposal dan laporan
4. Membuat lembar kuesioner
5. Memberi Materi tanaman obat
6. Membimbing budidaya tanaman obat
Anggota tim pelaksana 1
1. Membantu ketua membuat proposal dan laporan
2. Memberi materi kompos
3. Membimbing budidaya pembuatan kompos
4. Bersama dengan anggota yang lain menyiapkan perlengkapan dan bahan yang diperlukan
dalam kegiatan program kemitraan masyarakat
Anggota tim pelaksana 2
1. Membantu ketua membuat proposal dan laporan
2. Memberi materi pencemaran lingkungan
3. Bersama dengan anggota yang lain menyiapkan konsumsi saat pelaksaan program
kemitraan masyarakat
Mahasiswa 1,
1. Sebagai operator dalam pelaksanaan pemaparan materi oleh narasumber
2. Bersama dengan mahasiswa lain membagikan kuesioner pelaksanaan pengabdian
masyarakat
Mahasiswa 2,
1. Sebagai pelaksana dokumentasi dalam pelaksanaan kegiatan program kemitraan
masyarakat.
2. Bersama dengan mahasiswa lain membantu tim pelaksana merekap kuesioner pelaksanaan
pengabdian masyarakat.
Mahasiswa yang membantu dalam kegiatan ini memperoleh pengalaman langsung saat
mendampingi dosen melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat.

Jadwal pengabdian kepada masyarakat disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan
memperbolehkan penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.
JADWAL PELAKSANAAN
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1  Rapat tim pengabdian
 Penyusunan materi pembuatan kompos
2
dan tanaman obat
Penyusunan lembar observasi, tes awal
3
dan tes akhir
Penyediaan perlengkapan pembuatan
4
kompos
 5 Pelaksanaan sosialisasi tanaman obat
6 Penyediaan tempat pembuatan kompos
7 Pelaksanaan pembuatan kompos
8 Penyediaan bibit tanaman obat
9 Penanaman tanaman obat
10 Pendampingan mitra
11 Editing Video pelaksanaan pengabdian
12 Analisis
Pengiriman berita kegiatan ke media
13
online
14 Penyusunan Laporan Kemajuan
15 Penyusunan Laporan Akhir
16 Penulisan artikel jurnal
17 Mengikuti Seminar Hasil Pengabdian

Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
Hanya pustaka yang disitasi pada usulan pengabdian kepada masyarakat yang dicantumkan
dalam Daftar Pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Murbandono, L HS. (2000). Membuat Kompos. Jakarta : Penebar Swadaya
[2] Gaur, AC. (1983). A Manual of Rural Composting FAO. Rome : United Nasional
[3] Correy, J.E. (1987). Metal Elemen in Sluge Amanded Soil. A Nine Years Study. Soil
Sci. Vol 143. No. 2.p 124 – 131
[4] Afandi,A., Sukindar,S. Dan Hariyono. (2005). Pemanfaatan Limbah Organik Sebagai
Pupuk.
[5] Senesi, N. ( 1993). Composeted Material as Organic Fertilizers. Instituto di Chimica
Agraria. Universitas di Mari , Italy.
[6] Syekhfani, (2005). Peranan Bahan Organik Dalam Mempertahankan Kesuburan
Tanah. Bagpro PKSDM Ditjen Dikti Depdiknas kerjasama dengan Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya, Malang.
[7] Yovita, (2001). Membuat Kompos Secara Kilat. Jakarta : Penebar Swadaya.

Gambaran ipteks berisi uraian maksimal 500 kata menjelaskan gambaran ipteks yang akan
diimplentasikan di mitra sasaran.
GAMBARAN IPTEKS
Gambaran IPTEK yang akan diimplementasikan di mitra sasaran adalah pengetahuan tentang
pemanfaatan sampah kering tanaman sebagai solusi mengatasi limbah sekolah berupa panduan
dan keterampilan pembuatan kompos. Selanjutnya membudidayakan apotek dapat memberi
pengetahuan kepada siswa mengenai tanaman obat-obatan.
Peta lokasi mitra sasaran berisikan gambar peta lokasi mitra yang dilengkapi dengan penjelasan
jarak mitra sasaran dengan PT pengusul. Gambar peta yang disisipkan dapat berupa file
JPG/PNG.
PETA LOKASI MITRA SASARAN
Adapun Lokasi Mitra Sasaran

Jarak UMNAW dan Mitra ± 68,9 km


Membutuhkan waktu perjalanan ± 1 Jam 2 Menit.

Anda mungkin juga menyukai