Anda di halaman 1dari 4

Nama : Moico

Nim : 2003040

Beberapa Masalah

Yang Berhubungan dengan Penyelenggaraan Rapat Anggota

Kasus 1 : RAPAT ANGGOTA MELALUI MEDIA ELEKTRONIK

• Koperasi XXX dalam masa Pandemi covid 19 karena tidak bisa menyelenggarakan RAT
Tatap Muka, maka memutuskan untuk menyelenggarakan RAT virtual melalui aplikasi
Zoom.

• Pada tahap awal, Panitia membuat link zoom untuk membuat jalur akses bagi anggota

• Link dibagikan ke pada anggota melalui WA disertai dengan petunjuk untuk mengakses.

• Pada hari H tingkat kehadiran hanya 29% dari seluruh anggota yang dibagi link.

Bagaimana Pendapat Bapak / Ibu Terkait Permasalahan Tersebut ?

Pendapat Saya dalam kasus I ini adalah :

Karena Rapat menggunakan media elektronik diantaranya zoom tidak efesien dan efektif
karena banyak dari anggota yang merasa lelah apabila dihapkan dengan layar monitor zoom
dalam waktu yang lama yang menyebabkan kurangnya pastisipan yang bergabung dalam rapat
tersebut. Dan apabila rapat menggunakan media elektronik ini yang menjadi masalah utama
yaitu gangguan jaringan bagi peserta rapat sehingga tidak dapat hadir.

Kasus 2 : RAPAT ANGGOTA MELALUI MEDIA TERTULIS

• Koperasi XXX dalam masa Pandemi covid 19 karena tidak bisa menyelenggarakan RAT
Tatap Muka, maka memutuskan untuk menyelenggarakan RAT Tertulis.

• Pada tahap awal, Panitia Menyiapkan Cetak Laporan Pertanggungjawaban Pengurus,


Pengawas, dan Tata Tertib.
• Cetakan / Copyan bahan tersebut dibagikan keseluruh anggota oleh Panitia.

• Anggota diberi waktu 1 minggu untuk memberikan tanggapan dengan menyampaikan


secara tertulis, diserahkan ke kantor.

• Sampai waktu 1 minggu berlalu tanggapan masuk 4 dari anggota, dan lewat 1 minggu
masuk 17 tanggapan

• Pengurus setelah membaca tanggapan anggota langsung membuat kesimpulan

Bagaimana Pendapat Bapak / Ibu Terkait Permasalahan Tersebut ?

Pendapat Saya dalam kasus 2 ini adalah :

Karena banyak anggota rapat tertulis yang tidak disiplin apabila menggunakan metode
rapat ini dikarenakan mungkin anggota rapatnya sibuk atau lupa sehingga tidak sesuai dengan
perencanaan pengurus yang diharapkan tanggapan masuk dalam jangka waktu 1 minggu ternyata
yang disiplin hanya 4 orang selebihnya banyak yang tidak disiplin yang menggumpulkan setelah
2 minggu.

KASUS 3 - Bagaimana Dengan Ini ???? :

SEPUTAR RAPAT ANGGOTA

Koperasi B beranggotakan 21.005 orang yang tersebar dalam satu wilayah kabupaten
yang tergabung dalam instansi2, pada pelaksanaan RAT tahun 2019 dilaksanakan dengan teknis
sebagai berikut :

1. RAT mengundang Kepala Instansi sebagai wakil anggota di instansi tersebut untuk hadir
RAT. Dalam 1 instansi minimal kepala mewakili 50 orang.

2. Saat penyelenggaraan RAT ada ada peserta RAT yang menolak disyahkannya keputusan
RAT karena mengatakan RAT tidak syah karena hanya dihadiri perwakilan yaitu kepala
instansi.

3. Timbul 2 pendapat anggota. menerima dan menolak untuk tetap dilaksanakan sampai
hasil keputusan RAT dan untuk menunda RAT agar dilaksanakan dengan system yang
BETUL karena menganggap kepala instansi tidak seharusnya juga sebagai kepala
anggota karena anggota tidak bebas berpendapat.
BAGAIMANA SIKAP PIMPINAN RAPAT SEHARUSNYA ?

Pendapat Saya dalam kasus 3 ini adalah :

Sikap pemimpin Rapat harusnya tetap melanjutkan RAT dengan berbagai pertimbangan
dengan mengambil jalan tengah dalam permasalahan ini bahwasannya rapat tetap diwakili oleh
kepala instansi kemudian pendapat-pendapat anggota instansi melalui instansinya masing-masing
kemudian kepala instansi yang menyampaikan dalam rapat, dikarenakan apabila memilih opsi
untuk menghadiri 2.005 orang dalam peserta rapat maka rapat tidak akan efektif dan efesien.

Kasus 4 - Bagaimana Dengan Ini ???? :

Koperasi XYZ dalam setiap penyelenggaraan RAT berprinsip agar RAT cepat selesai dan
tidak banyak pertanyaan anggota, sehingga penyajian laporan diminimalisir, teknis penyampaian
pendapat diatur agar tidak banyak yg bertanya, pada akhirnya timbul masalah sbb :

1. Pada tahun ke 28,29 dari berdirinya koperasi, kesulitan keuangan dirasakan pengurus.
Pemberian pinjaman mengecil, penarikan simpanan anggota susah. Bendahara bilang
uangnya minim u pelayanan. Simpanan bank kosong. Padahal aset kop mencapai 9 M.

2. Karena kondisi 1 pada akhirnya Pengurus minta bantuan auditor untuk mencermati. Hasil
pencermatan ternyata penyajian laporan beberapa tahun terakhir yg dilihat auditor ada
kekeliruan. Kondisi riil nya BESAR PASAK DARI PADA TIANG.

3. Dinilai auditor sampai th ke 29, di neraca telah terbentuk ASET FIKTIF hamper 8,6 M
(aset ini tidak bisa diuangkan karena sebenarnya bukan aset namun efek perimbangan
laporan agar tiap tahun bisa membagi SHU selalu naik )

4. Pada akhirnya PENGURUS kebingungan sampai 2 tahun buku belum RAT. Dan anggota
mengejar untuk penarikan simpanan.

5. Dalam Kaitanya dengan Rapat Anggota, Bagaimana seharusnya Pengurus?

Pendapat Saya dalam kasus 4 ini adalah :

Pengurus seharusnya transparan dan jujur serta menyampaikan secara detail


laporan ketika RAT sehingga semua anggota percaya dan pengurus tidak sewenang-
wenangnya terhadap kas yang ada dalam koperasi tersebut karena semua asset tersebut
berasal dari anggota pengurus diminta harus jujur,bertanggung jawab, amanah ,
transparan terhadap tugas yang telah di amanahkan

Anda mungkin juga menyukai