NPM : 170910190026 Mata Kuliah : Supply Chain Management
Pandemi covid-19 telah mengakibatkan terganggunanya berbagai sistem kehidupan di muka
bumi, seperti halnya pada sistem perekonomian khususnya sektor produksi. Mengutip pernyataan dari ekonom Faisal Basri, bahwa pandemi ini telah mengganggu aktivitas produksi sebagai akibat dari pembatasan mobilitas manusia, sehingga menimbulkan supply and demand shock dari hulu ke hilir. Hal itu sebenarnya terjadi sudah sejak awal munculnya covid-19 yaitu sekitar awal tahun 2020 dengan cara bertahap dari 1 daerah kecil yang terdampak hingga akhirnya menyasar ke hampir seluruh penjuru dunia, karena terjadinya perpindahan/mobilitas kasus yang menyebar secara masif. Sejak awal tahun 2020, hampir seluruh sektor utama Indonesia mengalami perlambatan, seperti pada kinerja ekspor impor, serta komponen pengeluaran lainnya. Sementara pada sektor jasa mengalami peningkatan yang cukup signifikan akibat perubahan gaya hidup konsumen, apalagi pada jasa kesehatan. Dengan demikian, dengan adanya pembatasan dalam berbagai hal aktivitas manusia mengharuskan beberapa aktivitas yang sekiranya dapat menimbulkan adanya penyebaran virus diminimalisir atau bahkan dihentikan, entah itu sementara ataupun dalam kurun waktu yang cukup lama. Seperti pada proses rantai pasok atau supply chain, beberapa aktivitas seperti pembelian stok barang untuk penjualan harus diminimalisisr guna mencegah adanya penumpukkan barang di gudang. Berbagai proses pemesanan dan pembayaran akhirnya dilakukan secara online pada sebagian bisnis untuk menghindari adanya perkumpulan masa yang berpotensi memunculkan adanya penyebaran virus covid-19. Merangkum pernyataan dari Chairman Supply Chain Management (SCI) Setijadi, hal yang mungkin dapat dilakukan perusahaan dalam mengatasi masalah supply chain pasca pandemi diantaranya melakukan pemetaan atau penempatan rantai pasok baik dalam hal supply maupun demandnya guna menekan pertumbuhan virus yang kian cepat menyebar. Pemetaan yang dapat dilakukan seperti mengurangi volume stok barang barang yang dibeli dalam sistem retail guna mencegah adanya penumpukkan barang yang tidak terjual dan meningkatkan jumlah barang yang dipesan dengan tetap memperhatikan daya beli di masyarakat sembari meminimalisir proses pertemuan secara langsung didalam toko. REFERENCE
Alfatiyah, R. (2020, april 13). SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DI TENGAH POLEMIK
PANDEMI COVID-19. opini, p. 1. Retrieved from http://lppm.unpam.ac.id/2020/04/13/supply-chain-management-di-tengah-polemik- pandemi-covid-19/ BAPPENAS. (2020, Juni 17). Laporan Perkembangan Ekonomi Indonesia dan Dunia Triwulan I Tahun 2020. p. 18196. Basri, F. (n.d.). kasus supply dan demand shock banyak ditemui khususnya pada sektor manufaktur dari hulu ke hilir. Sehingga pengaruhnya dirasakan cukup besar ke sektor lainnya. Mudassir, R. (2020, mei 21). Pandemi Covid-19 Sebabkan Supply and Demand Shock, Ini 'Obatnya'. p. 1. Retrieved september 25, 2021, from https://ekonomi.bisnis.com/read/20200521/9/1243504/pandemi-covid-19-sebabkan- supply-and-demand-shock-ini-obatnya