Anda di halaman 1dari 14

KEPEMIMPINAN

“TEORI KEPEMIMPINAN KARISMATIK,


TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL”

Dosen Pengampu : Dr. Ida Bagus Ketut Surya, S.E, M.M

Disusun Oleh :
Kelompok 10

I Gede Krisna Widi 1907521086


Putu Bagus Andika Budiartha 1907521106

Kode Kelas : EKM 476 D1

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
Kata Pengantar
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya lah, paper yang berjudul “Teori Kepemimpinan Karismatik, Transformasional,
dan Transaksional” dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Kepemimpinan ini
dapat terselesaikan tepat waktu dan sesuai dengan yang direncanakan.
Dalam pembuatan paper ini penulis menemukan beberapa kendala, namun kendala
tersebut dapat diminimalisir dan diatasi karena bantuan dari berbagai pihak. Ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyusunan paper ini, terutama kepada:
1. Dr. Ida Bagus Ketut Surya, SE, MM selaku Dosen Pengampu mata kuliah
Kepemimpinan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana atas fasilitas dan
materi yang telah diberikan untuk memperlancar penyusunan paper ini hingga selesai
tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa paper yang penulis selesaikan ini masih jauh dari kata sempurna
karena masih terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca guna dijadikan perbaikan untuk di masa yang akan datang. Semoga paper ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Denpasar, 29 November 2021
Tim Penyusun

(Kelompok 10)

1
Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................................................... 1


Daftar Isi .................................................................................................................................... 2
BAB I ......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 3
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 3
BAB II ........................................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 4
2.1 Teori Kepemimpinan........................................................................................................ 4
2.2 Sifat Kepemimpinan ......................................................................................................... 4
2.3 Fungsi Kepemimpinan ..................................................................................................... 5
2.4 Kepemimpinan Karismatik .............................................................................................. 6
2.5 Kepemimpinan Transformasional .................................................................................... 7
2.6 Kepemimpinan Transaksional ........................................................................................ 10
BAB III .................................................................................................................................... 12
PENUTUP................................................................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 12
Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 13

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia memerlukan
interaksi di setiap pekerjaanya baik dengan lingkungan maupundengan sesama manusia.
Manusia hidup secara berkelompok, baik kelompok kecil maupun kelompok besar. Oleh sebab
itu di antara anggota kelompok tersebut memerlukan pemimpin untuk dapat mempersatukan
mereka di dalam satu visi dan misi. Untuk mengelolanya diperlukan pemimpin yang
mempunyai jiwa kepemimpinan yang kuat sehingga dapat mempersatukan dan menjadi
panutan bagi kelompoknya.
Sama halnya dengan organisasi, organisasi yang di dalamnya melibatkan lebih dari satu
individu memerlukan pemimpin untuk membimbing para anggotanya untuk dapat menjadi satu
kesatuan sehingga dapat mempersatukan pikiran-pikiran dari anggotanya dalam satu tujuan
satu visi dan satu misi. Pemimpin yang baik dalam segi pemikiran maupun tindakan serta
mengayomi bawahannya adalah salah satu kriteria contoh pemimpin yang baik.
Untuk mewujudkan kinerja organisasi yang tepat dan bermutu maka diperlukan adanya
kepemimpinan yang memadai. Kepemimpinan tersebut harus mampu memotivasi atau
memberi semangat kepada para stafnya dengan jalan memberikan inspirasi atau mengilhami
kreativitas mereka dalam bekerja. Kepemimpinan karismatik, transformasional, dan
transaksional diyakini memadai untuk diterapkan di dalam organisasi
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa saja bagian Teori Kepemimpinan?
1.2.2 Bagaimana Sifat Kepemimpinan?
1.2.3 Apa saja Fungsi Kepemimpinan
1.2.4 Apa itu Kepemimpinan Karismatik?
1.2.5 Apa itu Kepemimpinan Transformasional?
1.2.6 Apa itu Kepemimpinan Transaksional?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui bagian-bagian Teori Kepemimpinan
1.3.2 Mengetahui sifat kepemimpinan
1.3.3 Mengetahui Fungsi Kepemimpinan
1.3.4 Memahami Kepemimpinan Karismatik
1.3.5 Memahami Kepemimpinan Transformasional
1.3.6 Memahami Kepemimpinan Transaksional

