Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KOMUNIKASI BISNIS

“PROPOSAL BISNIS”

Dosen : Yuni Siswanti, S.E. MSI.

Kelas : EM-B

DISUSUN OLEH :

1. Fernando Steven (141190054)


2. Muhammad Rafli R (141190055)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

APRIL, 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Proposal Bisnis
ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Yuni siswanti,SE.MSI pada mata kuliah komunikasi bisnis. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang wawancara kerja berorentasi bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Yuni Siswanti, SE.MSI, selaku dosen yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Yogyakarta, 19 April 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Proposal Bisnis adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh
wirausahawan yang menggambarkan semua unsur yang relevan, baik
internal maupun eksternal, mengenai usaha atau proyek baru, atau dapat
dikatakan bahwa proposal usaha merupakan dokumen tertulis yang berisi
mengenai usaha baru yang sedang direncanakan
Untuk memudahkan pemahaman,diberikan pengertian. Proposal berasal
dari bahasa inggris yaitu to propose yang artinya mengajukan,secara bahasa
proposal dapat di artikan sebagai bentuk pengajuan atau permohonan.
Penawaran itu bisa berupa ide,gagasan, pemikiran atau sebuah rencana
kerja yang di tujukan kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan, baik
itu yang sifatnya izin, persetujuan, Dana dan lain-lain.
Proposal bisa juga diartikan sebagai sebuah tulisan yang dibuat oleh
penulis yang bertujuan untuk melakukan penjabaran atau menjelaskan
sebuah rencana dengan suatu tujuan atau kegiatan kepada pembaca atau
pihak yang menjadi target. Proposal dapat di rumuskan sebagai sebuah
rencana berupa tulisan yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja
kegiatan, yang terdiri dari pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian
data, yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu
persoalan atau untuk mendapat persetujuan atau jika anda masih ragu
tentang pengertian berikut saya sertakan pengertian proposal dari beberapa
pandangan dari para ahli.
Menurut Hasnun Anwar proposal adalah rencana yang disusun utnuk
kegiatan tertentu. Sedangkan Jay mengemukan berbeda, proposal adalah
alat bantu manajemen standar agar menajemen dapat berfungsi secara
efisien. Dari sudut pandang dunia ilmiah Proposal bisa di artikan sebagai
rancangan dari suatu usulan sebuah penelitian yang kemudian akan
dilaksanakan oleh peneliti terhadap bahan penelitiannya.
Akhirnya, dapat dikatakan pengertian proposal Usaha adalah sebagai
pengajuan yang berupa tulisan yang berisi perencanaan dan pemaparan
usaha, mulai dari dana, keperluan perlengkapan, rencana penjualan hingga
rencana keuntungan yang mungkin bisa di dapat dari usaha tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Format Proposal Bisnis yang benar?
2. Bagaimana langkah-langkah yang perlu diambil saat membuat
proposal?
3. Apa factor-faktor Penyusunan Proposal secara bisnis?
4. Apa manfaat proposal bisnis?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui bagaimana format proposal bisnis yang benar.
2. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah yang perlu diambil
saat membuat proposal.
3. Untuk mengetahui factor-faktor apa aja penyusunan proposal secara
bisnis.
4. Untuk mengetahui manfaat proposal bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Format Proposal Bisnis yang Benar


