Anda di halaman 1dari 3

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Perizinan merupakan salah satu bentuk pelaksanaan fungsi pengaturan dan
bersifat pengadilan yang memiliki oleh pemerintah terhadap kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh masyarakat. Pada dasarnya izin merupakan keputusan pejabat/badan
tata usaha negara yang berwenang, yang isinya atau substansinya mempunyai sifat
sebagai berikut:
1. Izin bersifat bebas
2. Izin bersifat terikat
3. Izin yang bersifat menguntungkan
4. Izin yang bersifat memberatkan
5. Izin yang segera berakhir
6. Izin yang berlangsung lama
7. Izin yang bersifat pribadi
8. Izin yang bersifat kebendaan
Ketentuan tentang perizinan mempunyai fungsi yaitu Fungsi Penertiban yang
dimaksudkan agar izin atau setiap izin yang dikeluarkan tidak bertentangan satu sama
lain, sehingga ketertiban dalam kehidupan masyarakat dapat terwujud dan Fungsi
Pengatur yang dimaksudkan agar perizinan yang ada dapat dilaksanakan sesuai
dengan peruntukannya, sehingga tidak terdapat penyalahgunaan izin yang telah
diberikan.
Mengenai Penerapan perizinan, ranah Hukum administrasi Negara yang
mengaturnya, karena hukum ini mengatur cara-cara menjalankan tugas (hak dan
kewajiban) dari kekuasaan alat-alat perlengkapan negara. Hukum Administrasi
Negara belajar tentang perizinan karena izin merupakan suatu hubungan antara
pemerintah dengan masyarakat. Izin harus dimohonkan terlebih dahulu dari orang
yang bersangkutan kepada pemerintah melalui prosedur yang telah ditentukan melalui
peraturan perundang-undangan.

B. SARAN
Dalam pelaksanaan perizinan di lapangan tidak semuanya berjalan sesuai
aturan. Ada saat dimana pelaksanaan aktivitas tidak sesuai dengan izin dan bahkan
melanggar dari peraturan izin yang diberikan. Oleh karena itu diperlunya pengawasan,
dalam suatu negara hukum, pengawasan terhadap tindakan pemerintahan dan
masyarakat dimaksudkan agar pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan
aktivitasnya sesuai dengan norma-norma hukum, sebagai suatu upaya preventif, dan
juga dimaksudkan untuk mengembalikan pada situasi sebelum terjadinya pelanggaran
norma-norma hukum, sebagai upaya represif. Penulis harap dengan adanya makalah
ini, para pembaca bisa menambah pengetahuan mengenai sifat-sifat dan fungsi
perizinan serta penerapan perizininan.
DAFTAR PUSTAKA

A.W Widjaja,  Etika Administrasi Negara Cetakan Kedua, Jakarta : Bumi Aksara
1999.
HR, Ridwan, Hukum Administrasi Negara, Jakarta :PT. Raja Grafindo Persada
2006.
Philipus M. Hadjon, Pengantar Hukum Perizinan, Surabaya : Yuridika
1993.
Philipus M. Hadjon, et.all, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, 1993.
Sutedi, Adrian. Hukum Perizinan Dalam Sektor Pelayanan Publik. Jakarta:Sinar
Grafika, 2019

Anda mungkin juga menyukai