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teori Kepemimpinan

Menurut Wibowo (2014, p.283-298) ada empat teori kepemimpinan, antara lain sebagai
berikut:
a. Trait Theory

Trait Theory atau Teori Sifat adalah teori kepemimpinan yang menurutnya seorang
pemimpin adalah seseorang yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang
membedakannya dari bukan pemimpin.

b. Teori Perilaku

Teori perilaku atau kepemimpinan dari kepemimpinan berkembang dari


ketidakpuasan dengan sifat atau teori sifat karena dianggap tidak mampu memecahkan
seperti efektivitas kepemimpinan dan pergerakan hubungan antara orang-orang.

c. Teori Kontingensi

Teori Kontingensi juga dikenal sebagai Teori Situasi. Teori ini berasumsi bahwa
efektivitas gaya perilaku pemimpin tertentu tergantung pada situasi. Ketika situasi
berubah, gaya kepemimpinan yang berbeda diperlukan.

d. Teori Pengembangan

Masalah kepemimpinan berkembang seiring pertumbuhan organisasi.

2.2 Sifat Kepemimpinan

Menurut Handoko (2012, p.297), sifat-sifat kepemimpinan diantaranya adalah:

a. Kemampuan

Mampu menjadi pengawas (supervisory capacity) atau menjalankan fungsi dasar


manajemen, termasuk mengarahkan dan mengawasi pekerjaan orang lain.
b. Kebutuhan

Kebutuhan untuk menyelesaikan sesuatu. Ini termasuk menemukan tanggung jawab


dan keinginan untuk sukses.

4
c. Kecerdasan

Kecerdasan mencakup kebijaksanaan, pemikiran kreatif dan daya refleksi.

d. Ketegasan

Ketegasan atau kemampuan untuk membuat keputusan dan memecahkan masalah


dengan cara yang berwibawa dan tepat.
e. Keyakinan

Kemampuan yang dirasakan sendiri untuk menangani masalah.

2.3 Fungsi Kepemimpinan

Fungsi kepemimpinan mengacu pada situasi sosial dalam kehidupan suatu


kelompok/organisasi, dimana fungsi kepemimpinan harus diwujudkan dalam interaksi antar
orang. Secara operasional, fungsi utama manajemen dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Fungsi Instruktif

Fungsi ini adalah komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator memutuskan
bagaimana, bagaimana, kapan dan dimana perintah dilaksanakan agar keputusan dapat
dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan yang efektif membutuhkan kemampuan untuk
menggerakkan dan memotivasi orang lain untuk mengikuti perintah.
b. Fungsi Konsultif

Fungsi ini adalah komunikasi dua arah. Pada tahap pertama proses pengambilan keputusan,
para pemimpin sering kali perlu mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan orang-orang
yang dipimpinnya dan yang dianggap memiliki banyak bahan informasi yang diperlukan
untuk tujuan pengambilan keputusan mereka. Langkah selanjutnya adalah konsultasi
manajemen tentang orang-orang. Dalam menjalankan fungsi penasehat, keputusan manajemen
dapat didukung dan lebih mudah diarahkan sehingga kepemimpinan dapat dilaksanakan secara
efektif.
c. Fungsi Partisipasi

Dalam menjalankan fungsi ini, pemimpin berusaha mengaktifkan orang- orang yang
dipimpinnya, baik dengan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan maupun dalam
pelaksanaannya. Partisipasi bukan berarti kebebasan untuk melakukan apa yang diinginkan,
tetapi berlangsung secara terkendali dan terarah dalam bentuk kerjasama dengan tidak
mencampuri atau mengerjakan tugas pokok orang lain. Keterlibatan kepemimpinan harus