Seperti juga laporan, proposal memiliki format tersendiri. Format sebuah
proposal dapat berbentuk sebuah laporan seperti memorandum jika proposalnya
pendek dan diedarkan untuk kepentingan intern. Format kedua berbentuk surat
laporan yang digunakan apabila laporan tersebut pendek dan diedarkan untuk
kalangan eksternal organisasi lembaga bisnis. Terakhir, format proposal dibuat
dalam bentuk seperti laporan formal. Bentuk ini digunakan apabila proposalnya
dibuat cukup panjang dan diedarkan bisa untuk kalangan internal, bisa juga
untuk kalangan eksternal.
Format mana yang akan kita pergunakan, sangat fleksibel. Oleh karena
itu, penulis proposal mesti memiliki sifat fleksibilitas dengan mempertimbangkan,
pola tertentu tampaknya dipandang akan lebih berhasil. Pola tersebut tak usah
diragukan lagi sebagai rencana dasar kita kalua memang akan membawa hasil.
Ujian akhir terhadap sebuah proposal dilakukan atas efektivitas proposal
tersebut dalam mencapai tujuan. Upaya yang dilakukan penulis proposal adalah
merangkai bagian-bagian proposal agar dapat dijual kepada pihak lain. Untuk itu
kita perlu mengetahui bagian-bagian proposal tersebut. Secara umum bagian
proposal tersebut adalah:
a. masalah;
b. tujuan;
c. ruang lingkup;
d. metode/prosedur;
e. material;
f. perlengkapan;
g. personalia/rekomendasi;
h. tindak lanjut/evaluasi;
i. biaya/anggaran;
j. rangkuman; dan
k. lampiran-lampiran.

Kita mulai membahas masalah yang biasanya berkait dengan tujuan yang
ingin dicapai dengan terpecahkannya masalah tersebut. Masalah dan tujuan
dapat saling dipertukarkan dalam proposal yang kita buat.

Kini kita memasuki bagian ruang lingkup proposal. Saat kita menulis
bagian ini dari proposal, kita membatasi apa tujuan yang ingin dicapai dan
bahan apa yang Anda tawarkan untuk mencapai tujuan tersebut. Istilah ruang
lingkup bisa dinyatakan secara eksplisit, bisa juga secara implisit.

