Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dinda Kristin Rajagukguk

NIM : 211000172

Salmonella typhi (S. typhi)

Salmonella typhi (S.typhi) adalah salah satu bakteri Gram Negatif dan merupakan
kuman pathogen penyebab demam tifoid atau yang biasa dikenal dengan penyakit tipes
(tifus). S.typhi merupakan bakteri batang yang tidak memiliki spora, bergerak dengan flagel
peritrik, bersifat intraseluler fakultatif dan anerob fakultatif, ukurannya antara 0,7-1,5 x 2-
5µm. Bakteri ini tahan terhadap selenit dan natrium deoksikolat yang dapat membunuh
bakteri enterik lain, menghasilkan endotoksin, protein invasin dan MRHA (Mannosa
Resistant Haemaglutinin).

Salmonella typhi pertama ditemukan (diamati) pada penderita demam tifoid pada
tahun 1880 oleh Eberth dan dibenarkan oleh Robert Koch dalam budidaya bakteri pada tahun
1881. Klasifikasi dari bakteri ini ia berada di kingdom Bacteria, phylum Proteobacteria,
class Gamma Proteobacteria, ordo Enterobacteriales, Salmonella typhi family dari
Enterobacteriaceae, genus Salmonella dan species yaitu e.g. S. enteric.

S.typhi hidup di alam bebas dan dapat bertahan lama baik di air, tanah, terlebih bahan
makanan dan mampu bertahan beberapa bulan sampai setahun jika melekat dalam tinja, keju,
mentega, susu, dan makanan lain yang mengandung protein. Bakteri S.typhi merupakan
bakteri yang pertumbuhannya bersifat aerob dan fakultatif anaerob, pada pH 6-8 dengan suhu
pertubuhan sekitar 15-41˚C. Suhu pertumbuhan menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri
Salmonella typhi sangat mudah mengingat suhu ruang yang kita ketahui yaitu sekitar 20-
25˚C, sehingga memudahkan bakteri mengkontaminasi bahan pangan.

Gejala penyakit yang timbul akibat dari bakteri S.typhi ini dapat berbeda tiap wilayah
tempat menyebarnya. S.typhi dapat menyebabkan penyakit yang parah di suatu tempat tetapi
di tempat lainnya hanya menyebabkan penyakit ringan saja. Jadi, tingkat keparahan penyakit
dan perbedaan wilayah dapat menentukan separah apa penyakit akibat S.typhi.

Bakteri tersusun atas dinding sel dan isi sel. Disebelah luar dinding sel terdapat
selubung atau kapsul. Di dalam sel bakteri tidak terdapat membrane dalam (endomembran)
dan organel bermembran seperti kloroplas dan mitkondria. Struktur tubuh bakteri dari lapisan
luar hingga bagian dalam sel yaitu flagela, dinding sel, membrane sel, mesosom, lembaran
fotosintetik, sitoplasma, DNA, plasmid, ribosom, dan endospore.

Demam tifoid yaitu suatu penyakit infeksi sistemik, gejala pada umumnya demam
yang berlangsung lama, adanya bakteremia yang menginfeksi usus dan organ-organ hati,
bakteri itu ialah Salmonella typhi. Kuman menembus mukosa epitel usus, berkembang biak di
lamina propina kemudian masuk ke dalam kelenjar getah bening mesenterium. Setelah itu
memasuki peredaran darah sehingga terjadi bakteremia pertama yang asimomatis, lalu kuman
masuk ke organ-organ terutama hepar dan sumsum tulang yang dilanjutkan dengan pelepasan
kuman dan endotoksin ke peredaran darah sehingga menyebabkan bakteremia kedua. Kuman
yang berada di hepar akan masuk kembali ke dalam usus kecil, sehingga terjadi infeksi
seperti semula dan sebagian kuman dikeluarkan bersama tinja.

Penyebaran demam tifoid lebih banyak dijumpai di negara-negara daerah tropis, hal
ini disebabkan karena penyediaan air bersih, sanitasi lingkungan dan kebersihan individu
yang masih kurang baik oleh karena itu pencegahan penyakit demam tifoid mencakup
sanitasi dasar dan kebersihan pribadi. Di Indonesia, insiden demam tifoid diperkirakan sekitar
300-810 kasus per 100.000 penduduk per tahun, berarti jumlah kasus berkisar antara
600.000-1.500.000 pertahun.

Gejala klinis demam tifoid yang paling penting adalah demam dan itu timbul pada
semua penderitanya. Terkadang demam muncul tiba-tiba dan dalam 1-2 hari menjadi parah
dengan gejala yang menyerupai septisemia oleh karena Streptococcus atau Pneumococcus
daripada S. typhi. Gejala klinis lain adalah sakit kepala hebat yang menyertai demam tinggi
dapat menyerupai gejala meningitis, di sisi lain S. typhi juga dapat menembus sawar darah
otak dan menyebabkan meningitis.

Salmonella typhi juga dapat menyebabkan terjadinya infeksi bakterimia (adanya


bakteri didalam darah) dengan lesi fokal. Infkesi lain yang sering terjadi akibat bakteri
Salmonella typhi adalah enterkolitis (gastroenteritis) yang ditandai dengan muntah dan diare.
Untuk menghindari kita terkontaminasi bakteri ini kita harus menjaga hygiene dan sanitasi
yang baik juga tidak sembarangan dalam memakan makanan, cuci tangan sebelum dan
sesudah menyentuh sesuatu.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://unusa.ac.id/dosen-fkes-unusa-kenalkan-bakteri-salmonella-penyabab-penyakit-
tifus/
2. Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2011-Maret 2011, Vol. 6, No.l “BAKTERI
SALMONELLA TYPHI DANDEMAMTIFOID” oleh Yatnita Parama Cita.
3. Buku “PERAN IMUNITAS PADA INFEKSI Salmonella Typhi” oleh Vivien
Novarina A. Kasim pada Maret 2020.

Anda mungkin juga menyukai