5
dipertahankan dalam fungsi pemimpin, bukan pengikut.
d. Fungsi Delegasi

Fungsi ini dilakukan dengan memberikan kuasa kepada pemberi wewenang untuk membuat
atau memutuskan keputusan, dengan atau tanpa persetujuan dari manajemen. Fungsi otorisasi
pada dasarnya berarti kepercayaan. Mereka yang menerima delegasi harus dianggap sebagai
wakil dengan prinsip, persepsi dan aspirasi yang sama.
e. Fungsi Pengendalian

Fungsi pengendalian berarti bahwa manajemen yang berhasil/efektif mampu mengatur


kegiatan para anggotanya secara terarah dan terkoordinasi secara efektif, sehingga
memungkinkan tercapainya tujuan bersama yang maksimal. Fungsi pengendalian ini dapat
dilakukan melalui konsultasi, kepemimpinan, koordinasi dan pengawasan.

2.4 Kepemimpinan Karismatik


1. Pengertian Kepemimpinan Karismatik

Teori kepemimpinan adalah teori yang menyatakan bahwa para anggota organisasi
mempunyai hubungan yang sangat bagus yang disebabkan atau ditimbulkan oleh perilaku-
perilaku tertentu dari pemimpinnya. Pendapat lain mengemukakan pada saat ini kebanyakan
teoritikus berpendapat bahwa karisma merupakan hasil persepsi anggota dan atribut-atribut
yang dimiliki pemimpin yang dipengaruhi oleh kemampuan- kemampuan aktual, perilaku
pemimpin pada kepemimpinannya yang mempedulikan kebutuhan-kebutuhan individual
maupun kolektif para anggotanya (Yukl, 1994). Pemimpin karismatik lebih menekankan
tujuan yang bersifat ideologis yang dapat menghubungkan tujuan organisasi kepada nilai-
nilai, cita-cita dan ide serta keikutsertaan yang berakar dari kebersamaan oleh para anggota.
Yang menjadi dasar kepimimpinan karismatik yakni kekuatan yang dimiliki oleh seorang
sebagai individu. Karismatik mengidentifikasi daya tarik yang sudah melekat pada diri
seseorang yang tidak mudah untuk di bangun atau dibuat-buat, harus menggunakan
kemantapan dan kualitas kepribadian dan hal tersebut merupakan anugerah tuhan. Hal
tersebutlah yang menjadi pembeda dari orang kebanyakan dan menjadi keunggulan sesorang.
Orang yang memiliki kepribadian karismatik diyakini memiliki kekuasaan supra natural,
manusia yang istimewa dipandang oleh masyarakat.
2. Perilaku Kepemimpinan Karismatik
Menurut Yukl (1994) pemimimpin karismatik memiliki perilaku-perilaku sebagai berikut

6
ini, yaitu:
a. Memliki perilaku atau sifat yang dipercaya oleh anggonya bahwa pemimpin
adalah orang yang bekompetensi, sehingga segala bentuk keputusan yang diambil
sudah terpercaya dan menyebabkan kepatuhan bagi anggota organisasinya.
b. Pemimpin beriskap lebih menekankan kepada tujuan-tujuan yang bersifat
ideologis yang berkaitan dengan misi organisasi.
c. Memiliki visi yang menarik mengenai masa depan organisasi sehingga
menyebabkan anggota lebih termotivasi dalam melaksanakan pekerjaannya.
d. Memberikan contoh perilaku sehingga anggotanya juga mengikuti.

e. Selalu mengkomunikasikan harapan-harapan dan kepercayaan kepada para


anggotanya. Dengan tujuan agar para anggotanya memiliki rasa percaya diri
sehingga meningkatkan kinerja dan komitmen kepada organisasi.
f. Berperilaku yang dapat menimbulkan motivasi untuk para anggota dengan
memberikan tugas yang kompleks, inisiatif dan beresiko, dengan begitu para
anggota menjadi lebih bertanggung jawab dan tekun.

2.5 Kepemimpinan Transformasional


1. Pengertian Kepemimpinan Transformasional

Kepemimpinan Transformasional, berasal dari kata transformasi yang berarti peubahan,


peralihan, modifikasi, dll. Sehingga definisi kepemimpinan transformasional merupakan tipe
kepemimpinan yang dicirikan dengan orientasi pada perubahan progresif pengikutnya.
Seperti meningkatkan motivasi, mengembangkan skill, kepercayaan diri, harga diri dan
membentuk budaya positif untuk mendukung tercapainya tujuan bersama. Menurut Bass
kepemimpinan transformasional adalah “leadership and perfomance beyond expectation”.
Pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan transformasional adalah pemimpin yang bisa
mengubah dunia. Pemimpin transformasional lebih fokus pada team building untuk membuat
perubahan yang lebih baik.
Pemimpin tranformasional akan membuat pengikutnya sadar akan kepentingan tugas
dengan cara memberdayakan mereka, memotivasi, mengembangkan kemampuan berfikir
kreatif, dan membudayakan nilai – nilai positif seperti tekad antusiasme, kejujuran, dan
sebagainya. Hasilnya adalah organisasi akan berdaya dan membentuk kepercayaan satu sama
lain khususnya terhadap pemimpin.
2. Perilaku Kepemimpinan Transformasional

7
Terdapat empat aspek perilaku kepemimpinan transformasional, diantaranya:

a. Idealized Influence (pengaruh ideal)

Pada aspek ini pemimpin transformasional disebut sebagai role model, yang
menunjukkan sikap – sikap ideal seperti etika yang tinggi, profesionalisme, kejujuran, dan
sebagainya. Role model yang berarti pemimpin menjadikan sebuah contoh membawa
pengaruh ideal. Contohnya adalah Nelson Mandela, presiden non-kulit putih pertama di
Afrika Selatan. Mandela dipandang sebagai pemimpin dengan standar moral yang tinggi
dan visi untuk Afrika Selatan yang menghasilkan perubahan monumental dalam cara rakyat
Afrika Selatan akan diperintah (Northouse, 2016, p. 168). Kualitas karismatiknya dan
tanggapan orang-orang terhadapnya mengubah seluruh bangsa.

b. Inspirational Motivation (motivasi inspirasional)

Pada aspek ini pemimpin transformasional disebut sebagai motivator. Dimana


pemimpin mampu menginspirasi dan memotivasi para pengikutnya sehingga dapat
membangkitkan rasa antusiasme dan optimisme yang tinggi dalam menyelesaikan suatu
tugas yang diberikan (Shalahuddin, n.d.). Contoh dari aspek ini adalah seorang manajer
penjualan yang memotivasi anggota tenaga penjualan untuk unggul dalam pekerjaan
mereka melalui kata-kata yang mendorong dan pembicaraan yang dengan jelas
mengomunikasikan peran integral yang mereka mainkan dalam pertumbuhan masa depan
perusahaan (Northouse, 2016, p. 169).

c. Intellectual Stimulation (simulasi intelektual)

Pada aspek ini pemimpin transformasional disebut sebagai guru. Dimana pemimpin
membimbing anggotanya untuk menjadi kreatif, belajar mengatasi suatu masalah,
memberi perspektif baru dalam mengatasi sebuah masalah dan berfikir secara mandiri.
Contoh dari tipe kepemimpinan ini adalah manajer pabrik yang mempromosikan upaya
individu pekerja untuk mengembangkan cara unik untuk memecahkan masalah yang
menyebabkan penurunan produksi (Northouse, 2016, p. 169).

d. Individual Consideration (pertimbangan perilaku)

Pada aspek ini pemimpin transformasional disebut sebagai fasilitator. Pemimpin harus
melihat dan memenuhi kebutuhan pengikutnya, seperti menyediakan dukungan dan
motivasi. Contoh dari tipe kepemimpinan ini adalah seorang manajer yang menghabiskan
waktu memperlakukan setiap karyawan dengan cara yang penuh perhatian dan unik

8
(Northouse, 2016, p. 169).