Kini kita bahas bagian metode dan prosedur. Metode yang digunakan
untuk memecahkan masalah atau menjalankan kegiatan proposal bisnis,
hendaknya diungkapkan dengan rinci. Pada bagian ini, dijelaskan secara
sederhana langkah-langkah yang perlu ditempuh agar sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai dan tulislah secara berurutan. Jika mungkin, ada baiknya jika
kita juga mencantumkan jadwal waktu untuk menunjukkan kapan proyek tersebut
selesai.
Materi dan peralatan. Untuk proposal yang besar, seperti proposal bidang
konstruksi, penelitian dan pengembangan, jelaskan jenis dan jumlah material
dan peralatan yang digunakan. Dalam beberapa kasus, berbagai bagian dalam
perusahaan kita memberikan bantuannya untuk menyusun bagian proposal ini.
Bila materi dan peralatan memakan sebagian besar keseluruhan biaya,
cantumkan juga harga-harga materi dan peralatan itu.
Personalia dan rekomendasi. Anggaplah proposal yang kita buat sesuai
dengan keinginan memberikan layanan produk barang dan jasa yang akan
dipasokkan kepada costumer yang propspektif. Mereka akan membeli apa yang
ditawarkan tersebut, bila dalam proposal tersebut ada bagian-bagian yang
meyakinkan. Dalam menuliskan pesan penjualan, keyakinan memainkan peran
penting dalam sebuah proposal. Jika segala sesuatu yang digambarkan secara
garis besar dapat dipercaya maka siapa dan bagaimana menjadi bagian sangat
penting dalam bagian proposal ini. Keyakinan yang ditumbuhkan oleh sebuah
proposal didasarkan pada catatan masa lalu perusahaan kita. Seperti pernah
memasok ke mana saja dan apa saja ke costumer lain. Rekomendasi dari
costumer yang telah menggunakan produk dan jasa kita juga penting karena ini
akan meningkatkan kepercayaan. Anggaran biaya yang diusulkan pun akan turut
menentukan tingkat kepercayaan tadi. Misalnya, apakah anggaran yang kita
tawarkan itu cukup realistis dan rasional atau sengaja di-mark-up. Tentu saja,
nama-nama orang yang tercantum dalam personalia proposal tersebut juga
menentukan kepercayaan dari costumer. Pada bagian rekomendasi yang lain
dari proposal tersebut, kita pun dapat mencantumkan pekerjaan-pekerjaan yang
sudah kita kerjakan.
Tindak-Lanjut dan Evaluasi. Sekalipun proposal yang kita buat
mencantumkan berbagai keberhasilan untuk meyakinkan klien, namun klein pun
kerap sangat memperhatikan apa yang akan terjadi kalau proyek yang diusulkan
dijalankan itu telah selesai. Jika proposal yang kita tulis itu dimaksudkan untuk
mendapatkan bantuan penelitian, jangan sekali-kali berjanji untuk mencapai lebih
dari yang dapat kita lakukan. Jika penelitian kita bersifat eksploratif guna
mendapatkan pendekatan baru untuk bidang kesehatan dan penyakit berat,
jangan berjanji dapat memecahkan semua permasalahan kesehatan yang ada di
dunia. Jika tujuan yang kita ingin capai adalah mengkaji bidang manajemen
perusahaan, kita tentunya harus lebih memiliki rasa percaya diri. Proposal yang
diajukan sebuah perusahaan akuntan publik untuk mengaudit sebuah
perusahaan, tidak memerlukan hal- hal baru. Para akuntan bekerja berdasarkan
fungsi-fungsi audit tertentu sesuai standar profesinya. Namun, sebuah proposal
yang menawarkan janji yang bersifat psikologis harus menunjukkan tindak lanjut
program untuk menilai layanan yang diberikan perusahaan akuntan publik tadi.
Kini kita membicarakan soal anggaran dan rangkuman. Dalam sebuah
proposal kita harus mencantumkan rencana anggaran biaya program secara
terperinci, baik untuk biaya material, peralatan, konsultan, honorarium anggota
tim, biaya transportasi dan akomodasi. Sebagai tambahan, kita juga sebaiknya
menuliskan rangkuman biaya yang dianggarkan.
Bagian terakhir yang kita bahas dari proposal adalah lampiran. Bagian ini
dimaksudkan untuk memberi informasi tambahan guna meyakinkan klien kita.
Bibliografi dan apendiks adalah contoh lampiran yang biasa dicantumkan dalam
proposal. Apendiks tersebut dapat berupa kuesioner, peta, surat rekomendasi,
surat izin usaha dan NPWP.

B. Langkah-Langkah yang Perlu Diambil saat Membuat Proposal


Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah memilih format proposal
tersebut. Lalu perhitungkan juga berapa jumlah halaman proposal tersebut.
Format dan jumlah halaman ditentukan oleh siapa yang akan membaca proposal
tersebut dan permasalahan yang diungkapkan dalam proposal tersebut.
Kedua, siapkan sampul/jilid untuk proposal tersebut. Usahakan dibuat
semenarik mungkin. Dalam lembar sampul/jilid ini, kita dapat memasukkan "judul
proposal" yang ditulis dengan jelas dan ukuran hurufnya biasanya lebih besar
dan menggunakan huruf kapital. Judul tersebut hendaknya menceritakan kepada
pembaca proposal tersebut dengan jelas dan pasti isi proposal tersebut.
Singkatnya, judul tersebut harus mencerminkan isi. Dalam halaman judul ini,
dicantumkan juga informasi yang diperlukan nama dan gelar pembaca proposal,
lalu cantumkan juga tanggal pelaksanaan kegiatan yang diajukan dalam
proposal.
Ketiga, kita mempersiapkan apa saja yang akan dimasukkan ke dalam
bagian isi proposal yang kita tulis. Secara cermat kita tentukan rencana
pengorganisasian isi tersebut. Penting juga perhatikan penggunaan gaya
bahasa, apakah bersifat personal atau impersonal, yang harus kita gunakan
secara konsisten. Jangan gaya personal dicampuradukkan dengan gaya
impersonal. Dalam penulisan ini juga kita harus konsisten dalam cara
menuliskan judul dan subjudul. Untuk ini kita bisa mengacu pada format baku
yang berlaku di perusahaan kita. Apabila perusahaan tidak mempunyai format
baku tersebut, gunakan saja format yang umum digunakan. Sedangkan gagasan
yang dituliskan sebaiknya diurutkan berdasarkan kategori logis.
Dalam menuliskan isi, tentu kita membangun beberapa pikiran. Satu
pokok pikiran biasanya dimasukkan ke dalam sebuah paragraf/alinea. Untuk
menghubungkan satu pokok pikiran dengan pokok pikiran yang lain, biasanya
digunakan kalimat perangkai sebagai "jembatan" antaralinea atau antarpokok
pikiran. Kecermatan kita menggunakan kalimat perangkai tersebut akan
membantu memudahkan pemahaman penerima proposal kita.
Untuk gagasan yang sama pentingnya, dalam penulisannya diberikan
ruang yang sama besarnya. Agar bisa terlihat arti penting gagasan-gagasan
tersebut. Sehubungan dengan itu, hindari penggunaan bahasa yang teknik
(jargon) dan gaya bahasa superlatif atau ungkapan-ungkapan yang kabur.
Berkaitan dengan bahasa ini, kita harus memastikan bahwa hubungan
antarparagraf terjalin dengan baik. Tidak ada loncatan penyampaian gagasan
begitu pembaca beralih dari satu paragraf ke paragraf lainnya. Dengan demikian
keutuhan gagasan menjadi terjaga.
Keempat, kita harus membuat rangkuman proposal dan apabila
memungkinkan masukkan pula kesimpulan dan rekomendasi. Dalam
rangkuman, tegaskan kembali secara singkat temuan-temuan dan penjelasan-
penjelasan yang telah disajikan tadi pada bagian isi. Kesimpulan dan
rekomendasi sebaiknya ditempatkan secara berurutan berdasarkan urutan logis
atau arti pentingnya, seperti yang biasa dipergunakan dalam membuat format
daftar isi.
Untuk menyarankan pengambilan tindakan, sebaiknya dicantumkan
dalam bagian rekomendasi dengan menggunakan pendekatan "apa yang
seharusnya dilakukan, kapan dilakukan, di mana dan bagaimana
melakukannya". Jika memungkinkan nyatakan pula manfaat dari tindakan
tersebut agar pembaca proposal kita terkesan dan termotivasi untuk mengikuti
rekomendasi tersebut.
Kelima, kita mesti memperhatikan cara penulisan dengan mengikuti
kaidah-kaidah dalam Bahasa Indonesia, yang dikenal dengan konsep Ejaan
yang Disempurnakan (EYD). Di dalam EYD ini sudah diatur, misalnya cara
penulisan gelar akademik, seperti perbedaan penulisan gelar dokter dan doktor,
cara penulisan alamat, penggunaan tanda baca seperti titik (.), tidak koma (;) dan
koma (,).
Sehubungan dengan hal tersebut, penting untuk kita perhatikan
penggunaan kata sambung, seperti sehingga yang tidak dapat dipergunakan
setelah titik karena kata sehingga merupakan kata sambung di dalam dan bukan
kata sambung antar kalimat. Begitu juga dengan penggunaan di dan ke yang
kerap kita jumpai masih keliru karena tidak membedakan antara di dan ke
sebagai kata dan imbuhan. Untuk di dan ke yang diikuti dengan kata penunjuk
tempat, dengan sendirinya menunjukkan kedua kata tersebut bukan sebagai
imbuhan atau awalan sehingga dalam penulisannya dipisahkan dari kata yang
diikutinya, seperti di rumah, di kantor, di jalan. Sedangkan di dan ke yang diikuti
kata benda atau kata kerja, berfungsi sebagai imbuhan awalan seperti dalam
dipukul, dikejar, dibuat, dibinasakan dan digulai.

C. Faktor-faktor Penyusunan Proposal secara Bisnis


Dalam menyusun proposal usaha perlu diperhatikan beberapa faktor
diantaranya, tujuan yang realistis, Tujuan yang akan dicapai hendaknya
disesuaikan dengan kemampuan, spesifik, dan dapat diukur serta ada kesatuan
antara waktu dan parameternya. Kedua, fleksibilitas, harus mudah disesuaikan
dengan perkembangan usaha dan memungkinkan munculnya alternatif strategi
yang dapat diformulasikan. Ketiga batasan waktu, sub-sub tujuan proposal
usaha harus dibuat secara berkesinambungan dan adanya evaluasi waktu atau
kemajuan yang akan dicapai didalam usaha. Dan yang terakhir adalah
komitmen, usaha perlu mendapat dukungan dari seluruh pihak yang terlibat, baik
itu dari pihak keluarga, mitra bisnis, karyawan atau anggota lain

D. Manfaat Proposal Bisnis


Berikut adalah manfaat proposal secara bisnis yang bisa kita dapatkan
jika proposal yang kita buat di setujii, dan manfaat proposal usaha tersebut
adalah :
1. Proposal usaha berguna untuk membandingkan antara perkitaan /rencana
dengan hasil yang nyata. Proposal usaha membantu wirausahawan untuk
mengembangkan dan menguji strategi yang diharapkan dari sudut pandang
pihak lain.

2. Proposal secara bisnis dapat membantu wirausahawan untuk dapat berpikir


kritis dan objektif atas bidang usaha yang akan dimasukinya/digeluti.
Persaingan faktor ekonomi dan analisis finansial yang masuk dalam subjek
proposal usaha dapat mendekati asumsi-asumsi secara cermat, mengenai
seberapa besar tingkat keberhasilan salam usaha. Semakin jelasnya
sumber-sumber keuangan yang diterima maupun yang akan dikeluarkan.

3. Proposal Usaha dapat memberikan gambaran awal dan seberapa jauh


kemampuan manajerial seorang wirausahawan. Proposal usaha dapat
mengidentifikasi adanya kemungkinan resiko kritis pada saat penting, untuk
mempermudah penentuan langkah antisipasi.

4. Proposal secara bisnis dapat memberikan informasi potensi pasar dan


perkiraan market share yang mungkin bisa dengan mudah diraih. Proposal
usaha dapat memberikan sumber-sumber finansial yang lebih jelas,
dokumen ringkas yang mengandung informasi penting serta evaluasi
finansial. Proposal usaha dapat memberikan gambaran tentang kemampuan
wirausahawan untuk memenuhi kewajibanya sebagai wirausahawan
sekaligus pemimpin.

Sekedar tambahan, diberikan gambaran mengenai manfaat lain dari


proposal usaha adalah semakin jelasnya sumber-sumber keuangan. Hal ini
dimungkinkan karena beberapa hal, pertama, Proposal usaha dapat menjadi
sebuah gambaran awal dan seberapa jauh kemampuan manajerial seseorang
wirausahawan. Kedua, Dapat mengidentifikasikan adanya risiko kritis pada saat
penting, guna memudahkan penentuan langkah antisipasi. Ketiga, memberikan
informasi potensi pasar dan perkiraan market share yang mungkin diraih.

Kemudian, memberikan sumber-sumber finansial yang jelas, dokumen


ringkas yang mengandung informasi penting dan evaluasi finansial. Dan yang
terakhir memberikan gambaran tentang kemampuan wirausahawan untuk
memenuhi kewajibannya. Oleh karena proposal usaha itu dibuat bukan untuk
dikonsumsi sendiri, melainkan untuk pihak lain yang terkait, seperti bankir,
investor, konsumen, konsultan, pengacara, pemerintah daerah, dan sebagainya,
maka wirausahawan dalam menyajikan proposal usaha harus selengkap
mungkin, Dengan bahasa yang mudah dipahami dan sederhana.
BAB III
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai