Anda di halaman 1dari 2

REVIEW ARTIKEL

Judul Artikel : Peran Teknologi Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan


Matematika Realistik
Penulis : Al Jupri

Di era globalisasi ini teknologi berperan sangat penting dalam setiap aspek kehidupan
manusia, baik dalam keseharian maupun dalam dunia pendidikan, termasuk dalam bidang
pendidikan matematika. Pada artikel ini akan diulas tiga peran utama teknologi dalam
pembelajaran matematika, khususnya dalam konteks pembelajaran matematika yang
menggunakan pendekatan matematika realistik. Pendekatan matematika realistic, yang kemudian
dikenal dengan nama Realistic Mathematics Education (RME) berasal dari negeri Belanda,
adalah sebuah teori pembelajaran yang khusus dikembangkan untuk pembelajaran matematika.
Tiga peran teknologi tersebut meliputi peran sebagai alat untuk mengerjakan matematika, alat
untuk melatih keterampilan bermatematika, dan alat untuk membantu mengembangkan
pemahaman konsep matematis.
Peran teknologi dalam matematika yang pertama yaitu sebagai alat menyelesaikan
perhitungan matematika dapat digunakan untuk membantu siswa dalam mengefisienkan proses
perhitungan, sehingga siswa lebih fokus kepada kegiatan pemecahan masalah. Kedua yaitu
berperan sebagai alat untuk pengembangan konsep membantu siswa mempermudah proses
eksplorasi/penyelidikan suatu konsep secara efisien, serta mempermudah pemahaman konsep
secara bermakna. Dan ketiga sebagai alat untuk melatih keterampilan membantu siswa mengasah
keterampilan prosedural sebagai salah satu kecakapan matematis yang perlu dikuasai siswa.
Teknologi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran matematika bisa berupa
software yang relatif mudah didapat seperti Microsoft Excel dan GeoGebra. Dengan
memanfaatkan teknologi yang sudah luas dikenal semacam ini, siswa diharapkan dapat lebih
cepat beradaptasi untuk menggunakannya dalam proses pemecahan masalah matematika.
Berbicara mengenai permasalahan realistic dapat berupa permasalahan matematis formal
selama permasalahan tersebut bermakna dan dapat dibayangkan siswa. Hal ini tampaknya dapat
dijadikan teladan bagaimana permasalahan-permasalahan realistik dapat dikembangkan dalam
konteks permasalahan matematis formal.
Terdapat dua prinsip matematisasi dalam teori RME, yaitu matematisasi horizontal dan
vertikal, dapat digunakan untuk menganalisis proses berpikir matematis siswa: dari proses
mengubah permasalahan realistik ke dalam model matematis, hingga proses memanipulasi
model matematis dalam dunia simbolik-matematis yang lebih abstrak.
Gagasan pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika realistik tidak mesti
hanya untuk jenjang sekolah dasar, melainkan cocok pula untuk jenjang sekolah menengah
pertama dan atas dalam konteks Indonesia. Penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran
tampak memberi pencerahan dan inspirasi strategi bagaimana pendekatan matematika realistik
ini diterapkan di jenjang pendidikan menengah.
Judul Artikel : Peranan E-Learning dalam Pembelajaran Matematika
Penulis : Devita Mutiasari1, dkk.

Dewasa ini kebutuhan internet dalam kehidupan manusia meningkat secara signifikan.
Internet itu sendiri merupakan jaringan komunikasi dalam skala dunia yang memungkinkan
komunikasi dapat dilakukan secara cepat dan luas. Fenomena ini secara jeli dimanfaatkan oleh
para ahli pendidikan untuk membangun suatu jejaring pembelajaran yang mampu menyentuh
pembelajar di mana pun mereka berada yaitu dengan munculnya konsep e-Learning. E-learning
adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam
proses belajar mengajar. Karakteristik E-learning diantaranya: memanfaatkan jasa teknologi
elektronik, memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer networks),
menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian disimpan di
komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja, dan
memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang
berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
Peran e-Learning dalam pemanfaatannya untuk pendidikan sudah mulai bergeser peran
dan kedudukan dari asalnya sebagai sistem atau peralatan elektronik ke arah media penyalur
pesan pembelajaran. E-Learning tercipta untuk mengatasi keterbatasan antara pendidik dan
peserta didik terutama dalam hal waktu, ruang, kondisi, dan keadaan. Melalui e-Learning maka
pendidik dan peserta didik tidak harus berada dalam satu dimensi ruang dan waktu. E-Learning
banyak memberikan bantuan supaya hasil belajar matematika siswa bisa meningkat. Penggunaan
e-Learning ini mudah dan dapat diakses melalui komputer maupun android, sehingga banyak
orang yang saat ini tertarik untuk menggunakan e- Learning. Seorang pendidik bisa menciptakan
model e-Learning sendiri untuk di terapkan di kelasnya masing-masing. Selain itu, pendidik juga
bisa mengunduh aplikasi yang telah tersedia, misalnya Quipper, Ruang Guru, Edmodo, dan lain-
lain.
Dalam e-Learning komunikasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu tipe synchronous
dan asynchronous. Alat pembelajaran digunakan secara real-time, yang memungkinkan siswa
dan guru untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dengan segera dan sinkron (dalam waktu
yang bersamaan). Pada cara ini dapat berinteraksi dengan peserta didik lain dan juga pengajar
selama pelajaran berlangsung. Sementara Asynchronous learning dapat dilakukan bahkan ketika
peserta didik atau pengajar sedang offline. Kursus dan komunikasi yang disampaikan melalui
email dan pesan yang diposting di forum komunitas adalah contoh dari asynchronous learning.

Terdapat 3 komponen utama yang menyusun e-Learning, yaitu e-Learning System, E-


Learning Content (Isi), dan E-Learning Infrastructue (Peralatan). Manfaat e-Learning dapat
ditinjau dari dua sudut, yaitu dari sudut peserta didik dan pendidik. Selain itu, e-Learning juga
memiliki keterbatasan yang harus diperhatikan, yaitu dari segi budaya, investasi, teknologi,
infrastruktur, dan materi. Pembelajaran e-Learning berperan dalam menciptakan suasana belajar
baru yang menarik, meningkatkan minat belajar peserta didik, khususnya pada pelajaran
matematika dengan memanfaatkan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Anda mungkin juga menyukai