3. Strategi Mentransformasi Organisasi

Bennis dan Nanus mengidentifikasi empat strategi umum yang digunakan oleh para
pemimpin dalam mentransformasi organisasi.
a. Pemimpin transformasi memiliki visi yang jelas tentang keadaan masa depan
organisasi mereka. Itu adalah gambaran masa depan yang menarik, realistis, dan dapat
dipercaya (Bennis & Nanus, 1985, hlm. 89). Visi biasanya sederhana, dapat dimengerti,
bermanfaat, dan menciptakan energi. Sifat visi yang menarik menyentuh pengalaman
pengikut dan menarik mereka untuk mendukung organisasi. Ketika sebuah organisasi
memiliki visi yang jelas, lebih mudah bagi orang-orang di dalam organisasi untuk
mempelajari bagaimana mereka cocok dengan arah keseluruhan organisasi dan bahkan
masyarakat pada umumnya. Ini memberdayakan mereka karena mereka merasa bahwa
mereka adalah dimensi penting dari usaha yang berharga (hlm. 90-91). Bennis dan Nanus
menemukan bahwa, agar berhasil, visi harus tumbuh dari kebutuhan seluruh organisasi
dan diklaim oleh orang-orang di dalamnya.

b. Pemimpin transformasi adalah arsitek sosial untuk organisasi mereka. Ini berarti
mereka menciptakan bentuk atau bentuk untuk makna bersama yang dipertahankan
orang-orang di dalam organisasi mereka. Para pemimpin ini mengomunikasikan arah
yang mengubah nilai dan norma organisasi mereka. Dalam banyak kasus, para
pemimpin ini mampu memobilisasi orang untuk menerima identitas kelompok baru atau
filosofi baru untuk organisasi mereka.
c. Pemimpin transformasi menciptakan kepercayaan dalam organisasi mereka.
Dengan membuat posisi mereka sendiri diketahui dengan jelas dan kemudian mendukung
mereka. Kepercayaan berkaitan dengan menjadi dapat diprediksi atau dapat diandalkan,
bahkan dalam situasi yang tidak pasti. Untuk organisasi, pemimpin membangun
kepercayaan dengan mengartikulasikan arah dan kemudian secara konsisten menerapkan
arah meskipun visi mungkin melibatkan tingkat ketidakpastian yang tinggi. Bennis dan
Nanus (1985) menemukan bahwa ketika para pemimpin membangun kepercayaan dalam
sebuah organisasi, itu memberi organisasi rasa integritas yang analog dengan identitas
yang sehat (hal. 48).
d. Pemimpin transformasi menggunakan penyebaran kreatif diri melalui
penghargaan diri yang positif. Para pemimpin mengetahui kekuatan dan kelemahan
mereka, dan mereka menekankan kekuatan mereka daripada memikirkan kelemahan

9
mereka. Berdasarkan kesadaran akan kompetensi mereka sendiri, para pemimpin yang
efektif mampu membenamkan diri dalam tugas-tugas mereka dan tujuan menyeluruh
organisasi mereka. Mereka mampu memadukan rasa diri dengan pekerjaan yang ada.
Bennis dan Nanus juga menemukan bahwa penghargaan diri yang positif pada pemimpin
memiliki dampak timbal balik pada pengikut, menciptakan di dalamnya perasaan percaya
diri dan harapan yang tinggi. Selain itu, para pemimpin dalam penelitian ini berkomitmen
untuk belajar dan belajar kembali, sehingga dalam organisasi mereka ada penekanan yang
konsisten pada pendidikan.

2.6 Kepemimpinan Transaksional

1. Pengertian Kepemimpinan Transaksional


Transactional leadership merupakan kepemimpinan yang berguna untuk membantu
suatu organisasi untuk mencapai tujuannya sekarang dengan efisien. Dapat dikatakan seperti
menghubungkan kepuasan kerja dengan penilaian reward serta memastikan bahwa pekerja
memiliki sumber daya yang dibutuhkan guna menyelesaikan kewajibannya. Kepemimpinan
ini mengarah pada pemimpin yang menekankan pemberian penghargaan kepada bawahan
serta melakukan pengontrolan bawahannya agar pekerjaan yang dilakukan terarah pada tujuan
yang diharapkan dan untuk memperjelas tuntutan tugas serta peran mereka.

Kepemimpinan transaksional adalah model kepemimpinan di mana pemimpin lebih


cenderung memberikan arahan kepada pengikut, mendorong dan menghukum mereka, dan
fokus pada perilaku untuk membimbing pengikut. peran kepemimpinan dalam pengawasan,
organisasi, dan operasi kelompok. Gaya kepemimpinan transaksional adalah gaya
kepemimpinan di mana pemimpin mendorong ketundukan pengikutnya melalui dua unsur
reward dan punishment. Pemimpin dengan gaya kepemimpinan transaksional bekerja dengan
memperhatikan pekerjaan karyawannya untuk menemukan kekurangan dan anomali. Jenis
kepemimpinan ini sangat efektif dalam situasi krisis dan darurat.

2. Indikator Kepemimpinan Transaksional

Indikator kepemimpinan transaksional dalam penelitian ini diadopsi dari penelitian


terdahulu yang dilakukan oleh Awan (2014) yang sebagai berikut:
a. Imbalan Kontingen (Contingent Reward)

Bawahan akan menerima penghargaan pemimpin berdasarkan kemampuan mereka


untuk mematuhi prosedur misi dan keberhasilan mereka dalam mencapai tujuan yang

10
telah ditentukan.
b. Manajemen eksepsi aktif (active management by exception)

Faktor ini menjelaskan perilaku pemimpin yang selalu melakukan pengawasan


langsung terhadap bawahannya. Mengarahkan pengawasan mengacu pada pengawasan
langsung kinerja bawahan.
c. Manajemen eksepsi pasif (passive management by exception)

Seorang pemimpin transaksional akan memberikan peringatan dan sanksi kepada


bawahannya apabila terjadi kesalahan dalam proses yang dilakukan oleh bawahan yang
bersangkutan

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teori kepemimpinan adalah teori yang menyatakan bahwa para anggota organisasi
mempunyai hubungan yang sangat bagus yang disebabkan atau ditimbulkan oleh perilaku-
perilaku tertentu dari pemimpinnya. Pemimpin karismatik lebih menekankan tujuan yang
bersifat ideologis yang dapat menghubungkan tujuan organisasi kepada nilai-nilai, cita-cita dan
ide serta keikutsertaan yang berakar dari kebersamaan oleh para anggota.
Kepemimpinan Transformasional, berasal dari kata transformasi yang berarti perubahan,
peralihan, modifikasi, dll. Sehingga definisi kepemimpinan transformasional merupakan tipe
kepemimpinan yang dicirikan dengan orientasi pada perubahan progresif pengikutnya.
Kepemimpinan transformasional adalah pemimpin yang bisa mengubah dunia. Terdapat tiga
aspek perilaku kepemimpinan transformasional, diantaranya: Idealized Influence (pengaruh
ideal), Inspirational Motivation (motivasi inspirasional), Intellectual Stimulation (simulasi
intelektual), dan Individual Consideration (pertimbangan perilaku) .
Transactional leadership merupakan kepemimpinan yang berguna untuk membantu suatu
organisasi untuk mencapai tujuannya sekarang dengan efisien. Kepemimpinan transaksional
adalah model kepemimpinan di mana pemimpin lebih cenderung memberikan arahan kepada
pengikut, mendorong dan menghukum mereka, dan fokus pada perilaku untuk membimbing
pengikut.

12
Daftar Pustaka

Northouse, P. G., 2016. Leadership. In: Theory And Practice. s.l.:SAGE Publications, Inc.
Shalahuddin, n.d. Karakteristik Kepemimpinan Transformasional. [Online] Available
at:https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/
me dia/publications/publications/56599-ID-karakteristik-kepemimpinan-
Marginingsih, R., Darmajaya, J. B., & Marginingsih, R. (2017). Kepemimpinan Karismatik
Sebagai Employer Branding. Jurnal Bisnis Darmajaya, 2(2), 32–51.
Qori, H. I. L. A. (2017). Kepemimpinan Karismatik Versus Kepemimpinan Transformasional.
Analisa, 1(2), 70–77. http://repo.darmajaya.ac.id/197/2/BAB%20II.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai