NIM :19043102
Jurusan :Akuntansi
TUGAS PERTEMUAN 1
PENGAUDITAN 2
Tujuan keseluruhan dari audit siklus penjualan dan penagihan adalah mengevaluasi apakah saldo akun
yang dipengaruhi oleh siklus tersebut disajika)n secara wajar sesuai dengan standar akuntansi.Akun-akun
dalam siklus penjualan dan penagihan terdiri dari : penjualan,piutang usaha,kas di bank,dikson tunai yang
diambil,return dan pengurangan penjualan,beban piutang tak tertagih dan penyisihan piutang tak
tertagih.Dalam menunjukan cara informasi akuntansi mengalir melalui berbagai akun dalam siklus penjualan
dan penagihan,bahwa terdapat beberapa kelas transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan
yaitu:penjualan,penerimaan kas,return dan pengurangan penjualan,pengahapusan piutang tak tertagih dan
estimasi beban piutang tak tertagih.
Siklus penjualan dan penagihan melibatkan keputusan serta proses yang diperlukan untuk mengalihkan
kepemilikan barang dan jasa kepada pelanggan setelah keduanya tersedia untuk dijual. Fungis Bisnis dalam
Siklus dan Dokumen serta Catatan Terkait selalu terjadi pada setiap perusahaan ketika mencatat lima kelas
transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan.Berdasarkan “Fungsi Bisnis” tersebut ,bahwa empat proses
yang pertama adalah untuk mencatat penjualan,sementara setiap kelas transaksi lainya memasukan satu
fungsi bisnis itu dan menggambarkan dokumen serta catatan umum untuk setiap fungsi bisnis tersebut.
Fungis Bisnis dalam Siklus dan Dokumen serta Catatan Terkait tersebut adalah:
Dapat dilakukan dengan memahami pengendalian internal-penjualan lalu menilai resiko pengendalian
yang direncanakan-penjualan kemudian menetukan luas pengujian pengendalian dan yang terakhir dengan
merancang pengujian substantif atas transaksi penjualan agar memenuhi tujuan audit yang berakitan dengan
transaksi.
4. Return dan Pengurangan Penjualan
Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi dan metode yang digunakan klien untuk mengendalikan
salah saji pada intinya sama seperti untuk memrosesan memo kredit yang telah digambbarkan bagi
penjualan dengan memiliki dua perbedaan yaitu dalam:
5. Metodologi untuk Merancang Pengujian dan Pengujian Subtantif Atas Transaksi Penrimaan
Kas
Audit menggunakan metedologi yang sama untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi penerimaan kas seperti yang digunakan untuk penjualan.Berdasarkan tujuan audit
yang berakitan dengan transksi,pada metodologi ini tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi,audit
mengikuti proses berikut ini:
Estimasi beban piutang tak tertagih merupakan kelas kelima dalam transaksi siklus penjualan dan
penagihan.Auditor melakukan pengahapusan piutang usaha tak tertagih karena terdapat kemungkinan
karyawan klien menutupi penggelapan dengan mengahapuskan piutang yang sudah ditagih.Akan
tetapi,karena estimasi piutang tak tertagih didasarkan pada saldo piutang usaha akhir tahun,auditor
mengevaluasi estimasi piutang tak tertagih sebagai bagian dari pengujian rincian saldo piutang usaha akhir.
7. Pengendalian Internal Tambahan Atas Saldo Akun dan Penyajian Serta Pengungkapan
Penyusunan neraca saldo umur piutang usaha periodik untuk review dan tindak lanjut oleh personil
manajemen yang tepat
Kebijakan mengahapus piutang tak tertagih apabila sudah tidak mungkin lagi untuk ditagih
Bagian dari audit yang paling dipengaruhi oleh pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan adalah saldo piutang usaha,kas,beban piutang tak tertagih
dan penyisihan untuk piutang tak tertagih.
Pengaruh yang paling signifikan dari hasil pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan adalah terhadap konfirmasi piutang usaha.Jenis
konfirmasi,ukuran sampel dan penetapan waktu pengujian semuanya juga terpengaruh.Pengaruh pengujian
terhadap piutang usaha ,beban piutang tak tertagih,dan penyisihan untuk piutang tak tertagih akan dibahas.